This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, March 31, 2022

Beda Wanita yang Serius & Main-main

Usaha

Serius

Dia mau ikut berjuang untuk menggapai cita cita; ke pelaminan bersamamu.

Nggak harus secara finansial, sebisanya aja.

Main-main

Dia nggak mau ikut berusaha, bahkan untuk sekedar meyakinkan orang tuanya.

Malah, terkadang ikut mempersulit.

Komunikasi

Serius

Dia responsif dan tanggap terhadap problema yang kalian hadapi.

Kamu bisa berkomunikasi dengan lancar.


Main-main

Dia ogah-ogahan bahkan cenderung slow respond walau nggak ada halangan.

Kamu merasa lelah untuk meminta kepastiannya.

Candaan

Serius

Dia berhati-hati dalam bercanda.

Nggak asal melemparkan candaan, apalagi hal yang sensitif tentang dan hubungan yang kamu jalani.

Main-main

Dia sering mengolok olok hubungan yang sedang kalian jalani.

Jika sudah seperti ini, tandanya dia memang nggak ada pikiran untuk hubungan jangka panjang.

Sikap

Serius

Dia menghargai dan mengapresiasi usaha yang kamu lakukan untuknya.

Nggak ada pikiran untuk mengacuhkan apalagi menyepelekan.


Main-main

Seringkali, sikapnya justru nggak peduli dengan apa yang kamu usahakan untuknya.

Dia nggak ingin kamu terlalu 'serius' bersama dia. Karena dia juga cuma main-main.


Keterbukaan

Serius

Dia mau terbuka sedikit demi sedikit tentang latar belakang dan hidup pribadinya.

Dia merasa kamu perlu tahu, agar bisa menerimanya sepenuh hati.


Main-main

Dia sengaja menyembunyikan banyak hal kehidupan pribadinya dari kamu.

Ini karena... Dia merasa kamu nggak pantas tahu akan hal itu.




















MAHKOTA TERINDAH



Dari Mu'adz al Juharni berkata bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa membaca Al-Qur'an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari Kiamat yang cahayanya lebih terang daripada cahaya matahari seandainya berada di rumah-rumah kalian di dunia ini. Maka bagaimana menurut perkiraan kalian mengenai orang yang mengamalkannya?" (HR Ahmad dan Abu Dawud)
.
Syaikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dalam Kitab Fadhail Qur'an menjelaskan, berkah dari membaca dan mengamalkan Al-Qur'an adalah orangtua si pembaca akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat yang cahayanya melebihi cahaya matahari seandainya matahari itu berada di dalam rumah kita. Matahari yang jaraknya jauh saja begitu terang sinarnya. Apalagi jika matahari itu berada di dalam rumah, tentu akan lebih terang dan berkilauan.
Namun cahaya mahkota bagi orangtua si pembaca Al-Qur'an dan mengamalkan isinya akan lebih terang daripada sinar matahari yang berada di dalam rumah. Jika orangtua si pembaca Al-Qur'an saja akan mendapatkan pahala demikian tinggi, maka tidak dapat kita bayangkan besarnya pahala bagi si pembacanya itu sendiri

PEREMPUAN MELAMAR LAKI-LAKI, EMANG BOLEH?

  Hi, Dear.. sudah berencana menikah tapi belum ada calonnya?

Kalau sudah ada kecenderungan, perempuan boleh loh melamar duluan 

Tetapi pastikan bahwa lelaki yang dilamar tidak dalam kondisi melamar orang lain dan berakhlak baik

Ada 2 cara perempuan melamar laki-laki

1. Menawarkan diri langsung kepada yang bersangkutan

Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu,

ada seorang wanita menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menawarkan dirinya,

“ya Rasulullah, saya datang untuk menawarkan diri saya agar anda nikahi.”

setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikannya, beliau tidak ada keinginan untuk menikahinya. hingga wanita ini duduk menunggu. kemudian datang seorang sahabat,

‘ya Rasulullah, jika anda tidak berkehendak untuk menikahinya, maka nikahkan aku dengannya.’ (HR. Bukhari 5030)

hadis ini menunjukkan bahwa sah ketika ada seorang wanita yang menawarkan diri untuk dinikahi lelaki yang dia harapkan bisa menjadi pendampingnya.

Tidak hanya satu wanita yang minta dinikahi Nabi Muhammad. Dalam kitab Fathul Bari, Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani menyebutkan beberapa wanita, diantaranya; Khaulah binti Hakim, Ummu Syuraik, Fatimah bin Syuraih, Laila binti Hatim, Zaenab binti Khuzaemah, dan Maemunah binti Al-Harits.

2. melalui perantara orang lain yang amanah

Perantara disini bisa keluarga, orang tua, saudara, sahabat, murabbiyah atau musyrifah.

Hal ini seperti yang dilakukan bunda Khadijah Ra, beliau melamar Muhammad sebelum menjadi nabi melalui perantara.

Dalam Tarikh Ibn Hisyam disebutkan Khadijah berkata, "Wahai anak saudara pamanku, sesungguhnya aku telah tertarik kepadamu dan kekeluargaanmu, sikap amanahmu, kebaikan akhlakmu, dan benarnya kata-kata mu."


Dear, terkadang sebagai perempuan kita malu untuk melamar duluan, tetapi untuk terciptanya kebaikan dan memenuhi fitrah maka hal itu perlu disegerakan. Dalam QS Al Maidah disebutkan, "Dan bersegeralah kamu dalam kebaikan."

Semoga Allah memudahkan setiap prosesnya ya 

Biar Gak Musyrik, Ini Cara Memindahkan Hujan Sesuai Ajaran Islam

Cara meminta kepada Allah bila terjadi hujan deras saat melakukan aktivitas yang positif

Di sini diajarkan cara memohon pada Allah agar memalingkan hujannya ke tempat yang lain

Lalu UAH membacakan Hadits Nabi tentang seseorang yang meminta pada Rasulullah agar berdoa kepada Allah agar memalingkan hujan ke tempat lain,

sehingga di tempatnya berhenti hujan

Lalu Rasulullah berdoa;

Allahuma hawalaina wala alaina, yang artinya Ya Allah mohon alihkan hujan ini ke tempat lain sesuai kehendak-Mu

Doa ini dibaca tiga kali

Semua tentu kembali pada kepercayaan masing-masing dan agar kita terhindar dari fitnah-fitnah yang kini beredar dimedia sosial

Dan doa tersebut boleh di baca oleh siapapun bagi yang ingin mengamalkan.

Wednesday, March 30, 2022

KEUTAMAAN MEMBAHAGIAKAN ORANG LAIN

Keutamaan orang yang beri kebahagiaan pada orang lain dan mengangkat kesulitan dari orang lain disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


اللَّهُ الْعَبْدِ ا انَ الْعَبْدُ


“Allah menolong hamba selamat ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699).


Dari Ibnu 'Umar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


انَ اجَةِ انَ اللَّهُ اجَتِهِ


“Siapa yang biasa membantu hajat saudaranya, maka Allah akan membantunya dalam hajatnya.” (HR. Bukhari no. 6951 dan Muslim no. 2580).


Dari Ibnu 'Umar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا


“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri'tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh." (HR. Thabrani di dalam Al Mu'jam Al Kabir no. 13280, 12: 453).


Lihatlah saudaraku, bagaimana sampai membahagiakan orang lain dan melepaskan kesulitan mereka lebih baik dari i'tikaf di Masjid Nabawi sebulan lamanya.


Al Hasan Al Bashri pernah mengutus sebagian muridnya untuk membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan. Beliau mengatakan pada murid-muridnya tersebut, “Hampirilah Tsabit Al Banani, bawa dia bersama kalian.” Ketika Tsabit didatangi, ia berkata, “Maaf, aku sedang i'tikaf.”


Murid-muridnya lantas kembali mendatangi Al Hasan Al Bashri, lantas mereka mengabarinya. Kemudian Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Wahai A'masy, tahukah engkau bahwa bila engkau berjalan menolong saudaramu yang butuh pertolongan itu lebih baik daripada haji setelah haji?”


Lalu mereka pun kembali pada Tsabit dan berkata seperti itu. Tsabit pun meninggalkan i'tikaf dan mengikuti murid-murid Al Hasan Al Bashri untuk memberikan pertolongan pada orang lain.

ATASI ASA MALAS SAAT DATANG WAKTU SHOLAT

Mulai timbul rasa malas ketika masuk waktu shalat? Itu wajar kok. Tenang aku punya beberapa tips semoga kamu bisa candu shalat. Mau?

Bagaimana sih tipsnya agar mengerjakan shalat dipermudah bahkan bisa menjadi istiqamah.

1.KETAHUI KENAPA SALAT WAJIB.

Apa sih alasan kenapa shalat 5 waktu wajib,diantara alasannya yaitu perintah Allah،kemudian ia merupakan ibadah yg paling pertama dihisab,tiang agama,kunci syrga,menghapus dosa.

2.KITA BUTUH ALLAH

Kita sudah mengetahui kalo shalat itu wajib, padahal selain wajib shalat itu juga penting. Karena kita sangat membutuhkan Allah.

Allah berfirman : "wahai manusia,kamulah yg memerlukan Allah. Dan Allah dialah maha kaya(tidak memerlukan)maha terpuji (QS Alfatir : 15).

3. MAUT GAK ADA YG TAU.

Maut come nya tiba-tiba. Gimana dong kalau bekalnya kurang. Maka kita manfaatkan momen kehidupan untuk memperbanyak peribadatan

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allâh liburan (kebahagiaan) negeri akhirat (Al-Qashas:28/77)

4.TIDAK MENUNDA SHALAT

Selalu berupaya untuk tidak menunda shalat, begitu masuk waktunya, maka segera penuhi panggilan shalat. Bisa jadi kalau menunda shalat karena kesibukan yg gak ada habisnya, bisa lupa shalat udh dikerjakan atau belum.

5.LAKUKAN SECARA BERTAHAP

Dari KEEMPAT tips diatas seharusnya sudah bisa membantu teman-teman untuk rajin shalat 5 waktu. Namun semua proses berbeda-beda. Maka lakukanlah SECARA BERTAHAP AGAR TERBIASA. Rajin dan malasnya seseorang melakukan shalat itu juga dipengaruhi oleh kebiasaan dan kebiasaan.

