This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, September 23, 2023

KELEBIHAN GULA

Kelebihan gula pada bayi disebut ADHD 

Kelebihan gula pada otak orang dewasa disebut dimensia dan alzheimer 

Kelebihan gula pada mata disebut glaukoma 

Kelebihan gula pada gigi tersebut gigi berlubang

Kelebihan gula pada kulit disebut penuaan dini 

Kelebihan gula pada tidur disebut insomnia 

Kelebihan gula dalam darah disebut diabetes 

Kelebihan gula pada sistem tubuh disebut dengan kanker 

Kecanduan gula adalah 8 kali lebih berbahaya daripada kokain

Tuesday, September 19, 2023

Jimat dan Rajah

Allah Ta'ala berfirman,


وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ


"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: 'Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nya-lah bertawakkal orang-orang yang berserah diri." (QS. Az Zumar: 38)


Syaikh 'Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh rahimahullah –penulis Fathul Majid- berkata, "Ayat ini dan semisalnya adalah dalil yang menunjukkan tidak bolehnya menggantungkan hati kepada selain Allah ketika ingin meraih manfaat atau menolak bahaya. Ketergantungan hati kepada selain Allah dalam hal itu termasuk kesyirikan".


Jimat dan rajah termasuk yang dimaksudkan dalam ayat yang mulia ini. Karena orang yang memakai jimat dan memasang rajah di dinding dan tempat lainnya, bermaksud untuk mendatangkan manfaat –seperti dagangannya laris atau agar penyakitnya sembuh- atau ingin menolak mudhorot (bahaya) –seperti menolak 'ain (mata dengki) atau menolak wabah penyakit-.


Dari 'Imron bin Hushain radhiyallahu 'anhu, ia berkata,


أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَبْصَرَ عَلَى عَضُدِ رَجُلٍ حَلْقَةً أُرَاهُ قَالَ مِنْ صُفْرٍ فَقَالَ « وَيْحَكَ مَا هَذِهِ ». قَالَ مِنَ الْوَاهِنَةِ قَالَ « أَمَا إِنَّهَا لاَ تَزِيدُكَ إِلاَّ وَهْناً انْبِذْهَا عَنْكَ فَإِنَّكَ لَوْ مِتَّ وَهِىَ عَلَيْكَ مَا أَفْلَحْتَ أَبَداً


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat di lengan seorang pria gelang yang dinampakkan padanya. Pria tersebut berkata bahwa gelang itu terbuat dari kuningan. Lalu beliau berkata, "Untuk apa engkau memakainya?" Pria tadi menjawab, "(Ini dipasang untuk mencegah dari) wahinah (penyakit yang ada di lengan atas). Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bersabda, "Gelang tadi malah membuatmu semakin lemah. Buanglah! Seandainya engkau mati dalam keadaan masih mengenakan gelang tersebut, engkau tidak akan beruntung selamanya." (HR. Ahmad 4: 445 dan Ibnu Majah no. 3531).


Al Hakim mengatakan, "Kebanyakan guru kami berpendapat bahwa Hasan Al Bashri mendengar hadits ini langsung dari 'Imron. Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz termasuk  ulama yang menyatakan bahwa sanad hadits ini jayyid, artinya tidak bermasalah.


Dari 'Uqbah bin 'Amir, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيمَةً فَلاَ أَتَمَّ اللَّهُ لَهُ وَمَنْ تَعَلَّقَ وَدَعَةً فَلاَ وَدَعَ اللَّهُ لَهُ


“Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada tamimah (jimat), maka Allah tidak akan menyelesaikan urusannya. Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada kerang (untuk mencegah dari 'ain, yaitu mata hasad atau iri, pen), maka Allah tidak akan memberikan kepadanya jaminan" (HR. Ahmad 4: 154).


Dalam riwayat lain disebutkan,


مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ


"Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka ia telah berbuat syirik" (HR. Ahmad 4: 156).


Dalam tafsir Ibnu Abi Hatim (43: 179), dari Hudzaifah, di mana ia pernah melihat seseorang memakai benang untuk mencegah demam, kemudian ia memotongnya. Lantas Hudzaifah membacakan firman Allah Ta'ala,


وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ


"Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)." (QS. Yusuf: 106)


Begitu pula Waki'  pernah meriwayatkan dari Hudzaifah. Beliau pernah mengunjungi orang sakit. Lantas beliau melihat-lihat di lengan atas orang sakit tersebut dan mendapati benang. Hudzaifah pun bertanya, "Apa ini?" "Ini adalah sesuatu yang bisa menjagaku dari rasa sakit tersebut", jawab orang sakit tadi. Lantas Hudzaifah pun memotong benang tadi. Lantas Hudzaifah berkata, "Seandainya engkau mati dalam keadaan engkau masih mengenakan benang ini, aku tidak akan menyolatkanmu"


Lihatlah bagaimana sikap keras para sahabat bagi orang yang mengenakan jimat untuk melindungi dirinya dari sakit, dalam rangka meraih maslahat. Jimat tersebut sampai dipotong, walau tidak diizinikan. Dalam penjelesan di atas menunjukkan bahwa seseorang bisa berdalil dengan ayat yang menjelaskan tentang syirik akbar (besar) untuk maksud menjelaskan syirik ashgor (kecil) karena kedua-duanya sama-sama syirik.


