This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, August 30, 2020

NASEHAT INDAH SANG MAULANA

1

‎إذا لم تعرف عنوان رزقك، فلا تخف، لأن رزقك يعرف عنوانك، فإذا لم تصل إليه، فهو حتما سيصل إليك.


Jika engkau tidak tahu alamat rizkimu, janganlah takut, karena rizkimu tahu dimana alamatmu, jika engkau tidak bisa sampai kepada rizkimu, niscaya rizkimu pasti akan sampai padamu.


2.

‎إذا قابلنا الإساءة بالإساءة، فمتى ستنتهي الإساءة ؟! قال تعالى: "فمن عفا وأصلح فأجره على الله"


Jika kita membalas keburukan dengan keburukan maka sampai kapan keburukan ini akan berakhir?

Allah berfirman "Dan barangsiapa yang memaafkan dan memperbaiki maka pahalanya ada di sisi Allah".


3.

‎عندما نتأخر عن الدوام ندخل برأس منكوس وكلام مهموس حياء من المدير،، فهل نشعر بنفس هذا الشعور عندما نتأخر في الصلاة ونقف بين يدي الله ؟!


Ketika kita telat masuk kerja, kita masuk dengan kepala tertunduk dan suara yang lesu karena malu kepada direktur, namun apakah engkau merasakan hal yang sama saat engkau terlambat dalam sholat dan berdiri di hadapan Allah?


4.

‎لاتحسد أحدا بنعمة فأنت لاتعلم ماذا أخذ الله منه، ولاتحزن بمصيبة فأنت لاتعلم ماذا سيعطيك الله عليها "إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب"


Jangan engkau iri kepada siapapun karena sebuah nikmat, karena engkau tidak tahu apa yang telah Allah ambil darinya, dan janganlah bersedih karena sebuah musibah, karena engkau tidak tahu apa yang akan Allah hadiahkan untukmu,

Allah berfirman "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberikan pahala tanpa dikira kira"


5.

‎كنت ابكي لأنني أمشي بدون حذاء ولكنني توقفت عَنَ البكاء عندما رأيت رجلاََ بلا قدمين، دائما الحمدلله علىَ كل حال


Dahulu aku menangis karena aku berjalan tanpa alas kaki, namun akhirnya aku berhenti menangis saat aku melihat lelaki tanpa kedua kakinya, maka selalu ucapkanlah Alhamdulillah pada setiap keadaan


6.

‎إذا لم تتصدق بفلوسك، تصدق بضروسك!! ، يعني " ابتسم "


Jika engkau tidak bisa bersedekah dengan hartamu, maka bersedekahlah dengan gigimu, yakni "tersenyumlah".


7.

‎من عجائب الإنسان أنه يستفز من سماع النصيحه و ينصت لسماع الفضيحه.


Diantara keajaiban manusia adalah, dia merasa risih mendengarkan nasehat dan terdiam saat mendengarkan keburukan

Saturday, August 29, 2020

SEDEKAH TIDAK MEMBUATMU MISKIN

"Rasulullah pernah bersabda, diriwayatkan dalam Hadits Riwayat Muslim, yang berbunyi:

«لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ»

“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (H.R. Muslim no 2626).

Nah Hadist di atas salah satu bekal dan usaha kita utk meraih pahala meskipun hanya dengan tersenyum kesesama tapi bernilai sedekah.

"Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“

( HR at-Tirmidzi (no. 1956), Ibnu Hibban (no. 474 dan 529) dll, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, dan dinyatakan hasan oleh at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani dalam “ash-Shahihah” (no. 572).

Sedekah tidak mengurangi hartamu.

Bahkan dengan sedekah hartamu akan bertambah, tidak membuatmu menjadi melarat.

Untungnya di lipatkan,

untung di dunia dan untung di akhirat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

masalullaziina yunfiquuna amwaalahum fii sabiilillaahi kamasali habbatin ambatat sab'a sanaabila fii kulli sumbulatim mi`atu habbah, wallohu yudhoo'ifu limay yasyaaa`, wallohu waasi'un 'aliim

"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."

(QS. Al-Baqarah : 261)

Semoga bermanfa'at..

Mutiara Qalbu Subuh

ALLAH TAHU ENGKAU MAMPU

Saudaraku...

Allah tahu engkau mampu...

Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala tidaklah membebani engkau kecuali Allah tahu engkau mampu menghadapinya...

Bersyukurlah

Kalau kita merasa jenuh ... merasa tak bersemangat ... merasa sumpek ... atau merasa sempit, mungkin sudah saatnya kita menghibur diri.

Menghibur diri ini tidak harus dengan sesuatu yang mahal, cukup misalnya: duduk ngobrol dengan orang yang kau sukai, ngopi di pinggir sawah, bikin api unggun di malam hari sambil bakar singkong atau ubi, bisa juga dengan lari pagi, dll. Alhasil ... ada banyak cara menghibur diri dengan kegiatan yang sangat murah, sehat dan halal.. Kalau bisa kerjakan semua itu di tempat terbuka. Hasilnya akan lebih ajib.

Bagi orang yang suka bersyukur (dan tidak suka mengeluh) segalanya akan terasa luar biasa. Apa yang ia lihat ... yang ia dengarkan ... yang ia rasakan menjadi lebih baik dan bagus. Sehingga ia akan kebingungan ketika harus menjelaskan. Ini mungkin karena janji Allah dalam Quran: Jika kalian bersyukur, Kami pasti akan menambah nikmat kepada kalian.

GUSTI ALLAH SUDAH BOSAN SAMA KAMU... ???

Seorang driver angkutan online bertanya pada seorang Ustadz yang kebetulan jadi penumpang nya hari itu.

"Pak ustad, kenapa ya. Saya kok merasa susah dan penuh masalah. Cari rizki sulit, orderan sepi, cari penumpang susah, penghasilan semakin kecil, cicilan motor dan mobil pun menungak tereus pokoknya masa depan saya semakin suram pa ustadz 

Saya juga merasa jenuh dengan hidup saya yang begini2 aja..! Terasa hambar, tak ada arahnya, dan tak ada nikmatnya. Bosan saya ustadz. Saya ingin bahagia tapi kenapa susah sekali ya?"

"Oooo..! Mungkin saat ini Alloh juga lagi BOSAN dengan kamu."

"Hahh! Allah bosan dengan saya ? Maksudnya bagaimana ustadz?", tanya si driver angkutan online itu

"Mungkin Malaikat Rahmat capek mencari sampean, nak... Sebab dicari kesana kemari tapi sampean tak pernah ditemukan."

Setelah berhenti sejenak, ustadz tersebut melanjutkan,

"kamu dicari oleh Allah di antara kumpulan orang yang sholat berjamaah di masjid, tidak ada.

Dicari di antara kumpulan DHUHA, kamu juga tak ada.

Dicari di antara kumpulan TAHAJJUD juga tak ada

Dicari di antara kumpulan PUASA sunah ga ada

Dicari di antara kumpulan SEDEKAH juga tak kelihatan batang hidungmu.

Dicari di antara kumpulan TADARUSAN Qur'an, kamu juga tak nampak di sana.

Dicari di antara kumpulan orang orang yang UMROH, niat pun sampean tidak punya.

Driver angkutan online itu diam menunduk, ia merasa seperti ada sesuatu yang menohok relung hatinya.

Si ustadz melanjutkan...

"kamu dicari Allah di antara orang² yang tepat waktu SHOLATNYA, sampean juga tak ada. Malah sholat sampean di kerjakan paling belakang dibanding aktivitas lainnya.

Memangnya siapa yang ngasih waktu dan umur pada kamu.

Dicari di antara ahli SHOLAWAT pun tak ada.

Dicari di antara yang MENUNTUT ILMU (agama/pengajian/ta'lim), juga ga ada.

