This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, March 30, 2021

AL-WUTSQA

K.H. Hasan Abdullah Sahal mengingatkan, Jangan sampai kita menjadi orang yang ketika mendapat KENIKMATAN dan KEDUDUKAN yang tinggi mengatakan "Rabbi Akraman" (Tuhan Memuliakanku), dan ketika mendapat COBAAN berupa kesempitan rizki lalu mengatakan "Rabbi Ahanan" (Tuhan Menghinakanku). Karena semua itu hanya UJIAN dari ALLAH SWT.⁣

Monday, March 29, 2021

JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN RUMAH TANGGA ORANG

 Salah satu permasalahan yang kerap terjadi terhadap pasangan suami istri pada kehidupan setelah menikah adalah keterlibatan mertua dalam rumah tangga mereka. Hal ini memang sulit dihindari. Sekalipun memutuskan ngontrak atau membeli rumah sendiri, tapi itu tak menjadi jaminan. Mertua tetap bisa mengawasi. Bahkan berusaha selalu terlibat dalam setiap masalah yang terjadi.

Apabila mertua ikut campur dalam hal kebaikan, misalnya:

  • Menasehati menantunya tentang ilmu agama
  • Mengajari cara memasak atau mengurus anak
  • Menjelasakan tentang kewajiban suami terhadap istri dalam Islam tanpa menggurui
  • Menjelaskan peran wanita dalam Islam, fungsi ibu rumah tangga dalam Islam dan kewajiban wanita setelah menikah.
  • Sekedar memberikan saran atas masalah yang terjadi, tapi tidak memaksa
  • Serta menjadi tempat keluh kesah

Maka tindakan-tindakan tersebut diperbolehkan. Sebab pasangan yang baru menikah juga belum terlalu mengerti tentang kehidupan rumah tangga, jadi mereka butuh bimbingan untuk menghindari perceraian.

Sebaliknya, jika mertua ikut campur secara berlebihan. Misalnya saja setiap hari datang ker rumah anaknya, merasa berkuasa atas anaknya, merendahkan dan menganggap menantunya tidak becus, atau bahkan selalu terlibat dalam setiap masalah maka itu hukumnya tidak diperbolehkan.

Di dalam ajaran islam, pasangan yang telah menikah lebih dianjurkan untuk tinggal di rumah sendiri guna menghindari konflik dengan mertua. Tidak apa-apa walau hanya ngontrak rumah kecil, yang terpenting istri tidak tertekan. Dengan ngontrak rumah maka pasangan bisa belajar hidup mandiri, berjuang dari awal secara bersama-sama dan menciptakan kehidupan yang islami.

Tapi demikian anak tetap wajib berbakti pada orang tua. Jadi walau telah menikah tidak boleh melupakan orang tua. kewajiban anak laki-laki terhadap ibunya setelah menikah dan kewajiban anak perempuan terhadap orang tua setelah menikah adalah tetap harus sering mengunjungi dan memperhatikan kedua orang tuanya ataupun mertua.

WIRID

 Habib Umar Bin Hafidz meriwayatkan bahwa Habib Ali Ibn Hassan Al Attas berkata:

.

Ada tiga macam wirid yang tidak pernah berpisah dengan para auliya' solihin.

.

Dikarenakan manfaat dari wirid ini yang sangat besar dalam hidup, baik di dunia maupun akhirat :

.

1. Membaca 100 kali sebelum solat subuh:

.

سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم ،استغفرالله

.

Ini dikenal dengan sebutan istighfar para malaikat.

.

2. Membaca 100 kali sesudah shalat dzuhur:

.

لاإله إلا الله الملك الحق المبين

.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam bersabda, "Siapa saja yang membaca kalimat ini, akan selamat (dijauhkan) dari kemiskinan dan akan menenangkan serta menyenangkan di alam kubur dari rasa kesepian.

.

3. Dan membaca sebelum tidur :

.

33 سبحان الله

33 الحمدلله

34 الله اكبر

.

Dan menutupnya dengan :

.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

.

Inilah kalimat yang diajarkan Rasulullah ﷺ kepada anaknya tercinta , Sayyidah Fatimah R.Anha dan juga kepada Sayyidina Ali. Para ulama mengatakan ada rahasia yang sangat besar dalam tasbih ini.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” HR. Muslim no. 1893.

Silahkan disebarkan, mudah-mudahan anda mendapatkan bagian dari pahalanya.

Semoga bermanfaat. Aamiin

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم

.

PERCERAIAN BISA TERJADI

Perceraian dalam rumah tangga disebabkan oleh banyak hal. Bisa jadi karena kasus berat seperti KDRT, tapi bisa juga terjadi karena kasus 'ringan' seperti ketidak mampuan pasangan suami istri untuk saling memahami satu sama lain.

Bagaimana bisa 'tidak mampu saling memahami' menyebabkan retaknya sebuah rumah tangga? Bukankah sebelumnya, dalam kehidupan sehari-hari, kita telah belajar untuk memahami orang lain?

Sikap saling memahami memang terlihat sebagai sesuatu yang sederhana untuk dilakukan. Tapi itu baru sebatas teorinya saja. Karena pada prakteknya, dibutuhkan kemauan kuat antara keduanya untuk terus menerapkan sikap sabar, sikap lapang dada, sikap memaklumi, sikap menerima, serta sikap bertanggung jawab atas amanah dari Sang Khalik.

Jika keduanya tak mau mengalah, atau justru kuat mempertahankan ego masing-masing, maka yang menang dalam hal ini adalah setan, karena dia berhasil mempengaruhi pasangan untuk saling bertolak.

Ingatlah selalu bahwa rumah tangga adalah tempat dimana pasangan suami dan istri bekerjasama untuk membentuk sebuah tim yang solid. Maka redamlah selalu egomu, karena mengalah demi keutuhan rumah tangga tak akan membuatmu menjadi seseorang yang lemah. (by nikahbutuhilmu)

Riba Nasi’ah

 Riba nasi’ah juga disebut riba jahiliyah. Riba ini adalah riba yang paling berbahaya dan paling diharamkan.

Riba nasi’ah adalah riba yang terjadi karena adanya pembayaran yang tertunda pada akad tukar menukar dua barang yang tergolong komoditi ribawi (emas, perak, kurma, gandum dan garam), baik satu jenis atau berlainan jenis dengan menunda penyerahan salah satu barang yang dipertukarkan atau kedua-duanya.

Dari enam komoditi ribawi dapat kita kelompokkan menjadi dua. Kelompok pertama adalah emas dan perak. Sedangkan kelompok kedua adalah empat komoditi lainnya (kurma, gandum, sya’ir dan garam).

Jika sesama jenis komoditi di atas dibarter -misalnya adalah emas dan emas- maka di sini harus terpenuhi dua syarat, yaitu kontan dan timbangannya harus sama. Jika syarat ini tidak terpenuhi dan kelebihan timbangan atau takaran ketika barter, maka ini masuk riba fadhl.

Jika komoditi di atas berbeda jenis dibarter, namun masih dalam satu kelompok -misalnya adalah emas dan perak atau kurma dan gandum- maka di sini hanya harus terpenuhi satu syarat, yaitu kontan, sedangkan timbangan atau takaran boleh berbeda. Jadi, jika beda jenis itu dibarter, maka boleh ada kelebihan timbangan atau takaran –misalnya boleh menukar emas 2 gram dengan perak 5 gram-. Maka pada point kedua ini berlaku riba nasi’ah jika ada penundaan ketika barter dan tidak terjadi riba fadhl.

Jika komoditi tadi berbeda jenis dan juga kelompok dibarter –misalnya emas dan kurma-, maka di sini tidak ada syarat, boleh tidak kontan dan boleh berbeda timbangan atau takaran.

Read more https://pengusahamuslim.com/1051-riba-an-nasiah.html

Sunday, March 28, 2021

10 Wasiat Habib Salim bin Abdullah bin Umar Asy-Syathiri

1. Durhaka pada orangtua itu bernasab, turun-temurun, pasti akan dibalas melalui keturunannya kelak.

2. Seorang yang menghormati ulama besar tapi ia meninggalkan orangtuanya artinya ia mementingkan sunnah dan melalaikan yang wajib. Sama seperti orang memakai imamah tapi auratnya justru terbuka, sungguh tidak pantas.

3. Berkata Imam Ahmad bin Hanbal: “Orang tua ada 3; yang melahirkan, yang memberi ilmu (guru), dan yang menikahkanmu dengan anaknya (mertua).”

4. Pada saat kita kecil, orangtua mencintai kita, bersabar dengan keadaan dan tangisan kita, menghadapi berbagai tingkah pola kita, berdoa supaya kita panjang umur dan sehat sampai dewasa. Maka wajib bagi kita bersabar terhadapnya ketika mereka sudah tua dan memiliki banyak kekurangan.

5. Syafaat Rasulullah Saw pun tak dapat menolong orang yang durhaka kepada orangtuanya dari siksa neraka kecuali orangtuanya sendiri yang memberi kesempatan padanya untuk diberi rahmat oleh Allah.

6. Memutus silaturrahim akan mendapat laknat dari Allah, tertolak seluruh amalnya, tidak akan diterima doanya walaupun ia seorang yang alim. Maka sambunglah silaturrahim sebelum kita mati dalam keadaan terlaknat dan sebelum kita masuk barzakh dengan amarah Allah selagi ada kesempatan.

7. Majelis ilmu lebih baik seribu kali daripada majelis maulid atau shalawat.

8. Orang yang hadir majelis ilmu akan mendapat rahmat Allah meski tidak paham atau tidak hafal apa yang telah disampaikan.

9. Banyak orang yang baru bisa merasakan manfaatnya hadir majelis ilmu ketika menjelang sakaratul maut.

10. Orang berakal bukanlah orang yang hanya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jelek. Tetapi orang berakal adalah orang yang mengerti mana yang baik untuk dilakukan dan mengerti mana yang jelek untuk dijauhi. Dan itu semua ada dalam majelis ilmu.

Disarikan daribeberapa ceramah beliau.

Lahul faatihah

Wednesday, March 24, 2021

Amplop Kiai Abdullah Salam

Memang tidak boleh menerimakan zakat dan sedekah kepada Bani Hasyim dan Bani Abdil Muththolib. Dan mereka pun diharamkan menerimanya, demi keagungan dan kehormatan keluarga Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Mbah Dullah Salam, Kyai Abdullah bin Abdussalam rahimahullah, Kajen, Pati, diyakini juga dari Bani Hasyim. Wa qiila silsilah beliau menyambung sampai kepada Syaikh Sayyid Abdurrahman Basyaiban, Mbah Sambu, Lasem. Bertemu dengan silsilah Mbah Baidlowi Lasem, Mbah Hamid Pasuruan, Kyai Achmad Shiddiq Jember, dan Gus Dur. Memang, catatan-catatan silsilah itu sebagian masih diperdebatkan. Tapi Mbah Dullah adalah seorang yang amat hati-hati. Lagi pula, beliau adalah Mbah Dullah Salam, lebih dari sekedar seorang kiai.

Seseorang bertamu, menyerahkan amplop tebal berisi segepok uang.

“Nuwun sewu, Mbah, ini sedekah saya”

“Untuk aku?”

“Iya”

Mbah Dullah manggut-manggut.

“Di kampungmu sudah nggak ada orang feqir (fakir)?”

Si tamu kaget dan serta-merta kecut hati, tapi berusaha menjawab hati-hati, “Yang di kampung saya insyaallah sudah semua, Mbah. Ini saya sediakan khusus untuk Simbah…” .

Sinar mata Mbah Dullah tidak berkurang tajamnya, “Jadi, aku ini kamu anggap feqir?”

Nyaris pingsan tamu itu! Lalu senyum mengembang di wajah Mbah Dullah. Membebaskan si tamu dari himpitan gunung.

“Pokoknya ini buat aku ya?” tanya Mbah Dullah.

“I… iya…,Mbah”

Tashorrufnya terserah aku ya?”

Tamu cuma mampu mengangguk lemah.

Mbah Dullah menengok ke halaman rumah. Santri-santri cilik berkeliaran dan bercengkerama. Mbah Dullah memanggil salah satunya, “Nak! Hei! Kamu! Ya! Sini kamu!” Kepada santri itu Mbah Dullah mengulurkan amplop pemberian tamu. “Nih! Bagi-bagi dengan teman-temanmu ya!” Santri melongo tak percaya. Tapi Mbah Dullah menggerakkan tangan memberi isyarat supaya dia lekas beranjak. Santri beringsut keluar rumah. Dan begitu lepas dari pintu, ia langsung teriak memanggili teman-temannya. Mbah Dullah tersenyum memandangi santri-santri berkejaran di halaman, berebut bagian.

"Lihat," kata Mbah Dullah, "duit sampean sudah bikin gembira anak-anak sebanyak itu!"

Dinukil dari tulisan K.H. Yahya Cholil Staquf

EMPAT AMALAN MENDAPATKAN RIDHO ALLAH

PERTAMA

Bila kamu melihat semut, maka janganlah kamu membunuhnya. Carilah dgn itu ridha Allah, semoga Allah mengasihani kamu sebagaimana kamu mengasihaninya. Kamu ingatlah bahwa ia bertasbih kepada Allah, maka jangan engkau hentikan tasbih ini dgn membunuhnya.

KEDUA

Bila kamu nampak burung sedang minum air dari kolam, maka janganlah kamu lalu di sebelahnya sehingga menakutkannya. Biarkan ia dgn perasaan yg aman. Engkau carilah dgn itu ridha Allah, semoga Allah mengamankan kamu pada hari di mana, nyawa telah sampai di tenggorokan.

KETIGA

Bila kamu hendak mengalihkan kucing yg sedang mengganggu di tengah jalan, elakkan dari membuatnya terkejut. Carilah dgn itu ridha Allah. Semoga Allah memelihara engkau dari kematian yg mengejut.

KEEMPAT

Bila engkau terpaksa membuang sisa atau bekas makanan, jadikanlah niat engkau hendak memberi makhluk lain makan. Carilah dgn itu ridha Allah. Semoga Allah mengaruniakan engkau rezeki dari jalan yg tak disangka.

Bila engkau berniat menyebarkan perkataan2 ini, niatkanlah dgnnya kebaikan, semoga Allah melepaskan engkau dgnnya kesusahan dari kesusahan dunia dan akhirat.

Oleh itu, buatlah kebaikan walau sekecil apapun karena engkau tidak akan tahu amalan mana yg dapat memasukkan engkau ke syurga Allah ﷻ seluas langit dan bumi.

[Syeikh Mutawalli Sya'rawi rahimahullah]

Tuesday, March 23, 2021

AMALAN GURU SEKUMPUL, TIDAK HAUS SAAT BERPUASA...