Ikhwah Fillah Rahimakumullah. Mungkin itu saja tips yang bisa membantu kita agar semangat shalat.

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap berdoa. Ya Tuhan kami, perkenankanklah doaku." - Tolong Aminikan

Barakallah fikum


Muhammad Nur Zaki

Senin,14 Maret 2022/10 Syaban 1443 H.

TAHIYATUL MASJID ATAU QOBLIAH

 Jika bisa digabungkan maka tidak perlu dipertentangkan. Anda bisa shalat dua rakaat dengan niat shalat sunnah qabliyah sekaligus tahiyatul masjid

Karena para ulama menggolongkan shalat tahiyatul masjid sebagai shalat sunnah mutlak

Sehingga untuk mengerjakannya, seseorang tidak harus berniat shalat khusus. (Maqasid Al-Mukallafin, hlm. 212, karya Umar Al-Asyqar).

Hal ini berdasarkan hadis tentang shalat tahiyatul masjid, Nabi mengatakan:

“Jika seseorang di antara kalian masuk masjid maka janganlah dia duduk sampai dia mengerjakan shalat dua rakaat.” (HR.Muslim)

Di hadis ini tidak disebutkan jenis shalat tertentu. Yang penting, ketika seseorang masuk masjid, dia tidak duduk terlebih dahulu sampai dia sholat dua rakaat

bentuk shalatnya, baik shalat qabliyah atau bahkan shalat wajib sekali pun

Ringkasnya, anda bisa melaksanakan shalat dua rakaat, dengan niat shalat sunnah qabliyah sekaligus sebagai shalat sunnah tahiyatul masjid

Allahu a'lam


Sumber:konsultasisyariah

3 HAL YANG HARUS DI CEK SAAT TAARUF

 Pernikahan tujuan tapi sarana. Menggabungkan doa cita-cita menjadi satu tujuan mulia, yaitu Ridho Allah. Maka, katalisator untuk menuju pencapaian tersebut adalah berawal dari cara memilih pasangan yang sama visi misi dan hal ini bisa dicek saat taaruf, yaitu pastikan Mafahim, Maqayis dan Qanaah calon pasangannya ya Dear

Dalam kitab At-Tafkir, ust Taqiyudin kenangan tiga istilah ini dalam konteks berpikir tentang perubahan

Mafahim diartikan sebagai persepsi atau konsep. Maqayis artinya standar, kriteria, atau tolok ukur. Sedang qanaat artinya adalah keyakinan / ketundukkan. Ketika M2Q ini menjadi satu, maka perubahan menuju suatu suatu keniscayaan

Maka, ketika menginginkan frekuensi yang sama dalam pernikahan maka pemahaman, standar, dan ketundukkan pastikan hanya kepada Islam. Contohnya ketika seseorang memiliki pemahaman, standar, dan ketundukan dalam Islam, maka ia akan memberikan nafkah yang halal pada keluarga, memberikan pola pengasuhan yang islami, tidak melalaikan anak istri (bagi suami) karena ia yakin bahwa anak dan istri adalah amanah dari Allah SWT atau bahkan dalam keadaan berkonflik suami istri akan memakai solusi islam sebagai rujukan

Kalau M2Q terwujud dalam institusi sosial terkecil yaitu rumah tangga, insya Allah sakinah mawadah warrahmah hingga ke jannah

Sunday, March 27, 2022

4 KETENANGAN DALAM MAJELIS ILMU - PERTAMA

Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ا ا اللَّهِ لُونَ ابَ اللَّهِ ارَسُونَهُ لاَّ لَتْ لَيْهِمُ السَّكِينَةُ الرَّحْمَةُ الْمَلاَئِكَةُ الل

“Tidaklah suatu pertemuan di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi - Nya.” (HR.Muslim, no.2699)

Ada empat keutamaan yang disebutkan bagi orang yang duduk di rumah Allah dan belajar kitab Allah:

pertama : Akan raih ketenangan.

Sebagaimana disebutkan saat dibacakan surat Al-Kahfi. Disebutan oleh Al-Barra' bin 'Azib, ia berkata,

ا لٌ ابِ النَّبِىِّ – لى الله ليه لم – لَهُ الدَّارِ لَ الرَّجُلُ لَمْ ل الدَّارِ لَ الرَّجُلُ لَمْ ل لَ لا

“Ada seseorang yang sedang membaca (surat Al-Kahfi). Di sisinya terdapat seekor kuda yang ditemukan di rumah. Lantas kuda tersebut lari. Pria tersebut keluar lalu melihat-lihat ternyata ia tidak melihat apa pun. Kuda tadi ternyata memang pergi lari. Ketika datang pagi, peristiwa tadi diceritakan pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mengatakan, "Ketenangan itu datang karena Al-Qur'an." (HR. Bukhari, no. 4839 dan Muslim, no. 795)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, "Itulah yang menunjukkan keutamaan membaca Al-Qur'an. Al-Qur'an itulah sebab turunnya rahmat dan hadirnya para malaikat. Hadits itu juga mengandung pelajaran tentang keutamaan yang mendengar Al-Qur'an."


Kedua : Akan dinaungi rahmat Allah.

Dalam Al-Qur'an juga disebutkan,

اللَّهِ ال

“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A'raf: 56)

Dalam hadits Salman, ada yang berdzikir pada Allah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lewat ketika itu, beliau pun berdoa,"

ا لُوْنَ الرَّحْمَةَ لُ لَيْكُمْ ارِكَكُمْ ا

“Apa yang kalian lakukan? Sungguh aku melihat rahmat turun di tengah-tengah kalian. Aku sangat suka sekali bergabung dalam majelis semacam itu." (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 1: 122. Al-Hakim menshahihkannya dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi).


Ketiga: Malaikat akan mengelilingi majelis ilmu.

Tanda bahwasanya malaikat ridha dan suka pada orang-orang yang berada dalam majelis ilmu.

وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ

“Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda ridha pada penuntut ilmu." (HR. Abu Daud, no. 3641; Ibnu Majah, no. 223; At-Tirmidzi, no. 2682). 

Maksudnya, para malaikat benar-benar menghormati para penuntut ilmu. Atau maksudnya pula malaikat turun dan ikut dalam majelis ilmu.


WALLAHUa'lam

MENANGIS DALAM SHALAT

Apakah benar menangis berdoa? Bentuk tangisan seperti apa yang berdoa?


Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ada perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai bentuk pertanyaan yang membuat shalat.


Mari kita lihat terlebih dahulu dengan dalil-dalil yang berkaitan dengan masalah ini.


Pujian Allah bagi orang-orang yang menangis dalam shalatnya. ayat pertama,


الَّذِينَ ا الْعِلْمَ لِهِ ا لَى لَيْهِمْ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا (107) لُونَ انَ ا انَ ا لَمَفْعُولًا (108) وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ خُشُوعًا (109)


“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi." Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'.” (QS. Al-Isra': 107-109)


Dalam ayat lainnya disebutkan,


وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا


“Dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis." (QS. Maryam: 58)


Dari 'Abdullah bin Asy-Syikkhir, ia berkata,


رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله ليه لم- لِّى الرَّحَى الْبُكَاءِ -صلى الله ليه لم-


"Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, ketika itu beliau menangis. Dari dada beliau keluar rintihan layaknya air yang mendidih." (HR. Abu Daud no. 904 dan Tirmidzi)


Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit keras, ada seseorang yang menanyakan imam shalat kemudian beliau mengucapkan,


ا ا لْيُصَلِّ النَّاسِ


"Perintahkan pada Abu Bakar agar ia mengimami shalat." 'Aisyah lantas berkata,


ا لٌ ا لَبَهُ الْبُكَاءُ


“Sesungguhnya Abu Bakar itu orang yang sangat lembut hati. ia membaca Al-Qur'an, ia tidak dapat menahan tangisnya." Namun beliau mengatakan, "Tetap perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam." (Muttafaqun 'alaih. HR. Bukhari no. 713 dan Muslim no. 418)


Dalam riwayat lain disebutkan, dari 'Aisyah, ia berkata,"


ا ا امَ امِكَ لَمْ النَّاسَ الْبُكَاءِ


“Sesungguhnya Abu Bakar jika seandainya Anda sebagai imam, orang-orang tidak mendengar bacaan doanya karena tangisannya.”


Imam Nawawi membawakan dua hadits di atas dalam kitab Riyadh Ash-Shalihin dalam bab 54 "Keutamaan Menangis Karena Takut Kepada Allah Ta'ala dan Rindu pada-Nya."


Dalil-dalil di atas menunjukkan secara implisit bahwa orang yang menangis dalam shalat karena takut pada Allah, tidak berdoa. Juga telah ada bukti secara eksplisit bahwa Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam dan sahabat Abu Bakar radhiyallahu 'anhu menangis shalatnya.


Lantas menangis seperti apa yang dibolehkan dan tidak dibolehkan?


Syaikh Muhammad bin Shalih Al-:Utsaimin rahimahullah berkata, 'Menangis ketika membaa Al-Qur'an, saat sujud, begitu pula saat berdo'a adalah sifat orang-orang shalih. Bahkan orang seperti itu layak diterima."


Adapun jika menangis karena urusan duniawi dan tidak bisa, shalatnya batal. Adapun jika mampu untuk mengatasi dan menangisnya dengan suara, maka shalatnya batal menurut para imam dari empat madzhab. Namun Imam Syafi'i dan Imam Ahmad dalam hal ini menyatakan batal dengan syarat jika muncul dua huruf.


Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah menjelaskan, "Menangis dalam shalat jika seperti takut pada Allah dan mengingat perkara akhirat, begitu pula karena ayat yang dibaca seperti saat melewati ayat-ayat yang menyebutkan janji dan ancaman, maka tidak mudah shalat. jika menangis karena musibah yang menimpa atau semacamnya, maka berdoa. Bisa menangis karena hal tersebut berkaitan dengan perkara di luar shalat. Karenanya perkara-perkara di luar shalat atau perkara lain tidak mungkin agar tidak berdoa. Intinya, memian berbagai macam hal yang tidak terkait dengan shalat yang berakibat pada kekurangan saja di dalam shalatnya."