Dicari di antara orang yang mengamalkan dan menegakkan SILATURRAHIM, kamu juga ga ada., sok sibuk... sok repot... ngutak-ngatik yg kurang manfaat

Terus Allah mau mencari sampean di mana lagi? Coba sampean beritahu..!

Driver angkutan online itu diam.

"Bicaralah ... ngomongo, jangan diam aja', 

ucap ustadz itu

Maka menangislah si driver angkutan online tadi. Sambil mengusap airmatanya yang bercucuran, seperti cucuran air hujan yang meresap lewat genteng bocor, ia lalu ber-Istighfar.

"Tobat... Ustadz....saya tobat "

"Hidup itu sederhana, nak"...

"Kalau kita memprioritaskan Allah..., Dia pun pasti memprioritaskan kita."

...Mongga koreksi diri, mumpung masih ada waktu...

termasuk koreksi untuk diri saya sendiri.

Semoga bermanfaat semoga Allah mengampuni dosa dosa kita dan menerima taubat kita aamiin 


Cara Ngadepin Tukang Ghosob yang Menyalahgunakan Ayat.

Pagi tadi setelah ngaji, tiba-tiba ada santri yang curhat.⁣⁣

Santri : kang sendal baru saya ilang, padahal baru beberapa minggu saya pake, ucap dia dengan nada pelan, sepelan suara orang yang cintanya bertepuk sebelah kaki.⁣⁣

Saya : terus sudah kamu cari belum? kataku langsung menyaut.⁣⁣

Santri : selang beberapa hari saya muter-muter nyari, ternyata yang ngambil si Kasdut kang.⁣⁣

Saya : terus kamu minta g?⁣⁣

Santri : saya minta tapi dia nggak mau mbalikin kang.⁣⁣

Saya : lah kok bisa?⁣⁣

Santri : iyya pas saya minta dia malah bilang⁣⁣

⁣⁣

لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَىٰ⁣⁣

⁣⁣

"Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah".⁣⁣

Jadi sandal itu ya milik Allah, jadi boleh-boleh saja saya ambil.⁣⁣

Saya : hmmmm.... gitu ya, yadah gini aja, sekarang kamu balik lagi ke si Kasdut, minta lagi sendalnya baik-baik, kalo jawabannya masih pakai ayat tadi lagi, lempar saja punggungnya pakai sandal ini.⁣⁣

Santri : nanti kalo dia marah, nanya kenapa saya ngelmparin sandal gimana kang?⁣⁣

⁣⁣

Saya : jawab saja⁣⁣ ⁣⁣

وَمَا رَمَيْت إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ رَمَىٰ ⁣⁣

⁣⁣

"bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar"⁣⁣

Terus kamu bilang aja "lah siapa yang melempar, bukan saya yang melempari tapi Allah. Allah g suka kamu ngambil sandal miliki-Nya yang sudah dititipkan ke saya, makanya kamu dilemparin sepatu melalui saya"⁣⁣

Santri : nggih kang.⁣⁣

Seminggu kemudian . . .⁣⁣

Saya : pie jang, sandalnya udah dapat?⁣⁣

Santri : sampun kang.⁣⁣

Saya : kamu mintanya gimna?⁣⁣

Santri : seperti yang kemarin sampean suruh kang.⁣⁣

Saya : terus?⁣⁣

Santri : dia minta maaf kang, terus saya bilang "jangan minta maaf sama saya saja, tapi minta maaf sama Allah juga karena sampean sudah mengambil kepunyaan Allah yang sudah dititipkan ke orang lain.⁣⁣

Saya : cerdaaas... Terus sendal saya yang kemarin buat nglempar si Kasdut mana?⁣⁣

Santri : aduh lupa kang, kayknya dibawa si Kasdut.⁣⁣

⁣⁣

Saya :🤕🤕

Kewalian Gus Dur saat Membeli Durian


Suatu ketika Gus Dur (masih menjabat Presiden RI) berkunjung ke Kota Malang. Di tengah perjalanan, tiba-tiba beliau memerintahkan supirnya untuk berhenti. "Kita beli duren dulu!!" kata Gus Dur. ⁣

Akhirnya rombongan kepresidenan berhenti semua. ⁣

Setelah membeli beberapa durian, Gus Dur berkata, "Yang di amplop itu berikan ke ibu ini!" Sang Ajudan seperti tidak percaya dengan apa yang didengar. Sang Ajudan pun mendekati Gus Dur sambil berbisi, "Pak, uang yang di amplop sepuluh juta." "Iya kasihkan semua!" kata Gus Dur. ⁣

Akhirnya Sang Ajudan pun memberikan amplop kepada si penjual durian. ⁣

Subhanallah, seketika si penjual durian yang notabene adalah seorang ibu yang usianya tidak muda lagi langsung bersimpuh di depan Gus Dur. "Alhamdulillah... Yaa Allah. ⁣

Matur nuwun Pak Gus Dur. Niki wau anak kulo mboten pareng dibeto wangsul saking rumah sakit, menawi mboten saget mbayar sedoso juta.

Anak kulo dirawat wonten rumah sakit ..." (Alhamdulillah... Yaa Allah, Terima kasih Pak Gus Dur. Tadi anak saya tidak bisa dibawa pulang dari rumah sakit, jika tidak bisa membayar uang sepuluh juta. Anak saya dirawat di rumah sakit)

TIDAK USAH BINGUNG MAU JADI APA

"Ora kabeh santri kudu dadi kiai, dadio khoirunnas, anfa' linnas." . "Kudu dijogo Alqur'an  e, diwoco!, rumahmu kudu adem Sebab Alqur'an , ojo sampek mulang alqur'an rono rono, tapi rumahe dewe suwung soko Alqur'an." . "Mulang o sing ora jaluk bayaran, ora ngarepne bayaran", Nasrul-ilmi. "

. "Aku gak pinter, tapi semangat ku ilmu, hobiku ilmu, refreshing ku ilmu, nek duwe ilmu, gak usah bingung dadi opo, dadi opo, di openi ilmune - diragati ilmune , Bismilah, insyaallah gusti Alloh dewe sing ngangkat derajate"

. "Neng endi ae kudu dijogo ke-santriane. Buah dari ilmu adalah Akhlaqul karimah, Aku yakin sampeaan kabeh wong apik, artine wong sing mesti ibadah,  sak repot repot e sampean. Mesti jek solat mesti jek atsar ibadah, "

. "Zamane wes koyok ngene, pesenku nek nduwe anak, pondokno, golek pondok sing Ahlussunnah Waljamaah,"

. "Nek duwe murid, di ulang sing tenanan, ojo Ridho nek muridmu bodho, ojo Ridho nek muridmu seneng dunyo "

. "Golek o barokah e guru, sing sambung karo guru, didungakne, Aku tiap tahun mesti kabeh guruku tak sowani, sing wis kapundut tak ziarahi, ngalap barokahe guru, iso ku ngene iki sebab guruku," . "Watsani - aula,  generasi kedua kudu lebih baik, saiki sampean apik, ojo bangga, kudu mikir generasi mu, kudu mikir anak-anakmu"

KH. Anwar Mansyur

Lirboyo- Kediri

Ditulis ulang sebagai pengingat.

Pengarep ngarep barokah.

KH Hasyim Muzadi

Ukhuwah bainal-muslimin. "Oh kenapa ya kok nggak Ukhuwah Islamiyyah ya?" Ternyata, kalau "Islamiyyah" itu mesti "Ukhuwah" pak. Yang ruwet ini kan musliminnya. Khutbahnya "Wa'tashimu", keluar masjid "Watafarraqu". Di dalam kita wiridan, di luar kita ganti sandal baru, kan begitu. Jadi, yang ruwet ini pasti ininya.