Agar Terhindar dari Haus ketika berpuasa, Ini Ijazah dari Guru Zaini Sekumpul.

Menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadhan ini tentu ada sebagian yang merasa haus, dan karena itu terkadang tubuh menjadi minim energi.

Guru Zaini Sekumpul memberikan ijazah atau amalan agar kita dapat dihindarkan dari kehausan selama menjalani ibadah puasa.

Dalam hal ini, Guru Zaini Sekumpul berkata:

Kalau kamu ingin pada bulan puasa tidak merasa kehausan, setelah sahur ambil secangkir air putih lalu baca surah al-kautsar 7x, kemudian tiupkan ke air tersebut. Minum air tersebut dan bagikan kepada keluarga (anak, istri).

Adapun fadilahnya, insyaa Allah tidak merasa haus mulai sahur sampai hendak berbuka karena minum air tersebut sama dengan minum telaga kautsar. Subhanallah…

Saya diajari Guru Bangil, dan Beliau pun mengamalkannya.

KARAKTER HIJI JALMI CEUK BEJA TIASA KA TEBAK DINA WEDAL NA ATNAPI POE LAHOR NA

𝐜𝐢𝐤 𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐚𝐰𝐢 𝐚𝐲𝐚 𝐧𝐮 𝐬𝐚𝐩𝐚𝐠𝐨𝐝𝐨𝐬 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐰𝐞𝐝𝐚𝐥 𝐧𝐚 𝐊𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐧𝐞𝐧..𝐝𝐮𝐥𝐮𝐫𝟐 𝐧𝐚𝐨𝐧  

𝟏. 𝐒𝐄𝐍𝐄𝐍 = 𝐊𝐄𝐌𝐁𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠𝐤𝐞𝐮𝐧 𝐭𝐞𝐭𝐞𝐦𝐛𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢, 𝐬𝐨𝐤 𝐫𝐚𝐩𝐢𝐡. 𝐋𝐨𝐛𝐚 𝐝𝐢𝐩𝐢𝐤𝐚𝐫𝐞𝐬𝐞𝐩 𝐤𝐮 𝐣𝐚𝐥𝐦𝐚, 𝐛𝐞𝐫𝐞𝐡𝐚𝐧. 𝐓𝐚𝐩𝐢, 𝐬𝐨𝐤 '𝐚𝐬𝐚 𝐚𝐢𝐧𝐠, 𝐲𝐞𝐮𝐡 𝐚𝐢𝐧𝐠', 𝐤𝐞𝐮𝐤𝐞𝐮𝐡 𝐩𝐞𝐮𝐭𝐞𝐮𝐤𝐞𝐮𝐡. 😁  

𝟐. 𝐒𝐀𝐋𝐀𝐒𝐀 = 𝐒𝐄𝐔𝐍𝐄𝐔 𝐇𝐚𝐝𝐞 𝐣𝐢𝐰𝐚 𝐬𝐨𝐬𝐢𝐚𝐥𝐧𝐚. 𝐑𝐞𝐬𝐞𝐩 𝐧𝐮𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐮 𝐧𝐢𝐧𝐠𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐧𝐚. 𝐒𝐚𝐭𝐢𝐚 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐡𝐞𝐬𝐞 𝐛𝐞𝐠𝐞𝐫 𝐝𝐞𝐮𝐢. 𝐓𝐨𝐧𝐠 𝐰𝐚𝐰𝐚𝐧𝐢𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐧𝐢𝐩𝐮 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐚𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭 𝐤𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐞𝐡𝐧𝐚 𝐬𝐚𝐛𝐚𝐛 𝐠𝐞𝐝𝐞 𝐭𝐮𝐫 𝐠𝐨𝐫𝐞𝐧𝐠 𝐚𝐦𝐛𝐞𝐤 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐬𝐞𝐩 𝐧𝐠𝐚𝐠𝐞𝐝𝐞-𝐠𝐞𝐝𝐞 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡.  

𝟑. 𝐑𝐄𝐁𝐎 = 𝐃𝐀𝐔𝐍 𝐂𝐢𝐜𝐢𝐧𝐠𝐞𝐮𝐧, 𝐤𝐚𝐥𝐞𝐦, 𝐧𝐠𝐚𝐰𝐢𝐛𝐚𝐰𝐚, 𝐨𝐠𝐞 𝐡𝐚𝐝𝐞 𝐛𝐚𝐬𝐚 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐤𝐮. 𝐋𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐠𝐞𝐮𝐬 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥 𝐝𝐞𝐮𝐤𝐞𝐮𝐭, 𝐤𝐚𝐧𝐲𝐚𝐨𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐧𝐚 𝐭𝐞𝐡 𝐬𝐨𝐤 𝐧𝐠𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐡𝐤𝐞𝐮𝐧. 𝐌𝐢𝐤𝐚𝐧𝐲𝐚𝐚𝐡 𝐤𝐚 𝐤𝐮𝐥𝐚𝐰𝐚𝐫𝐠𝐚. 𝐓𝐚𝐩𝐢, 𝐛𝐚𝐛𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐚𝐛𝐚𝐰𝐚 𝐚𝐫𝐮𝐬, 𝐠𝐚𝐦𝐩𝐢𝐥 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐧𝐚 𝐨𝐦𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐧𝐠𝐭𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐞𝐫. 𝐏𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐭𝐢 𝐝𝐢𝐭𝐢𝐭𝐚𝐡.  

𝟒. 𝐊𝐄𝐌𝐈𝐒 = 𝐀𝐍𝐆𝐈𝐍 𝐓𝐞𝐮 𝐠𝐚𝐦𝐩𝐢𝐥 𝐩𝐮𝐭𝐮𝐬 𝐡𝐚𝐫𝐞𝐩𝐚𝐧, 𝐬𝐮𝐦𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭 𝐠𝐚𝐰𝐞𝐧𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐞, 𝐭𝐞𝐤𝐮𝐧, 𝐠𝐢𝐚𝐭 𝐥𝐚𝐭𝐢𝐡𝐚𝐧. 𝐒𝐨𝐤 𝐭𝐞𝐮 𝐛𝐞𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐢𝐦𝐚𝐡. 𝐊𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐨𝐤 "𝐜𝐢𝐠𝐚 𝐤𝐚𝐜𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐨𝐡𝐨 𝐤𝐮𝐥𝐢𝐭𝐧𝐚", 𝐥𝐨𝐛𝐚 𝐨𝐦𝐨𝐧𝐠, 𝐜𝐮𝐫𝐢𝐠𝐚𝐚𝐧. 𝐇𝐚𝐝𝐞𝐧𝐚 𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐧𝐠𝐚𝐝𝐞𝐧𝐝𝐚𝐦. 

𝟓. 𝐉𝐔𝐌𝐀𝐀𝐇 = 𝐂𝐀𝐈 𝐓𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠, 𝐧𝐲𝐞𝐠𝐞𝐫𝐤𝐞𝐮𝐧, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐨𝐠𝐞 𝐬𝐨𝐤 𝐜𝐢𝐠𝐚 𝐨𝐦𝐛𝐚𝐤, 𝐧𝐠𝐚𝐦𝐮𝐤. 𝐂𝐢𝐜𝐢𝐧𝐠𝐞𝐮𝐧, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐩𝐫𝐢𝐧𝐬𝐢𝐩𝐧𝐚 "𝐥𝐞𝐮𝐰𝐢𝐡 𝐡𝐚𝐝𝐞 𝐜𝐢𝐜𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐫𝐢𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐧𝐠𝐨𝐦𝐨𝐧𝐠 𝐧𝐮 𝐭𝐞𝐮 𝐚𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐠𝐩𝐚𝐚𝐭𝐧𝐚." 𝐖𝐢𝐛𝐚𝐰𝐚𝐧𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐥𝐮𝐡𝐮𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐥𝐨𝐛𝐚 𝐝𝐢𝐩𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐠𝐮𝐦 𝐤𝐮 𝐣𝐚𝐥𝐦𝐚. 𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐞𝐠𝐨𝐢𝐬, 𝐤𝐞𝐮𝐤𝐞𝐮𝐡 𝐤𝐮𝐦𝐚𝐡𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐞𝐡𝐧𝐚, 𝐬𝐨𝐤 "𝐚𝐬𝐚 𝐚𝐢𝐧𝐠, 𝐲𝐞𝐮𝐡 𝐚𝐢𝐧𝐠!" 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐤𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐧𝐚 𝐤𝐮𝐝𝐮 𝐝𝐢𝐜𝐮𝐦𝐩𝐨𝐧𝐚𝐧. 

𝟔. 𝐒𝐀𝐏𝐓𝐔 = 𝐓𝐀𝐍𝐄𝐔𝐇 𝐁𝐔𝐌𝐈 𝐏𝐢𝐬𝐢𝐤𝐧𝐚 𝐤𝐮𝐚𝐭, 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐨𝐠𝐞, 𝐤𝐨𝐤𝐨𝐡 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐡𝐚𝐭𝐞. 𝐂𝐢𝐭𝐚-𝐜𝐢𝐭𝐚𝐧𝐚 𝐥𝐮𝐡𝐮𝐫 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐞𝐡𝐚𝐧. 𝐌𝐨𝐚𝐥 𝐚𝐬𝐚-𝐚𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞 𝐚𝐧𝐮 𝐝𝐢𝐩𝐢𝐤𝐚𝐛𝐨𝐠𝐚 𝐚𝐬𝐚𝐥𝐤𝐞𝐮𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐧𝐮𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐭𝐮𝐫. 𝐆𝐨𝐫𝐞𝐧𝐠𝐧𝐚, 𝐬𝐨𝐤 𝐡𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐮𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐚𝐛𝐨𝐠𝐚𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐨𝐧 𝐛𝐚𝐞 𝐚𝐧𝐮 𝐝𝐢𝐩𝐢𝐤𝐚𝐫𝐞𝐬𝐞𝐩, 𝐫𝐚𝐝𝐚 𝐞𝐠𝐨𝐢𝐬, 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐨𝐦𝐛𝐨𝐧𝐠. 𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐭𝐞𝐮 𝐠𝐚𝐧𝐜𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐮𝐭𝐮𝐬 𝐚𝐬𝐚 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐮𝐤𝐞𝐮𝐧𝐚𝐧 𝐢𝐤𝐡𝐭𝐢𝐚𝐫. 

𝟕. 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐔 = 𝐌𝐄𝐆𝐀 𝐋𝐨𝐛𝐚 𝐛𝐚𝐛𝐚𝐭𝐮𝐫𝐚𝐧𝐧𝐚𝐧𝐚. 𝐏𝐞𝐫𝐠𝐚𝐮𝐥𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐥𝐮𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐥𝐮𝐚𝐬 𝐦𝐞𝐠𝐚. 𝐇𝐚𝐝𝐞 𝐛𝐚𝐬𝐚 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐤𝐮 𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐬𝐚𝐡𝐚. 𝐏𝐢𝐧𝐮𝐡 𝐬𝐮𝐦𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭 𝐠𝐚𝐰𝐞. 𝐊𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠𝐧𝐚 𝐬𝐨𝐤 𝐤𝐚𝐦𝐚𝐥𝐢𝐧𝐚𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐧𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐞𝐝𝐢𝐡, 𝐬𝐚𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐤𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐧𝐚 𝐤𝐮𝐝𝐮 𝐝𝐢𝐜𝐮𝐦𝐩𝐨𝐧𝐚𝐧, 𝐥𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐡𝐞𝐧𝐭𝐞𝐮? 𝐌𝐚𝐧𝐞𝐡𝐧𝐚 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐧𝐠𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚𝐤𝐞𝐮𝐧 𝐤𝐮 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐧𝐚𝐨𝐧 𝐛𝐚𝐞. 𝐋𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐬𝐨𝐚𝐥 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚, 𝐦𝐚𝐧𝐞𝐡𝐧𝐚 𝐬𝐚𝐭𝐢𝐚 𝐣𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐭𝐢𝐩𝐞 𝐠𝐚𝐦𝐩𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧.

𝐂𝐚𝐠 𝐚𝐡

sundaismeculture 

Monday, March 22, 2021

BERTEMAN DENGAN PENGGUNJING, MAKA JADILAH KITA PENGGUNJING JUGA

 

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.” (QS. Al-Qashash: 55)

Dalam ayat disebutkan,

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Dikatakan dalam Majma’ Al-Anhar (2:552), segala sesuatu yang ada maksud untuk mengghibah termasuk dalam ghibah dan hukumnya haram.

Imam Nawawi mengatakan dalam kitabnya Al-Adzkar, “Cara ghibah bisa jadi melakui lisan, tulisan, isyarat, atau bermain isyarat dengan mata, tangan, kepala atau semisal itu.”

SUMBER : Rumaysho.com

Doa' Perlindungan Dari Kejahatan

Khalwah binti Hakim As-Sulamiyyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. لَمْ يَضُرَّهُ شَىْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ


“Barangsiapa yang singgah di suatu tempat lantas ia mengucapkan ‘A’UDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHOLAQ (artinya: Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang Maha sempurna dari kejahatan setiap makhluk)’, maka tidak ada sama sekali yang dapat memudaratkannya sampai ia berpindah dari tempat tersebut.” (HR. Muslim no. 2708).

Islam Memuliakan Wanita

Seperti yang telah kita ketahui bersama, Islam adalah agama yang sempurna dan tidaklah satu perkara kecil pun melainkan telah diatur oleh agama yang mulia ini. Begitu pula berkenaan dengan kaum hawa, ada juga aturan dan bimbingannya secara sempurna. Islam sangat memperhatikannya dan menempatkan para wanita sesuai dengan kedudukannya. Contohnya, istri tidak boleh dibiarkan tanpa diperhatikan haknya seperti dalam pakaian. Lihat kisah berikut.