WALLAHUa'lam

Thursday, March 24, 2022

BOLEH CURIGA BILA ADA BUKTI

Dari Zaid bin Wahab, ia berkata,


عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ قَالَ أُتِىَ ابْنُ مَسْعُودٍ فَقِيلَ هَذَا فُلاَنٌ تَقْطُرُ لِحْيَتُهُ خَمْرًا فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ إِنَّا قَدْ نُهِينَا عَنِ التَّجَسُّسِ وَلَكِنْ إِنْ يَظْهَرْ لَنَا شَىْءٌ نَأْخُذْ بِهِ


Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu telah didatangi oleh seseorang, lalu dikatakan kepadanya, "Orang ini jenggotnya bertetesan khamr." Ibnu Mas'ud pun berkata, "Kami memang telah dilarang untuk tajassus (mencari-cari kesalahan orang lain). Tapi jika tampak sesuatu bagi kami, kami akan menindaknya." (HR. Abu Daud no. 4890).


Sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin bahwa terlarang berburuk sangka pada kaum muslimin tanpa ada alasan yang mendesak.


WaLLAAHUa'lam

LARANGAN MENGUPING

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


وَمَنِ اسْتَمَعَ إِلَى حَدِيثِ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ أَوْ يَفِرُّونَ مِنْهُ ، صُبَّ فِى أُذُنِهِ الآنُكُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ


“Barangsiapa menguping omongan orang lain, sedangkan mereka tidak suka (kalau didengarkan selain mereka), maka pada telinganya akan dituangkan cairan tembaga pada hari kiamat." (HR. Bukhari no. 7042). Imam Adz Dzahabi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan al-aanuk adalah tembaga cair.


Yang namanya tembaga cair tentu saja dalam keadaan yang begitu panas. Na'udzu billah.


Ibnu Batthol mengatakan bahwa ada ulama yang berpendapat, hadits yang ada menunjukkan bahwa yang mendapatkan ancaman hanyalah untuk orang yang "nguping" dan yang membicarakan tersebut tidak suka yang lain mendengarnya.


Namun yang tepat jika tidak diketahui mereka suka ataukah tidak, maka baiknya tidak menguping berita tersebut kecuali dengan izin mereka. Karena ada hadits di mana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa terlarang masuk mendengar orang yang sedang berbisik-bisik (berbicara empat mata). Seperti ini dilarang kecuali dengan izin yang berbicara.


WaLLAAHUa'lam

Wednesday, March 23, 2022

ANAK KUDA YANG TIDAK MAU FISETIR OLEH SYAHWATNYA

 Allah itu menyukai terhadap anak muda yang tidak bisa disetir oleh syahwatnya. Yang tidak dikontrol oleh hawa nafsunya. Dia matang dalam berpikir, dia bijak dalam melangkah. Dia berada di dunia, tetapi mindsetnya berada di akhirat.

disebar luaskan oleh @deliita

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) Allah …” (HR. al-Bukhari no.1357 dan Muslim no.1031)

tidak akan pernah digunakan untuk menggeser kaki seorang hamba sampai ia dimintai pertanggung jawaban tentang masa mudanya untuk apa. Masa muda kita akan ditanya kelak di akhirat, bukan masa tua.

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak akan bergesar kaki seorang manusia dari sisi Allah, pada hari hari (nanti), sampai dia ditanya (dimintai per jawaban) tentang lima (perkara): tentang umurnya untuk apatanggungnya, masa mudanya digunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana dia mengamalkan ilmunya” (HR. at-Tirmidzi no. 2416)

Anak muda yang dekat dengan Allah itu keren, karena gaulnya berpahala. Akhir pekan-nya tidak dihabiskan untuk maksiat, tapi dihabiskan di majelis ilmu yang dinaungi malaikat.

Galaunya bukan karena berantem atau putus dengan pacar, tapi ketika hafalan Alquran yang tidak bertambah. Mereka terlihat biasa di mata manusia, tapi berkelas di mata Allah. Jadilah anak muda yang dirindukan surga.

Tulisan seseorang semoga Allah menjaganya

JIKA SHALAT ENGKAU REMEHKAN 

Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, 

ا ابن اا ليك ا انت ليك لاتك 

"Duhai manusia! Ibadah apa lagi yang engkau hargai dalam agamamu, apabila shalat saja sudah engkau menganggap remeh." 

Mausu'ah Ibnu Abi ad-Dunya, jilid 1, hlm. 341 

Tuesday, March 22, 2022

TIPS ISTIQOMAH

Allah SWT berfirman:

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ.
.
"Maka istiqamahlah kamu (Muhammad) di jalan yang benar, sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan juga kepada orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S Hud: 112)

Istiqomah sangat penting dalam ibadah, karena memiliki banyak sekali keutamaan,
dan menurut KH. Abdul Hasib Hasan, Lc (Pendiri Pesantren Terpadu Darul Qur'an Mulia @dqmulia) ada 3 cara untuk Istiqomah :
1. PEMBIASAAN, jadi kita harus membiasakan amalan2 sholeh.
2. MENGETAHUI BALASAN DARI ISTIQOMAH, harus mengetahui apa saja keutamaan Istiqomah.
3. TAU RESIKO DARI KETIDAK ISTIQOMAHAN, jangan sampai menyesal di akhirat.

Dan ada 3 point tambahan dari ane :
1. LURUSKAN NIAT SEMATA2 HANYA KARENA ALLAH.
Rasul bersabda :
إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung dengan niatnya" (HR. BUKHARI MUSLIM)

2. BERGAUL DENGAN ORANG2 SHALEH.
Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ .
.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)” (QS. At-Taubah: 119).

3. BERDOA KEPADA ALLAH SWT.
Adapun doanya :

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.
.
"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia)” (QS. Ali Imran: 8).

MENGHADAPI KEMATIAN

Allah SWT berfirman:

لُّ ال

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.[QS.Ali-Imron:185]

ا ا الْمَوْتُ لَوْ
Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. [QS.An-Nisa':78]

Kematian, merupakan sesuatu yang sangat menakutkan, yang akan dihadapi semua insan. Tidak ada yang mampu menolaknya. Dan tidak ada seorangpun kawan yang mampu membantunya. Dan kita harus menentukan kematian tersebut, agar kita meninggal dalam keadaan Husnul khatimah, Aamiin.
Dan berikut TIPS MENGAHADAPI KEMATIAN

1. MENGERJAKAN PERBUATAN² SHALEH
انَ ا لِقاءَ لْيَعْمَلْ لًا الِحاً لا ادَةِ أَحَداً -

“Barang siapa yang mengharapkan bertemu Tuhannya maka hendaklah melakukan amal shalih dan janganlah menyekutukan ibadah terhadap Tuhannya dengan suatu apapun.” (QS al-Kahfi: 110).

2. MENJAUHKAN DIRI DARI PERBUATAN TERCELA

3. SEGERA BERTOBAT

Syekh Ahmad al-Dardiri berkata: وَجَدِّدِ التَّوْبَةَ لِلْأَوْزَارِ * لَا تَيْأَسَنْ عَنْ رَحْمَةِ الْغَفَّارِ 
“Perbaruilah tobat karena beberapa dosa. Janganlah merasa putus asa dari rahmat Allah yang maha pengampun,” (Syekh Ahmad al-Dardiri, Manzhumah al-Kharidah al-Bahiyyah).

Semoga kita meninggal dalam keadaan Husnul khatimah, Aamiin.
Wallahu alam.

LARANGAN MENGINTIP

Dalam kehidupan sehari-hari ketika bertamu kerumah seseorang, namun pemilik rumah tidak menyahut, mengintip ke dalam rumah sering terjadi ketika seseorang penasaran apakah ada orang di dalam rumah atau tidak. Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangat mencela perbuatan ini dan memberi ancaman kepada para pengintip, sebagaimana tertulis dalam sabdanya,


لو ا الع ليك اة لم ليك اح


“Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkilmata, maka tidak ada dosa bagimu." (HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan)


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِك أَنَّ رَجُلًا اطَّلَعَ مِنْ بَعْضِ حُجَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ إِلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِشْقَصٍ أَوْ بِمَشَاقِصَ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ يَخْتِلُ الرَّجُلَ لِيَطْعُنَهُ


“Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu sesungguhnya ada seorang laki-laki mengintip sebagian kamar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu nabi berdiri menuju kepadanya dengan membawa anak panah yang lebar atau beberapa anak panah yang lebar, dan seakan-akan aku melihat beliau menanti peluang ntuk menusuk orang itu.” (HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan)


WaLLAAHUa'lam

Agar tidak kembali melakukan dosa, engkau perlu berdoa

Do'a yang paling sering Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam panjatkan adalah,


ا لِّبَ الْقُلُوبِ لْبِى لَى


“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”


Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mengapa hal tersebut sering beliau baca. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya menjawab,


ا لَمَةَ لَيْسَ لاَّ لْبُهُ ابِعِ اللَّهِ اءَ امَ ا اغَ


“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan memberikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang menjanjikan, Allah pun bisa menyesatkannya.”


SDM. Tirmidzi no. 3522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.


Sumber https://rumaysho.com/733-kiat-agar-tetap-istiqomah-seri-2.html

Monday, March 21, 2022

Kenapa Allah Letakkan Ka'bah di tanah Yang Tandus

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

"Diantara hikmah Allah meletakkan rumah-Nya di lembah tandus adalah agar tidak ada perkara-perkara dunia yang mendorong jiwa-jiwa untuk mendatanginya, karena jika demikian haji mereka karena dunia dan bukan karena Allah."

Al-Jawabus Shahih Liman Baddala Dinal Masih, jilid 6 hlm. 436

Daerah sekitar Ka’bah tidak ada tanaman dan tandus bahkan sampai sekarang sulit untuk ditanami tanaman. Meskipun tahu dan mengakui dalam doanya bahwa tanah Mekkah demikian, tetapi Nabi Ibrahim ‘alaihis salam tetap berdoa agar daerah tersebut diberi rezeki buah-buahan oleh Allah. Doa Nabi Ibrahim terkabulkan, saat ini buah-buahan di tanah Mekkah sangat banyak, berlimpah dan beraneka ragam, buah-buahan tersebut didatangkan dari berbagai daerah di dunia.