Di situ (Piagam Madinah) diterangkan, untuk urusan-urusan yang furu'iyah, sudahlah "Lanaa A'maalunaa, Walakum A'maalukum". Untuk yang ushul, ini kalau ada perbedaan, harus dibicarakan diantara para ulama. Jangan dibicarakan diantara, di luar para ulama.

Nah sekarang enggak, ada anak Ansor sama pemuda Muhammadiyah ribut soal Tahlil. "Ini nyampai atau enggak ke yang mati?"

Kata Ansornya, "Nyampai".

"Lho, buktinya?"

"Karena, setiap kiriman nggak pernah kembali."

Lha pemuda Muhammadiyah nya ini kan nggak terima, "Mana tanda buktinya?"

Nah kalau diserahkan bangsa begini ini pak, innalilahi wainna ilaihi raji'un.

Nah kalau sudah sampai "top" dia merusak Islam, dia harus dinyatakan tegas dia berada di luar Islam. Luar biasa.

Saya baru diberitahu oleh Polisi, "Dulu pak Hasyim, ada orang mengaku malaikat Jibril, namanya Lia Eden. Ada orang yang mengaku Nabi Muhammad, namanya Musadeq". Dua-duanya ditangkap. Dimasukkan di tahanan. Ditanya oleh polisi, "Wahai malaikat Jibril, pernahkah ketemu Nabi Muhammad ini?" Ternyata belum pernah ketemu, dua orang ini.

Lha kalau sudah sampai ini pak, ya sudah. Harus tegas, nggak usah ragu-ragu. Saya juga menyampaikan kepada Almukarram bapak Menteri Agama, "Sudah, jangan ragu, katakan itu bukan Islam". Kenapa ragu-ragu?

Tapi ini jangan cuma ditepuk tangani saja. Maksud saya, yang lain-lain itu ikut mendorong lah. Supaya ada "pride", karena yang menghadang pun juga sangat banyak.

KH. Hasyim Muzadi

TUJUH AMALAN HEBAT

Pertama :➖➖➖➖➖Tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya. Pastinya doa mudah termakbul dan menjadikan kita semakin dekat dengan Allah Swt.

Kedua :➖➖➖➖➖Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari, alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman. Paling tidak jika sesibuk apapun kita, bacalah walau beberapa ayat... 

Ketiga :➖➖➖➖➖Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Ke-empat :➖➖➖➖➖➖Jaga sholat dhuha, karena kunci rezeki terletak pada sholat dhuha.Yakinlah, manfaat sholat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki.

Kelima :➖➖➖➖➖Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah dengan berlipat-ganda.

Ke-enam :➖➖➖➖➖Jaga wudlu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudlu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu sholat walau ia sedang tidak sholat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, "ampuni dosanya dan sayangilah dia ... Yaa Allah”.

Ketujuh :➖➖➖➖➖Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah Swt.

Rizki bagi yang Belajar Agama

Dalam satu hadits, nabi Muhammad Saw bersabda;

من تفقه في دين الله عز وجل كفاه ما أهمه ويرزقه من حيث لا يحتسب ---

"Barang siapa yang belajar tentang agama Allah Swt, maka Allah Swt akan mencukupi apa yang ia inginkan dan memberinya rizki dari jalan yang tak ia duga."

Percayalah, ketika Allah memberi rizki kepada mereka yang ahli maksiat, mana mungkin Allah akan menelantarkan mereka yang belajar agama-Nya?

HARTA TIDAK AKAN HABIS BUAT SEDEKAH

Ketika Sy. Aisyah RA menghidangkan makanan kesukaan Rasulullah yaitu paha domba (kambing)

Rasulullah bertanya : ”Wahai Aisyah, apakah sudah engkau berikan kepada Abu Hurairah tetangga kita ?

Aisyah menjawab: “Sudah ya Rasulullah.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi: ”Bagaimana dengan Ummu Ayman?” Aisyah kembali menjawab: “Sudah ya Rasulullah.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi tentang tetangga-tetangganya yang lain, adakah sudah di beri masakan tersebut, sampai Aisyah merasa penat menjawab pertanyaan-pertanyaan Rasulullah.

Tanda Rasulullah tidak pernah bosan untuk memberi dan tidak pernah kesal dan marah saat di minta. (Bagaimana dengan diri kita..?) ‘Aisyah kemudian menjawab: "Sudah habis ku berikan, Ya Rasulullah ... Yang tinggal apa yang ada di depan kita saat ini ..." Rasulullah tersenyum dan dengan lembut menjawab: ”Engkau salah Aisyah, yang habis adalah apa yang kita makan ini dan yang kekal adalah apa yang kita sedekahkan."

(HR. At-Tirmidzi)

Rasulullah SAW bersabda: "Kelak di hari akhirat manusia akan berkata, 'Inilah harta bendaku! Padahal tidak ada harta benda yang di perolehnya di dunia kecuali tiga hal :

1. Apa yang ia makan akan keluar dari tubuhnya menjadi kotoran.

2. Apa yang ia pakai akan menjadi rusak.

3. Dan Apa yang di sedekahkan akan menjadi kebaikan yang kekal baginya." (HR. Muslim)

Kisah Ulama yang Meninggalkan Shalat Jamaah

Ada seorang bernama Ubaidillah Ibn Umar Al-Qawaririy. Ia tidak pernah sekalipun meniggalkan shalat berjamaah di masjid, karena dia tahu betapa besar keutamaan sholat berjamaah di masjid. Akan tetapi suatu ketika ia didatangi oleh seorang tamu yang membuat Ubaidillah merasa sangat nyaman, hingga dia lupa bahwa dia telah meniggalkan sholat Isya’ berjamaah di masjid.

Ketika mulai sadar dari kelalaiannya tersebut, Ubaidillah merasa sangat menyesalinya. Kemudian ia mengelilingi seluruh masjid di kotanya untuk mencari masjid yang masih melaksanakan shalat berjamaah, akan tetapi ia tidak menemukannya.

Suatu ketika ia ingat bahwa satu kali shalat berjamaah itu setara dengan imbalan 27 kali lipat daripada shalat sendiri. Maka ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya dan melaksanakan sholat Isya’ sebanyak 27 kali sendiri.

Setelah itu, ia tidur dan bermimpi. Dalam mimpinya tersebut ia mendapati sebuah golongan yang sedang mengendarai kuda. Mereka mengendarai kuda dengan sangat cepat. Ubaidillah dan kudanya mencoba untuk mengejar mereka. Akan tetapi semakin kuat dia mengejar golongan tersebut, semakin jauh dan semakin cepat golongan tersebut melaju.

Hingga salah seorang dari golongan tersebut berteriak kepada Ubaidillah, “Wahai Ubaidillah, seberapa engkau berjuang untuk menggapai golongan kami, engkau tidak akan mampu menggapainya,” kemudian Ubaidillah bertanya, “Kenapa bisa seperti itu?”

Kemudian orang tersebut menjawab, “Karena sesungguhnya kami semua adalah orang-orang yang melakukan sholat secara berjamaah, sedangkan engkau melaksanakannya dengan sendirian.” Ubaidillah bangun dari tidurnya sembari menyesali kelalainnya karena tidak melakukan shalat berjamaah secara istiqomah.

Dari kisah tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa shalat wajib yang dilakukan secara berjamaah itu lebih baik daripda dilakukan sendirian, walau dilakukan sebanyak 27 kali tetap tidak bisa menggapai kelebihan sholat berjamaah.

WallahuA’alam.

Reposted @santrinasionalis

Dari Titik Mana Anda Melihat.

Alkisah Seorang pemuda kehilangan sepatunya di laut;

lalu dia menulis di pinggir pantai
LAUT INI MALING.

Tak lama datanglah nelayan yg membawa hasil tangkapan ikan begitu banyak, lalu dia menulis di pantai
LAUT INI BAIK HATI.

