Friday, February 25, 2022

YANG DILARANG KETIKA ISTRI BERKABUNG

 Inilah hal-hal apa saja yang dilarang bagi isteri yang berkabung karena ditinggal mati suaminya..

Sebelumnya perlu di ketahui masa iddah untuk perempuan yang ditinggal mati suaminya adalah empat bulan sepuluh hari, sesuai firman Allah SWT (artinya) : “Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri, (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh hari.” (QS Al-Baqarah [2] : 234).

Kecuali bagi yang ditinggal saat hamil, maka masa iddahnya sampai melahirkan.

Hukum yang terkait dengan masa iddah ini adalah larangan khitbah dan nikah dalam masa iddah.


Dalilnya :

Dan janganlah kamu ber’azam (bertetap hati) untuk berakad nikah, sebelum habis iddahnya.” (QS Al-Baqarah [2] : 235).


Adapun larangan-larangan dalam masa iddah yang disebut masa berkabung (ihdad), ada 5 (lima) perkara: (lihat Shalih Al Fauzan, Tanbihat ‘Ala Ahkam Tukhtashshu bil Mu`minat, hlm. 69-70) :


Pertama,

tidak boleh perempuan yang ditinggal mati suaminya menggunakan wangi-wangian dalam segala jenisnya. Baik itu wangi-wangian di badan atau di pakaian, atau mempergunakan sesuatu yang berbau wangi. Dalilnya sabda Nabi SAW,”Janganlah perempuan itu menyentuh wangi-wangian.” (wa laa tamassu thiiban). (HR Bukhari no 5342, Muslim no 938).


Kedua,

Tidak boleh dia berhias di badan (az-ziinah fil badan), misalnya mewarnai rambut atau anggota tubuh dengan inai (khidhab), menggunakan celak (iktihal) dalam segala jenisnya. Dalilnya hadis Ummu Athiyah RA, dia berkata tentang larangan dalam masa berkabung,”Kami tidak menggunakan celak, tidak menggunakan wewangian, tidak menggunakan baju yang dicelup...”

(HR Bukhari no 5341; Muslim no 938).


Ketiga,

Tidak boleh bersolek dengan baju (tazayyun bi tsiyab) yang memang dimaksudkan untuk berhias. Dalilnya hadits Ummu Athiyah RA di atas.


Keempat,

Tidak boleh menggunakan perhiasan dalam segala jenisnya, seperti kalung, gelang, termasuk cincin. Dalilnya hadis Ummu Salamah RA bahwa wanita yang berkabung dilarang menggunakan perhiasan (al hulli) (HR Ahmad, 6/302; Abu Dawud no 2304, Nasa`i, 6/203).


Kelima,

Tidak boleh bermalam di luar rumahnya, yaitu rumah tempat meninggalnya suami, kecuali ada udzur syar’i. Dalilnya hadis Fari’ah binti Malik RA yang suaminya meninggal, bahwa Nabi SAW berkata kepadanya,”Berdiamlah kamu di rumahmu…” (HR Tirmidzi no 1204, Nasa`i, 6/199; Ibnu Majah no 2031).


Wallahu a’lam.


0 comments :

Post a Comment