آخَى النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بَيْنَ سَلْمَانَ ، وَأَبِى الدَّرْدَاءِ ، فَزَارَ سَلْمَانُ أَبَا الدَّرْدَاءِ ، فَرَأَى أُمَّ الدَّرْدَاءِ مُتَبَذِّلَةً . فَقَالَ لَهَا مَا شَأْنُكِ قَالَتْ أَخُوكَ أَبُو الدَّرْدَاءِ لَيْسَ لَهُ حَاجَةٌ فِى الدُّنْيَا . فَجَاءَ أَبُو الدَّرْدَاءِ ، فَصَنَعَ لَهُ طَعَامًا . فَقَالَ كُلْ . قَالَ فَإِنِّى صَائِمٌ . قَالَ مَا أَنَا بِآكِلٍ حَتَّى تَأْكُلَ . قَالَ فَأَكَلَ . فَلَمَّا كَانَ اللَّيْلُ ذَهَبَ أَبُو الدَّرْدَاءِ يَقُومُ . قَالَ نَمْ . فَنَامَ ، ثُمَّ ذَهَبَ يَقُومُ . فَقَالَ نَمْ . فَلَمَّا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ قَالَ سَلْمَانُ قُمِ الآنَ . فَصَلَّيَا ، فَقَالَ لَهُ سَلْمَانُ إِنَّ لِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، فَأَعْطِ كُلَّ ذِى حَقٍّ حَقَّهُ . فَأَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَ سَلْمَانُ »


Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– telah mempersaudarakan Salman dan Abu Darda’. Suatu saat Salman mengunjungi –saudaranya- Abu Darda’. Ketika itu Salman melihat istrinya, Ummu Darda’ dalam keadaan tidak mengenakkan. Salman pun berkata kepada Ummu Darda’, “Kenapa keadaanmu seperti ini?” “Saudaramu, Abu Darda’ seakan-akan ia tidak lagi mempedulikan dunia”, jawab wanita tersebut. Abu Darda’ kemudian datang. Salman pun membuatkan makanan untuk Abu Darda’. Salman berkata, “Makanlah”. “Maaf, saya sedang puasa”, jawab Abu Darda’. Salman pun berkata, “Aku pun tidak akan makan sampai engkau makan.” Lantas Abu Darda’ menyantap makanan tersebut.


Ketika malam hari tiba, Abu Darda’ pergi melaksanakan shalat malam. Salman malah berkata pada Abu Darda’, “Tidurlah”. Abu Darda’ pun tidur. Namun kemudian ia pergi lagi untuk shalat. Kemudian Salman berkata lagi yang sama, “Tidurlah”. Ketika sudah sampai akhir malam, Salman berkata, “Mari kita berdua shalat.” Lantas Salman berkata lagi pada Abu Darda’, “Sesungguhnya engkau memiliki kewajiban kepada Rabbmu. Engkau juga memiliki kewajiban terhadap dirimu sendiri (yaitu memberi supply makanan dan mengistirahatkan badan, pen.), dan engkau pun punya kewajiban pada keluargamu (yaitu melayani istri, pen). Maka berilah porsi yang pas untuk masing-masing kewajiban tadi.” Abu Darda’ lantas mengadukan Salman pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau bersabda, “Salman itu benar” (HR. Bukhari no. 968)


Coba perhatikan, hadits di atas menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menganjurkan memuliakan wanita. Karena tidak boleh seseorang dengan alasan sibuk ibadah sampai kewajiban terhadap istri dilalaikan. Tentu itu tanda Islam melarang menelantarkan wanita.


WaLLAAHU'alam

Lapangkan Doa' Dengan Mendoa'kan Banyak Orang

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, beliau berkata bahwa seseorang mengatakan,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَلِمُحَمَّدٍ وَحْدَنَا

“Ya Allah ampunilah aku dan Muhammad saja!”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,

لَقَدْ حَجَبْتَهَا عَنْ نَاسٍ كَثِيرٍ

“Sungguh engkau telah menyempitkan do’amu tadi dari do’a kepada orang banyak.”

(Shohih) Lihat Al Irwa’ (171): [Bukhari: 78-Kitab Al Adab, 27-Bab kasih sayang terhadap sesama manusia dan terhadap hewan ternak, dari Abu Hurairah]


WaLLAAHU'alam

SERBA 3, HAL-HAL YAJG TAK BISA KEMBALI

Serba 3 = Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:

1. Waktu

2. Ucapan 

3. Kesempatan

Jagalah itu, jangan sampai kau menyesal ...


Ada 3 hal yang bisa menghancurkan hidup seseorang:

1. Amarah

2. Keangkuhan

3. Dendam

Hindarilah dia selalu ...


Ada 3 hal yang tidak boleh hilang:

1. Harapan

2. Keikhlasan

3. Kejujuran

Peliharalah ketiganya ...


Ada 3 hal yang paling berharga:

1. Kasih Sayang

2. Cinta

3. Kebaikan

Pupuklah itu semua ...


Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:

1. Kekayaan

2. Kejayaan

3. Mimpi

Jangan terobsesi melengkapi ...


Ada 3 hal yang bisa membentuk watak seseorang:

1. Komitmen

2. Ketulusan

3. Kerja Keras

Upayakanlah sekuatnya ...


Ada 3 hal yang membuat kita sukses:

1. Tekad

2. Kemauan

3. Fokus

Usahakan dengan sungguh-sungguh ...


Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu:

1. Rejeki

2. Umur

3. Jodoh

Mintalah pada TUHAN ..


TAPI, ada 3 hal dalam hidup yang PASTI:

1. Tua

2. Sakit

3. Kematian

Persiapkanlah dengan sebaik-baiknya ...

Mendoa'kan Saudara

Dari Shofwan bin ‘Abdillah bin Shofwan –istrinya adalah Ad Darda’ binti Abid Darda’-, beliau mengatakan,


قدمت عليهم الشام، فوجدت أم الدرداء في البيت، ولم أجد أبا الدرداء. قالت: أتريد الحج العام ؟ قلت : نعم. قالت: فادع الله لنا بخير؛ فإن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقول


“Aku tiba di negeri Syam. Kemudian saya bertemu dengan Ummud Darda’ (ibu mertua Shofwan, pen) di rumah. Namun, saya tidak bertemu dengan Abud Darda’ (bapak mertua Shofwan, pen). Ummu Darda’ berkata, “Apakah engkau ingin berhaji tahun ini?” Aku (Shofwan) berkata, “Iya.”


Ummu Darda’ pun mengatakan, “Kalau begitu do’akanlah kebaikan padaku karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,”


: “إن دعوة المرء المسلم مستجابة لأخيه بظهر الغيب، عند رأسه ملك موكل، كلما دعا لأخيه بخير، قال: آمين، ولك بمثل”. قال: فلقيت أبا الدرداء في السوق، فقال مثل ذلك، يأثر عن النبي صلى الله عليه وسلم.


“Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.”


Shofwan pun mengatakan, “Aku pun bertemu Abu Darda’ di pasar, lalu Abu Darda’ mengatakan sebagaimana istrinya tadi. Abu Darda’ mengatakan bahwa dia menukilnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”


(Shohih) Lihat Ash Shohihah (1399): [Muslim: 48-Kitab Adz Dzikr wad Du’aa’, hal. 88]

Petani Muslim Mendapatkan Kebaikan Berlipat Ganda

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,


دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أُمِّ مَعْبَدٍ حَائِطًا فَقَالَ يَا أُمَّ مَعْبَدٍ مَنْ غَرَسَ هَذَا النَّخْلَ أَ مُسْلِمٌ أَمْ كَافِرٌ فَقَالَتْ بَلْ مُسْلِمٌ قَالَ فَلاَ يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلاَ دَابَّةٌ وَلاَ طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ


“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memasuki kebun Ummu Ma’bad, kemudian beliau bersabda, “Wahai Ummu Ma’bad, siapakah yang menanam kurma ini, seorang muslim atau seorang kafir?” Ummu Ma’bad berkata, “Seorang muslim.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu dimakan oleh manusia, hewan atau burung kecuali hal itu merupakan shadaqah untuknya sampai hari kiamat.” (HR. Muslim, no. 1552)


Pada riwayat Muslim yang lain disebutkan,


مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَلاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ


“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman melaikan apa yang dimakan dari tanaman tersebut akan menjadi sedekah baginya. Apa yang dicuri dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Apa yang dimakan oleh binatang buas dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Apa yang dimakan oleh seekor burung dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Tidaklah dikurangi atau diambil oleh seseorang dari tanaman tersebut kecuali merupakan sedekahnya.” (HR. Muslim, no. 1552)


WaLLAAHU'alam

ALLAH Ta'ala Cinta Pada Mukmin Yang Memudahkan Urusan Saudaranya

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا


“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beriktikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani di dalam Al-Mu’jam Al-Kabir no. 13280, 12: 453)


WaLLAAHU'alam

TUNTUNAN NABI AGAR HARTA MENJADI BERKAH

 "Nabi kita, Muhammad shallallahu alaihi wasallam telah mengajarkan bagaimana caranya (agar) harta ini (menjadi) berkah.

Caranya adalah dengan memperhatikan metode mengambil harta, metode meraih harta.

Suatu ketika dalam hadist yang diriwayatkan Imam Bukhori dan Imam-imam yang lain, Baginda Muhammad Saw bersabda kepada seorang sahabat yang namanya Hakim. "ياَحَكِيْم (wahai, Hakim)."

إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ

Artinya: Sesungguhnya harta ini hijau dan manis.

فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ

Artinya: Siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang dermawan, (maka) diberkati hartanya.

وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ

Artinya: Dan barangsiapa mengambilnya jiwa yang rakus, (maka) tidak akan diberkati.

Dalam hadist ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama, cara mengambil, cara mengambil.

Siapa mengambilnya dengan jiwa yang dermawan. Para ulama menjelaskan, ini ada dua hal. Ada dua hal.

Satu, mengambil harta yang diberikan oleh seseorang yang jiwanya dermawan.

Seseorang yang ketika memberikan harta tersebut hatinya senang, hatinya lapang.

Kalau kita mengambil harta dari seseorang yang ketika memberikannya lapang, maka harta itu diberkati.

Makanya ulama menganjurkan permudah jual-beli. Jangan terlalu berbelit-belit, jangan terlalu repot ya. Kasih kelonggaran kepada konsumen.

Kalau konsumen nawar, ya walaupun tawarannya itu masih jauh dari yang kita inginkan tapi kita sudah dapat keuntungan, sehingga konsumen itu mau membeli, mau mengeluarkan hartanya dengan senang

Walaupun mungkin jumlahnya sedikit, di situ ada barokah. Di situ ada keberkahan. Itu yang pertama.

Makna yang kedua adalah dari sisi kita, yang mengambil harta.

.

Jangan sampai kita mengambil harta tanpa jiwa yang dermawan.

.

Orang yang jiwanya dermawan itu ketika mengambil, ya, dia nggak takut kehilangan. Ketika mengambil, dia tidak takut kehilangan. Ketika mengambil, dia siap membaginya dan memberikan kepada orang lain."

.

Habib Novel bin Muhammad Alaydrus

DENGAN SEBAB SHOLAWAT, TERGOLONG MENJADI ORANG ORANG SHIDDIQIN

Dan aku melihat 2 orang laki2 dalam mimpi,kedua orang itu aku mengenal nya di jalan Al Makhzan,

lalu aku bertanya kepada keduanya: dengan nama ALLAH yang maha agung dan Nabi Nya yang mulia,apa yang ALLAH perbuat terhadap kalian berdua?

Kedua lelaki itu menjawab: demi ALLAH, kami meninggal sebab wabah thaun kemudian ALLAH mengampuni kami,

lalu aku bertanya lagi : dengan nama ALLAH yang maha agung dan Nabi Nya yang mulia,apakah kalian melihat sesuatu yang nampak dari keadaan / amalku ?

Mereka menjawab : berbahagialah kamu termasuk orang2 shiddiqin disisi -Nya.

Aku berkata: dengan nama ALLAH yang maha agung dan Nabi Nya yang mulia,apakah benar yang kalian ucapkan itu?

Mereka berdua menjawab: iya,demi ALLAH , kamu mempunyai banyak pahala.

Aku bertanya: dengan sebab apa?

Mereka menjawab: dengan sebab sholawat yang kamu nadzomkan kepada Rasulullah SAW

( Wallahu'alam Bishowab )


Sunday, March 21, 2021

BELAJAR DIAM BUTUH WAKTU LAMA

 BELAJAR DIAM BUTUH WAKTU LAMA


إِنَّ الْإِنْسَانَ فِيْ حَاجَةٍ إِلَى عَامَيْنِ لِيَتَعَلَّمَ الْكَلَامَ وَإِلَى سِتِّيْنَ عَاماً لِيَتَعَلَّمَ الصَّمْتَ


"Manusia butuh waktu dua tahun untuk belajar bicara, dan enam puluh tahun untuk belajar diam."


Rasol gamzatov

Saturday, March 20, 2021

Kyai Adlan Aly Tak Pernah Melihat Langit

Sosok kiai yang sabar dan istiqamah ini sangat terkenang betul di benak para santri. Ketika mereka ditanya tentang “Bagaimana sosok Kiai Adlan menurut Panjenengan?” maka berbagai komentar yang hampir tak serupa senantiasa kami dengar. Ada yang menuturkan, "Beliau itu kiai yang tidak hanya hafal isi al-Quran tetapi juga menjalankannya”, “Kiai Adlan adalah kuncinya Kiai Hamid Pasuruan. Jadi kalau ingin mudah bertemu dengan Kiai Hamid harus sowan dulu ke Kiai Adlan.”

Bahkan Prof. Dr. KH. Thalhah Hasan menambahkan; “Di Tebuireng itu ada dua penghuni surga: Kiai Idris Kamali dan Kiai Adlan Aly. Beliau berdua sama-sama alim, wara', zuhud…"

Ada lagi kesan para santri yang membuat kami terkesan unik, “Kiai Adlan Aly itu kiai yang tidak pernah melihat langit.” Istilah ini menunjukkan saking tawadhu’nya Kiai Adlan. Ketika berjalan tidak pernah mengangkat kepala ke atas. Beliau senantiasa menunduk sopan.

Di Tebuireng, setiap bulan Ramadhan, Kiai Adlan membacakan kitab matan at-Taqrib. Tepat di posisi yang dulu digunakan Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari mengajar, Kiai Adlam duduk di sana, sedangkan para santri mengitarinya sebagai halaqah ilmiah. Dalam pengajian ini ada karomah Kiai Adlan yang tampak di setiap tahunnya. Ketika pembahasan tepat pada bab Istisqa’ (ritual memohon hujan), anehnya langit Tebuireng menjadi gelap. Dan tiba-tiba saja, bulan Ramadhan yang biasanya kemarau turun hujan deras mengguyur lahan pondok.

Langit pun malu oleh Kiai Adlan. Ia tidak pernah dipandang oleh Kiai Adlan. Ketika ia disindir lewat pembacaan bab istisqa’ maka, ia langung menangis menurunkan air mata hujannya.

K.H. Adlan Aly wafat pada tanggal 17 Rabiul Awal 1411 H/6 Oktober 1990 M dalam usia 90 tahun. Ulama kharismatik ini kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang.

Lahul faatihah

ULANG TAHUN MENURUT MBAH MOEN

 "Haul itu hari ulang tahun. Ulang tahun itu bagi umat Islam, yang diingat-ingat itu bukan lahirnya, bukan hidupnya. Yang diingat-ingat (adalah) kematiannya, waktu mati. Waktu mati itu, apakah mendapat petunjuk menetapi agama Islam atau matinya tidak mendapat petunjuk.

Syukur-syukur kalau orang itu wafat, wafatnya disaksikan oleh banyak orang, ini orang yang baik. Ini salah satu angan-angannya orang Islam.