Seorang pemuda tenggelam di lautan lalu ibunya menulis di pantai,
LAUT INI PEMBUNUH.

Tak lama datanglah Seorang lelaki yg menemukan sebongkah mutiara di dalam lautan, lalu dia menulis di pantai
LAUT INI PENUH BERKAH.

Kemudian datanglah ombak besar dan menghapus semua tulisan di pantai itu !!!!!!

Maka...

JANGAN RISAUKAN OMONGAN ORANG, KARENA SETIAP ORANG MEMBACA DUNIA DENGAN PEMAHAMAN DAN PENGALAMAN YANG BERBEDA.

Teruslah melangkah, selama engkau di jalan yang benar.
Meski terkadang kebaikan tidak senantiasa di hargai.

Sayidina Ali bin Abi Thalib berkata:
Jangan menjelaskan tentang diri mu kepada
siapa pun,
Karena yang menyukai mu tidak butuh itu,
Dan yang membenci mu tidak percaya itu.

Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi
Siapa yang mau berbuat baik.

Jangan menghapus Persaudaraan hanya karena sebuah Kesalahan ...
Namun Hapuslah kesalahan...
demi lanjutnya Persaudaraan.

Jika datang kepadamu gangguan
Jangan berpikir bagaimana cara Membalas dengan yang lebih Perih, tapi berpikirlah bagaimana cara Membalas dengan yang lebih Baik.

Kurangi mengeluh teruslah berdoa dan berikhtiar.
Sibukkan diri dalam kebaikan. Hingga keburukan lelah mengikuti mu".
.
Reposted from @ulamagaleri

Beruntunglah Indonesia punya Nahdlatul Ulama

Ketika KH Aunullah A'la Habib (Gus Aun) ke Yerussalem, Israel saat pertemuan tokoh-tokoh agama di dunia, kemudian ada keheranan dari yang hadir pada pertemuan tersebut.

Mereka heran kenapa ada organisasi masyarakat Islam modelnya seperti NU. Warganya 90 juta (sekarang 100 juta lebih), punya militer seperti Banser waktu itu 5 juta (sekarang lebih), punya kumpulan pendekar yaitu Pagar Nusa yang jumlahnya jutaan. Tapi tidak pernah mau menguasai atau mengambil alih kepemimpinan di Indonesia. Mereka pun terheran-heran. Mereka heran, apa karena memang NU tidak tahu caranya atau bagaimana.

Kemudian Gus Aun pun menjelaskan, bahwa orang-orang NU itu adalah murid-murid para ulama yang punya sanad keilmuan yang nyambung kepada Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Artinya, orang-orang NU belajar kepada ulama tidak pernah diajarkan untuk merebut kekuasaan, menguasai, bughot atau memberontak. Yang diajarkan oleh para kyai-kyai NU adalah bahwa orang-orang NU harus menjadi rahmat dan menebar kemanfaatan dan membantu Indonesia untuk lebih baik. Itu saja. Sekali lagi tidak ada dalam kamus NU untuk kudeta.

Mereka pun masih belum paham dengan jawaban Gus Aun, dan mereka masih tetap bingung. Sebab, mau dijelaskan bagaimana pun, mereka tetap akan bingung dengan NU.

Tapi itulah NU. Tidak ada di dunia ini ormas seperti NU yang tidak punya tujuan kudeta. Tidak ada.

Begitulah NU. Maka bersyukur alhmadulillah karena NU telah dibimbing oleh ulama-ulama dan kiai-kiai yang senantiasa terus istiqamah, berkomitmen untuk NKRI. (KH Aunullah A'la Habib)

Reposted from @brigade.nu

ADIGANG , ADIGUNG , ADIGUNA

Ciptakan kebebasan terhadap setiap pribadi dalam menentukan kepercayaan yang dipilih. Katakan kepada setiap pribadi dan golongan, jangan kalimat dalam kitab suci mereka dipahami secara sempit, hingga mereka terkungkung oleh langit yang mereka ciptakan sendiri dari ajaran yang dianut”.

Pahami kebenaran sejati. Jangan pernah menyalahkan kebenaran yang dianut orang lain dan jangan menyalahkan juga kebenaran yang sudah menjadi kepercayaanmu sendiri.

Bila kamu senang menyalahkan kebenaran yang dianut orang lain apalagi kelewat mengatakan kepada pihak lain, bahwa kebenaran yang paling benar adalah kebenaran yang kau anut, maka mereka yang kau katai akan kembali menyalahkan kebenaran yang kau anut. Tentu kamu sudah tahu apa akibatnya”.

. “Bila itu yang kau lakukan, maka kamu sudah bersifat: Adigang, Adigung dan Adiguna.

Sifat yang dimiliki oleh watak tiga binatang, yaitu;

Adigang, sifat atau watak kijang,

Adigung, watak seekor gajah

Adiguna watak ular.

Kijang 》》》》 yang menyombongkan dirinya dengan mengandalkan kecepatan larinya.

Gajah 》》》》yang mengandalkan dirinya yang paling besar dan kuat, sedangkan

Ular 》》》》yang sombong mengandalkan bisa atau racunnya yang mematikan.

Bila sifat itu yang kamu utamakan , itu seperti halnya kamu tidak akan dapat menata hidup bermasyarakat dengan berlandaskan rasa keadilan.

Keadilan yang sebenar benarnya adil dan dapat dirasakan oleh orang banyak adalah, tetaplah dalam perilaku yang berlapang dada terhadap perbedaan dan mengertilah akan rasa peri kemanusiaan”

Rahayu Mulyaning Jagad 🙏🙏🙏

Reposted from @wong_jowo08

Riyoyo Kupat

Tradisi kupatan atau sebagian orang menyebutnya 'rioyo kupat' biasanya dilaksanakan seminggu setelah Idul Fitri. .

Biasanya masyarakat berkumpul di suatu tempat seperti masjid, musholla, balai desa, atau balai dusun untuk melakukan selamatan dan seluruh warga membawa hidangan, yang di dominasi dengan ketupat, selain itu juga ada lepet, lontong dan disandingkan dengan opor ayam, sambal goreng ati, lodeh.

Kupat bukan sembarang kupat.

Di balik tradisi 'Rioyo Kupat' mempunyai makna yang mendalam.

Filosofi dari ketupat adalah "laku papat", atau empat perilaku, yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Dadi sopo sing iki maeng nang kampung e podo genduren kupatan mbek mangan kupat ?? Tanduk sak karep, looss Hehehe .

Reposted from @albumsantri_id

Adab Sebelum Minum Kopi

1. Hadiahkan Dulu Fatihah Buat Syeikh Abu Bakar Bin Salim, Karena Beliaulah Yang Pertama Kali Membawa Kopi Dan Menanamnya Hingga Bisa Dinikmati Sampai sekarang.

2. Baca Niat Dalam Hati : Sahajaku Minum Kopi Meambil Berkat Syeikh Abu Bakar Bin Salim Karena ALLAH Ta`ala.

3. Baca Secara Lisan : Nawaitu Syifa Bibarkati Muhammadurasulullah ( Kalam Abah Guru Sekumpul ) Insyaallah Jadi Obat Penyakit

4. Usahaka Setiap Minum Kopi 3 Tegakkan Baca : Bismillah, Arrahman, Arrahim. ( Kalam Abah Haji ).

Allahumma Shollu`ala sayidinna Muhammad.

.

Reposted from @khazanahulama

NU dan Pancasila




Deklarasi Hubungan Pancasila dan Islam, sebagai hasil keputusan Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama tahun 1983 di Situbondo, sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara Republik Indonesia adalah prinsip fundamental namun bukan agama, tidak dapat menggantikan agama, dan tidak dipergunakan untuk menggantikan kedudukan agama.

2. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar negara menurut pasal 29 ayat (1) UUD 1945 yang menjiwai sila-sila yang lain mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam.

3. Bagi Nahdlatul Ulama, Islam adalah aqidah dan syari’ah meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antar manusia.

4. Penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dan upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan kewajiban agamanya.

5. Sebagai konsekuensi dari sikap tersebut di atas, Nahdlatul Ulama berkewajiban mengamankan pengertian yang benar tentang Pancasila dan pengamalannya yang murni dan konsekuen oleh semua pihak.

Merujuk pernyataan KH. Achmad Siddiq, Peletak Dasar Khitthah NU: “Nahdlatul Ulama menerima Pancasila menurut bunyi dan makna yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945 (bil lafdhi wal ma’nal murad), dengan rasa tanggung jawab dan tawakkal kepada Allah”.

Oleh : KH. Ma’ruf Khozin.
Reposted from @ulama.nusantara 

KEUTAMAAN MENCINTAI PARA KEKASIH ALLAH SWT.


‎ صفة الصفوة جـ ٢ صـ ٣٠٦


‎أبو موسى الديبلي قال: سمعت رجلاً يسأل أبا يزيد فقال: دلني على عمل أتقرب به إلى ربي عز وجل، فقال: أحبب أولياء الله تعالى ليحبوك فإن الله تعالى ينظر إلى قلوب أوليائه فلعله أن ينظر إلى اسمك في قلب وليه فيغفر لك.

Abu Musa Ad-Daylabi berkata, " Aku mendengar seseorang bertanya kepada Abu Yazid Al Busthomi Rodhiyallaahu 'Anhu, 'tunjukkan aku amalan yang bisa mendekatkan aku kepada Tuhanku', maka beliau menjawab : "Cintailah para kekasih Allah SWT sehingga mereka mencintaimu, sesungguhnya hati mereka adalah pusat pandangan Allah, jika Allah SWT melihat namamu di hati wali-Nya, maka Allah SWT akan mengampunimu".

Kitab Sifatus Shofwah, juz 2 hlm 306

KEDERMAWANAN SAYYID ALAWI AL-MALIKI

Dikisahkan, Sayyid Alawi Al-Maliki (Ayahanda Sayyid Muhammad Al-Maliki) merupakan Ulama besar Mekah. Beliau memiliki rumah yang besar dan indah di kawasan Mina pinggiran Kota Mekah yang berdampingan dengan sebuah madrasah.

Pada suatu hari beliau sekeluarga mengunjungi rumah tersebut. Setibanya di sana, istri dan anak-anaknya langsung memasuki rumah indah itu, tetapi Sayyid Alawi tidak langsung masuk. Beliau tertegun melihat para murid di samping rumahnya melaksanakan kegiatan belajar mengajar di luar ruangan. Ketika Sayyid Alawi bertanya apa penyebabnya, para guru dan murid menjawab bahwa gedung sekolah mereka telah habis masa kontrak, hingga mau tidak mau mereka harus keluar dan bingung hendak kemana.

Seketika itu Sayyid Alawi bergegas menemui keluarganya yang hendak beristirahat di rumah itu. Kemudian beliau berkata, "Mari kita pulang, rumah ini bukan rumah kita lagi. Saya mewaqafkannya untuk madrasah sebelah yang lebih membutuhkan"

Waktu telah berlalu sampai akhirnya Sayyid Alawi wafat. Sampai suatu hari putra Sayyid Alawi yang bernama Sayyid Abbas bertanya kepada abangnya (Sayyid Muhammad Al-Maliki) "Kenapa ayah kita mewaqafkan rumah yang demikian indah dan luas untuk madarasah itu sedangkan saya sendiri anaknya belum punya rumah?" Demikian terus menerus setiap bertemu Sayyid Muhammad beliau selalu menanyakan hal yang sama tanpa sekalipun dijawab oleh Sayyid Muhammad.

Tiba suatu malam, Sayyid Abbas bermimpi berjumpa Ayahnya (Sayyid Alawi) yang didapatinya sedang berada dalam kenikmatan alam kubur. Ayahnya berada di tempat yang indah dan jamuan makan yang luar biasa megahnya. Maka sang ayah berkata kepada Sayyid Abbas:

هذا من بركة البيت الي في منى يا عباس

Artinya:

Ini semua berkah rumah (yang aku wakafkan) di Mina, wahai Abbas.

Sayyid Abbas pun terbangun, di pagi harinya beliau bergegas menuju rumah Sayyid Muhammad dengan wajah berseri-seri untuk menceritakan mimpi tersebut. Setibanya di sana sambil mendendangkan syair-syair maulid tiba-tiba dari jendela tingkat atas Abuya Sayyid Muhammad menyambut kedatangan adiknya sambil tersenyum dan berkata:

هذا من بركة البيت الي في منى

Keutamaan Dzikir La Ilaha Illallah

berikut adalah beberapa keutamaan dzikir tahlil “La Ilaha Illallah”, .

1. Laa Ilaha Illallah Menjadi Kunci Surga

Kalimat ‘La ilaha illallah’ merupakan harga surga, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘la ilaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Dawud no. 1621)

2. Dzikir Laa Ilaha Illallah Adalah Kebaikan dan Dzikir yang paling Utama

Kalimat ‘La ilaha ilallah’ adalah kebaikan yang paling utama, Abu Dzar berkata,”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi, “Wahai Rasulullah, apakah ‘la ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.” Kalimat ‘La ilaha illallah’ adalah dzikir yang paling utama, Dari Jabir radhiyallohu ‘anhu , dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda : “Dzikir yang paling utama adalah la ilaha illallah, dan doa yang paling utama adalah alhamdulillah.”(HR. Ibnu Majah, An Nasa’I – Shohih Targhib wa Tarhib : 1526 )

3. La Ilaha Illallah Menjadi Pelindung Api Neraka

Kalimat ‘La ilaha ilallah’ adalah pelindung api neraka, Dari Umar rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati diatas keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Yaitu kalimat laa ilaha illallah.” (HR. Hakim – Shohih Targhib wa Tarhib : 1528 ).

Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam mendengar muadzin mengucapkan ‘Asyhadu alla ilaaha illallah’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi, “Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873)

4. Laa Ilaaha Illallah Menjadi Jaminan Masuk Syurga

Dari Zaid bin Arqam Radiallahuanhu meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya, “Barangsiapa yang mengucapkan ‘La ilaha illallah’ dengan ikhlas, dia akan dimasukkan ke dalam syurga.”

Lalu ditanya kepada baginda SAW, “Bagaimanakah yang dimaksudkan dengan ikhlas itu?” Rasulullah SAW bersabda, “Ikhlas itu ialah yang mencegah dari melakukan perbuatan-perbuatan yang haram.” (Hadis riwayat at-Tabarani)

5. Laa Ilaaha Illallah Adalah Dzikir Dan Perantara Doa

Kalimat ‘Laa ilaaha illallah’ adalah dzikir dan perantara doa, Dari Abu Sa’id Al Khudri rodhiyallohu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

Musa berkata: Wahai Tuhanku ajarkanlah kepadaku sesuatu, yang aku akan berdzikir dan berdoa kepada-Mu dengannya. Allah berfirman: Wahai Musa ucapkanlah Laa ilaaha illallah.

Musa berkata: Wahai Tuhanku seluruh hambaMu mengucapkan kalimat ini.

Allah berfirman: Wahai Musa ! Seandainya langit tingkat tujuh dan apa yang ada didalamnya serta bumi tingkat tujuh selain Aku diletakkan di suatu timbangan, dan laa ilaaha illallah diletakkan di timbangan yang lain, maka akan berat timbangan laa ilaaha illallah.” (HR. Ibnu Hibban, Hakim – Fathul Bari : 11/28 )

Makanan mempengaruhi perilaku

Sifat dan Perilaku Orang Tergantung dari Apa yang Dimakan

قال أهل العلم :الغدأ يصير جزأ من جوهر المغتدي فلابد ان يحصل للمغتدي أخلاق وصفات من جنس ما كان حاصلا في الغدأ. (مراح لبيد ج١ ص٢٤٩).