WaLLAAHUa'lam

MELENTUR BULUH BIARLAH DARI REBUNGNYA

Benarlah peribahasa melentur buluh biarlah dari rebungnya  Dari anak ada dalam rahim lagi kita dah boleh mulai berkokujikasi dengan anak, ceritakan tentang kebesaran Allah. 

Ketika mengandung, perbanyakkan ibadah kepada Allah, perbanyak berdoa supaya dapat lahirkan zuriat yang soleh& solehah, dan menjadi da'i Allah untuk dakwahkan kepada seluruh alam.


Monday, September 18, 2023

Mata, Bernafas & Berkhianat.

Tips biar mata gak berkhianat :


1. Tingkatin rasa muraqabah. Apa sih? Muraqabah itu perasaan yang selalu merendahkan. Kepergok orang tua atau temen pas lagi jelalatan aja malu. Apalagi Allah? Serendah itukah Allah memandangan kita? sampai-sampai perasaan malu kepergok lebih besar dibandingkan kepergok sama Yang Maha Mulia? Yang belum pernah tidur? Yang Maha Kuasa (yang menjadikan seketika mata buta, bukankah Allah mampu?)


2. Yakin bahwa yang HALAL lebih nikmat dan menenangkan hati daripada yang HARAM. Cukuplah sabda nabi membungkam pernyataan ini. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, 'Sesungguhnya tidaklah Engkau mewariskan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta'ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti, pena.) yang lebih baik darinya.” (HR. Ahmad no. 20739)


3. Perbanyak berdoa sama Allah.

Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari kejelekan pada pendengaranku, dari kejelekan pada penglihatanku, dari kejelekan pada lisanku, dari kejelekan pada jantung, serta dari kejelekan pada mani atau kemaluanku).


Memuaskan diri dengan hal yang haram, bagaikan orang kehausan minum air laut. Semakin banyak air yang diminum, malah semakin kehausan! MAKA SEJATINYA, MENURUTI HAWA NAFSU UNTUK BERBUAT MAKSIAT, ADALAH PENYIKSAAN TERHADAP DIRI SENDIRI. (Ustadz Abdullah Zaen Hafizhahullahuta'ala)


Sumber :

https://muslim.or.id/52929-mata-pengkhianat.html

https://muslim.or.id/26590-menundukkan-pandangan -mata.html

https://rumaysho.com/12785-mata-yang-tak-bisa-dijaga.html

https://tafsirweb.com/8831-surat-al-mumin-ayat-19.html

https:// www.youtube.com/watch?v=6t_8Gc2RsJ0

https://www.optiktunggal.com/news/detail/fakta-unik-otot-mata-adalah-otot-terkuat-pada-tubuh

https://lasikasyik.rsmatasmec.com/article/berapa-megapiksel-mata-manusia#:~:text=Berikut%20infonya.,resolusi%20mata%20manusia%20lebih%20besar.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/24/123021369/pengertian-dan-fungsi-fotoreseptor-batang?page=all

https://www.youtube.com/watch?v=2t3r_nmRLHQ

https://clarkvision.com/imagedetail/eye-resolution.html

Sunday, September 17, 2023

AMALKAN INI 40 HARI DAN ALLAH MERUBAH HIDUPMU JADI LEBIH BAIK

1. SHOLAT FARDHU TEPAT WAKTU.

Dengar adzan langsung ambil air wudhu. Lebih bagus lagi sholatnya jamaah di masjid. Ingat, kalau mau impiannya cepat terkabul, jangan menunda sholat. Ibaratnya gini, ada anak kecil yang dipanggil ibunya tapi nggak segera datang ke ibunya. Padahal ibunya mau kasih permen ke anak kecil itu. Karena ibunya kesal, permennya nggak jadi diberikan. Misal itu impianmu. Wah, sayang sekali ya. Untungnya Allah Maha Pemaaf.


2. SHOLAT TAHAJUD 8 RAKA'AT & SHOLAT WITIR 3 RAKAAT.

Nggak bisa dipungkiri kalau sholat tahajud itu sangat luar biasa manfaatnya. Dan sholat di sepertiga malam terakhir bisa cepat tembus ke langit.


3. SHOLAT DHUHA 6RAKAAT.

Nggak patokan, lebih banyak rekaatnya lebih baik. Sholat dhuha itu sholat pembuka rezeki, sayang kalau dilewatkan. Kalau nggak hafal doanya, buka catetan dulu boleh kok. Lama-lama nanti juga hafal.


4. MEMBACA SURAT Al Waqiyah.

Ini juga surat pelancar rezeki. Kan harusnya baca 40 hari dulu tapi ada kok yang baru seminggu udah ada rezeki datang.