Maka para ulama, itu yang ditarikh bukan kelahirannya, tapi wafatnya. Wafatnya orang alim. Wafatnya Imam Nawawi, wafatnya Imam Syafi'i, sampai dibuat sebutan berkahnya mati.

Pertama, Madzhab 4 itu Abu Hanifah (Imam Hanafi). Karena madzhab empat itu pertama, Abu Hanifah. Nomor dua, Imam Malik. Imam Malik mempunyai murid Imam Syafi'i. Imam Syafi'i mempunyai murid Imam Hambali.

Ini Abu Hanifah wafat. Wafatnya Abu Hanifah, lahirnya Imam Syafi'i. Jadi, hari wafatnya Abu Hanifah, lahir Imam Syafi'i. Ini sampai madzhab 4 itu yang termasyhur Syafi'i. Karena mendapat berkah, hari lahirnya Imam Syafi'i (bertepatan) dengan hari wafatnya Imam Abu Hanifah. Anda ingat-ingat. Makanya, haul itu nggak ada yang hari lahir. Jadi, orang baik itu ketahuan ketika sudah meninggal. Di Hauli.

Ada hari Maulid diramaikan, itu khusus untuk Kanjeng Nabi saja. Jadi, nggak ada wafatnya, Haulnya Kanjeng Nabi. Yang ada Maulidir Rasul. Maulidnya Kanjeng Nabi. Nggak ada meng Hauli (Kanjeng Nabi).

Lha, kalau selain Kanjeng Nabi, itu berbeda dengan Nabi. Jadi, kalau ada orang kok ngaku sama seperti Nabi, itu sebodoh-bodohnya orang."

KH. Maimoen Zubair


Friday, March 19, 2021

Nasihat Syaikh Mutawally


‎إِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ قَوْلَ الْحَقِّ فَلَا تُصَفِّقْ


Jika engkau tidak mampu mengatakan kebenaran, maka janganlah bertepuk tangan atas kebatilan.


‎إِذَا لَمْ تَجِدْ لَكَ حَاقِدًا فَاعْلَمْ أَنَّكَ إِنْسَانٌ فَاشِلٌ


Jika engkau tak menemukan seseorang yang dengki kepadamu, maka ketahuilah bahwa engkau adalah manusia yang paling gagal.


‎ لَا تَقْلَقْ مِنْ تَدَابِيْرِ الْبَشَرِ فَأَقْصَى مَا يَسْتَطِيْعُوْنَ هُوَ تَنْفِيْذُ إِرَادَةِ اللهِ


Janganlah engkau merasa cemas terhadap “konspirasi” manusia, sebab, puncak dari kemampuan mereka adalah melaksanakan kehendak Allah Ta'ala


‎لَنْ يَحْكُمَ أَحَدٌ فِيْ مُلْكِ اللهِ إِلَّا بِمُرَادِ اللهِ


Takkan ada seorangpun yang “berkuasa” di kerajaan Allah Ta'ala kecuali dengan kehendak 'Nya


‎لَا تَعْبُدُوْا اللهَ لِيُعْطِيَ، بَلْ اُعْبُدُوْهُ لِيَرْضَى، فَإِنْ رَضِيَ أَدْهَشَكُمْ بِعَطَائِهِ


Janganlah engkau menyembah Allah Ta'ala agar Dia memberi kepadamu, tetapi sembahlah Allah agar Dia ridho kepadamu, karena jika Dia telah ridho kepadamu, maka Dia akan membuatmu bingung dengan pemberian'Nya


‎ إِذَا رَأَيْتَ فَقِيْرًا فِيْ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاعْلَمْ أَنَّ هُنَاكَ غَنِيًّا سَرَقَ مَالَهُ


Jika engkau melihat seorang fakir di negeri Islam, maka ketahuilah bahwa di sana ada orang kaya yang telah mencuri harta


‎لَا يَقْلَقُ مَنْ كَانَ لَهُ أَبٌ، فَكَيْفَ يَقْلَقُ مَنْ كَانَ لَهُ رَبٌّ...


Takkan pernah cemas seseorang yang memiliki bapak, lalu kenapa harus menjadi cemas seseorang yang memiliki Tuhan


‎إِذَا أَخَذَ اللهُ مِنْكَ مَا لَمْ تَتَوَقَّعْ ضَيَاعَهُ فَسَوْفَ يُعْطِيْكَ مَا لَمْ تَتَوَقَّعْ تَمَلًّكَهَ


Jika Allah Ta'ala mengambil sesuatu darimu sesuatu yang tak pernah sangka-sangka, niscaya Allah akan juga memberikan kepadamu sesuatu yang tak pernah kau sangka-sangka akan memiliki


‎إِذَا رَاعَيْتَ مَعْرُوْفَ غَيْرِكَ، فَاعْلَمْ أَنَّكَ لِلْوَفَاءِ خَلِيْلُ


Jika engkau memperhatikan jasa baik orang lain kepadamu, ketahuilah bahwa engkau adalah bersahabat dengan kesetiaan.


Tuesday, March 16, 2021

UANG SETAN DIMAKAN DEMIT

 Uang setan dimakan hantu. Pernah dengar istilah ini? 


Begini. Keluarga berhak mendapatkan yang terbaik. Selagi ada umur, mari persembahkan yang terbaik untuk mereka. Sekali lagi, yang terbaik.


Tapi, terbaik bukan soal kemewahan. Ini lebih pada keberkahan. Pernah dengar soal uang panas? Yup, uang yang halal-haramnya nggak jelas dan bikin hati waswas.


Saran saya, jangan pernah bawa uang panas atau uang yang bermasalah ke rumah. Sekalipun jangan pernah. Hati-hati, ini bisa mengundang masalah di rumah.


Bad money akan membawa bad people dan bad people akan membawa bad life. Ujung-ujungnya bisa bad ending (su'ul khatimah). Ngeri.


Mereka yang mencari nafkah dengan cara yang tidak halal punya istilah 'uang setan dimakan hantu'. Apa artinya? Mereka pun tahu bahwa uang panas itu cepat habisnya dan nggak jelas ke mana habisnya.


Percayalah, yang halal masih banyak kok. Ngapain juga kita nyerempet-nyerempet sesuatu yang nggak halal dan meragukan?


Di tulisan sebelumnya saya pernah mengingatkan bahwa tanda-tanda berkah adalah 4T, yaitu Tenang, Tercukupi, Tumbuh, dan Taqarrub. Sudah adakah tanda-tanda ini pada nafkah kita?


Pada akhirnya, semoga keluarga kita selalu terjaga dan hanya dinafkahi dari sesuatu yang halal. Aamiin. Bantu share tulisan ini ya.


Iphoo santosa

Tukang sihir dan dukun adalah Thagut sekaligus syaitan dari kalangan manusia

Allah Ta’ala berfirman,

“Apakah akan Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat jahat/buruk (para dukun dan tukang sihir). Syaitan-syaitan tersebut menyampaikan berita yang mereka dengar (dengan mencuri berita dari langit, kepada para dukun dan tukang sihir), dan kebanyakan mereka adalah para pendusta” (QS asy-Syu’araa’:221-223).

Imam Qatadah[5] menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “para pendusta lagi banyak berbuat jahat/buruk” adalah para dukun dan tukang sihir[6], mereka itulah teman-teman dekat para syaitan yang mendapat berita yang dicuri para syaitan tersebut dari langit[7].

Bahkan sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud ketika menafsirkan firman Allah,

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)” (QS al-An’aam:112).

Simak selengkapnya disini. Klik

https://muslim.or.id/3837-sihir-dan-perdukunan-perusak-tauhid.html


SULITNYA MENGENALI WALI ALLAH

 Ibnu Athaillah mengatakan bahwa Allah menyatakan sebagian wali-Nya dan menyembunyikan sebagian lain di tengah masyarakat. Tetapi semua wali-Nya menjadi tanda bagi masyarakat atas kehadiran-Nya


قال رضي الله عنه سبحان من لم يجعل الدليل على أوليائه إلا من حيث الدليل عليه ولم يوصل إليهم إلا من أراد أن يوصله إليه


Artinya, “Mahasuci Allah yang tidak menjadikan tanda bagi para wali-Nya selain tanda yang menunjukkan ada-Nya. Mahasuci Allah yang tidak ‘mempertemukan’ kepada para wali selain orang yang dikehendaki sampai kepada-Nya.” Lalu bagaimana kita dapat mengerti kehadiran wali Allah? Ini yang sulit. Pasalnya, para wali juga manusia biasa seperti hamba Allah lainnya. Hal ini tercantum pada keterangan Syekh Ibnu Abbad berikut ini.


وسمعته يقول يعنى شيخه أبا العباس رضي الله عنه يقول معرفة الولي أصعب من معرفة الله فإن الله معروف بكماله وجماله وحتى ومتى تعرف مخلوقا مثلك يأكل كما تأكل ويشرب كما تشرب وقال فيه وإذا أراد الله أن يعرفك بولي من أوليائه طوى عنك وجود بشريته وأشهدك وجود خصوصيته


Artinya, “Aku (Syekh Ibnu Athaillah) mendengarnya (maksudnya adalah gurunya), Syekh Abul Abbas Al-Mursi berkata, ‘Mengenal wali lebih sulit dari mengenal Allah. Allah dapat dikenali dengan kesempurnaan dan keindahan-Nya. tetapi kapan kau bisa mengenali tanda wali, makhluk sepertimu. Ia makan sebagaimana kamu makan, ia minum sebagaimana kamu minum.’ Ibnu Athaillah berkata di Latha’iful Minan, ‘Kalau Allah menghendakimu kenal dengan salah satu walinya, Allah melipat unsur manusiawinya di matamu dan Allah memperlihatkanmu keistimewaannya,’” (Lihat Syekh Ibnu Abbad, Syarhul Hikam, Semarang, Maktabah Al-Munawwir, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 2)

MUHASABAH DIRI

 


Imam Adz Dzahabi rahimahullahuta'ala berkata,


‎أنت ظالم وترى أنك متورع، وفاسق وتعتقد أنك عدل، وطالب العلم للدنيا وترى أنك تطلبه لله .


"Engkau dzolim sementara engkau merasa didzolimi, engkau pemakan yang harom sementara engkau merasa orang yang waro', dan engkau orang fasiq sementara engkau yakin bahwa engkau adil, dan engkau menuntut ilmu untuk mendapatkan dunia sementara engkau merasa menuntutnya semata karena Allah." . Siyar A'laamin Nubalaa' 8/440


Ketika seseorang melakukan muhasabah maka akan tampak jelas di hadapannya atas dosa-dosa yang dilakukan. Bagaimana mungkin seorang anak cucu Adam dapat melihat dosa dan aibnya tanpa melakukan muhasabah?!


Allah Subhaanahu wa Ta’ala, sebagaimana firman-Nya:


وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ


“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.” (QS. Al-A’raf: 182).


Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/27695-mengapa-perlu-muhasabah-diri.html


MENGADU HANYA KEPADA ALLAH

  Sesungguhnya semua masalah itu tidak sepantasnya disebar dan diceritakan kepada setiap orang yang diadukannya. Cukup semua perkara yang dihadapi seorang muslim hanya dicurhatkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Seorang muslim hanya akan menampakkan kelemahannya di hadapan Allah, tidak kepada makhluk yang sama-sama lemah. Oleh karena itu kita memiliki dzikir لَا حَوْلَ وَ لَا قوَّةّ إِلَّا بِا الله yang maknanya adalah tidak ada daya untuk menghindari kemaksiatan dan upaya untuk melakukan ketaatan kecuali kekuatan dari Allah.

Lihatlah Nabi Ya’qub ‘alaihissalam ketika menghadapi kesedihan berupa kehilangan putranya, Yusuf, sehingga anak-anaknya yang lain mengiranya akan bertambah sakit dan sedih. Maka dengarlah jawaban Nabi Ya’qub yang perlu diteladani setiap muslim,

قَالَ إِنَّمَا أَشْكُوْ بثّيْ وَ حُزْنِيْ إِلَى اللهِ

“Dia (Ya’qub) menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS Yusuf: 86)

Benar saja. Jika seseorang menampakkan dan mengadukan kesedihan serta kesulitan kepada manusia, maka hal itu tidak meringankan kesedihan terdebut. Namun apabila seseorang mengadukan kesedihan itu kepada Allah, itu lah yang akan bermanfaat baginya. Bagaimana tidak? Sedangkan Allah Ta’ala telah menjanjikan hal itu dalam sejumlah firman-Nya. Jika Anda berkehendak, bacalah dan renungkanlah beberapa firman Allah ini,

وَ إِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” [QS Al Baqarah: 186]

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/10477-curhat-hanya-kepada-allah.html

MEDSOS BUKAN TEMPAT CURHAT

Banyak diantara kita dalam menyikapi masalah kehidupan memiliki beragam tindakan untuk memecahkannya. Ada yang mencurahkan perasaan dan uneg-unegnya kepada keluarga, teman, atau bahkan kepada benda-benda mati. Apalagi sering dijumpai tidak sedikit orang yang apabila mempunyai problem, selalu ia curhatkan di jejaring sosial seperti facebook atau twitter sehingga semua manusia mengetahuinya.

Sepertinya terasa nikmat kalau rahasia pribadi terungkap, sehingga seluruh orang didunia tau, apalagi kalau curhatan itu menggembirakan, dikit dikit status, dikit dikit posting. Mereka bilang ini kan dalam rangka menyebar kebaikan? Menyebar kebaikan apa pamer?

Orang yang ngaku beriman itu jika susah atau senang cukup curhat kepada Allah, bukti sabar dan syukur, jadi gak perlu orang lain tau…untuk apa?

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَزَلَتْ بِهِ فَاقَةٌ فَأَنْزَلَهَا بِالنَّاسِ لَمْ تُسَدَّ فَاقَتُهُ وَمَنْ نَزَلَتْ بِهِ فَاقَةٌ فَأَنْزَلَهَا بِاللَّهِ فَيُوشِكُ اللَّهُ لَهُ بِرِزْقٍ عَاجِلٍ أَوْ آجِلٍ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Barangsiapa tertimpa kesusahan lalu mengeluh-ngeluhkannya kepada manusia maka kesusahannya tidak akan tertutupi dan barangsiapa tertimpa kesusahan lalu mengeluh-ngeluhkan kepada Allah, hampir saja Allah memberinya rizki, cepat atau lambat.” (HR. Tirmidzi 2248)

Sesungguhnya semua masalah itu tidak sepantasnya disebar dan diceritakan kepada setiap orang yang diadukannya. Cukup semua perkara yang dihadapi seorang muslim hanya dicurhatkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Seorang muslim hanya akan menampakkan kelemahannya di hadapan Allah, tidak kepada makhluk yg sama2 lemah.