ADAB MINTA IZIN

Surat An-Nuur ayat 27-29 mengajarkan kita tentang sopan santun memasuki rumah orang lain, ditambahkan juga dengan hadits-hadits yang membicarakannya.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (27) فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فِيهَا أَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوهَا حَتَّى يُؤْذَنَ لَكُمْ وَإِنْ قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا هُوَ أَزْكَى لَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ (28) لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ مَسْكُونَةٍ فِيهَا مَتَاعٌ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ (29)


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: “Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan." (QS. An-Nuur: 27-29)


Ayat tersebut menunjukkan kepada hambanya yang beriman agar tidak masuk rumah orang lain tanpa izin. Di antara mudaratnya adalah:


1. Tanpa meminta izin ketika memasuki rumah orang lain, tentu akan mudah sekali melihat aurat yang berada dalam rumah. Rumah bagi muslim adalah untuk menutupi auratnya pula sebagaimana baju untuk menutupi aurat badannya.

2. Mudah untuk berbuat yang bukan-bukan ketika masuk tanpa izin seperti mencuri dan niatan jelek lainnya.


Hadits tentang Adab Meminta Izin


Dari Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallambersabda,


الاسْتِئْذَانُ ثَلاثٌ ، فَإنْ أُذِنَ لَكَ وَإِلاَّ فَارْجِعْ


“Meminta izin itu tiga kali. Maka, jika diizinkan, engkau boleh masuk, dan jika tidak maka kembalilah.” (HR. Bukhari, no. 6245 dan Muslim, no. 2157)


Dari Sahl bin Sa'ad radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


إنَّمَا جُعِلَ الاسْتِئذَانُ مِنْ أجْلِ البَصَرِ


“Sesungguhnya ditetapkannya meminta izin itu hanya karena masalah menjaga pandangan.” (HR. Bukhari, no. 6241 dan Muslim, no. 2156)


Dari Rib'i bin Hirasy, ia berkata,


حَدَّثَنَا رَجُلٌ مِنْ بَنِي عَامِرٍ أنَّهُ اسْتَأذَنَ عَلَى النَّبيِّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ في بيتٍ ، فَقَالَ : أألِج ؟ فَقَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – لِخَادِمِهِ : (( أُخْرُجْ إِلَى هَذَا فَعَلِّمهُ الاسْتِئذَانَ ، فَقُلْ لَهُ : قُلِ : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ ، أأدْخُل ؟ )) فَسَمِعَهُ الرَّجُلُ ، فَقَالَ : السَّلامُ عَلَيْكُمْ ، أَأَدْخُل ؟ فَأذِنَ لَهُ النَّبيُّ – صلى الله عليه وسلم – فدخلَ .


“Seorang lelaki dari Bani 'Amir bercerita kepada kami bahwa ia pernah meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallamketika beliau ada di rumah. Orang tersebut berkata, 'Apakah aku boleh masuk?' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallampun berkata kepada pembantunya, 'Keluarlah kepada orang tersebut, lalu ajarkanlah ia cara meminta izin.' Ajarkanlah kepadanya, 'Ucapkanlah assalaamu 'alaikum, bolehkah aku masuk?' Orang tersebut pun mendengarnya, lantas ia mengucapkan, 'Assalamu 'aaikum, bolehkah aku masuk?' Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallampun mengizinkannya, setelah itu ia pun masuk." (HR. Abu Daud, no. 5177 dengan sanad shahih)


Dari Kildah bin Al-Hambal radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku menemui beliau dan aku ketika itu tidak mengucapkan salam. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallamlantas mengatakan,


ارْجِعْ فَقُلْ : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ ، أَأَدْخُل ؟


'Kembalilah, lalu ucapkanlah assalaamu 'alaikum, bolehkah aku masuk?'" (HR. Abu Daud, no. 5176 dan Tirmidzi, no. 2710. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan)


Cara meminta izin adalah dengan memperkenalkan nama.


Dari Anas radhiyallahu 'anhu, di dalam haditsnya yang masyhur tentang isra'. Ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


ثُمَّ صَعَدَ بي جِبْريلُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَاسْتَفْتَحَ ، فقِيلَ : مَنْ هذَا ؟ قَالَ : جِبْريلُ، قِيلَ : وَمَنْ مَعَكَ ؟ قَالَ : مُحَمَّدٌ ، ثُمَّ صَعَدَ إِلَى السَّمَاءِ الثَّانِيَةِ فاسْتَفْتَحَ ، قِيلَ : مَنْ هَذَا ؟ قَالَ : جِبْريل ، قِيلَ : وَمَنْ مَعَكَ ؟ قَالَ : مُحَمَّدٌ وَالثَّالِثَةِ وَالرَّابِعَةِ وَسَائِرِهنَّ وَيُقَالُ فِي بَابِ كُلِّ سَمَاءٍ : مَنْ هَذَا ؟ فَيَقُولُ : جِبْريلُ


“Kemudian Jibril membawaku naik ke langit dunia, ia meminta dibukakan pintunya. Maka ditanya, 'Siapakah ini?' Jibril menjawab, 'Ini Jibril.' Lalu ditanya lagi, 'Lalu siapakah yang bersamamu?' Jibril menjawab, 'Bersama Muhammad.' Kemudian naik ke langit kedua, maka ditanya lagi, 'Siapakah ini?' Jibril menjawab, 'Ini Jibril.' Lalu ditanya lagi, 'Lalu siapakah yang bersamamu?' Jibril menjawab, 'Bersama Muhammad.' Lalu langit naik ke langit ketiga, keempat, dan lainnya. Di setiap pintu langit ditanya, 'Siapakah ini?' Dijawab, 'Ini Jibril.'" (HR. Muslim, no. 3207 dan Muslim, no. 162)


Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,


خَرَجْتُ لَيْلَةً مِنَ اللَّيَالِي ، فَإذَا رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يَمْشِي وَحْدَهُ، فَجَعَلْتُ أمْشِي فِي ظلِّ القمَرِ، فَالْتَفَتَ فَرَآنِي ، فَقَالَ: (( مَنْ هَذَا ؟ )) فقلتُ : أَبُو ذَرٍّ . متفقٌ عَلَيْهِ .


“Aku keluar pada suatu malam. Ternyata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallamsedang berjalan seorang diri. Maka, aku mulai berjalan di bawah sinar bulan. Beliau lalu menoleh, kemudian melihatku. Lalu berkata, 'Siapakah ini?' Aku menjawab, 'Abu Dzar.' (HR. Bukhari, no. 6443 dan Muslim, no. 94/153)


Dari Ummu Hani radhiyallahu 'anha, ia berkata,


أتيتُ النَّبيَّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ يَغْتَسِلُ وَفَاطِمَةُ تَسْتُرُهُ ، فَقَالَ : (( مَنْ هذِهِ ؟ )) فقلتُ : أنا أُمُّ هَانِىءٍ


“Aku datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallamketika beliau sedang mandi, dan Fatimah menutupinya. Maka beliau berkata, 'Siapakah ini?' Aku menjawab, 'Ummu Hani.' (HR. Bukhari, no. 357 dan Muslim, no. 336)


Dari Jabir radhiyallahu 'anhu, ia berkata,


أتَيْتُ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – فَدَقَقْتُ البَابَ ، فَقَالَ : (( مَنْ هَذَا ؟ )) فَقُلتُ : أَنَا ، فَقَالَ : (( أنَا ، أنَا ! )) كَأنَّهُ كَرِهَهَ


“Aku datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mengetuk pintu. Maka beliau berkata, 'Siapakah ini?' Aku menjawab, 'Aku.' Beliau lantas berkata, 'Aku, aku.' Seolah beliau membencinya." (HR. Bukhari, no. 6250 dan Muslim, no. 2155)


WaLLAAHUa'lam

DAHULUKAN MAKAN DARIPADA SHALAT



وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قاَلَ: إِذَا قُدِّمَ العَشَاءُ فَابْدَأُوْا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوْا المغْرِبَ


مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Anas radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila makan malam telah dihidangkan, maka makanlah sebelum shalat Maghrib." (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 672 dan Muslim, no. 557]


Faedah hadits

1. Al-'asya: adalah makanan yang disantap pada petang hari. Penduduk Madinah biasa menyantap 'asya' sebelum Maghrib. Penduduk Madinah biasa mengolah lahan pertanian, mereka barulah selesai pada petang hari. Inilah yang jadi kebiasaan penduduk Najd, mereka makan malam sebelum Maghrib. Adapun sarapan (al-ghadaa') dilakukan sebelum Zhuhur. Yang disantap pun ringan yaitu kurma dan susu. Kemudian beralih setelah itu, orang-orang pada menyantap makan malam bakda Maghrib. Pada masa kini, kebiasaan 'asya' malah menjadi bakda Isya, bahkan lebih malam lagi. Keadaan yang terakhir ini malah dampak negatifnya begitu besar. Hanya Allah yang memberikan pertolongan.

2. Jumhur ulama menganggap bahwa kata perintah dalam hadits untuk menyantap makanan sebelum Maghrib dihukumi sebagai anjuran (sunnah, tidak wajib). Inilah pendapat yang lebih kuat. Ibnu 'Abdil Barr rahimahullah menyatakan adanya konsensus ulama (ijmak ulama) akan sahnya shalat orang yang tetap menyempurnakan shalat (tanpa meninggalkan rukun shalat) dibandingkan makan. Artinya, siapa saja yang mendahulukan shalat dari makan, shalatnya sah.

3. Lafaz dalam hadits Aisyah adalah, “Jika makan malam telah diletakkan, lantas iqamah dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari, no. 671 dan Muslim, no. 560). Lafaz hadits Aisyah ini umum. Lafaznya berlaku bukan hanya shalat Maghrib saja. Hal ini dikuatkan pula dengan lafaz hadits, “Laa shalaata bi hadhrati ath-tha'aam, tidak ada shalat ketika makanan telah tersajikan.”