5. MEMBACA ISTIGHFAR 100x.

Lebih banyak malah lebih bagus. Bacaannya “astagfirullahalladzim.” Saat perjalanan daripada bengonng baca istighfar.


6. MEMBACA SHOLAWAT, DZIKIR PAGI&PETANG

Bacaannya “subhanallahi wabihamdihii subhanallahIL adziem.” YA SAYYIDI YAROSULLALOH,Masing-masing 100x.

Ini juga bisa dibaca selang seling dengan istighfar di perjalanan.


7. BACA 4 AYAT TERAKHIR surat Al Hasyir.

Surat Al Hasyir dibaca 2x sehari setiap setelah sholat Subuh dan sholat Ashar.


8. BACA YASIN 1X

Surat yasin dibaca setiap hari Jumat. Kalau mau dibaca setiap hari juga nggak masalah, malah lebih bagus. Tapi jangan lupa baca Al Quran setiap hari.


9. TUTUP MALAM DGN SHOLAT sunnah 2 rokaat.

Surat yang dibaca Al Kafirun (rokaat 1) dan al ikhlaa (rekaat 2). Setelahnya baca As sajadah, Al Mulk atau Ar rahman. Bisa pilih salah satu.


10 . SUPAYA LEBIH FOWERFULL barengi dengan sedekah.

Jangan takut miskin karena sedekah. Karena sedekah itu pasti dibalas Allah berlipat-lipat.

Yang Berkendaraan Memberi Salam Kepada Yang Berjalan

ADAB SALAM


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ َوَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى المَاشِي ، وَالمَاشِي عَلَى القَاعِدِ ، وَالقَليْلُ عَلَى الكَثِيْرِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .


وَفِي رِوَايَةٍ لِلْبُخَارِي : (( وَالصَّغِيْرُ عَلَى الكَبيْرِ )) .


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk, dan yang sedikit memberi salam kepada yang banyak." (Muttafaqun 'alaih) [HR. Bukhari, no. 6233 dan Muslim, no. 2160]


Ada tambahan dalam riwayat Al-Bukhari, “Dan yang kecil memberi salam kepada yang besar.”


Faedah Hadits

1. Hadits ini mengajarkan bagaimanakah adab mengucapkan salam, dan setiap orang punya hak dalam hal salam.

2. Seandainya yang banyak melewati yang sedikit atau yang besar melewati yang kecil, maka tidak ada dalil yang menunjukkan siapakah yang baiknya mengucapkan salam. Dalil yang ada hanyalah menjelaskan keutamaan yang memulai mengucapkan salam, terserah anak kecil ataukah orang dewasa, atau orang yang sedikit ataukah orang yang banyak.

3. Siapa yang masuk pasar hendaklah menebar salam seperti praktik dari Ibnu Umar


WaLLAAHUa'lam

Saturday, September 16, 2023

QS AL-A'RAF 166 KISAH PENYAIR YANG DIPOTONG LIDAHNYA KARENA MEMUJI RAULULLAH

Dahulu kala ada seorang penyair hebat dan sangat terkenal, Syaikh Farazdaq. Ia selalu asyik memuji Rasulullah SAW., mempunyai kebiasaan melakukan ibadah haji setiap tahunnya.

Suatu waktu ketika ia melakukan ibadah haji kemudian datang berziarah ke makam Rasulullah SAW. dan membaca kasidah di makam itu. Ketika itu ada seseorang yang mendengarkan kasidah pujian yang dilantunkannya.

Setelah selesai membaca kasidah, orang itu menemui Sang Penyair dan mengajaknya untuk makan siang ke rumahnya. Ia pun menerima ajakan orang tersebut dan setelah berjalan jauh hingga keluar dari Madinah al-Munawwarah sampailah keduanya di rumah yang dituju.

Sesampainya di dalam rumah, orang tersebut memegangi Sang Penyair dan berkata: “Sungguh aku sangat membenci orang-orang yang memuji-muji Muhammad, dan kubawa engkau ke sini untuk kugunting lidahmu!”

Maka orang itu menarik lidah Syaikh Farazdaq lalu mengguntingnya dan berkata: “Ambillah potongan lidahmu ini dan pergilah untuk kembali memuji Muhammad!”

Maka Sang Penyair pun menangis karena rasa sakit dan juga sedih tidak bisa lagi membaca syair untuk Sayidina Muhammad SAW. Kemudian beliau datang ke makam Rasulullah Saw. seraya berdoa: “Ya Allah jika penghuni makam ini tidak suka atas pujian-pujian yang aku lantunkan untuknya maka biarkan aku tidak lagi bisa berbicara seumur hidupku, karena aku tidak butuh kepada lidah ini kecuali hanya untuk memuji-Mu dan memuji Nabi-Mu. Namun jika Engkau dan Nabi-Mu ridha maka kembalikanlah lidahku ini ke mulutku seperti semula."

Syaikh Farazdaq terus menangis hingga tertidur dan bermimpi jumpa dengan Rasulullah SAW. yang berkata:

“Aku senang mendengar pujian-pujianmu, berikanlah potongan lidahmu.”