5 CARA MEREDAM EMOSI

 Kita bisa meneladani bagaimana pesan salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang bernama Abu Darda' kepada istrinya (Ummu Darda):

"Jika aku marah maka (berusahalah) buat aku tenang/ridha. Dan jika kau yang marah, aku akan (berusaha) membuatmu ridha, karena jika kita tidak demikian, maka begitu cepat kita akan bercerai. [Roudhotul 'Uqola 106

Abu Darda' radhiyallahu anhu memberikan pengajaran untuk dirinya sendiri dan istrinya agar sama-sama berusaha bijak mengelola emosi.

Dalam beberapa hadits, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah memberikan beberapa terapi nabawi untuk meredam emosi yang diringkas sebagai berikut:

1. Membaca isti’âdzah (doa mohon perlindungan) dari syaitan laknatullah

2. Berwudhu

3. Menahan diri dengan diam

4. Mengubah posisi dengan duduk atau berbaring

5. Mengingat keutamaan orang yang sanggup menahan emosi, salah satunya pada hadits: "Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadits ini shahih lighairihi)

KENAPA HARUS BARU? KALAU DILAKNAT

 Alhamdulillah, motor mimin beli seharga 3jutaan..

Sebenarnya harganya 1,7juta. Murah,, soalnya kenal deket sama yang jual, trus dia nya BU..

Service, ganti yang perlu diganti, dll.

Alhamdulillah semakin enak dipake..

Kata yang jual "Yang penting bisa buat beli tiket pulang ke rumah di Sumatera."

Masya Allah.. Apa sih yang ga mungkin kalo Allah sudah berkehendak..??

Lagi butuh motor, ada yang jual motor murah, bayar cash..

Allahu Akbar..

Punya mobil bagus, motor Bagus tapi ngutang, hutang nya riba lagi, buat apa?

Hidup lah sesuai kemampuan, jika tak mampu jangan di paksakan. Hanya karna gengsi, sebagian orang bangga punya mobil riba, punya motor riba, rumah riba, semuanya riba. Padahal Allah ﷻ telah melaknat pelaku riba.

#Repost @mukmin_sunnah

tidak perlu bersedih

Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit (yang terus menimpa), kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.(HR. Bukhari no. 5641)

Jadi tidak perlu bersedih …

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا


Reposted from @mahasiswa.salaf

BOLEH MENGUMPULKAN HARTA TAPI JANGAN DICINTAI

Menurut Habib Luthfi, sikap qonaah dan zuhud telah dipraktikkan oleh para sufi.

Meskipun dalam kesehariannya tetap harus mencari nafkah untuk keluarga, namun kalangan sufi akan senantiasa menjaga diri dari sikap materialisme atau cinta dunia.

“Begitulah kaum Sufi memandang dunia, mereka tetap bekerja, ikhtiar mencari rizki dengan bersikap qana’ah dan zuhud agar kotoran dunia tidak mengotori hati mereka yang bersih.”

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه اجمعين⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣

Semoga kita senantiasa mendapat Ridlo dari Allah, Syafaat dari Rasullullah, Karomah para Waliyullah, Barokah para Kiai dan Habaib serta wasilah doa orang tua kita.


7 TANDA BATINMU LELAH

 1. Mudah tersinggung.

2. Menjadi tidak sabaran dan mudah marah.

3. Tidak termotivasi untuk melakukan sesuatu bahkan pada hal yang biasanya antum sukai.

4. Sering gelisah atau ketakutan akan banyak hal secara berlebihan, khususnya masa depan.

5. Sering rasanya ingin menangis tiba-tiba dan merasakan kesedihan tanpa tau sebabnya.

6. Mulai terasing dengan sekitar, merasa sendirian di tengah keramaian dan lebih asik membayangkan kehidupan ideal yang kita ciptakan di dalam pikiran.

7. Tidur mulai tidak merasakan nyenyak dan saat bangun tidak bugar.

Maka itu adalah tanda jiwa atau batin tengah kelelahan. Saran terbaik adalah..

Hentikan sejenak aktivitas yang menyita banyak waktu.. lalu luangkan waktu untuk mengistirahatkan jiwa

Caranya??

Tidak ada dokter yang bisa mengobati sang jiwa kecuali yang memiliki jiwa

Perbanyaklah berdo'a bermunajat.

Wudhu, gelar sajadah, lalu sholat meski hanya 2 rakaat.

Setelah itu jangan beranjak.

Duduk saja. Nikmati.. meski itu hanya sekedar diam berdzikir menyebut nama Allah (kalau nggak bisa berdoa).

Atau berbincanglah sepihak dengan Allah..

Ciptakan kedekatan hanya dengan Allah.

Waktu malam lebih baik..

Berlama-lama lah di situ..

Karena jiwa yang lelah adalah isyarat waktu kebersamaanmu bersama Rabb-mu teramat kurang.

Jangan sampai lelahnya jiwa membuat kita tak bisa menjadi pribadi terbaik saat hidup di dunia

Karena tanpa sadar, lelahnya jiwa membuat kita menjadi mati sebelum jasad mati



Sunday, March 14, 2021

IJAZAH DOA ZIYAROTUL HAROMAIN



Sayyidil walid KH. Muhammad Husni Amiruddin pernah menuturkan kpd saya bhw guru beliau, KH. Zaini Mun'im, pendiri dan pengasuh pertama PP. Nurul Jadid, mengijazahi beliau doa ini sembari berujar:

"Sengko' ngamallagi dua' rèya pas bede orèng aberri' kutum hajji sè sampè' satèya ngko' ta' taoh sapah sè ngungkosin," (Berkat amalan doa ini saya pernah memperoleh kutum haji, sedang saya hingga saat ini tidak tahu siapa yang bayari ONH saya).

Menurut sayyidil walid, KH. Zaini Mun'im menerima doa ini langsung dari gurunya, KH. Muhammad Khalil ibn Abdul Latif, Bangkalan. Jadi, dg demikian sanadnya jelas.

Orang Madura menyebut doa ini DUA' MEKKA-MADINA 

catatan:

Baca 7 kali setelah shalat fardhu atau 313 kali setelah shalat malam (tahajud).

testimoni H. Andre Yahya:

Ini Doa yg setiap wkt saya baca yai, padahal Hadratus syaikh gak ngajarin, cuma kami sebagai santri selalu mengamini setiap beliau membaca doa ini sehabis shalat. Dan Alhamdulillah, saya pergi haji dan umroh dg sangat ajaib. Tdk pegang uang tp tiba-tiba ada panggilan.

Doa ini sangat dahsyat. Sepertinya kalau abdinnah ingin umroh kapan saja selalu ada jalan, kyai.

Makanya doa ini wajib diamalkan bagi siapa saja yg ingin pergi haji, inshaAllah akan Allah mudahkan, amien.

Semoga kita senantiasa mendapat Ridlo dari Allah, Syafaat dari Rasullullah, Karomah para Waliyullah, Barokah para Kiai dan Habaib serta wasilah doa orang tua kita. Alfatihah


اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّـيِّ وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِكَ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ


Menjama' Sholat Ketika Hujan

Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلَّى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالعَصْرَ جَمِيْعًا وَالمَغْرِبَ وَالعِشَاءَ جَمِيْعًا فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلاَ سَفَرٍ قَالَ مَالِكٌ أُرَى ذَلِكَ كَانَ فِي مَطَرٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat zuhur dan asar dengan cara jamak. Shalat maghrib dan isya’ dengan cara jamak tanpa adanya rasa takut dan tidak dalam keadaan perjalanan.” Imam Malik berkata, “Saya berpandangan bahwa Rasulullah melaksanakan shalat tersebut dalam keadaan hujan.” (HR. Muslim, no. 705 dan Abu Daud, no. 1210. Lafazhnya dari Abu Daud).

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

جَمَعَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ بِالْمَدِينَةِ فِى غَيْرِ خَوْفٍ وَلاَ مَطَرٍ

“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah menjamak shalat Zhuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isya di Madinah bukan karena keadaan takut dan bukan pula karena hujan.” Dalam riwayat Waki’, ia berkata, “Aku bertanya pada Ibnu ’Abbas mengapa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan seperti itu (menjamak shalat)?” Ibnu ’Abbas menjawab, “Beliau melakukan seperti itu agar tidak memberatkan umatnya.” Dalam riwayat Mu’awiyah, ada yang berkata pada Ibnu ’Abbas, “Apa yang Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam inginkan dengan melakukan seperti itu (menjamak shalat)?” Ibnu ’Abbas menjawab, “Beliau ingin tidak memberatkan umatnya.” (HR. Muslim, no. 705)

Hisam bin Urwah mengatakan,

أَنَّ أَبَاهُ عُرْوَةَ وَسَعِيْدَ بْنَ المُسَيَّبَ وَأَبَا بَكْرٍ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنَ الحَارِثِ بْنَ هِشَام بْنَ المُغِيْرَةَ المَخْزُوْمِي كَانُوْا يَجْمَعُوْنَ بَيْنَ المَغْرِبِ وَالعِشَاءِ فِي اللَّيْلَةِ المَطِيْرَةِ إِذَا جَمَعُوْا بَيْنَ الصَّلاَتَيْنِ وَلاَ يُنْكِرُوْنَ ذَلِكَ

“Sesungguhnya ayahnya (Urwah), Sa’id bin Al-Musayyib, dan Abu Bakar bin Abdur Rahman bin Al-Harits bin Hisyam bin Al-Mughirah Al-Makhzumi biasa menjamak shalat Maghrib dan Isya’ pada malam yang hujan apabila imam menjamaknya. Mereka tidak mengingkari hal tersebut.” (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra, 3:169)

Jamak shalat ketika hujan dibolehkan menurut jumhur ulama yaitu Malikiyah, Syafiiyyyah, dan Hambali, serta para ulama besar fuqaha yang tujuh (Sa’id bin Al-Musayyib, ‘Urwah bin Az-Zubair, Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakr, Kharijah bin Zaid bin Tsabit, ‘Ubaidullah bin ‘Abdillah bin Mas’ud, Sulaiman bin Yasar, Abu Bakr bin ‘Abdurrahman). Lihat Mulakhkhash Fiqh Al-‘Ibadaat, hlm. 324.

Shalat Zhuhur dan shalat Ashar, serta shalat Maghrib dan shalat Isya boleh dijamak karena uzur mendapati hujan. Inilah pendapat dalam madzhab Syafii, salah satu pendapat dalam madzhab Hambali, dan juga pendapat sebagian salaf. Lihat Mulakhkhash Fiqh Al-‘Ibadaat, hlm. 324.

Dalam madzhab Syafii, jika shalat Zhuhur dan Ashar boleh dijamak, shalat Jumat dan shalat Ashar juga berarti boleh dijamak. 

Jamak shalat boleh juga dilakukan ketika jalan berlumpur.

Imam Nawawi rahimahullah dalam kitab Raudhah Ath-Thalibin berkata,


ثم هذه الرخصة لمن يصلي جماعة في مسجد يأتيه من بعد، ويتأذى بالمطر في إتيانه. فأما من يصلي في بيته منفردا، أو في جماعة، أو مشى إلى المسجد في كن، أو كان المسجد في باب داره، أو صلى النساء في بيوتهن جماعة، أو حضر جميع الرجال في المسجد، وصلوا أفرادا، فلا يجوز الجمع على الاصح.


“Keringanan (menjamak shalat karena hujan) ini bagi orang yang shalat berjamaah di masjid yang datang dari jarak jauh dan merasa kesulitan karena terkena hujan pada saat berangkatnya. Adapun orang yang shalat di rumahnya sendirian atau dengan jamaah atau perjalanan menuju masjid dalam keadaan teduh (tidak terkena hujan) atau masjid berada di samping pintu rumahnya atau para wanita shalat di rumah mereka dengan berjamaah, atau semua laki-laki hadir di masjid, tetapi mereka shalat sendirian, maka tidak diperbolehkan menjamak shalat dalam keadaan-keadaan di atas menurut qaul ashoh (pendapat yang kuat)."

WaLLAAHU'alam

Amalan Yang Kontinu, Amal Yang Disayang ALLAH Ta'ala

'Aisyah berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” 'Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR. Bukhari no. 6465 dan Muslim no. 783).

WaLLAAHU'alam

ORANG DALAM DI AKHIRAT

Saat ini sederet ijazah, pengalaman, dan skill kita bisa kalah dengan kekuatan 'orang dalam'.

Suka atau nggak suka, inilah yang terjadi di Indonesia. Paling tidak di tempat tertentu. Betul? 

Terus, apa saran saya? 

Saran saya, tetaplah jadi manusia kompeten, yang tidak bergantung sama orang dalam. Ketika kerja, saya begitu. Ketika bisnis, saya juga begitu. Nggak pernah bergantung sama orang dalam.

Saat kita kompeten, insya Allah kita dicari-cari orang.

Lantas, gimana dengan akhirat? Adakah 'orang dalam'? Ada juga ternyata. Siapakah mereka? Di antaranya adalah guru dan sahabat yang soleh. Insya Allah sedikit-banyak mereka bisa memberikan syafaat kepada kita. Masya Allah. 

Dari berbagai dalil kita dipahamkan bahwa orang soleh bisa memberikan syafaat kepada orang tertentu. 

Karena itulah, selagi bisa, carilah komunitas dan ekosistem yang terdiri dari orang-orang soleh. Kalau ada, sungguh ini adalah sebuah nikmat. Insya Allah ini akan menjaga kita di dunia juga di akhirat. Teman-teman sepakat?

IpphoSantosa

https://t.me/BelajarDariIpphoSantosa

Ada 13 permintaan ANAK

Ada 13 permintaan ANAK yang mungkin tidak pernah mereka ucapkan :

1. Cintailah aku sepenuh hatimu.

2. Jangan marahi aku di khalayak orang ramai.

3. Jangan bandingkan aku dengan kakak, abang, adikku atau orang lain.

4. Ayah dan bunda jangan lupa, aku adalah fotocopimu.

5. Kian hari umurku kian bertambah, maka jangan selalu anggap aku anak kecil.

6. Biarkan aku mencoba, lalu beritahu aku apabila salah.

7. Jangan ungkit-ungkit kesalahanku.

8. Aku adalah Ladang Pahala bagimu.

9. Jangan memarahiku dengan mengatakan hal-hal buruk, bukankah apa yang keluar daripada mulutmu sebagai orang tua ialah doa bagiku?

10. Jangan melarangku hanya dengan mengatakan "JANGAN" tetapi berilah penjelasan kenapa aku tidak boleh melakukan sesuatu.