4. Hadits ini menunjukkan bahwa jika makanan telah dihidangkan ketika waktu shalat Maghrib, menyantap makanan tersebut lebih didahulukan dibandingkan dengan shalat. Bagi yang sedang menyantap, hendaklah menyantapnya sampai hajatnya selesai tanpa tergesa-gesa. Hal ini dikarenakan shalat itu membangun hubungan antara kita dengan Allah. Shalat tidaklah sempurna sampai hati kita itu hadir dan selesai dari berbagai syawaaghil (pikiran yang mengganggu).

5. Mendahulukan makan dibandingkan shalat bertujuan untuk khusyuk dan menghadirkan hati dalam shalat.

6. Masalah mendahulukan makan bukanlah berarti kita meremehkan perkara shalat atau mendahulukan hak manusia. Bahkan mendahulukan makan malah termasuk mengagungkan shalat hingga hati menerimanya.

7. Hadits ini secara eksplisit (secara zhahir) menunjukkan bahwa mendahulukan makan di sini tidak dikaitkan apakah butuh makan ataukah tidak. Akan tetapi, para ulama menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan mendahulukan makan adalah ketika hati itu membutuhkan untuk makan dan benar-benar terkait dengannya (artinya: benar-benar lapar). Sedangkan, jika memang tidak ada hajat, seorang muslim sebaiknya tidak membiasakan untuk menjadikannya sebagai adat atau kebiasaan, yaitu menyantap makan malam terus-terusan pada waktu shalat. Karena menyengaja sama saja dengan melalaikan shalat berjamaah.

8. Hadits ini secara eksplisit menunjukkan pula bahwa mengakhirkan shalat jika makanan telah tersaji walaupun akhirnya luput dari shalat berjamaah atau luput dari shalat pada awal waktu. Namun, jika waktu shalat tersisa sedikit, sehingga kalau mendahulukan makan malah kita mengerjakan shalat di luar waktu, maka dalam kondisi ini tetap mendahulukan shalat dibandingkan makan agar shalat tetap dikerjakan pada waktunya. Inilah pendapat jumhur (mayoritas) ulama.


WaLLAAHUa'lam

MAKAN JANGAN BOROS


وَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – كُلْ, وَاشْرَبْ, وَالْبَسْ, وَتَصَدَّقْ فِي غَيْرِ سَرَفٍ, وَلَا مَخِيلَةٍ – أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ, وَأَحْمَدُ, وَعَلَّقَهُ اَلْبُخَارِيُّ.


Dari 'Amr bin Syu'aib, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Makan dan minumlah, berpakaianlah, juga bersedekahlah tanpa boros dan bersikap sombong." (HR. Abu Daud, Ahmad, dan dikeluarkan oleh Al-Bukhari secara mu'allaq). [HR. Abu Daud Ath-Thayalisi, 4:19-20; An-Nasai, 5:79; Ibnu Majah, no. 3605; Ahmad, 11:294,312].

Faedah Hadits

1. Sedekah yang dimaksud dalam hadits ini adalah sedekah sunnah karena sedekah wajib terbatas ukurannya atau besarannya, seperti zakat (maal) dan zakat fithri, sehingga tidak mungkin dibayangkan israf di dalamnya.

2. Israf adalah belebihan dalam ucapan dan perbuatan. Namun istilah israf lebih terkenal digunakan untuk pengeluaran harta yang berlebihan.

3. Israf itu berlebihan dalam mengeluarkan sesuatu, sedangkan tabdzir (boros) berarti mengeluarkan harta bukan pada tempatnya. Tabdzir tidak terkait dengan jumlah namun terkait dengan di manakah disalurkan. Makanya orang yang tabdzir disebut "saudaranya setan" karena mereka menyalurkan hartanya untuk yang haram. Tabdzir itu lebih parah dari israf, sebagaimana kita dapat merujuk pada surah Al-An'am ayat 141 dan Al-Isra' ayat 27.

Allah Ta'ala berfirman.

وَلَا تُسْرِفُواۚإِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-An'am: 141)

Allah Ta'ala berfirman tentang sifat boros,

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan." (QS. Al Isra': 26-27).

4. Makan dan minum termasuk kesenangan dunia yang mubah.

5. Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa israf dalam makan itu tercela.

6. Hadits ini menunjukkan bahwa mubahnya pakaian.

7. Dilarang israf dan khuyala’ (sombong) dalam berpakaian.

8. Seorang muslim diperintahkan untuk bersedekah jika ia memiliki kelebihan dari yang mencukupi diri dan keluarganya.

9. Kita juga diperintahkan untuk menghabiskan makanan. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ بِالْمِنْدِيلِ حَتَّى يَلْعَقَ أَصَابِعَهُ فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى فِى أَىِّ طَعَامِهِ الْبَرَكَةُ

“Janganlah dia sapu tangannya dengan serbet sebelum dia jilati jarinya. Karena dia tidak tahu makanan mana yang membawa berkah." (HR. Muslim no. 2033)

Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Menjilat jari (seusai makan) adalah sesuatu yang disyari'atkan (dianjurkan). Alasannya sebagaimana yang disebutkan di akhir hadits, yaitu karena orang yang makan tidak mengetahui di manakah barokah yang ada pada makanannya. Makanan yang disajikan pada orang yang makan benar-benar ada barokahnya. Namun tidak diketahui apakah barokahnya ada pada makanan yang dimakan, atau pada makanan yang tersisa pada jari atau pada mangkoknya, atau pada suapan yang terjatuh. Oleh karena itu, sudah sepatutnya seseorang memperhatikan ajaran ini agar ketika makan pun bisa meraih barokah. Pengertian barokah pada asalnya adalah bertambahnya dan tetapnya kebaikan serta mendapatkan kesenangan dengannya.”


WaLLAAHUa'lam

SEBAB DO'A TERTOLAK

1. Memutus tali silaturahmi

Memutus tali silaturahmi bisa menjadi penghambat doa yang dikabulkan. Dikatakan, seseorang yang memutus tali silaturahmi dengan orang lain, maka tidak ada keberkahan dalam hidup. Hal ini diungkap oleh Rasulullah SAW: “Ada beberapa kelompok dari umatku yang do’a nya tidak dikabulkan, di antaranya adalah orang yang berdo’a untuk memutuskan tali silaturahmi.”


2. Mendikte Allah SWT

Ketika berdoa kepada Allah SWT, terkadang do'a kita terlalu memaksakan pada Allah, seharusnya manusia tidak melakukan untuk nafsunya sendiri. Walaupun doa-doa tersebut akan dikabulkan, namun mendikte Allah merupakan cara yang tidak dibenarkan bagi umat Muslim.


3. Hati yang kotor

Hati yang kotor bisa menyebabkan seseorang sulit menghantarkan doa kepada Allah SWT. Jika hati seseorang kotor sampai hatinya mati, maka doa tersebut tidak akan dikabulkan.


4.Malas berdoa

Seseorang yang malas berdoa dan sesuai keinginannya saja bisa menghambat terkabulnya doa. Apalagi, jika keadaan seseorang sedang bahagia dan malas berdoa, maka sama saja seseorang berdoa di saat kondisi sedang sulit.


5. Sombong

Orang yang sombong sangat tidak disukai oleh Allah SWT, bila doa-doa yang didengar berisi nada kesombongan. Lewat hadis Rasulullah SAW menyebutkan, “Apabila kamu berdo’a, janganlah berkata, Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau kehendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki.”


6. Tamak

Sifat serakah atau tamak dalam berdoa bisa menjadi penghalang terkabulnya sebuah doa. Artinya, saat berdoa meminta ini dan itu, dan tidak disertai ikthiyar, maka doa yang diucapkan tidak lagi manjur.

Saturday, March 19, 2022

Lisan yang Berganti Jempol

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata:

"Kami mendapati para pendahulu kami yg shalih tidak melihat nilai suatu ibadah pada puasa ataupun shalat. Akan tetapi melihat nilai ibadah ada pada menahan diri dari membicarakan kehormatan manusia. Maka orang yang banyak shalat pada malam hari dan puasa pada siang harinya jika ia tidak bisa menjaga lisannya, maka ia bangkrut pada hari kiamat nanti." (At Tamhiid 17/443)

Begitu mudah lisan/jempol kita mengeluarkan kalimat hinaan bagi saudaranya sendiri. Merasa diri lebih mulia seolah lupa dengan aib yang juga sama besarnya.

Dan yang lebih parahnya hati merasa puas sudah menghina orang lain. Lupa jika suatu saat nanti ada penyesalan yg mungkin akan ditangisi.

Seolah tidak ada hari dimana semua akan dipertanggungjawabkan. Dan ketika itu tiba dirimu menangis meminta dihidupkan kembali untuk memperbaiki lisan/jempol mu di dunia.

Sudah sadarkah kita ? Bahwa mengumpulkan amalan tidak semudah mengumpulkan dosa. Lalu mengapa kita rela menghapus semua amalan itu hanya dengan lisan yg tak terjaga dan jempol yg senantiasa mengetik hal yg tidak baik.

Seorang Ibu Berbicara Dengan Anak Lelakinya

 Seorang Ibu Berbicara Dengan Anak Lelakinya


"Nak kalo nanti kamu udah punya pasangan, jagalah baik-baik dua hal ini"


; "Apa bu?"


Q: "Hatimu dan matanya"


"Maksudnya?"


"Jaga hatimu dari perempuan lain, dan jaga matanya dari membuatnya menangis"

MUSIBAH DUNIA PELEBUR DOSA

Sebagaimana disebutkan dalam shahihain (Bukhari-Muslim), Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


ا الْمُؤْمِنَ لَا لَا لَا لَا لَا – الشَّوْكَةُ اكُهَا – لَّا اللَّهُ ا ايَاهُ


5641 dan Muslim no. 2573)


Kita harus bersabar dan bertawakal ketika menghadapi cobaan, jauhi keluh kesah karena itu hanya akan menggiring kita untuk menolak takdir ALLAH Ta'ala.