Lalu Rasulullah SAW. mengambil potongan lidah itu dan mengembalikannya pada posisinya semula. Ketika Sang Penyair (Syaikh Farazdaq) terbangun dari tidurnya, mendapati lidahnya telah kembali seperti semula. Maka Syaikh Farazdaq pun bertambah dahsyat memuji Rasulullah SAW.

Hingga di tahun selanjutnya Syaikh Farazdaq datang lagi menziarahi Rasulullah SAW. dan kembali membaca pujian-pujian untuk Rasulullah SAW. Dan di saat itu datanglah seorang yang masih muda dan gagah serta berwajah cerah menemuinya dan mengajaknya untuk makan siang di rumahnya. Syaikh Farazdaq teringat kejadian tahun yang lalu. Namun, ia tetap menerima ajakan tersebut. Sehingga, ia dibawa ke rumah anak muda itu. Sesampainya di rumah anak muda itu, Syaikh Farazdaq dapati rumah itu adalah rumah yang dulu pernah didatangi lalu lidahnya dipotong. Anak muda itu pun meminta Syaikh Farazdaq untuk masuk yang akhirnya ia pun masuk ke dalam rumah itu hingga mendapati sebuah kurungan besar terbuat dari besi dan di dalamnya ada kera yang sangat besar dan terlihat sangat beringas.

> Maka anak muda itu berkata: “Engkau lihat kera besar yang di dalam kandang itu, dia adalah ayahku yang dulu telah menggunting lidahmu, maka keesokan harinya Allah mengubahnya menjadi seekor kera.” Dan hal yang seperti ini telah terjadi pada umat terdahulu, sebagaimana firman Allah Swt.:

Dahulu kala ada seorang penyair hebat dan sangat terkenal, Syaikh Farazdaq. Ia selalu asyik memuji Rasulullah SAW., mempunyai kebiasaan melakukan ibadah haji setiap tahunnya.

Suatu waktu ketika ia melakukan ibadah haji kemudian datang berziarah ke makam Rasulullah SAW. dan membaca kasidah di makam itu. Ketika itu ada seseorang yang mendengarkan kasidah pujian yang dilantunkannya.

Setelah selesai membaca kasidah, orang itu menemui Sang Penyair dan mengajaknya untuk makan siang ke rumahnya. Ia pun menerima ajakan orang tersebut dan setelah berjalan jauh hingga keluar dari Madinah al-Munawwarah sampailah keduanya di rumah yang dituju.

Sesampainya di dalam rumah, orang tersebut memegangi Sang Penyair dan berkata: “Sungguh aku sangat membenci orang-orang yang memuji-muji Muhammad, dan kubawa engkau ke sini untuk kugunting lidahmu!”

Maka orang itu menarik lidah Syaikh Farazdaq lalu mengguntingnya dan berkata: “Ambillah potongan lidahmu ini dan pergilah untuk kembali memuji Muhammad!”

Maka Sang Penyair pun menangis karena rasa sakit dan juga sedih tidak bisa lagi membaca syair untuk Sayidina Muhammad SAW. Kemudian beliau datang ke makam Rasulullah Saw. seraya berdoa: “Ya Allah jika penghuni makam ini tidak suka atas pujian-pujian yang aku lantunkan untuknya maka biarkan aku tidak lagi bisa berbicara seumur hidupku, karena aku tidak butuh kepada lidah ini kecuali hanya untuk memuji-Mu dan memuji Nabi-Mu. Namun jika Engkau dan Nabi-Mu ridha maka kembalikanlah lidahku ini ke mulutku seperti semula.”

Syaikh Farazdaq terus menangis hingga tertidur dan bermimpi jumpa dengan Rasulullah SAW. yang berkata:

“Aku senang mendengar pujian-pujianmu, berikanlah potongan lidahmu.”

Lalu Rasulullah SAW. mengambil potongan lidah itu dan mengembalikannya pada posisinya semula. Ketika Sang Penyair (Syaikh Farazdaq) terbangun dari tidurnya, mendapati lidahnya telah kembali seperti semula. Maka Syaikh Farazdaq pun bertambah dahsyat memuji Rasulullah SAW.

Hingga di tahun selanjutnya Syaikh Farazdaq datang lagi menziarahi Rasulullah SAW. dan kembali membaca pujian-pujian untuk Rasulullah SAW. Dan di saat itu datanglah seorang yang masih muda dan gagah serta berwajah cerah menemuinya dan mengajaknya untuk makan siang di rumahnya. Syaikh Farazdaq teringat kejadian tahun yang lalu. Namun, ia tetap menerima ajakan tersebut. Sehingga, ia dibawa ke rumah anak muda itu. Sesampainya di rumah anak muda itu, Syaikh Farazdaq dapati rumah itu adalah rumah yang dulu pernah didatangi lalu lidahnya dipotong. Anak muda itu pun meminta Syaikh Farazdaq untuk masuk yang akhirnya ia pun masuk ke dalam rumah itu hingga mendapati sebuah kurungan besar terbuat dari besi dan di dalamnya ada kera yang sangat besar dan terlihat sangat beringas.