11. Tolong ayah ibu, jangan rusak mentalku dan pemikiranku dengan selalu kau bentak-bentak aku setiap hari.

12. Jangan menyeret aku ke dalam masalahmu yang tidak ada kaitannya denganku. Kau marah sama yang lain, aku imbasnya.

13. Aku ingin kau sayangi dan cintai kerana engkaulah yang ada dalam kehidupanku dan masa depanku.

Amalan Dari Abah Guru Sekumpul Agar Bisa Bermimpi Bertemu Rasulullah SAW


اللّٰهُمَّ صَلِى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الدُّرِّ الاَزْهَرْ وَالْيَقُوتِ الاَحْمَرْ وَالنُورِ الاَظْهَرِ وَالسِرِّ اللّٰهِ الاَكْبَر

~ Allaahumma Sholli wa Sallim 'ala Sayyidina Muhammadinid Durril Azhar wal Yaaquutil Ahmar, wan Nuuril Adzhhar wa Sirrillaahil Akbar 

Artinya:

"Wahai Allah, limpahkanlah sholawat serta pujian selamat kepada junjungan kami Muhammad Sang Mutiara yang berkilauan, Sang Permata Yaquth Merah, Sang Cahaya yang nampak (terang benderang) & wujud rahasia keluhuran Allah yang terbesar."

Tata Cara & Faedah:

• Dibaca 15x ketika sudah berbaring bersiap untuk tidur 

• Diistiqomahkan, dengan Ikhlash, Khusyu', & Tawadhu' 

• InsyaaAllah bermimpi bertemu dengan Rasulullaah Shollallaahu 'alaihi wa Sallam 

Shohibul Ijazah:

Al-Habib Muhammad Shulfi bin Abu Nawar Al-‘Aydrus > Dari Syaikhuna KH.Muhammad Zaini bin 'Abdul Ghoni Al-Banjari (Guru Ijai / Guru Sekumpul Martapura)

Thursday, March 11, 2021

TIGA DOSA PENYEBAB SUUL KHOTIMAH

"Di dalam masalah iman, dikatakan oleh para ulama-ulama. Semua orang itu tidak ada ceritanya tidak mempunyai dosa, kecuali para Malaikat dan para Nabi. .

Cuman, ada dosa itu, tiga dosa yang dikhawatirkan orang itu akan mati tidak membawa iman (su'ul khotimah).

Yang pertama, orang-orang yang tidak pernah, yang jarang-jarang mensyukuri Islam Imannya kepada Allah. Saya mau tanya. Anda, banyakan mana syukur kita terhadap Islam Iman kita dengan syukur kita karena sendawa? Ini hati-hati ya. Ayo yang sering disyukuri Islam Imannya.

Yang nomor 2, yang membuat orang matinya tidak membawa iman. Orang itu selalu hatinya tidak ada rasa takut jika kelak matinya tidak membawa iman. Tanda-tandanya orang tidak takut matinya tidak membawa iman itu apa? Melakukan kebaikan apapun, melakukan ibadah perjuangan apapun selalul merasa beres, cukup dan sempurna.Nggak tambah sungguh-sungguh di dalam menghadap Allah, itu tanda-tandanya.

Makanya sering saya sampaikan kira-kira anda dan saya itu semangat mana waktu sebelum sholat dengan setelah sholat saat wiridnya. Semangat mana? Yang banyak itu semangat sebelum ibadah. Saat waktu wiridan, dzikir, seenaknya sendiri. Makanya yang banyak itu tidak dzikir, tidak berdoa, tapi baca dzikir, baca doa.

Yang nomor tiga dosa apa? Sering dzolim dengan sesama. Ya, berbuat dzolim kepada orang lain. Termasuk dosa orang mati itu tidak membawa iman kalau sering melawan kepada kedua orang tua."

KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi

Nadhom Imrithi


كُلُّنَا اَشْخَاصٌ عَادِيٌّ فِي نَظْرِ مَنْ لاَ يَعْرِفُنَا

Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.


وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ رَائِعُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَفْهَمُنَا

Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مُمَيِّزُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يُحِبُّنَا

Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita.


وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مَغْرُوْرُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْسُدُنَا

Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian terhadap kita.


وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ سَيِّئُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْقِدُ عَلَيْنَا

Kita adalah orang-orang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri akan kita.


لِكُلِّ شَخْصٍ نَظْرَتُهُ، فَلاَ تَتْعَبْ نَفْسَكَ لِتُحْسِنَ عِنْدَ الآخَرِيْنَ

Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing, maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik di mata orang lain.


يَكْفِيْكَ رِضَا اللّٰهُ عَنْكَ ، رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَك

Cukuplah dengan ridha Allah bagi kita, sungguh mencari ridha manusia adalah tujuan yang takkan pernah tergapai.


وَرِضَا اللّٰهُ غَايَةٌ لاَ تُتْرَك ، فَاتْرُكْ مَا لاَ يُدْرَكْ ، وَاَدْرِكْ مَا لاَ يُتْرَكْ

Sedangkan Ridha Allah, destinasi yang pasti sampai, maka tinggalkan segala upaya mencari keridhaan manusia, dan fokus saja pada ridha Allah .

ان شاء الله


Nadhom Imrithi

Wednesday, March 10, 2021

ALLAH AKAN MENGHARAMKAN NERAKA BAGI YANG MELAKUKAN AMALAN SHALAT INI

Empat raka’at sebelum Zhuhur dan empat raka’at sesudah zhuhur. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits Ummu Habibah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ

“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah empat raka’at sebelum Zhuhur dan empat raka’at sesudah Zhuhur, maka akan diharamkan baginya neraka.”HR.Abu Daud no. 1269, An Nasa-i no. 1816, dan At Tirmidzi no. 428. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

*Kontinu dalam Amalan itu Lebih Baik*

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. HR. Muslim no. 783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan amalan shalat malam yang kontinu dan amalan lainnya.

ISTIGHFAR ANAK MENGANGKAT DERAJAT ORANG TUA DI SURGA

 Sahabat yang mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

“Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga,”

Maka ia pun bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?”

Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”.

(Hadits shahih. HR. Ahmad, no. 10232)

Istighfar di sini maksudnya permohonan ampunan kepada Allah Ta’ala dari seorang anak buat orangtuanya dalam bentuk doa.

Sebagaimana penjelasannya dalam hadits yang lain, masih dari sahabat yang sama Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dari tiga hal, (yaitu) sedekah (amal) jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannya.”

(Hadits shahih. HR. Muslim, no. 1631).

Tuesday, March 9, 2021

IJAZAH DO'A ABAH GURU SEKUMPUL

Almarhum Abah Guru Sekumpul setiap selesai sholat fardhu sering baca do'a,

YAA ARHAMAR ROHIMIIN

Salah satu fadilahnya nya, Abah Guru Sekumpul di setiap selesai sholat selalu membaca "YAA ARHAMAR ROOHIMIIIN 3X IRHAMNAA..Yaitu disebutkn dalam sebuah Hadist, Rasulullah saw bersabda:

إن لله تعالى ملكا موكلا بمن يقول: يا أرحم الراحمين,فمن قالها ثلاثا قال له الملك: إن أرحم الراحمين قد أقبل عليك فاسأل.المجالس السنية:٣٥

Artinya:

Sesungguhnya bagi Allah ta'ala ada seorang Malaikat yang di utus Allah kepada setiap orang-orang yang mengata ia (berdo'a) dengan Asma Allah:

YAA ARHAMAR ROHIMIIN.

Maka,barangsiapa mengata ia(berdo'a) dengan kalimat "YAA ARHAMAR ROHIMIIIN 3X, Niscaya berkata (mendo'akan) kepadanya oleh Malaikat yang di wakilkan Allah tersebut seraya berkata ia: HAI HAMBA, SUNGGUH ALLAH TELAH MENERIMA ATAS DO'A ENGKAU DAN PINTA LAH KEPADA ALLAH AKAN SEGALA PERMOHONAN ENGKAU KEPADA ALLAH, NISCAYA ALLAH KABULKAN.

Mudahan do'a kita semua diijabah oleh Allah swt,mudahan dosa kita diampuni oleh Allah,dikabulkan semua hajat, selamat dunia akherat.

Aamiin.

TIDAK PAMER KEBAHAGIAAN

Ada yang tidak memamerkan kebahagiaannya

di media sosial karena memang dia tak memiliki sesuatu yang 'wah' untuk dishare.

Ada yang tak memamerkannya karena dia

merasa hal yang ia miliki tak sekeren teman-

teman medsosnya.

Ada yang tidak pamer karena menjaga

perasaan orang lain.

Ada pula yang tidak pamer karena dia paham

bahwasanya dia tidak butuh pengakuan

orang lain untuk hidup bahagia.

"Sesungguhnya kebahagiaan itu letaknya

di hati, dan tak akan pernah tercapai

kebahagiaan hakiki bagi mereka yang

tak memiliki iman, takwa dan rasa qona’ah dalam hati”

Ustadz Boris Tanesia hafidzahullah

WIRID KIAI AS'AD SYAMSUL ARIFIN

 Salah satu bacaan yang selalu disampaikan almarhum KH. R. As'ad Syamsul Arifin ialah sholawat khidriyah:

صلي الله علي محمد ١٠٠ مرة

Setiap selesai sholat 5 waktu dibaca persis selesai salam sebelum posisi kaki berubah.

Menurut beberapa Kiai yang menerima langsung dari beliau diceritakan bahwa beliau Kiai As'ad Syamsul Arifin menerima dari Sunan Ampel Maulan Rahamatulloh di suatu malam sekitar jam 11 ke atas, dawuh Sunan Ampel sholawat ini disebut sholawat khidriyah karena sholawat ini sering dibaca Nabi Khidir. Oleh karena itu kalau mengamalkan sholawat ini harus selalu kirim fatihah (tawassul) kepada:

1. Rosululloh SAW

2. Nabiyulloh Khidir Balya bin Malkan

3. Maulana Rahmatulloh Sunan Ampel

4. KH. R. As'ad Syamsul Arifin (KH. Husni Amir Pamekasan).

Begitu selesai membaca, hati kita langsung bilang "Ya Rosululloh hamba dalam keadaan........." (KH. Yazid Karimulloh).

Silahkan isi titik titik dengan maksud anda..

Faedahnya:

1. Mudah sampai ke Mekah Madinah.

2. "Deres" Rezekinya.

3. Rasululloh akan hadir di saat sakarotul maut.

(KH. Zainulloh Jauhar)

واجزم نيتك لطلب رضاالله

"Kokohkan niatmu untuk mencari Ridho Alloh."

Mari kita jadikan Thoriqot untuk menyambung rohani kita dengan Rosululloh SAW dengan wasilah KH. R. As'ad Syamsul Arifin.

Bisirril Fatihah....

Sumber: Pecinta KH. Ahmad Zaim Al Ibrohimy

Monday, March 8, 2021

TUJUH PRINSIP KEBAHAGIAAN


‎١. لاتكره أحدا مهما اخطأ في حقك


Jangan pernah membenci siapapun meski mendzolimi hakmu.


‎٢. لاتقلق أبدا مهما بلغت الهموم


Jangan panik meski deritamu memuncak.


‎٣. عش في بساطة مهما علا شأنك


Hiduplah sederhana meski statusmu/ pengkatmu tinggi.


‎٤. توقع خيرا مهما كثر البلاء


Berharaplah kebaikan meski ujianmu bertubi2.


‎٥. أعط كثيرا ولو حرمت


Berikan sebanyak yg kau punya meski kau sedang kesulitan.


‎٦. إبتسم ولو القلب يقطر دما


Senyumlah meski hatimu mengucurkan darah (karna terluka).


‎٧. لاتقطع دعاءك لأخيك المسلم بظهر الغيب


Jangan hentikan doamu untuk saudaramu yg muslim dibelakangnya.


(Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karromallahu wajha)

TIDAK ADA MANTAN GURU

Ilmu itu layaknya madu, sedangkan hati kita adalah wadah untuk 'menampaninya' (menerimanya). Semakin besar rasa ta'dzhim dan keyakinan kita terhadap guru kita, semakin besar pula wadah yang kita miliki.

Dan tentunya 'barokah' yang kita dapatkan akan lebih banyak dan melimpah. Seringkali para ulama mengulang-ulangi ucapan ini: "Al Madad 'Ala Qadril Masyhad."

Pemberian dan pertolongan Allah, yang akan kita peroleh lewat guru kita, itu tergantung rasa ta'dzhim, keyakinan dan cara pandang kita terhadapnya.

Semoga, sampai kapan pun kita tetap bisa menjaga adab dan ta'zhim terhadap para guru kita, para ulama kita, selalu mendapat keridhoan mereka bukan malah menjadi orang yang tak tahu adab dan balas budi, bagaikan kacang yang melupakan kulitnya. Tidak ada guru yang mantan.

NB: Di NU kenapa sangat meninggikan akhlak karena di situlah tempatnya keberkahan. Biarpun setinggi apapun santri tetap menjadi kan guru sebagai guru.

SYI'IR PENYAKIT DRENGKI

"Wong sing dongane ora bakal diijabahi yoiku

nomer sijine(1) wong sing mangan barang harom,

nomer loro(2) wong sing ahli ngrasani,

lan nomer telu(3) yoiku wong sing drengki"

- KH. IHSAN DLORURI

JANGAN REMEHKAN UCAPAN BASMALAH

Syekh Muhammad Mutawalli As Sya'rawi rahimahullah (15 April 1911 - 17 Juni 1998 M, Mesir) berkata:

"Jangan remehkan Ucapan BASMALLAH. Jikalau engkau terbiasa mengucapkan kalimat Basmallah disetiap ingin memulai pekerjaan, maka nanti pada hari Kiamat, disaat engkau menerima lembaran amal perbuatanmu selama didunia, engkau akan memulai membacanya dgn kalimat Basmallah sebagaimana kebiasaanmu di dunia.

Kemudian tanpa engkau sadari, seluruh dosamu telah terhapuskan, maka engkau pun heran dgn apa yg telah terjadi (Padahal engkau telah banyak berbuat kemaksiatan ketika didunia)

Seketika itu terdengarlah seruan : "Wahai Hambaku, sesungguhnya engkau telah memanggil Ku dgn Rahman dan Rahim (Maha Pengasih dan Maha Penyayang), maka AKU

hapuskan seluruh dosa2mu karena sifat-Ku yg Maha Kasih".

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Semoga kita senantiasa mendapat Ridlo dari Allah, Syafaat dari Rasullullah, Karomah para Waliyullah, Barokah para Kiai dan Habaib serta wasilah doa orang tua kita. Alfatihah

Sunday, March 7, 2021

TUTUPLAH TEMPAT MAKAN DAN MINUMMU

 Saudaraku perkah engkau temui berita tentang keracunan masal? Padahal malam hari makanan baru dimasak segar dan bersih dengan porsi besar untuk dihidangkan pada acara pagi harinya..