WALLAHUa'lam

Friday, March 18, 2022

Malam Nisfu Sya'ban

 Malam Diangkatnya Catatan Amal Kita Setahun

Malam Dimana Allah Menetapkan Ajal, Amal dan Rizki Tap-tiap Orang

Malam Dimana Allah Mengampuni Orang² Muslim

Sebagaimana dalam hadits:

"ان الله لجميع المسلمين لك الليلة الا لكاهن احر ا لوالديه"

"Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh orang muslim dimalam itu, kecuali peramal, tukang sihir, orang yg menyimpan kedengkian, peminum khamar dan anak yg durhaka pada orang tua".

Malam Dikabulkannya Do'a

Dalam hadits:

"خمس ليال لا : اول ليلة ليلة النصف ان ليلة الجمعة ليلة العيدين"

"5 Malam yang tak akan tertolak do'a didalamnya: malam pertama bulan rojab, malam nisfu sya'ban, malam Jum'at dan 2 malam hari raya"

event untuk menghidupkan malam nisfu sya'ban

dengan ibadah kepada Allah, (salat berjamaah, berdo'a berdzikir, membaca Alqur'an, bersalawat, beristighfar, dsb)

Begitu juga disarankan membaca surat Yasin dan do'a 3x sebagaimana yang biasa kita kerjakan

الله ا ا لى ا اه

Semoga ALLAH SWT memberikan taufik dan hidayahnya agar kita selalu selalu bertaubat.


aamiin


Carilah seseorang yang tau keburukan kita

 Carilah seseorang yang tau keburukan kita, tapi tetap menerima

Tahu kekurangan kita, tapi tetap ingin bersama

Tahu kisah silam kita, tapi tetap mau membimbing kita ke syurgaNya

TIMBANGAN SEPASANG BETIS

 Diceritakan, suatu ketika Abdullah ibn Mas'ud Radhiallahu Anhu menggembalakan kambing milik seorang laki-laki Quraisy. Abdullah ibn Mas'ud bertubuh kurus dan pendek, bahkan saat ia berdiri tegak sejajar dengan orang yang duduk. la punya sepasang betis yang sangat kecil.


Suatu waktu ia memanjat sebatang pohon yang tak jauh dari pohon Ara milik Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. ketika para sahabat melihat betisnya yang sangat kecil, mereka tertawa.


Maka, Rasulullah bersabda, “Kalian tertawa melihat pasangan terbaik Ibnu Mas'ud? menemukan, memasangkan itu lebih berat timbangannya di sisi Allah daripada gunung Uhud.” (HR.Ahmad)


Wallahu a'lam.


Referensi:

Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi, Muhammad Raji Hasan Kinas, hlm. 459-460

Thursday, March 17, 2022

KEUTAMAAN BERANGKAT KE MASJID DALAM KEADAAN BERWUDHU

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :


لِلصَّلاةِ الوُضُوءَ، لى الصَّلاةِ المَكْتُوبَةِ، لّاها النّاسِ، الجَماعَةِ، المَسْجِدِ اللَّهُ له


"Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna, kemudian berjalan kaki ke masjid untuk menunaikan sholat fardhu (wajib) secara berjamaah. Maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya."


(Diriwayatkan oleh Imam Muslim nomor 232)

SYAFA'AT RASULULLAAH SAW PELEBUR DOSA

Sebagaimana telah terdapat hadits mutawatir (dengan jalur periwayatan yang banyak) yang membicarakan tentang syafa'at. Seperti sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih,


شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِي


“Syafa'atku untuk pelaku dosa besar dari umatku." (HR. Abu Daud no. 4739, Tirmidzi no. 2435 dan Ahmad 3: 213)


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,


خُيِّرْت بَيْنَ أَنْ يَدْخُلَ نِصْفُ أُمَّتِي الْجَنَّةَ ؛ وَبَيْنَ الشَّفَاعَةِ فَاخْتَرْت الشَّفَاعَةَ لِأَنَّهَا أَعَمُّ وَأَكْثَرُ ؛ أَتَرَوْنَهَا لِلْمُتَّقِينَ ؟ لَا . وَلَكِنَّهَا لِلْمُذْنِبِينَ المتلوثين الْخَطَّائِينَ


“Separuh dari umatku akan dipilih untuk masuk surga atau akan diberi syafa'at. Maka aku pun memilih agar umatku diberi syafa'at kareana itu tentu lebih umum dan lebih banyak. Apakah syafa'at itu hanya untuk orang bertakwa? Tidak. Syafa:at itu untuk mereka yang terjerumus dalam dosa (besar)." (HR. Tirmidzi no. 2441, Ibnu Majah no. 4317 dan Ahmad 2: 75.)


Dalam riwayat Tirmidiz, dari 'Auf bin Malik Al Asyja'iy, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


أَتَانِى آتٍ مِنْ عِنْدِ رَبِّى فَخَيَّرَنِى بَيْنَ أَنْ يُدْخِلَ نِصْفَ أُمَّتِى الْجَنَّةَ وَبَيْنَ الشَّفَاعَةِ فَاخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ وَهِىَ لِمَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا


“Ada yang mendatangiku dari sisi Rabbku, aku disuruhh memilih antara memasukkan separuh dari umatku ke dalam surga atau memilih syafa'at. Aku pun memilih syafa'at dan ini akan diperoleh oleh orang yang mati dalam keadaan tidak berbuat syirik pada Allah dengan sesuatu apa pun” (HR. Tirmidzi no. 2441.)


Mari perbanyak melakukan shalawat pada RasuluLLAAH SAW agar di Akhirat kelak kita dapat syafa'at beliau.


WaLLAAHUa'lam

SILATURAHIM & RAHMAT ALLAH

Bala juga bisa tertangkal kalau kita mempererat tali ukhuwah kita, tali silaturahim dan tali kasih sayang di antara sesama manusia. Ini dimulai dari umat Islam. Kemudian berlanjut dengan persaudaraan secara kebangsaan, yang tidak membedakan suku, warna kulit dan derajat kekayaan.

Karena itu, apabila kita bersilaturahim dengan orang lain, lihatlah bahwa kita bersaudara karena agama. Namun kalau tidak seagama, kita bersaudara karena kita juga sesama ciptaan Allah.

Bagaimana kita mempersatukan hati-hati mereka? Kembali kepada perintah Allah dan Rasul-Nya, kita harus memperbanyak silaturahim. Silaturahim itu akan mendorong banyak turunnya rahmat dari Allah SWT.

(Habib Luthfi bin Yahya)

SIFAT WARA'

 Sifat wara’ adalah menjauhi segala hal yang hukumnya syubhat atau belum jelas halal-haramnya. Wara’ membuat seorang penuntut ilmu lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu.

Dengan begitu, akan membuat hatinya lebih tenang dan dapat menerima ilmu dengan baik. Namun, jika memang dalam posisi yang tidak memungkinkan, maka hendaknya menggunakan hukum rukhsoh atau keringanan pada tempatnya, yaitu ketika ada kebutuhan dan sebab yang memperbolehkan.


- KH Hasyim Asy'ari -

AMAL KEBAIKAN YANG DITUJUKAN PADA MAYIT DAPAT MELEBUR DOSA

Contohnya adalah sedekah. Amalan sedekah ini bermanfaat bagi mayit berdasarkan dalil yang shahih dan tegas serta berdasarkan kesepakatan para ulama. Begitu pula dengan memerdekakan dan haji bagi si mayit juga bermanfaat. Terdapat hadits shahih dalam Bukhari-Muslim yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,

اتَ لَيْهِ امٌ ا لِيُّهُ

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang puasa, maka ahli warisnya yang nanti mempuasakan dirinya.” (HR. Bukhari no. 1952 dan Muslim no. 1147)

Terdapat pula hadits semisal itu mengenai puasa nadzar dari riwayat yang lain. Amalan-amalan tadi tidak bisa kita pertentangkan dengan ayat,

لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ لَّا ا

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (QS. An Najm: 39.)

Hal ini disebabkan dua alasan:

1. Telah terdapat dalil-dalil yang shahih yang mutawatir (lewat jalur yang banyak) ditambah dengan kesepakatan para ulama salaf bahwa seorang mukmin akan mendapatkan manfaat dari amalan yang bukan ia usahakan. Seperti dari do'a dan permintaan ampun dari para malaikat yang disebutkan sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta'ala,

الَّذِينَ لُونَ الْعَرْشَ لَهُ لِلَّذِينَ ا

“(Malaikat-malaikat) yang terbuka'Arsy dan para malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka yang percaya kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman." (QS. Ghofir (Al Mu'min)

Begitu pula dengan firman Allah Ta'ala,

الْأَعْرَابِ اللَّهِ الْيَوْمِ الْآخِرِ ا اتٍ اللَّهِ لَوَاتِ الرَّسُولِ

“Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang percaya kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul.” (QS. At Taubah: 99)

اسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ لِلْمُؤْمِنِينَ الْمُؤْمِنَات

“Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan." (QS. Muhammad: 19.)

Seperti juga do'a orang yang melaksanakan shalat jenazah pada si mayit dan bagi orang –beriman- berziarah ke kuburnya.

2. Ayat di atas (surat An Najm ayat 39) secara tekstual tidaklah menunjukkan bahwa manusia akan mendapatkan manfaat dari hasil usahanya saja. Tidaklah dipahami bahwa ia tidak memiliki atau tidak berhak selain dari yang ia usahakan atau usaha orang lain tidak akan ia peroleh manfaatnya. Yang tepat adalah Allah masih mungkin memberinya manfaat dan rahmat dari amalan orang lain dan itu tidak menghalangi sama sekali. Sebagaimana Allah merahmati hamba dengan memberinya sebab agar keluar dari kesempitan. Allah subhanahu wa ta'ala dengan hikmah dan rahmat-Nya menyayangi hamba dengan sebab yang ia lakukan dan ini akan mengokohkannya dan semakin merahmatinya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِدَعْوَةِ إلَّا وَكَّلَ اللَّهُ بِهِ مَلَكًا كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ : آمِينَ وَلَك بِمِثْلِ

“Tidaklah seseorang mendoakan saudaranya dengan suatu do'a melainkan Allah akan mengutus malaikat yang bertugas ketika ia berdo'a kepada saudaranya, malaikat itu pun berkata, “Aamiin (semoga Allah kabulkan), engkau pun akan dapat semisalnya." (HR. Muslim no. 2733)

Sebagaimana terdapat hadits, di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى عَلَى جِنَازَةٍ فَلَهُ قِيرَاطٌ ؛ وَمَنْ تَبِعَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ ؛ أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ

“Barangsiapa yang shalat jenazah, maka ia akan mendapatkan satu qiroth. Barangsiapa yang menambah dengan mengikutinya hingga dikuburkan, maka ia akan mendapatkan dua qiroth. Minimal ukuran qiroth adalah semisal gunung Uhud." (HR. Muslim no. 945)

Sebagaimana Allah merahmati orang yang melaksanakan shalat jenazah lantas berdo'a untuk si mayit, demikian pula si mayit dirahmati dengan do'a orang yang masih hidup untuknya.


