Friday, February 25, 2022

MAHAR YANG PALING MULIA

Ummu Sulaim adalah janda dari Malik bin Nadhir

Abu Thalhah yang memendam rasa cinta dan kagum akhirnya memutuskan untuk menikahi Ummu Sulaim tanpa banyak pertimbangan. Namun diluar dugaan, jawapan Ummu Sulaim membuat lidahnya kelu dan rasa kecewanya begitu menyesakkan dada. Meskipun Ummu Sulaim berkata sopan dan rasa hormatnya "sesungguhnya saya tidak pantas untuk menolak engkau wahai Abu Thalhah. Hanya saja engkau seorang kafir tetapi saya seorang muslimah, maka tak pantas bagiku untuk menikah denganmu. Cuba anda fikirkan, apa keinginan saya? " "Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan " kata Abu Thalhah "Sedikit pun saya tidak menginginkan itu semua. yang saya inginkan adalah engkau segera memeluk agama islam "Kata Ummu Sulaim "Tetapi saya tidak tahu siapa yang akan menjadi pembimbing saya" "Tentu saja Rasulullah yang akan menjadi pembimbingmu" tegas Ummu Sulaim Maka Abu Thalhah pun bergegas pergi untuk berjumpa dengan Rasulullah. Yang mana ketika itu, Rasulullah sedang duduk bersama para sahabat. Melihat kedatangan Abu Thalhah Rasulullah menyeru " Abu Thalhah datang kepada kamu dan cahaya islam nampak dikedua bola matanya " Ketulusan hati Ummu Sulaim benar-benar mengharukan di relung hati Abu Thalhah. Ummu Sulaim hanya akan dinikahi dengan keislamanya tanpa sedikit pun tergiur dengan kenikmatan yang dia janjikan

Wanita mana lagi yang lebih layak menjadi isteri dan

ibu kepada anak-anaknya selain Ummu Sulaim? Hingga tanpa terasa dihadapan Rasulullah, lisan Abu Thalhah basah kerana mengulang-ulang kalimah, " Saya mengikuti ajaran anda ya Rasulullah. Saya bersaksi bahawa tiada ilah yang layak disembah selain Allah dan saya bersaksi bahawa Muhammad adalah utusan-Nya" Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. Hingga Tsabit (seorang perawi hadis) meriwayatkan, dari Anas "Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia daripada Ummu Sulaim iaitu keislaman suaminya "

0 comments :

Post a Comment