Pernahkah pula engkau mendengar seorang yang sehat dan bugar yang sangat jarang sekali sakit, tiba-tiba mendadak sakit parah? Dan itu diketahui tatkala setelah cek lab medis, bahkan terkadang ada yang tidak terdeteksi secara medis..

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah sampaikan suatu kabar kepada kita..

“Sesungguhnya dalam satu tahun terdapat satu malam yang turun pada malam itu wabah penyakit. Tidaklah wabah itu melewati bejana yang tidak ditutup atau wadah air yang tidak diikat, melainkan wabah itu akan turun padanya." (HR. Bukhari, 3/1195, 3106)

Bisa jadi itulah diantara sebabnya yaitu lupa/enggan menutup gelas minuman ataupun makanan kita di suatu malam (dimana bertepatan dengan turunnya wabah) tersebut.. Oleh karenanya Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda :

“Tutuplah pintu-pintu serta tutuplah bejana serta wadah-wadah makan dan minum kalian." (HR. Bukhori 5624).

“Tutuplah bejana serta tempat makan dan minum, walaupun hanya engkau taruh sepotong kayu di atasnya." (HR. Ahmad 14597)

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata : "Perintah Nabi Shallallahu alaihi wasallam untuk menutup bejana ini bertujuan untuk memperoleh keselamatan dari gangguan setan. Allah Ta'ala menjadikan hal itu sebagai sebab terhindarnya seorang hamba dari gangguannya, karena setan tidak bisa membuka bejana, jika sebab yang disebutkan tadi (dengan menyebut nama Allah) dilakukan." (Syarah Shahih Muslim, 13/185)

Tutuplah makan dan minummu.. jika tak engkau jumpai satu tutup pun untuk menutupnya, maka tutuplah meskipun dengan ranting/pen/pensil dan sebutlah nama Allah Ta'ala saat menutupnya.

Semoga Allah menjaga kita dalam kebaikan dan kesehatan.

 Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن سيتن)  Disusun 10 Jumadal Akhirah 1438 H / 9 Maret 2017

REZEKI YANG BERKAH

 "Rezeki yang berkah adalah yang menjadikanmu dekat dengan Allah. Tetapi rezeki yang menjauhkanmu dari Allah itu tidak berkah dan itulah yang disebut istidraj (jebakan)."

.

Abah Guru Sekumpul

TAFAKUR MENURUT KH ROMLY TAMIM NJOSO

Dalam kitab Tsamrotul Fikriyah karya Al Allim Al Allamah Al Arif Billah KH. Muhammad Romly Tamim QaddasAllahu Sirrahu, yang mana kitab ini berisi tuntutan bagi para pengamal Thoriqoh Qodiriyyah Wan Naqsyabandiyah. Pada bagian akhir kitab Beliau menjelaskan tentang keutamaan tafakur bagi para pengamal Thoriqoh

Beliau menerangkan, " Para Masyayikh berkata : Seyogyanya para murid setiap waktu atau setiap saat senantiasa tetap tafakur (mikir - mikir), karena sesungguhnya tafakur itu layaknya orang beragama dan layaknya ahli dunia itu sesuai dengan kebenaran tafakurnya sendiri".

Imam Ghazali dalam Mukhtasar Ihya Ulumuddin - nya menerangkan bahwa manfaat tafakur adalah sebagai berikut :

وقد ورد في السنة أن تفكر ساعة خير من عبادة سنة، و الحث على التفكر و التدبر و النظر و الإعتبار معلوم من الآيات و الإخبار إذا هو مفتاح الأنوار، و مبدأ الاستنصار و شبكة العلوم : صحيفة ٣٨١

"Telah disebutkan dalam sunnah bahwa merenung sesaat itu lebih bagus daripada ibadah setahun. Dan anjuran untuk bertafakur, tadabbur, melihat, dan mengambil pelajaran dapat diketahui dari ayat-ayat dan khabar-khabar, karena ia merupakan kunci pembuka cahaya-cahaya dan awal datangnya pertolongan serta penjaring ilmu"

Maka sudah sepatutnya bagi kita untuk memperbanyak bertafakur, apalagi ketika kita menjelang akan tidur. Berapa banyak kah amal baik yang telah kita perbuat selama satu hari dan berapa banyak kah amal buruk yang kita lakukan selama satu hari.

Kemudian Mbah Romly membagi tingkatan tafakur menjadi 6 tingkatan,

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Semoga kita senantiasa mendapat Ridlo dari Allah, Syafaat dari Rasullullah, Karomah para Waliyullah, Barokah para Kiai dan Habaib serta wasilah doa orang tua kita. Alfatihah

1. Berfikir ketika melihat keindahan perkara. Yang demikian itu sebagai bukti kekuasaan Allah dan adanya langit tujuh lapis serta bumi tujuh lapis, karena hal itu sebagai bukti akan adanya Allah Subhana wa Taala

2. Beflikir / memikir pada nikmat Alloh yang agung banyak sekal, sehingga kita tidak mampu menghitungnya. Hal ini kita lakukan supaya kita bertambah syukumya kepada Alloh. Alloh dalam surat Ibrahim 7 berfirman:

لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابی لشديد

Artinya : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni matku) maka sesungguhnya adzab Ku sangat pedih"

3. Berfikir bahwa sesungguhnya Allah itu melihat/mengetahui segala sesuatu, baik yang ghoib maupun yang nyata/tampak dan selalu mengetahui getaran hati yang bergetar baik/jelek. Oleh karena itu, ingatlah selalu pada beberapa hal yang diharamkan, agar bisa berhati-hati secara lahir bathin, tidak kena murka Alloh

4. Berfikir / memikir atas kurang baiknya diri (sembrano) dalam ibadah kepada Alloh sebab disibukkan oleh kehendak nafsunya, kemudian mikir pula pada akibat buruk yang bakal menimpa diri diakhirat menjadi bisu, karena diri kita banyak cacat dan sembrono terhadap ibadah.

5. Berfikir / memikir bahwa dunia / harta senantiasa mengajak untuk melupakan akhirat. Dunia/harta itu cepat hilang dan rusak. Karena itulah Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah, 148 :

فاستبقوا الخيرات

Artinya : "Maka berlombalah kamu dalam berbuat kebaikan"

6. Berfikir / memikir bahwa mati itu dekat dan akan segera datang, maka dari itu ingatiah bahwa datangnya mati itu tanpa bisa diajukan atau diundurkan waktunya dan juga tanpa ada perjanjian sebelumnya. Jika mati datang, maka putuslah amal kita dan didalam kubur akan sengsara / menyesal. Karena saat masih hidup didunia sembrono / melupakan ibadah kepada Allah. Oleh karena itu, mumpung kita masih hidup, maka segeralah kita beramal sholeh dengan Ikhlas (karena Alloh). Untuk mempersiapkan bekal mati, maka segeralah kita mensucikan diri dengan memohon ampunan dosa serta bertaubat kepada Alloh, mumpung belum kiamat sughro (mati).

Sebagaimana perintah Alloh dalam surat Ali Imron 133:

وسارعوا إلى مغفرة من ربكم من قبل أن يأتی یوم لارب فيه

Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu sebelum kedatangan hari yang tidak diragukan lagi yaitu mati)

Wallahu A'lam Bisshowab

Disarikan dari kitab Tsamrotul Fikriyah karya KH. Romly Tamim QaddasAllahu Sirrahu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh putra Beliau, Al Arif Billah KH. Ahmad Dimyathi Romly, SH

Keterangan foto : Mbah Romly saat berkunjung di Masjid Salafiyah di daerah Kepanjen, Malang (Doc. Grup Jamu Taqwa) ALFATIHAH....


omahsantri.id

DI ANTARA AMAL YANG TERBERAT

Al-Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi'iy rahimahullah berkata,

أَشَدُّ الْأَعْمَالِ ثَلَاثَةٌ: الْجُودُ مِنْ قِلَّةٍ، وَالْوَرَعُ فِي خَلْوَةٍ، وَكَلِمَةُ الْحَقِّ عِنْدَ مَنْ يُرْجَى وَيُخَافُ.

"Amal yang paling berat ada tiga:

1) bersikap dermawan ketika kekurangan;

2) bersikap wara' ketika sendirian; dan

3) berbicara yang benar di hadapan seseorang yang diharapkan dan ditakuti."

Al-Muntazham, jilid 10, hlm. 137

Saturday, March 6, 2021

Manfaat Sedekah

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ فَإِنَّ اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ الْجَبَلِ.

“Barangsiapa yang bersedekah dengan sesuatu yang senilai dengan sebutir kurma dari usaha yang halal, sedangkan Allah tidaklah menerima kecuali yang thayyib (yang baik), maka Allah akan menerima sedekahnya dengan tangan kanan-Nya kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya seperti seorang di antara kalian membesarkan kuda kecilnya hingga sedekah tersebut menjadi besar seperti gunung.” (HR. Bukhari, no. 1410 dan Muslim, no. 1014)

Manfaat sedekah di antaranya adalah dapat menjaga badan serta dapat menolak berbagai musibah dan penyakit. Dari Al-Aswad bin Yazid, dari ‘Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ

“Mintalah kesembuhan penyakitmu (kepada Allah) dengan bersedekah.” (HR. Al-Baihaqi, 3:193)

Ada kusah, penulis kitab Al-Mustadrak, Imam Abu ‘Abdillah Al-Hakim pernah mengalami cacar selama hampir setahun. Lantas ia meminta doa kepada orang-orang saleh, dia terus memperbanyak itu. Ia pun rajin bersedekah kepada kaum muslimin dengan memberikan minum pada rumah-rumah mereka. Orang-orang pun memanfaatkan minuman tersebut. Ternyata lewat beberapa pekan, Allah tampakkan kesembuhan baginya, cacar tadi hilang dan wajahnya kembali seperti sedia kala.

WaLLAAHU'alam

Hidup di Dunia Hanya Sebentar


عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِمَنْكِبَيَّ، فَقَالَ: «كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ»

وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ. وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.”

Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari, no. 6416)

Keterangan hadits

Gharib: orang asing dari negerinya, ada waktu berdiam, namun hanya sebentar.

‘Abiru sabiil: musafir, sama sekali tidak menetap, terus berjalan.

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Hadits ini jadi dasar agar kita tidak panjang angan-angan. Dunia ini hendaknya tidak dijadikan negeri dan tempat tinggal, sehingga kita jadi merasa tenang ketika berada di dalamnya. Hendaklah dunia hanya dijadikan tempat persiapan peralatan untuk perjalanan. Wasiat para nabi dan pengikutnya telah sama dalam hal ini. Allah Ta’ala telah menceritakan tentang orang beriman dari keluarga Fir’aun,

يَٰقَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا مَتَٰعٌ وَإِنَّ ٱلْءَاخِرَةَ هِىَ دَارُ ٱلْقَرَارِ

“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Ghafir: 39).” 

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Dunia bagi seorang mukmin bukanlah negeri untuk menetap, bukan sebagai tempat tinggal. Hendaklah seorang mukmin berada dalam salah satu keadaan: (1) menjadi seorang gharib (orang asing), tinggal di negeri asing, ia semangat mempersiapkan bekal untuk kembali ke negeri tempat tinggal sebenarnya; (2) menjadi seorang musafir, tidak tinggal sama sekali, bahkan malam dan siangnya ia terus berjalan ke negeri tempat tinggalnya. Makanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma agar hidup di dunia dengan salah satu dari dua keadaan ini.” 

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Jika seseorang semangat dalam mempersiapkan bekal safarnya, tentu semangatnya bukan memperbanyak kesenangan dunia."

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara:

(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,

(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,

(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,

(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,

(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”

(HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadraknya, 4:341).

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Wajib bagi setiap mukmin bersegera beramal saleh sebelum tidak mampu dan terhalang melakukannya, bisa jadi terhalang karena sakit, meninggal dunia, atau mendapati hal-hal yang membuat amal kita sudah tidak lagi diterima.”

WaLLAAHU'alam

Khamar itu Biang Kerusakan

Hal ini memang benar adanya. Para pemabuk biasa membuat kerusakan. Mereka buat keonaran, buat kekacauan, saling bertengkar dan saling benci. Bahkan mabuk bisa jadi biang maksiat lainnya seperti zina, bahkan pembunuhan. Khamar memang biang kerusakan atau induk berbagai macam kejahatan.

Ada kisah menarik yang bisa diambil pelajaran berikut ini.

Dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia menyatakan, “Jauhilah khamar (minuman keras), karena khamar itu merupakan induk segala keburukan (biang kerusakan).

‘Utsman bercerita,

Dahulu ada seorang ‘abid (ahli ibadah) yang biasa pergi ke masjid di antara orang-orang sebelum kalian dan ia disukai oleh seorang pelacur. Pelacur tersebut mengutus pembantunya untuk menyampaikan pesan, “Kami mengundang engkau untuk suatu kesaksian.”

Ahli ibadah itu pun pergi bersama pembantu tersebut. Ketika dia sudah sampai dan masuk ke rumah sang pelacur, segera pelacur itu menutup rapat semua pintu rumahnya, dan tak ada orang lain. Mata sang abid tertuju ke sosok seorang wanita yang amat cantik (bahenol dan seksi dengan pakaian yang menantang) sambil membawa secawan khamar dan dekatnya ada bayi yang masih kecil.

Wanita tersebut berkata, “Demi Allah, aku tidak mengundangmu untuk sebuah kesaksian, tapi aku mengundangmu agar engkau bercinta denganku, atau engkau ikut minum khamar barang segelas bersamaku, atau engkau harus membunuh bayi ini.” (Kalau engkau menolaknya, maka saya akan menjerit dan berteriak, ‘ada orang memasuki rumahku.’)

Akhirnya sang ahli ibadah bertekuk lutut dan dia berkata, “Zina, saya tidak mau. Membunuh juga tidak.” Lalu ia memilih untuk meminum khamar seteguk demi seteguk hingga akhirnya ia mabuk. Dan setelah mabuk hilanglah akal sehatnya yang pada akhirnya ia berzina pada pelacur tersebut dan juga membunuh bayi itu.