> Maka anak muda itu berkata: “Engkau lihat kera besar yang di dalam kandang itu, dia adalah ayahku yang dulu telah menggunting lidahmu, maka keesokan harinya Allah mengubahnya menjadi seekor kera.” Dan hal yang seperti ini telah terjadi pada umat terdahulu, sebagaimana firman Allah Swt.:

Dan hal yang seperti ini telah terjadi pada umat terdahulu, sebagaimana firman Allah Swt.:

فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ ( الأعراف 

“Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang, Kami katakan kepada mereka: “Jadilah kalian kera yang hina”. (QS. al-A’raf ayat 166)

Kemudian anak muda itu berkata: “Jika ayahku tidak bisa sembuh maka lebih baik Allah matikan saja.” Dari kejadian ini jelaslah bahwa sungguh Allah SWT. mencintai orang-orang yang suka memuji Nabi Muhammad SAW. Karena pujian kepada Nabi Muhammad SAW. disebabkan oleh cinta dan banyak memuji kepada Nabi Muhammad SAW. berarti pula banyak mencintai beliau Dan semakin banyak orang yang berdzikir, bershalawat dan memuji Nabi Muhammad SAW., maka Allah akan semakin menjauhkan kita, wilayah kita dan wilayah-wilayah sekitar dari musibah dan digantikan dengan curahan rahmat dan anugerah dari Allah SWT .


(Dikisahkan Oleh Almaghfurlah Al Habib Mundzir bin Fuad Al Musawwa)

Friday, September 15, 2023

Semangat bekerja SEMANGAT MENJEMPUT REZEKI

Jangan menjadi beban keluarga,,

Apalagi orang lain,,

Berusahalah,, jangan hanya diam dan berpangku tangan...


Tak perlu gengsi,,

Kerjakanlah yg penting halal,,

Mau usaha sendiri atau menjadi karyawan,,

Mau di kantor atau di jalanan,,

Wangi atau bau,,

Rapi atau berantakan,,

Sarjana atau bukan,,

Semuanya sama...


Karena harga diri laki-laki itu bekerja,,

Bukan banyak cerita, apalagi meminta-minta....


Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:


"Sesungguhnya Allah menyukai hamba yg bekerja dan terampil,, siapa yg bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya maka ia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah" (HR.AHMAD)


Mu'awiyyah bin Qurrah rahimahullah berkata:


"Manusia yg paling banyak hisab nya pada hari kiamat nanti adalah orang yg sehat banyak menganggur (tidak menggunakan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat untuk dunia atau akhirat)"

 "(Iqtidhaul 'Ilmil 'Amal, hal.103)"


Selamat berjuang wahai para pencari nafkah,,

Semoga lelahmu menjadi berkah,, dan

Usahamu mengantarkan mu beserta keluarga mu ke jannah...


Selamat beraktivitas , semoga Allah menerima amal ibadah kita Aamiin

Sehat dengan Menjalankan Syariat

Hari ini masalah kesehatan menjadi momok tersendiri bagi sebagian besar masyarakat. Pasalnya selain mahal, beragam jenis penyakit kerap datang tanpa permisi. Sejak pandemi, banyak orang mudah terkena depresi, bahkan mungkin sampe stroke.


Pada tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan bahwa setengah dari gangguan mental yang diidap orang dewasa terbentuk sebelum mereka berusia 14 tahun. Bahkan, sekitar 15 persen anak remaja di negara-negara berkembang pernah berniat untuk melakukan bunuh diri.


*Menahan Amarah*

Yang perlu digarisbawahi, selain stroke. Ada juga darah tinggi, depresi, tidak semata-mata karena gaya hidup dan genetik, tetapi juga kebiasaan diri yang tidak bisa menahan emosi, marah-marah terlebih jika dilakukan secara berlebihan.


Kontribusi mental terhadap penyakit fisik cukup signifikan. Dengan kata lain, apa yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam sangat berdampak terhadap kesehatan raga. Lebih dari itu balasannya di sisi Allah bagi Muslim yang mampu mengendalikan amarahnya sangatlah luar biasa.


*“Barangsiapa yang dapat menahan amarahnya, sementara ia dapat meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan segenap mahluk. Setelah itu, Allah menyuruhnya memilih bidadari surga dan menikahkannya dengan siapa yang ia kehendaki.”*

(HR Ahmad).