Artinya "Ahli Ilmi Berkata : Makanan yang di konsumsi akan menjadi bagian dalam tubuh dari orang yang mengkonsumsinya. Maka, akan berdampak pada perilaku serta sifat yang menkonsumsinya".

Sadar diri siapa kita sebenarnya

TOLONG DI BACA !!!.

Terkadang kita terlalu mudah menelan mentah - mentah informasi atau berita apapun baik dari media elektronik atau sumber lain tanpa mencoba mencari yg sebenarnya terjadi atau maksud sejatinya itu apa ? . kita tak mencarinya jutru sudah terburu" menyimpulkan sesuai dengan stetmen atau pandangan kita sendiri 

Memang semua orang bebas berpendapat dan argumen sesuai dengan wawasan serta keilmuan masing - masing . makanya sering terjadi perdebatan atau perbedaan pandangan merupakan hal yang lumrah terjadi karena daya atau kapasitas keilmuan seseorang satu sama lain tak sama dan juga tak bisa di ukur dari seberapa lama kamu menempuh pendidikan , apa profesimu , dan apa gelarmu . itu semua tak menentukan kapasitas keilmuan seseorang . apa lagi kita berbicara mengenai ilmu Tasawuf dan Filsafat butuh pemahaman mendalalam untuk mengkajinya lagi .

Sama hal nya dengan kitab suci Al - Qur'an hampir sebagian besar menangandung kata jama' atau arti yg luas yg butuh kita pahami inti sari serta pesan yg tersirat di dalamnya .

Intinya ketika kita mencoba mengkaji hal tersebut tanpa memandang salah apalagi mencela siapapun yg berbeda sudut pandang atau sedang bersebrangan dengan kita . harusnya kita berfikir positif serta sadar diri siapa kita sebenarnya.

Reposted from @mbah_saiful

Makna Cinta

Engkau bisa memasuki kedalaman makna cinta dan mencintai dengan berpindah-pindah pintu untuk memasukinya. Engkau bisa menyelami lubuk-lucuk cinta dan mencintai dengan merangsang terbukanya berbagai pori-pori nilai untuk engkau buka dan masuki.

Cinta itu suatu potensi, suatu keadaan, sebuah situasi batin, mungkin berujud ruang yang membutuhkan waktu, atau bisa jadi ia terasa sebagai energi atau teralami sebagai semacam frekwensi. Seluruh kemungkinan itu terletak di dalam diri manusia, ia ada dalam kesunyian dirinya, ia belum fakta bagi selain dirinya.

Adapun ‘mencintai’ adalah sikap sosial. Keputusan dari dalam diri ke luar diri dan untuk yang bukan dirinya sendiri. Apabila ‘cinta’ diaplikasi menjadi tindakan ‘mencintai’, maka begitu ia mensosial: wujudnya, bentuknya, formulanya, prosedurnya, nada dan iramanya, sudah ‘bukan’ cinta itu sendiri. Sang cinta ada di balik itu semua.

Mencintai itu wajahnya seakan tak ada hubungannya dengan cinta, karena ia bisa berupa kerja keras membanting tulang di pasar dan jalanan untuk keluarga. Ia bisa berujud kepengasuhan dalam keluarga, kepemimpinan dalam bermasyarakat, kearifan mengurusi kesejahteraan rakyat.

Bahkan bisa berwujud undang-undang, kreativitas teknologi, serta apapun saja yang dikenal oleh manusia sehari-hari tanpa mereka pernah menyadari bahwa itu semua bersumber dari keputusan dan tindakan mencintai.

.

Barokah Alfatihah

Al-Fâtihah itu multiguna, multifungsi. Setidaknya bisa diibaratkan kunci Inggris, simpel dan praktis. Dikatakan multiguna, karena al-Fâtihah adalah umm al-qur'ân dan umm al-kitâb (induk kitab suci Al-Qur’an), juga asâs al-qur'ân (fondasi Al-Qur’an), al-sab‘ al-matsânî (tujuh ayat yang dibaca berulang kali dalam setiap shalat), al-qur'ân al-'adhîm (surat yang mencakup tujuan Al-Qur’an, tauhid, nubuwwah, hari akhir, dan ibadah), al-syifâ' (obat), serta al-shalâh (shalat/doa). 

Terkait keluhuran al-Fâtihah ini, Syekh al-Shâwî al-Mâlikî dalam Hâsyiyât al-Shâwi ‘alâ Tafsir al-Jalâlain menyebutkan nama (sebutan) surat al-Fâtihah sebanyak 20 nama, bahkan Syekh Abu Dhiyâ’ Nūr al-Dîn Ibn ‘Alî al-Syibrâmilisî al-Qâhirî (w. 1087 H) dalam Hâsyiyat atas kitab Nihâyat al-Muhtâj karya Syihâb al-Dîn al-Ramlî, menyebutkan 30 nama. Nama-nama inilah yang menunjukkan betapa al-Fâtihah itu multiguna dan multifungsi.

Al-Fâtihah itu terbagi kepada dua bagian besar: bagian Allah Ta’ala dan bagian manusia. Ayat al-Rahmân al-Rahîm hingga Mâliki Yaum al-Dîn adalah bagian Allah Ta’ala. Ayat iyyâka na'budu waiyyâka nasta'în, bagian awal ayat ini (iyyâka na'budu) adalah bagian/hak Allah Ta’ala—yang menjadi kewajiban atas manusia untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya, dan sebagian ayatnya yang akhir (waiyyâka nasta'în) menjadi bagian/hak hamba (manusia), dan baginya apa saja kebaikan yang ia mohonkan

Bagian ayat ihdinash shirâtha-l-mustaqîm dan seterusnya, khusus bagian manusia, terserah apa saja kebaikan dan kemanfaatan yang ia mohonkan kepada Allah Ta’ala. Poin penting ini berdasarkan hadits qudsi dalam riwayat Muslim, Ahmad, dan Ashâb al-Sunan al-Arba'ah dari Abu Hurairah r.a.

Reposted from @galeri_maha

NU.Online

Seorang murid mengeluh kepada salah satu guru Sufi.

Dia berkata, “Wahai Syekh, mengapa saya selalu ditinggalkan dan dikhianati orang-orang yang aku berbuat baik kepada mereka?”

Syekh tidak menjawabnya.

Dia bertanya lagi, “Mengapa orang-orang yang aku cintai dan ikhlas terhadap mereka justru meninggalkanku?”

Syekh tidak menjawabnya.

Dia bertanya lagi, “Mengapa orang-orang yang aku cintai telah wafat sementara musuh-musuhku masih hidup?”

Syekh tidak menjawabnya.

Sang murid mulai menangis dan bertanya lagi, “Mengapa aku merasa sendiri dan asing dalam hidup ini?”

Syekh diam saja.

Sang murid bertanya lagi, “Mengapa orang-orang tidak berbaiksangka terhadapku?”

Syekh tidak berbicara sedikit pun

Sang murid bertanya, “Mengapa orang-orang yang aku jujur terhadap mereka justru mendustaiku? Mengapa orang-orang yang aku bersikap lembut terhadap mereka justru bersikap kasar terhadapku?”

Syekh tidak berkomentar

Sang murid mengeluh kembali, “Mengapa tanganku mengulurkan kebaikan sementara tangan orang lain justru mengulurkan keburukan terhadapku? Mengapa mereka membalas cintaku dengan kejahatan?” Dia mulai menangis kembali..