Lantas ‘Utsman berkata,

فَاجْتَنِبُوا الْخَمْرَ فَإِنَّهَا وَاللَّهِ لا يَجْتَمِعُ الإِيمَانُ وَإِدْمَانُ الْخَمْرِ إِلا لَيُوشِكُ أَنْ يُخْرِجَ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ

Karena itu jauhilah khamar (miras), karena demi Allah, sesungguhnya iman tidak dapat menyatu dengan khamar dalam dada seseorang, melainkan harus keluar salah satunya. (HR. An-Nasa’i, no. 5669; 5670)

Ada hadits yang menyebutkan,

الخَمْرُ أُمُّ الخَبَائِثِ، فَمَنْ شَرِبَهَا لَمْ تُقْبَلْ صَلاَتُهُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، فَإِنْ مَاتَ وَهِيَ فِي بَطْنِهِ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً

“Khamar adalah induk berbagai macam kerusakan. Siapa yang meminumnya, shalatnya selama 40 hari tidaklah diterima. Jika ia mati dalam keadaan khamar masih di perutnya, berarti ia mati seperti matinya orang Jahiliyyah.” (HR. Ath-Thabrani)

Dan memang ada yang mati dalam keadaan mabuk … Bahkan ada yang kena penyakit kronis gara-gara jadi pecandu dulunya. Na’udzu billahi min dzalik.

Semoga kita bisa saling mengingatkan dan ALLAH Ta'ala memberi kita taufik untuk menjauhi dosa-dosa besar. Aamiin yaa MUJIBBASSAILIIN

WaLLAAHU'alam

Tetangga menjadi saksi kelak

Merekalah manusia yang paling banyak menyaksikan aktivitas kita. sehingga penilaian mereka bisa mewakili kepribadian dan perilaku kita. dari Ibn Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bagaimana saya bisa mengetahui, apakah saya orang baik ataukah orang jahat?” beliau menjawab,

إِذَا قَالَ جِيرَانُكَ: قَدْ أَحْسَنْتَ، فَقَدْ أَحْسَنْتَ، وَإِذَا قَالُوا: إِنَّكَ قَدْ أَسَأْتَ، فَقَدْ أَسَأْتَ

“Jika tetanggamu berkomentar, kamu orang baik maka berarti engkau orang baik. Sementara jika mereka berkomentar, engkau orang tidak baik, berarti kamu tidak baik.” (HR. Ahmad 3808, Ibn Majah 4223)

Yang dimaksud komentar tetangga di sini adalah komentar dari tetangga yang baik, sholeh dan memperhatikan aturan syariat.

WaLLAAHU'alam

Larangan meremehkan pemberian tetangga, meskipun kelihatannya kurang berarti

Pesan ini pernah disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, terutama kaum perempuan. Mungkin, karena merekalah yang umumnya memiliki sikap seperti itu. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ، لاَ تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا، وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ

“Wahai para wanita muslimah, janganlah satu tetangga meremehkan pemberian tetangga yang lainnya, meskipun hanya kikil yang tak berdaging.” (HR. Bukhari 2566 dan Muslim 1030).

Pengganggu Tetangga Boleh Dilaknat

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

Ada seorang yang mengadu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kezaliman yang dilakukan tetangganya. Setiap kali orang ini mengadu, selalu dinasehatkan oleh beliau untuk bersabar. Ini dilakukan sampai tiga kali. Sampai pengaduan yang keempat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan solusi,

اطْرَحْ مَتَاعَكَ فِي الطَّرِيقِ

“Letakkan semua isi rumahmu di pinggir jalan.”

Orang inipun melakukannya.

Setiap ada orang yang melewati orang ini, mereka bertanya: “Apa yang terjadi denganmu. (sampai kamu keluarkan isi rumahmu).” Dia menjawab: “Tetanggaku menggangguku.” Mendengar jawaban ini, setiap orang yang lewat pun mengucapkan: “Semoga Allah melaknatnya!” sampai akhirnya tetangga pengganggu itu datang, dia mengiba: “Masukkan kembali barangmu. Demi Allah, saya tidak akan mengganggumu selamanya.” (HR. Ibnu Hibban 520)

WaLLAAHU'alam

Adab Berkunjung Ketempat Adzab ALLAH Ta'ala Pernah Terjadi

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melakukan perjalanan menuju Tabuk, beliau melewati Hajar, satu daerah yang dulu ditempati kaum tsamud, umatnya Nabi Soleh ‘alaihis salam. Puing-puing rumah mereka masih banyak tersisa. Beliau memerintahkan agar para sahabat mempercepat langkahnya dan berusaha menangis.

Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, menceritkan,

لَمَّا مَرَّ بِالْحِجْرِ قَالَ « لاَ تَدْخُلُوا مَسَاكِنَ الَّذِينَ ظَلَمُوا إِلاَّ أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ ، أَنْ يُصِيبَكُمْ مَا أَصَابَهُمْ » . ثُمَّ قَنَّعَ رَأْسَهُ وَأَسْرَعَ السَّيْرَ حَتَّى أَجَازَ الْوَادِىَ

Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati daerah Hajar, beliau bersabda,

“Janganlah kalian memasuki tempat tinggal orang-orang yang dzalim, kecuali sambil menangis. Karena apa yang menimpa mereka bisa menimpa kalian.”

Lalu beliau menutup kepala beliau dengan kain selendangnya, dan mempercepat perjalanannya, hingga berhasil melewati daerah itu. (HR. Ahmad 5466 dan Bukhari 4419)

Dalam riwayat lain, beliau secara tegas melarang untuk memasuki tempat seperti itu, kecuali sambil menangis.

Beliau bersabda,

لاَ تَدْخُلُوا عَلَى هَؤُلاَءِ الْمُعَذَّبِينَ إِلاَّ أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ ، فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا بَاكِينَ فَلاَ تَدْخُلُوا عَلَيْهِمْ ، لاَ يُصِيبُكُمْ مَا أَصَابَهُمْ

Janganlah kalian memasuki daerah umat yang diadzab itu kecuali sambil menangis. Jika kalian tidak bisa menangis, jangan memasuki daerah mereka. Jangan sampai adzab yang menimpa mereka, menimpa kalian. (HR. Bukhari 433).

Tentu saja saran beliau itu tidak hanya berlaku untuk sahabat di masa itu. Peringatan ini berlaku untuk semua umat beliau.

Karena itulah, hadis ini menjadi landasan para ulama, tentang larangan berkunjung ke tempat umat-umat masa silam yang diadzab oleh Allah karena kedurhakaannya, hanya karena ingin tahu atau piknik atau sebatas mengambil gambar. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi peringatan,

“Jangan sampai adzab yang menimpa mereka, menimpa kalian”.

Imam Ibnu Utsaimin pernah ditanya,

هل يجوز زيارة مدائن صالح للعظة؟

Bolehkah mendatangi Madain Sholeh untuk mengambil pelajaran dari kejadian itu?

Jawaban beliau,

يجوز بشرط: ألا يدخلها الإنسان إلا وهو يبكي.

لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ( لا تدخلوا على هؤلاء المعذبين إلا وأنتم باكون ) أما أن يذهب إليها لينظر مدى قوة القوم فيما سبق فهذا لا يجوز، والفرق ظاهر، لأن هذا الذي يذهب إليها من أجل أن ينظر قوة هؤلاء ذهابه إليها نزهة وترف ولا كأنه وقع بهم من العذاب ما وقع، أما الذي يذهب إليها وهو يبكي ويخاف فهذا لا حرج فيه.

ولهذا لما مر النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم بهذه الديار في سفره إلى تبوك قنع رأسه وأسرع في السير.

Ya boleh, dengan syarat, seseorang tidak memasuki daerah itu kecuali dalam kondisi menangis.

Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian memasuki daerah umat yang diadzab itu kecuali sambil menangis.”

Adapun mendatangi tempat-tempat itu hanya melihat betapa kuatnya kaum Tsamud di masa silam, maka ini tidak boleh.

Perbedaannya jelas. Orang ini berangkat untuk mengukur kekuatan kaum Tsamud, tujuannya hanya untuk rekreasi, jalan-jalan. Dan tidak membayangkan bagaimana adzab itu menimpa mereka.

Sedangkan orang yang pergi ke sana sambil menangis dan takut kepada Allah, ini tidak masalah.

Untuk itu, ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati perkampungan mereka dalam perjalanannya menuju tabuk, beliau menutup kepalanya dan mempercepat langkahnya.

WaLLAAHU'alam

Bertaubatlah, Bukan Menceritakan Dosa Yang Dibuat

Buraidah bin Hashib Radhiyallahu ‘anhu pernah bercerita,

Suatu ketika Maiz bin Malik datang menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

يَا رَسُولَ اللهِ، طَهِّرْنِي

“Ya Rasulullah, sucikan aku…”

Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَيْحَكَ، ارْجِعْ فَاسْتَغْفِرِ اللهَ وَتُبْ إِلَيْهِ

“Jangan lancang…, pulang dan memohon ampun kepada Allah, taubat kepada-Nya.”

Pulanglah Maiz. Tidak berselang lama, dia datang lagi. Dia tetap melaporkan,

يَا رَسُولَ اللهِ، طَهِّرْنِي

“Ya Rasulullah, sucikan aku…”

Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَيْحَكَ، ارْجِعْ فَاسْتَغْفِرِ اللهَ وَتُبْ إِلَيْهِ

“Jangan lancang…, pulang dan memohon ampun kepada Allah, taubat kepada-Nya.”

Pulanglah Maiz. Tidak berselang lama, dia datang lagi. Dia tetap melaporkan yang sama dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan jawaban yang sama sampai 3 kali. Hingga di kedatangan yang keempat, baru Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima pengaduan Maiz. (HR. Muslim 1695 dan Nasai dalam al-Kubro 7125).

Hadis ini dengan tegas menunjukkan bahwa BUKAN syarat taubat harus mengaku. Karena inti dari taubat adalah memohon ampun kepada Allah karena menyesali perbuatannya. Bahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan sebisa mungkin dirahasiakan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَصَابَ مِنْ هَذِهِ الْقَاذُورَاتِ شَيْئًا فَلْيَسْتَتِرْ بِسِتْرِ اللَّهِ

“Siapa yang tertimpa musibah maksiat dengan melakukan perbuatan semacam ini (perbuatan zina), hendaknya dia menyembunyikannya, dengan kerahasiaan yang Allah berikan.” (HR. Malik dalam Al-Muwatha', no. 1508)

Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan,

ويؤخذ من قضيته – أي : ماعز عندما أقرَّ بالزنى – أنه يستحب لمن وقع في مثل قضيته أن يتوب إلى الله تعالى ويستر نفسه ولا يذكر ذلك لأحدٍ . . .

Berdasarkan kasus ini – Sahabat Maiz yang mengaku berzina – menunjukkan bahwa dianjurkan bagi orang yang terjerumus ke dalam kasus zina untuk bertaubat kepada Allah – Ta’ala – dan menutupi kesalahan dirinya, dan tidak menceritakannya kepada siapapun.

Lalu beliau mengatakan,

وبهذا جزم الشافعي رضي الله عنه فقال : أُحبُّ لمن أصاب ذنباً فستره الله عليه أن يستره على نفسه ويتوب..

Dan ini juga yang ditegaskan as-Syafii Radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

Saya menyukai bagi orang yang pernah melakukan perbuata dosa, lalu dosa itu dirahasiakan Allah, agar dia merahasiakan dosanya dan serius bertaubat kepada Allah.

WaLLAAHU'alam

Cegahlah Kemaksiatan

Sesungguhnya jika ada kemungkaran di suatu daerah, dan penduduk tersebut mengetahuinya, dan mereka diam saja, tidak ada pencegahan padahal mereka mampu. Maka, Allah Ta’ala akan memberikan hukuman kepada penduduk daerah tsb secara merata, bukan hanya radius 40 rumah. (Untuk dampak ke 40 rumah ini tidak ditemukan riwayatnya).

Allah Ta’ala berfirman:

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan jagalah diri kalian terhadap musibah yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim di antara kalian saja. Dan ketahulah, bahwa Allah azabnya sangat keras. (QS. Al Anfal: 25)

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah mengatakan:

يحذر تعالى عباده المؤمنين { فِتْنَةً } أي: اختبارًا ومحنة، يعم بها المسيء وغيره، لا يخص بها أهل المعاصي ولا من باشر الذنب، بل يعمهما، حيث لم تدفع وترفع

Allah Ta’ala memperingatkan hamba-hambaNya yang beriman dengan (Fitnah) yaitu ujian dan cobaan, yang menimpa secara umum baik pelaku keburukan atau selainnya, tidak dikhususkan menimpa ahli maksiatnya saja, tidak pula untuk menusia yang berdosa saja, tetapi menimpa secara umum ketika mereka tidak mau mencegah dan menghilangkannya. (Tafsir Ibnu Katsir)

Hal ini juga sesuai hadits ini:

إن الله عز وجل، لا يعذب العامة بعمل الخاصة حتى يروا المنكر بين ظَهْرَانَيْهم، وهم قادرون على أن ينكروه فلا ينكروه، فإذا فعلوا ذلك عَذَّب الله الخاصة والعامة

Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla tidaklah mengazab secara umum gara-gara perilaku orang tertentu, sampai mereka melihat adanya kemungkaran yang mengemukan dihadapan mereka, mereka mampu mengingkarinya tapi mereka tidak ingkari, jika mereka seperti itu maka Allah akan mengazab secara khusus dan umum (semua). (HR. Ahmad No. 17720)

Maka, hendaknya ada sekelompok umat yang melakukan nahi munkar. Kita berterima kasih kepada elemen umat ini yang melakukannya saat banyak orang-orang baik tiarap terhadap kemungkaran.

WaLLAAHU'alam

Wajibnya Sholat Jum'at

Kita ketahui bersama bahwa shalat Jumat itu wajib dan dihukumi wajib ain selama terpenuhi syarat-syaratnya. Hal ini berdasarkan firman Allah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)

Juga wajibnya shalat Jumat didukung dalil-dalil berikut ini.

Dari Thariq bin Syihab radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda,

الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِى جَمَاعَةٍ إِلاَّ أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَوِ امْرَأَةٌ أَوْ صَبِىٌّ أَوْ مَرِيضٌ

“Shalat Jumat itu wajib bagi setiap muslim secara berjamaah selain empat orang: budak, wanita, anak kecil, dan orang sakit” (HR. Abu Daud, no. 1067).

Dari Abu Hurairah dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhum, bahwa mereka berdua mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di atas tiang-tiang mimbarnya,

لَيَنْتَهِيَنَّ أقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونَنَّ مِنَ الغَافِلِينَ

“Hendaklah orang-orang berhenti dari meninggalkan Jumat atau Allah pasti akan menutupi hati mereka kemudian mereka menjadi orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim, no. 865)

Dalam hadits lain disebutkan,

مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ

“Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena lalai terhadap shalat tersebut, Allah akan tutupi hatinya.” (HR. Abu Daud, no. 1052; An-Nasai, no. 1369; dan Ahmad 3:424)

WaLLAAHU'alam