WaLLAAHUa'lam

BEKERJA SAMPAI LUPA BERIBADAH

 Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,

ابن آدم، إنك لست بسابق أجلك، ولا بمغلوب على رزقك، ولا بمرزوق ما ليس لك، فلم تكدح وعلام تقتل نفسك

Wahai anak Adam. Sesungguhnya, engkau tidak dapat mendahului ajalmu. Engkau juga tidak dapat dikalahkan (tidak ada yang menghalangi) dalam rizki yang telah ditetapkan untukmu, dan tidak akan diberi rizki yang bukan bagianmu.

Lantas, mengapa engkau terlalu berlebihan dalam bekerja (sehingga lalai dari Allah, _-pent.)?_ Atas dasar apa engkau membinasakan dirimu?

Mawaizh lil imam Hasan al-Bashri, hal. 91

MEMAKSA PASIEN SAKIT MAKAN AGAR LEKAS SEMBUH

 Sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :”la tukrihu mardhakuma ‘

'alath tha’am wasy syarab”(janganlah kalian memaksa orang yang sedang sakit diantara kalian untuk makan dan minum)bukan bermakna jangan memberi makan kepada orang sakit melainkan jangan memaksa orang yang sakit untuk makan,tetapi biarlah orang yang sakit memakan makanan yang dia sukai.


Kadang orang menyangka bahwa orang yang sakit harus makan dan kemudian memaksanya makan untuk menguatkan kesehatan tetapi tidak seperti itu kenyataannya. Memaksa orang sakit untuk makan untuk makan membuatnya tidak bisa mengambil manfaat dari makan tersebut, selain itu menyebabkan si sakit sulit mencerna makanan.


Hal ini justru yang menbuat kondisinya semakin bertambah buruk dan kritis.


Cara penanganan yang tepat adalah memberinya proporsi yang bisa di cerna. Proporsi makanan di sini berkaitan erat dengan kadar efektivitas alat pencernaan untuk bekerja.


Proporsi ini juga hendaknya sesuai selera si sakit. Jenis makanannya harus yang mudah dicerna dan diserap.


Ibnu Qayyim berkata dalam Zaadul Ma'aad (IV/90), "Beberapa dokter ahli berkata, 'Sungguh banyak sekali faedah dalam sabda Nabi صلى الله عليه وسلم . ini yang mengandung hikmah-hikmah. Hal ini dapat dirasakan terutama oleh para ahli medis dan orang yang mengobati para pasien.


🌐 salamdakwah.com

TIPS TIDUR BERPAHALA

 Cobalah kita renungi dengan jujur… Berapa dosa dari bangun hingga kita tidur.

Dari dosa pikiran, mata, dan telinga…

Begitu pula mulut, hati, tangan, kaki, dan yang lainnya.

Bisa jadi dosa karena bermaksiat kepadaNya… Bisa jadi dosa tidak atau kurang mensyukuri nikmatNya.

Oleh karenanya kita harus banyak memita… Agar kita mendapatkan banyak ampunan dariNya.

Jangan lupa untuk berwudu sebelum tidur… Semoga dosa-dosa kita menjadi lebur.

Nabi kita ﷺ telah bersabda:

Sucikanlah jasad-jasad ini, semoga Allah mensucikan kalian, karena tidaklah seorang hamba tidur malam dalam keadaan suci, melainkan bermalam pula seorang MALAIKAT di sisi pakaiannya, ia tidaklah membolak-balikkan badannya sesaat di malam hari, melainkan malaikat itu mengatakan:

“Ya Allah, AMPUNILAH hambaMu (ini), karena ia tidur malam dalam keadaan suci”

(HR. Thabarani, dan dihasankan oleh Al-Haitsami dan Syeikh Albani)


smbr: indonesiabertauhid

agar pasangan dan anak-anaknya menjadi orang yang sholih-sholihah

  Ijazah dari Habib Abdullah Al Muhdhor untuk suami-istri agar pasangan dan anak-anaknya menjadi orang yang sholih-sholihah:


• Setiap kali masuk rumah ucapkan salam, baca ayat kursi 1x, surat إنا أنزلناه في ليلة القدر 3x, surat al Ikhlas 3x, surat al Falaq dan surat an Nas.


• Suami sering-sering baca doa ini:


اَللهم يَا مُصْلِحَ الصَّالِحِينْ، بِجَاهِ سَيِّدِ الصَّالِحِينْ، مُحَمَّدٍ الرَّؤُوْفِ الرَّحِيمْ، أَصْلِحْنِيْ وَأَصْلِحْ لِيْ زَوْجَتِيْ وَأَوْلَادِيْ


Ya Allah wahai Dzat yang mensholihkan orang-orang sholih, dengan keberkahan derajat penghulu nya orang sholih Sayyidina Muhammad yang amat penyantun lagi penyayang, sholihkan lah aku dan sholihkan istriku juga anak-anak ku .


• Istri sering-sering baca doa ini:


اَللهم يَا مُصْلِحَ الصَّالِحِينْ، بِجَاهِ سَيِّدِ الصَّالِحِينْ، مُحَمَّدٍ الرَّؤُوْفِ الرَّحِيمْ، أَصْلِحْنِيْ وَأَصْلِحْ لِيْ زَوْجِيْ وَأَوْلَادِيْ


Ya Allah wahai Dzat yang mensholihkan orang-orang sholih, dengan keberkahan derajat penghulu nya orang sholih Sayyidina Muhammad yang amat penyantun lagi penyayang, sholihkan lah aku dan sholihkan suamiku juga anak-anak ku .


Ijazah agar putra-putri dijadikan anak-anak yang sholih/sholihah:

• Pendidikan yang baik sejak dini

• Diajari Al Qur`an dan ilmu agama

• Diajari taat kepada Allah dan Rasulullah

• Sering di doakan terutama setiap sehabis shalat, setelah Adzan, akhir malam dan di waktu-waktu mustajab,

• Sering-sering baca doa berikut ini khususnya setelah baca doa adzan:


اللهم بَارِكْ لِيْ فِيْ أَوْلَادِيْ، وَاحْفَظْهُمْ وَلَا تَضُرَّهُمْ، وَوَفِّقْنِيْ وَوَفِّقْهُمْ لِطَاعَتِكَ، وَارْزُقْنِيْ بِرَّهُمْ


Ya Allah berikanlah keberkahan untukku pada anak-anak ku, jaga lah mereka jangan jadikan mereka mudhorot, berikanlah Taufiq kepadaku dan mereka agar bisa selalu melakukan ketaatan kepadamu,

LUPA RAKAAT SHOLAT

 Rasulullaah SAW bersabda “Ketika adzan berkumandang maka setan akan lari tunggang-langgang dengan cepatnya. Maksudnya setan akan menjauh dengan cepat ke tempat yang tidak terdengar lagi kumandang adzan. Namun ketika azan telah selesai berkumandang, setan akan kembali ke tempat semula untuk menggoda manusia.

Begitupun ketika iqamat berkumandang, setan akan kembali menjauh dan lari tunggang-langgang. Namun bila iqamat selesai, setan akan kembali lagi untuk menggoda seorang hamba yang akan melaksanakan ibadah shalat.

Setelah iqamat berhenti, setan kemudian masuk kedalam relung hati seorang hamba dan membisikan segala hal. Setan terus menggoda orang yang sedang beribadah bahkan sampai seorang yang sedang ibadah tersebut tidak sadar tentang jumlah rakaat shalat yang sudah dilaksanakan.” (HR.Bukhori)

Subhanallah, manusia mendapat manfaat dalam sholatnya melalui upaya setan. Meskipun demikian merugikan pahala sholatnya.

Wednesday, March 16, 2022

Ada 6 cara, bagaimana sih Rasulullah menyambut ramadhan

Pertama, Perbanyak doa;

Berdasarkan riwayat riwayat Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami, berikut bacaan doa menyambut bulan suci Ramadhan yang diamalkan oleh Rasulullah SAW:


اللهم لّمني لرمضان لّم ان لي لّمه

Allāhumma sallimn li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.


Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”


Kedua, Perbanyak puasa;


Ketiga,Lebih Giat Shalat Malam adalah termasuk cara Rasulullah menyambut Ramadhan;


Keempat,Bertaubat;


Kelima, Berdzikir;


Keenam, Menyambut dengan Gembira.

Dari Ibnu Umar dia berkata, bila Rasul melihat hilal dia berkata: 'Allah Maha Besar. Ya Allah, jadikanlah hilal ini bagi kami membawa keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman dan taufik kepada yang dicintai Robb kami dan diridhai-Nya. Robb kami dan Robbmu (hilal) adalah Allah'." (HR. Addaromi)


Wallohu Ta'ala A'lam

Keutamaan Nisfu Sya'ban

"Di dalam bulan Sya'ban ini ada satu malam yang mulia, yaitu malam Nisfu Sya'ban.

Di mana doa di situ adalah diijabahi oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Dalam satu riwayat dikatakan:

لَيَالٍ لَاتُرَدُّفِيْهِنَّ

Ada lima malam yang tidak ditolak oleh Allah subhanahu wa ta'ala doa di dalamnya.

Pertama, لُ لَيْلَةٍ مِنْ , malam pertama bulan Rajab. .