Syekh bangkit dan meletakkan tangannya ke dada sang murid dan berkata, “Saudaraku, aku tidak mengerti mengapa engkau bisa dicintai Allah dengan segala ketentuan-Nya. Boleh jadi engkau salah satu orang yang Allah singgung dalam firman-Nya, “Merekalah orang-orang yang berbuat baik,” yaitu yang telah mencapai kedudukan orang-orang yang sabar dan berbuat baik.”

Ketahuilah saudaraku, sungguh engkau datang kepadaku mengeluhkan betapa cintanya Allah kepadamu.

Sang murid terdiam dan menatap tanah seraya mengucurkan air mata kebahagiaan dan berkata, “Aku mendapat musibah dan engkau menguatkan hatiku.”

Hikmah :

Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar [39]: 10).

Reposted from @ulamagaleri

Siapa Penyusun Syiir Kalamun Qodimun?

Adalah Sayyid Nuruddin Ali bin Muhammad bin Ali bin Abdirrohman bin Iroq al-Kinàni, yang populer dengan panggilan Ibn Iroq Al- Kinàni, yang lahir pada tahun 907 H dan wafat pada tahun 963 H. Sejarawan Al-Zarkali menerangkan bahwa Ibn Iroq Al-Kinani adalah orang àlim di bidang fiqih, tasawuf, hadits dan sebagai kritikus sastra. Dia sangat produktif dalam menulis kitab dan syair-syair. Salah satu karya besarnya adalah Senandung Kalamun Qodimun tersebut.

Al-Kinani itu punya silsilah keilmuan sufi yang bersambung kepada Sayyid Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli, penulis kitab kumpulan sholawat yang berjudul “Dalailul Khoirot”, kitab yang sangat populer di kalangan kiai dan santri NU.

Al-Jazuli dan Al-Kinani itu penganut madzhab Maliki dalam fiqih dan madzhab Asy’ari dalam ilmu kalam. Keduanya juga penganut Thoriqoh Syadziliyah, yaitu thoriqoh yang didirikan oleh Syekh Abul Hasan Syadzili, thoriqoh yang berkembang pesat di Indonesia. As-Syadzili mempunyai murid Syekh Abul Abbas Al-Mursi. Al- Mursi mempunyai murid Ibn Athoillah As-Sakandari penulis kitab Al-Hikam yang kesohor itu. Kesinambungan Al-Kinani dengan para masyayikh itulah yang menyebabkan senandung Kalamun Qodimun menjadi populer di kalangan muslimin ahlussunnah di Indonesia. 

Sumber : @nukendalonline

Akhlaq Antri KH Zuhri Zaini

Hari ini Sabtu, 01-09-2018 saya mengantarkan Ibu ke kantor Pos Paiton-Probolinggo karena ada perekaman semacam pembuatan E-card untuk peserta pensiunan TASPEN.

Kurang lebih 30 menit sy antre tiba2 datang seseorang yg sangat 'Alim, Faqih, dan Tawaddhu', beliau adalah KH.Moh.Zuhri Zaini, BA. Pengasuh Pon Pes Nurul Jadid Tanjung Karanganyar Paiton Probolinggo. Salah satu dari 10 Pondok Pesantren terbesar di Indonesia.

Spontan sy menyalami beliau dan meraih tangan beliau untuk sy cium, tp sebelum sampai di hidung sudah beliau tarik karena beliau memang tak mau dicium tangannya.

Beliau antre di dekat sy dan menuturkan bahwa akan mengisi acara jam 11.30. Beliau bertanya acara perekaman ini sampai jam berapa. Spontan sy langsung ke petugas pos dan sy sampaikan bahwa di belakang sy ada Kiyai Zuhri dan beliau akan mengisi acara jam 11.30.

Pak Pos kemudian bergegas menghampiri Beliau dan mempersilahkan untuk perekaman terlebih dahulu tapi beliau tidak mau karena kasihan pada yg sudah antre dari tadi. Beliau ingin antre sperti yang lain.

Melihat Pak Pos menghampiri beliau, Para pensiunan yg lain baru sadar bahwa diantara mereka ada KH.Zuhri Zaini yg juga ikut antre, mereka kemudian serempak mempersilahkan (Setengah memaksa) agar beliau melakukan foto perekaman terlebih dahulu dan akhirnya beliau berkenan.

Setelah selesai perekaman saya menghampiri beliau dan mncoba mencium tangannya tapi tetap ditarik sebelum sampai di hidung. Beliau kemudian merangkul saya sampai ke jalan raya dimana mobil beliau diparkir. Beliau kemudian berbisik pada saya :

"Terimakasih ya Mas, Saya didahulukan ini karena Barokahnya sampean, padahal saya sudah menolak"

Ya Allah.. begitu Tawaddhu'nya ... Semoga kita semua mendapat barokahnya...

Aamiin Allahumma Aamiin ... (Sholehan Wafi)

Panggilan Allah kepada hamba-Nya

Dari Abu Dzar al-Ghifâri Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meriwayatkan firman Allah Azza wa Jalla ,

“Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram di antara kalian. Maka, janganlah kalian saling menzhalimi. .

Wahai hamba-Ku! Setiap dari kalian adalah lapar kecuali orang yang Aku beri makan. Maka, mintalah makanan kepada-Ku niscaya Aku beri kalian makan.

Wahai hamba-Ku! Setiap kalian adalah telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian. Maka, mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku akan berikan pakaian kepada kalian.

Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya kalian selalu berbuat salah (dosa) di waktu malam dan siang hari; sedang Aku mengampuni seluruh dosa. Maka, mohon ampunlah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni dosa kalian.

Proses tidak akan menghianati hasil

Dawuh Romo KH R Muhammad Najib AQM :

"Jangan hanya melihat mereka yang sudah jadi, enaknya saja. Mereka itu ya ada masa mempengnya, bangun malam buat nderes, pagi setoran, terus nderes. Sehingga ketika sudah jadi, ya jalan sendiri".

Point yg bisa diambil dari dawuh beliau :

1. Kita sering mengabaikan sebuah proses. Padahal sejatinya lancarnya hafalan seseorang sesuai dg prosesnya dia berjuang. Entah dulu sekali, atau saat sekarang namun kita tak mengetahuinya.

2. Tidak ada jalan lain agar lancar hafalannya kecuali dengan nderes (setoran atau murojaah sendiri) siang atau malam, tergantung kebiasaan masing-masing individu.

3. Tiap seseorang yg lancar, punya waktu mempengnya (rajin yg sungguh-sungguh). Entah saat ini memang mempeng, kemarin atau dulu saat jatuh bangun menguatkan dan melancarkan hafalannya.

4. Saat melihat seseorang yg lancar, yg jalan sendiri hafalannya walau tidak terlihat kapan nderesnya, jangan terpaku dg dia yg sekarang, namun lihatlah dia dari perjuangannya dahulu, selancar itu berarti sekeras itu dia berjuang dahulu.

Semoga kita selalu diparingi kekuatan dalam mengemban amanah ini, moga kelak bisa seperti mereka yg lancar hafalannya, amin.

Reposted from @huffadhkrapyak

3 "Mempeng" syarat mengaji

Dawuh beliau Simbah KH. M. Anwar Manshur, Tiga syarat bagi orang yang ngaji.

1. Gurunya Mempeng ( sungguh sungguh )

2. Orang tua dalam mencari rezeki ( untuk bekal putra/putri ) dan mendoakan putra putrinya mempeng.

3. Murid / Santri Mempeng.

Jika satu dari tiga pilar tersebut hilang, maka tidak akan berhasil.

Gajah Mada Tidak Pernah Tergantikan

Gajah Mada bersumpah akan menyatukan wilayah-wilayah Nusantara di bawah naungan Majapahit. Kelak, ikrar ini terwujud. Dikutip dari buku Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit (2005) karya Slamet Muljana, Sumpah Amukti Palapa telah mengantarkan Majapahit ke gerbang kejayaan untuk pertamakalinya dalam sejarah.

