Monday, February 21, 2022

Anjuran menetapi rumah dan larangan keluar dengan Tabarruj (bersolek)

Anjuran menetapi rumah dan larangan keluar dengan Tabarruj (bersolek) dan yang dapat menarik perhatian lawan jenis


وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى


"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu" ( Al-Ahzaab : 33)


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صل الله عليه وسلم قَالَ: ” الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ ”


Dunia adalah kesenangan dan sebaik baiknya kesenangan adalah istri yang sholihah. (HR. Muslim)


Adapun yang dimaksud wanita saleh adalah apa yang disebutkan dalam Hadits;


عن ابن عباس أن عمر بن الخطاب قَالَ لَهُ النبي صل الله عليه وسلم : أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ


Dari Ibnu Abbas Ra, Rasul  Saw bersabda kepada Umar : "Maukah kamu aku kabarkan dengan sesuatu yang paling berharga dari apa yang disimpan oleh seseorang? Wanita sholihah, jika dipandang maka dia menyenangkan, jika diperintahkan maka dia taat, dan jika suaminya tidak ada maka dia menjaganya". (HR. Abu Dawud)


وعن أبي أمامة رضي الله عنه كان يقول: ما استفاد المؤمن بعد تقوى الله عز وجل خيراً له من زوجة صالحة إن أمرها أطاعته، وإن نظر إليها سرته، وإن أقسم عليها أبرته، وإن غاب عنها حفظته في نفسها وماله

"Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertaqwa kepada Allah daripada istri yang sholihah, bila ia menyuruhnya maka ia mentaatinya, bila ia memandangnya membuat hati senang, bila meminta dengan bersumpah maka ia melaksanakannya, dan bila ia pergi maka ia dengan tulus menjaga diri dan hartanya." (HR Ibnu Majah)


Maka jelas dari hadits diatas bahwa istri yang shaleh diantara kriterianya adalah ketika suami pergi, ia menjaga diri dan menjaga harta suaminya, dan tentu tidak mungkin itu terjadi jika sang istri malah keluar rumah mencari harta duniawi.


عن أنس، رضي الله عنه، قال: جئن النساء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلن: يا رسول الله، ذهب الرجال بالفضل والجهاد في سبيل الله تعالى، فما لنا عمل ندرك به عمل المجاهدين في سبيل الله؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “من قعد -أو كلمة نحوها -منكن في بيتها فإنها تدرك عمل المجاهدين   في سبيل الله


Dari Anas bin Malik, berkata, telah datang istri-istri nabi SAW, dan mereka (para istri) berkata : Hai rasulallah, para lelaki telah pergi berjihad di jalan Allah. Lalu apakah bagi kita (para wanita) ada perbuatan yang pahalanya sama dengan para mujahid yang berjihad di jalan Allah ? maka berkata rasulullah SAW : barang siapa yang duduk di rumah kalian, maka sesungguhnya dia sudah menemukan pahala seorang mujahid yang berjihad di jalan Allah. (HR. Al-Bazzar)


عَنْ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ


Dari Abu Musa Al-Asy'aary, Rasul Saw bersabda; "Wanita mana saja yang berwangi-wangian lalu keluar, dan melewati satu kaum sehingga mereka mencium baunya, maka wanita itu penzina,dan setiap mata berbuat zina." (HR. Nasa'i, Abu Dawud, Ahmad)


Firman Allah Swt;


يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا


“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu lembut dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,” (Q.S. Al-Ahzab:32)


Ayat ini dan ayat sesudahnya, walaupun pada mulanya ditujukan kepada istri-istri Nabi, namun berlaku juga bagi wanita lainnya karena memandang dari segi illatnya yaitu; untuk mencegah berkeinginannya (Tamaknya) orang yang terdapat penyakit dalam hatinya.


Imam Ibnu Katsir berkata;


هذه آداب أمر الله تعالى بها نساء النبي صلى الله عليه وسلم، ونساء الأمة تبع لهن في ذلك،


Ini adalah adab yang Allah perintahkan kepada istri-istri Nabi Saw, dan wanita-wanita umat ini mengikuti mereka (istri-istri Nabi) didalamnya.


Allah juga berfirman;


وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (Q.S. An-Nur:31)


WaLLAAHUa'lam

0 comments :

Post a Comment