*عَنْ سُلَـيْمَانَ بـْنِ صُرَدٍ رض قَالَ: اِسْتَبَّ رَجُلاَنِ عِنْدَ النَّبِيِّ ص فَجَعَلَ اَحَدُهُمَا يَـغْضَبُ وَ يَحْمَرُّ وَ جْهُهُ. وَ تَـنْتَـفِخُ اَوْدَاجُهُ فَـنَظَرَ اِلَـيْهِ النَّبِيُّ ص فَـقَالَ: اِنــِّيْ َلاَعْلَمُ كَـلـِمَةً لَوْ قَالَـهَا لَذَهَبَ عَـنْهُ ذَا: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجـِيْمِ. فَـقَالَ اِلَى الـرَّجُلِ رَجُلٌ مِمَّنْ سَمِعَ النَّبِيَّ ص فَـقَالَ: هَلْ تَـدْرِى مَا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص آنـِفًا؟ قَالَ: لاَ. قَالَ اِنــِّيْ َلاَعْلَمُ كَـلـِمَةً لَوْ قَالَـهَا لَذَهَبَ عَـنْهُ ذَا. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الـرَّجـِيْمِ. فَـقَالَ لَهُ الـرَّجُلُ: اَمَجْنُوْنًا تَـرَانــِيْ؟ البخارى و مسلم*


_Dari Sulaiman bin Shurad radhiyallahu anhu, ia berkata: Ada dua orang saling mencaci di sisi Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam. Lalu salah seorang diantara keduanya menjadi marah, merah mukanya dan tegang urat lehernya. Kemudian Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam melihat kepada orang itu dan bersabda : “Sesungguhnya aku mengetahui suatu kalimat seandainya ia mau mengucapkannya pastilah hilang marah itu darinya, kalimat itu ialah : *A’uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk)”.*_ 


_Maka berdirilah seorang laki-laki diantara orang-orang yang mendengar sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam tersebut menghampiri orang yang marah itu dan berkata : “Tahukah kamu apa yang disabdakan oleh Rasulullah tadi ?”_ 


_Orang yang marah itu menjawab : “Tidak”._


_(Orang yang mengingatkan itu berkata) : Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda : “Sesungguhnya aku mengetahui suatu kalimat seandainya ia mau mengucapkannya pastilah hilang marah itu darinya. Kalimat itu ialah : A’uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiim”._ 


_Orang yang marah itu berkata : “Apakah engkau menganggap aku ini gila?.”_ 

[HR. Bukhari dan Muslim]


Dan, inilah yang diteladankan oleh Nabi Yusuf alaihissalam kepada saudara-saudaranya yang telah menyengsarakan beliau. Nabi Yusuf memaafkan bahkan memohonkan ampunan kepada mereka yang telah berbuat jahat, saat beliau bisa dengan leluasa menetapkan balasan berupa apapun juga.


*قَالَ لَا تَثۡرِيبَ عَلَيۡكُمُ ٱلۡيَوۡمَۖ يَغۡفِرُ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَهُوَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ ٩٢*


_“Dia (Yusuf) berkata: “Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kalian, mudah-mudahan Allah mengampuni (kalian), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang.”_ 

(QS Yusuf: 92).


Dengan kata lain, tindakan Nabi Yusuf tersebut secara ragawi bisa dilihat manfaatnya justru di dunia modern, dimana sikap marah, apalagi berlebihan ternyata tidak mendatangkan manfaat apapun barang secuil saja. Untuk itu jauhi marah sebisa mungkin.


*Membaca Al-Qur’an*

Sepintas membaca tidak berhubungan dengan kesehatan. Tetapi tidak demikian jika Al-Qur’an yang dibaca, terutama jika dibaca dengan penuh penghayatan. Membaca Al-Qur’an akan mendatangkan ketenangan batin, bahkan terhindar dari pesimisme.


Ketika seseorang mengalami suatu kesulitan atau kejadian yang karena itu dia tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan disertai kecewa yang mendalam, lantas ia bersegera membaca Al-Qur’an, niscaya akan tenang bathinnya dan stabil pemikirannya.


*مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِيٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِي كِتَٰبٖ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٞ ٢٢*


_“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”_

(QS Al-Hadid: 22).


Pada akhirnya hati akan memahami bahwa apa saja yang terjadi di muka bumi ini semua atas idzin dan kehendak-Nya. Jadi, untuk apa disesali jika itu keburukan. Dan, untuk apa dibangga-banggakan meski itu kebaikan. Pada hakikatnya semua dari Allah.


*Walhasil, hati akan tenang dan tentram.*


*لِّكَيۡلَا تَأۡسَوۡاْ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُواْ بِمَآ ءَاتَىٰكُمۡۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٍ ٢٣*


_“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”_(QS Al-Hadiid: 23).


Oleh karena itu, perbanyaklah membaca Al-Qur’an, sehingga cerdas akal kita dan damai hati kita. Karena hanya dengan membaca Al-Qur’an seorang Muslim akan mencapa ketenangan dan kebahagiaan hakiki.


*Shalat*

Shalat dari dimensi waktu melatih diri hidup disiplin, teratur dan tentu saja sehat.


Shalat Subuh misalnya, ibadah ini melatih diri setiap Muslim terbebas dari keterlambatan dalam segala urusan, mulai dari pekerjaan, tugas, hingga jadwal pertemuan. Dengan catatan usai shalat Subuh tidak tidur lagi. Dengan demikian shalat Subuh membantu memperlancar urusan dan tentu juga rezeki untuk kesehatan jiwa raga.