Yang kedua, لَيْلَةُ النِّصْفِ انَ, malam Nisfu Sya'ban.

Yang ketiga, لَيْلَةُالْفِطْرِ, malam Idul Fitri. Yang keempat, لَيْلَةُالنَّهْرِ, malam Idul Adha. Yang kelima, لَيْلَةُالْجُمْعَةِ, malam Jum'at.

Karena itu, di bulan Sya'ban ini kita benar-benar meningkatkan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala, khususnya nanti ada di malam Nisfu Sya'ban."


Habib Taufiq Assegafi

ORANG MISKIN YANG PALING BERHAK DIBERI SEDEKAH

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu 'anhu berkata, Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam berkata:

ليس المسكين الذي لى الناس، اللقمة اللقمتان، التمرة التمرتان، لكن المسكين الذي لا لا له ليه، لا ل الناس

“Bukanlah orang miskin yang suka berkeliling meminta kepada manusia untuk mendapatkan sesuap atau dua suap, sebutir atau dua butir kurma..

Akan tetapi miskin itu adalah orang yang tidak mendapatkan apa-apa untuk memenuhinya dan tidak diketahui agar diberi sedekah, dan tidak meminta-minta kepada manusia.”


(HR Al Bukhari dan Muslim)


Imam Al Baghowi rohimahullah berkata,

Hadits ini menunjukkan bahwa orang miskin menurut pengetahuan mereka saat itu adalah yang suka berkeliling meminta-minta. Maka Nabi shollallaahu 'alayhi wa sallam mengabarkan bahwa miskin itu (adalah orang) yang tidak suka diminta-minta tidak ada yang mengira ia miskin. .

Karena orang yang minta-minta terkadang tercukupi dengan permintaan-mintanya sehingga tidak lagi miskin..”


(Syarhussunnah karya Imam Al Baghowi 6/87)


Diterjemahkan oleh,

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, الله الى

Tuesday, March 15, 2022

MASUK SYURGA KARENA SHOLAT MALAM

  Sungguh indah shalat malam seseorang, yaitu mereka bangun dan berkhalwat dengan Allah subhanahu wa ta’ala.⁣

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,⁣

“Dan shalatlah (kalian) di malam hari ketik aorang-orang tertidur, maka kalian akan masuk surga dengan selamat.”⁣

(HR. Ibnu Majah 1/432 no. 1334)⁣

Terlebih lagi jika seseroang melakukan shalat malam di sepertiga malam terkahir, dimana Allah Subhanahu wa ta’ala turun ke langit dunia mencari hamba-hambaNya yang ingin mendekatkan dirinya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.⁣

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,⁣

“Rabb kita Tabaaraka wa Ta’ala turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berkata, ‘Siapa yang berdoa kepadaKu pasti akan Aku kabulkan, dan siapa yang meminta kepadaKu pasti Aku akan penuhi, dan siapa yang memohon ampun kepadaKu pasti akan Aku ampuni’.”⁣

(HR. Bukhari 2/53 no. 1145)⁣

Maka masih malaskah kita untuk bangun shalat malam sementara Allah Subhanahu wa ta’ala mencari hamba-hambaNya? Maka masih malaskah kita untuk bangun shalat malam sementara Allah Subhanahu wa ta’ala turun ke langit dunia menwarkan karunia dan rahmatnya?⁣

Ketahuilah bahwa waktu itulah saatnya seseorang mencari muka di hadapan Allah Subhanahu wa ta’ala yang Maha Pengasih, Maha Kaya.⁣

BERMULA DARI "INSYA ALLAH DIA AKAN BERUBAH"

 Jangan Pakai Teori Ini dalam Dunia Pernikahan, cukup dunia persahabatan saja kamu pakai, sebab resikonya terlalu besar jika tidak sesuai ekspektasi

Jangan terlalu PD bisa mengubah seseorang, sekalipun dia mengaku cinta padamu Lillahi Taala. Kamu harus sadari sekelas Nabi Muhammad SAW yang sangat Perfect saja tidak punya otoritas memberikan hidayah pada seseorang, seperti kepada paman beliau (bukan ingin meremehkan tapi ini pelajaran bahwa pintu hidayah ada dalam genggaman Allah semata)

Apalagi kita yang masih banyak dosa dan sangat jauh dari kata baik, kok bisa dengan PD nya yakin dan mudah mengatakan, si calon yang maksiat kepada Allah, punya watak kasar dan mencaci, selalu memerintah mamh layaknya budak, menganggap interupsimu sebagai bentuk pembangkangan

Lah kok bisa lisanmu dengan gampang mengatakan insyaallah dia bakalan berubah, lah kalo gak gimana? kamu rela habiskan umur untuk senantiasa tersiksa fisik dan batin?

Kalau kamu pakai teori persahabatan ga masalah, artinya jika tidak sesuai ekpektasi, dampaknya hanya akan merugikan dirinya dan hidupnya

Lah saat kamu nikah, lalu gak sesuai ekspektasi, dampaknya juga akan merusak hidupnya dalam jangka waktu yang panjang, hebat banget ya, kamu memberanikan diri untuk hidup bersama orang yang punya watak keras, kasar, susah diajak beribadah, bahkan ninggalin Allah

Sebelum terlambat, hentikan semuanya, jangan paksakan dirimu atau jangan turunkan value dirimu karena orang lain mengemis itu, tetaplah jadi emas asli.

Love Your Self

BACA INI SETELAH MAGHRIB

 Jika Engkau Selesai Melaksanakan Sholat Maghrib Maka Bacalah :

ALLAHUMMA AJIRNII MINANNAR, Sebanyak (7×)

" Sebab jika Kamu baca Do'a itu Kemudian Meninggal pada malam itu juga, Maka akan di tetapkan Kamu terbebas dari Neraka, Jika kamu selesai Sholat Subuh maka Bacalah Do'a itu juga, Sebab jika pada hari itu kamu Meninggal maka akan ditetapkan bahwa kamu terbebas dari api Neraka ."


( HR. Abu Daud No.5079 )

KEBERANIAN MERAIH SESUATU

Seekor burung yang duduk di atas pohon, tidak pernah takut rantingnya patah, karena kepercayaannya bukan pada cabang dahannya, tetapi pada kemampuannya untuk terbang.

 Jika kita tidak memiliki keberanian untuk meraih sesuatu, kita tidak akan pernah mendapatkan nya. Orang lain mungkin bisa membantu, namun diri kita sendiri yang harus meraihnya.

Karena tidak selamanya kita dapat bergantung pada orang lain. Lakukan apapun yang bisa kita lakukan. Hal yang sering membuat kita menyesal bukanlah apa yang sudah kita lakukan, tapi hal yang belum dan tidak coba kita lakukan.

cintailah dirimu terlebih dahulu. Katakan hal-hal yang baik pada diri sendiri. Ketika kau melepaskan pribadimu yang lama, kau akan menjadi pribadi baru yang lebih baik. Jalan hidupmu adalah milikmu sendiri. Orang lain mungkin bisa mendampingimu, namun tak seorang pun dapat menjalaninya.

Hari ini adalah hari yang baik, jika kau memandangnya dengan baik..Tanamkan kebaikan dalam diri, hapus kebencian, amarah, dan segala kekesalan dalam hati, karena hari ini kita harus menjadi pribadi yang terus memperbaiki diri. Hidupmu akan menjadi cerita setelah engkau tiada, maka jadilah cerita yang baik selama engkau masih ada..

TIDAK MUDAH, TAPI AKAN TERASA INDAH

Tidak MUDAH tersenyum ketika hati menangis dan teriris, tapi akan terasa INDAH menyadari itu adalah sebahagian dari kasih Illahi, agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti kita..

Tidak MUDAH bangkit dalam keadaan yang lemah, tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari bahwa Allah sedang menyapa dengan Cinta-Nya, agar kita sentiasa tabah dan kuat..

Tidak MUDAH memberi, ketika diri sendiri dalam kekurangan, tapi akan terasa INDAH ketika kita dapat membahagiakan orang lain, agar diri akan terasa lebih bahagia..

Tidak MUDAH memaafkan ketika kita dibenci dan di hina, tapi akan terasa INDAH kalau itu adalah sebagian daripada penyucian diri, agar diri kita Ikhlas dalam menggapai Ridha Illahi..

Tidak MUDAH melupakan kegagalan ketika kita masih bersedih memikirkannya, tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itu adalah permulaan dari kejayaan kita..

Tidak MUDAH melupakan masa lalu yang menyakitkan, tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itulah jalan yang harus ditempuh, untuk mengecapi kebahagiaan yang akan diberikan Allah sebagai penggantinya..

Tidak MUDAH menghilangkan duka karena kehilangan, tapi akan terasa INDAH ketika menyadari bahwa Tuhan telah meminjamkan kepada kita beberapa saat..

Tidak MUDAH menghadapi penderitaan dan cobaan yang terus mendera, tapi akan terasa INDAH ketika menumbuhkan kesabaran dan rasa syukur. Dan menyadari itu adalah sebagian dari cara Allah menyayangi hambanya...

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

𝙎𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 ﷻ 𝙢𝙚𝙢𝙥𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙎𝙖𝙮𝙮𝙞𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙈𝙪𝙝𝙖𝙢𝙢𝙖𝙙 ﷺ 𝙙𝙞 𝙙𝙪𝙣𝙞𝙖 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙢𝙞𝙢𝙥𝙞-𝙢𝙞𝙢𝙥𝙞 𝙠𝙞𝙩𝙖, 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙠𝙚𝙢𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖, 𝙙𝙞 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙗𝙖𝙧𝙯𝙖𝙠𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙝𝙨𝙮𝙖𝙧 𝙨𝙚𝙧𝙩𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙪𝙢𝙥𝙪𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙙𝙞 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙎𝙪𝙧𝙜𝙖-𝙉𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙍𝙖𝙨𝙪𝙡𝙪𝙡𝙡𝙖𝙝 ﷺ 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙠𝙚𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝𝙣𝙮𝙖 ﷺ. Aamiin ya robbal alamiin...


SEMOGA BERMANFAAT


ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ

ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﷺ


@berkatguru_sekumpul