Dan, ini berkelindan dengan perintah Nabi. _“Bersegeralah dalam mencari rezeki dan kebutuhan (hajat) karena dalam kesegeraan (pergi pagi) itu terdapat keberkahan dan kesuksesan.”_ 

(HR. Thabrani).


Dari sisi kesehatan fisik, udara sebelum Subuh jelas steril. Jika Subuh dilaksanakan berjama’ah ke masjid, setiap langkah kaki akan memberikan dampak positif bagi peredaran darah dan jantung.


Dengan demikian hanya Subuh saja banyak manfaat didapat. Seperti kata pepatah, sekali dayung, dua tiga pulau terlampau.


Karena itu, bersungguh-sungguhlah menjalankan syariat agama ini, karena dalam pelaksanaannya tidak saja mendatangkan pahala di akhriat tetapi manfaat langsung di dunia. Selain itu, syariat akan mengantarkan jiwa kita lebih bijaksana, sehingga tidak mudah pesimis, putus asa dan patah arang.


Semoga Allah memudahkan kita menjalankan syariat-Nya dalam keseharian sepanjang hayat, hingga bisa mencapai hidup bahagia dunia-akhirat. Aamiin.*

Ciri-ciri rezeki halal dan berkah bisa dilihat dari beberapa hal

Seorang muslim harus memastikan bahwa rezeki yang diperoleh berupa harta haruslah berasal dari sumber yang halal dengan cara yg dirdhai Allah  sehingga bisa mengundang keberkahan.

Umat muslim dianjurkan untuk bekerja dengan mengharap ridha dan hidayah Allah dalam menjemput rezeki yg telah Allah tentukan.

Rezeki yang halal bisa didapatkan dengan bekerja. Rezeki halal adalah rejeki yang diperoleh dengan jalan yang dihalalkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, seperti rezeki dari hasil pertanian, rezeki dari perdagangan, Jasa Pelayanan dan sebagainya.


Sementara rezeki yang haram adalah rezeki yang dihasilkan dengan cara yang diharamkan oleh Allah SWT, seperti rezeki hasil mencuri, menerima suap, menipu, merampok dan sebagainya.


Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 168, dijelaskan bahwa Allah SWT berfirman tentang perintah untuk mencari rezeki halal,


*يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ*


*Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu*


Dalam buku Minhajul Muslimah oleh Muhammad Syafii Masykur dijelaskan bahwa rezeki halal akan diikuti dengan keberkahan.


Berkah berasal dari bahasa Arab, barakah yang artinya ziyadatul khair atau bertambahnya kebaikan. 

*Jadi, rezeki yang berkah adalah rezeki yang membuat kebaikan kita bertambah.*


Banyak orang mencari rezeki berlimpah, tetapi melupakan keberkahan rezeki. Akibatnya, banyak orang yang dari segi materi menganggap tercukupi, tetapi ternyata kenyataan hidup yang ia rasakan pahit.


Keberkahan rezeki akan membuat orang yang mendapatkannya merasa tenteram. Sebaliknya, orang yang mencari banyaknya rezeki justru tidak akan merasa tenteram dalam hidupnya.


Ciri-ciri Rezeki Halal dan Berkah

Mengutip buku Agar Harta Berkah dan Bertambah oleh Didin Hafidhuddin, disebutkan beberapa ciri dan tanda rezeki yang halal dan berkah. Berikut diantaranya:


*1. Rezeki yang membuat dekat dengan Allah SWT*

Ciri harta yang berkah adalah harta tersebut jika dimiliki oleh seorang muslim dengan cara yang benar maka akan makin mendekatkan pemiliknya dengan Allah SWT.


Semakin bertambahnya harta, orang tersebut bukan makin sombong atau malah berpaling dari-Nya. Tapi orang tersebut justru makin rajin ibadahnya karena rasa syukur atas salah satu nikmat Allah SWT tersebut.


Harta yang menjauhkan pemiliknya dengan Allah SWT merupakan musibah bagi dirinya. Perlu diingat bahwa ujian dari Allah SWT bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk dalam bentuk harta.


Jadi, syarat harta yang baik adalah harta yang didapat dengan cara yang halal kemudian digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semakin ia menggunakan harta itu semakin ia dekat dengan Allah dan bertambah ketakwaannya.


*2. Rezeki yang bermanfaat*

Rezeki berupa harta yang dimiliki oleh seorang muslim harus selalu membawa manfaat bagi manusia yang lain.

 Sebagai contohnya yakni, seorang yang memiliki kecukupan harta akan membelanjakan harta tersebut untuk keperluan amal, membantu orang yang membutuhkan atau memberi sumbangan untuk kegiatan sosial.


Semakin banyak rezeki yang ia peroleh maka semakin banyak juga amal kebaikan yang dilakukan.


Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an surat Al Lail ayat 17-21,


*وَسَيُجَنَّبُهَا الْاَتْقَىۙ ١٧ الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ ١٨ وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ ١٩ اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰىۚ ٢٠ وَلَسَوْفَ يَرْضٰى ࣖ ٢١*


*"Akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa, yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (diri dari sifat kikir dan tamak). Tidak ada suatu nikmat pun yang diberikan seseorang kepadanya yang harus dibalas, kecuali (dia memberikannya semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Mahatinggi. Sungguh, kelak dia akan mendapatkan kepuasan (menerima balasan amalnya)." (QS Al Lail: 17-21)*


*3. Rezeki yang Selalu Dicukupkan*

Rezeki yang berkah adalah harta yang dimiliki oleh seorang muslim yang membuat dirinya selalu merasa berkecukupan dengan harta tersebut. Pertambahan harta miliknya tidak membuatnya rakus tapi makin bersahaja dan hidup sederhana.


Harta yang baik adalah harta yang pemiliknya merasa cukup dengan harta itu. Seseorang yang selalu merasa cukup akan merasakan hidupnya tenang, mensyukuri berapapun yg Allah karuniakan dan tidak berlebihan dalam mengejar dunia.


Itulah beberapa tanda dan ciri-ciri rezeki yang halal serta berkah. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rezeki yang Halal dan Berkah yg diridhaiNYA sehingga dijauhkan dari keburukan.


*Selamat menjemput rezeki yg Halal dan Berkah yg diridhai Allah, secara Jujur, Professional, Transparant dan Amanah !*

SEDEKAH UNTUK KELUARGA YANG MENINGGAL MALAM PERTAMA

Berkata Yang Mulia Abah Guru Sekumpul yang maksudnya kurang lebih begini :

Di dalam sebuah Hadist Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menerangkan bahwa :

" sejatinya yang paling dahsyat bagi seorang mayyit adalah di malam pertama/penambayan, masuk ke liang kubur, maka hendaklah bersedakah untuk mayyit itu, Maka jika tidak, Sholat lah olehmu 2 rakaat untuk mayyit.Pada


rakaat pertama :


Baca Surah Al-Fātihah sebanyak 1 kali.Ayatul

Kursy 1 kali.lalu

Surah At-Takatsur 1 kali.Kemudian

membaca Surah AL -IKHLAS 11 kali.Pada


rakaat kedua, bacaannya sama saja dengan rakaat pertama.Al


-Fātihah 1 kali , Ayatul Kursy 1 kali, At-Takatsur 1 kali, AL-IKHLAS 11 kali.


Kemudian sesudahnya salam lalu dia berdoa :


"Ya Allah, sesungguhnya aku telah mengerjakan sholat ini dan Engkau Maha Tahu, maka sampai kan lah pahalanya kepada fulan bin/binti fulan.


Maka almarhum atau almarhumah itu akan datangi 1000 orang Malaikat yang membawa Nur.. cahaya, yang akan menemani mayyit itu sampai Hari Kiamat tiba.


Dan pahala bagi orang yang mengerjakan shalat Hadiah tersebut yaitu :


Di beri pahala beramal melebar sebanyak sinar matahari menyinari dunia.

Di angkat derajatnya 40.000 derajat..

Di beri pahala berhaji dan ber'umroh sebanyak 40. 000 kali

Di beri 1000 buah kota di dalam Syurga..

Di beri 1000 macam pakaian di dalam Syurga..

Di beri pahala 1000 orang mati syahid.


Boleh di kirimkan pahala nya doa itu mulai dari Baginda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, keluarga, para sahabat, dan dzurriyat , lalu para Wali Allah, lalu para alim ulama, para guru kita.


Kemudian khususan buat si A bin si A..si B bin si B..sampai beberapa orang, terserah.


Dan bagus di kerjakan setiap malam.. Tidak ada masalah.

Dan tidak masalah jadi buat almarhum almarhumah yang sudah lama meninggal dunia nya.


Ini amalan Buhan nenek datu.. Ujar Abah Guru.


Adapun niat sholatnya:


أُصَلِّيْ سُنَّةَ الهَدِيَّةِ رَكْعَتَ

Thursday, September 14, 2023

PENYAKIT 'AIN

Penyakit ain sudah ada sejak zaman dulu. Rasulullah SAW mengatakan bahwa penyakit ain itu nyata adanya. Sebagaimana sabdanya, "(Pengaruh) 'ain itu nyata (benar)." (HR. Muslim). Beliau menganjurkan umatnya untuk menerima kenyataan ini.


Dalam riwayat lain, beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa:


العين حق، ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين


Artinya: "Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh 'ain itu yang bisa." (HR. Muslim No. 2188).


Ada doa memohon perlindungan dari penyakit ain dalam sabda Rasulullah di atas yakni:


أَعوذ بِكَلماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، من كلِّ شيطانٍ وَهامَّةٍ، ومن كلِّ عينٍ لامَّةٍ


A'udzubikalimatillahit tammati min kulli syaithanin wa hammatin wa min kulli 'ainin liammatin


Artinya: "Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari 'ain yang mencela."