Wilayah kekuasaan Majapahit, tercatat dalam Nagarakertagama, meliputi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Indonesia bagian timur, termasuk Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga sebagian Maluku. Masih menurut Negarakertagama seperti dikutip dari buku Dinamika Islam Filipina, Burma, dan Thailand karya Choirul Fuad Yusuf (2013), tidak kurang dari 98 kerajaan yang bernaung di bawah kuasa Majapahit

Pengaruh dan ekspansi Majapahit sampai pula ke negeri-negeri seberang, dari Semenanjung Malaya (Malaysia dan Brunei), Tumasik (Singapura), serta sebagian Thailand dan Filipina. Angkatan Laut Majapahit waktu itu sangat kuat sehingga disebut sebagai Talasokrasi atau Kemaharajaan Bahari.

Wafatnya Gajah Mada pada 1364 menjadi salah satu faktor penyebab melemahnya Majapahit. Hayam Wuruk yang sangat menghormati sosok penasihatnya itu tidak menunjuk mahapatih baru. Baginya, Gajah Mada tak tergantikan. .

Seorang ahli kenegaraan yang mumpuni tahu kapan harus bersikap lembut dan kapan bersikap keras. Siasat kekuasaan adalah seni menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan.

Nasehat Jalaludin Rumi Sebelum Meninggal

Tahun 1273, sebagai tahun dimana Rumi menderita sakit yang sangat serius, dokter-dokter yang datang untuk mengobati demamnya tak tahu apa penyebabnya, menyadari hal itu dokter-dokter kehilangan harapan, dan masyarakat yang ada di Konya hanya berharap pada sebuah keajaiban.

Namun tidak bagi Rumi, beliau sangat bahagia dan senang, kebahagiaannya itu dilukiskan dalam sebuah puisi:

Mengetahui bahwa adalah Engkau yang mengambil kehidupan, kematian menjadi sangat manis. Selama aku bersama-Mu, kematian bahkan lebih manis dibandingkan dengan kehidupan itu sendiri

Bagi Rumi, ia tidak datang ke penjara yang disebut "dunia", ia hanya ingin pulang ke tempat asal-Nya.

Kematian bagi seorang Jalaluddin Rumi, bukanlah sebuah perpisahan yang meninggalkan semua hal yang telah dimiliki, akan tetapi kematian adalah pertemuan kembali dari segala kepunyaan yang sebelumnya tidak dimiliki. Oleh sebabnya itu, banyak orang yang mengistilahkan kematian sebagai "malam pertemuan kembali". Dan sebelum wafat beliau memberi nasehat: "Aku harap kalian takut dengan Tuhan dimana pun kalian berada, makanlah sedikit saja, tidur sedikit, bicara sedikit, tahanlah diri kalian untuk melakukan kejahatan, tetaplah berdoa dan berpuasa, menerima tanpa mengeluh terhadap tingkah laku yang buruk dari orang lain. Orang terbaik adalah seseorang yang berbuat kepada semua orang, dan pembicaraan terbaik adalah pembicaraan yang sedikit dan ringkas, tapi komprehensif, dan semua pujian hanyalah milik Allah." Semoga nasehat Rumi ini bisa terilhami di hati kita semua. Sebagaimana yang pernah beliau katakan: "Ketika kami mati, jangan mencari makam kami di bawah tanah. Kalian bisa menemukan kami di dalam hati-hati yang penuh dengan cinta.

Sumber : kompasiana

Karomah Habib Sholeh Tanggul

Suatu ketika Yik Sholeh sedang menuju stasiun Kereta Api Tanggul yang letaknya memang dekat dengan rumahnya. Tiba-tiba datang seorang pengemis meminta uang. Sholeh yang sebenarnya membawa sepuluh rupiah menjawab tidak ada, karena hanya itu yang dimiliki.

Pengemis itupun pergi, tetapi kemudian datang dan minta uang lagi. Karena dijawab tidak ada, ia pergi lagi, tetapi lalu datang untuk ketiga kalinya. Ketika didapati jawaban yang sama, orang itu berkata, “Yang sepuluh rupiah di saku kamu?” seketika Yik Sholeh meresakan ada yang aneh. Lalu ia menjabat tangan pengemis itu.

Ketika berjabat tangan, jempol si pengemis terasa lembut seperti tak bertulang. Keadaan seperti itu, menurut beberapa kitab klasik, adalah cirri fisik nabi Khidir. Tangannyapun dipegang erat-erat oleh Yek Sholeh, sambil berkata, “Anda pasti Nabi Khidir, maka mohon doakan saya.” Sang pengemispun berdoa, lalu pergi sambil berpesan bahwa sebentar lagi akan datang seorang tamu.

Tak lama kemudian, turun dari kereta api seorang yang berpakaian serba hitam dan meminta Yik Sholeh untuk menunjukkan rumah habib Sholeh. Karena di sekitar sana tidak ada yang nama Habib Sholeh, dijawab tidak ada. Karena orang itu menekankan ada, Yik Sholeh menjawab, “Di daerah sini tidak ada, tuan, nama Habib Sholeh, yang ada Sholeh, saya sendiri, “Kalau begitu andalah yang saya cari,” jawab orang itu lalu pergi, membuat Yik Sholeh tercengang sumber : Sufiz.com

Masih Berdebat di Ranah Khilafiyah? Malu kepada Rasulullah

Tidak ada ukhuwah yang paling legal dalam islam kecuali ukhuwah islamiyah. Umat islam adalah keluarga yang saling menjungjung tinggi islam antar satu dengan yang lain. Saling membantu, dan mengasihi antar sesama.

Saat dikubur, kita tidak ditanya, saudaramu NU, FPI atau Muhammadiyah??. Tapi kita akan ditanya siapa saudaramu?? Muslimin wal muslimat. .

Umat islam tidak perlu lagi ribut hanya karna berbeda manhaj dakwah, atau ribut masalah khilafiyah. Organisasi islam adalah wadah untuk memperkuat ajaran dan amaliah. Diluar itu mereka yang diluar organisasi kita adalah saudara seislam. Imanlah yang telah mengikat kita menjadi satu.

Kita selalu menghargai kelompok lain yang tidak sepaham dalam ranah khilafiyah. Wahabi, misalnya. Mereka yang selalu melakukan aksi pembid'han terhadap amaliah kita. Maka kita tidak diam saja, agar orang awam mengerti bahwa amaliah kita berdiri diatas dalil agama. .

Seharusnya mereka malu. Mereka menyebut dirinya sebagai salafi, tapi sikapnya kepada khilafiyah tidak seperti pegangan para salaf :

نتعاون فيما اتفقنا عليه، ويعذر بعضنا بعضا فيما اختلفنا فيه

"kita saling membantu dalam apa yg kita sepakati bersama, dan saling memaklumi perbedaan"

Imam Syafi'i berkata :

رأيي صواب يحتمل الخطأ.. ورأي غيري خطأ يحتمل الصواب

"pendapatku benar tapi bisa jadi salah. dan pendapat selainku salah tapi juga bisa jadi benar"

MUTIARA SALAF UNTUK HATI YANG LALAI

Syair Imam Syafi'i RA:

عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ إِنْ كُنْتَ غَافِلاً # يَأْتِيْكَ بِالْأَرْزَاقِ مِنْ حَيْثُ لاَتَدْرِيْ

Bertakwalah kepada Allah bila kamu lalai.

Niscaya dia memberimu rezeki dari jalan yang tidak kamu ketahui.

فَكَيْفَ تَخَافُ الْفَقْرَ وَاللهُ رَازِقًا # فَقَدْ رَزَقَ الطَّيْرَ وَالْحُوْتَ فِى الْبَحْرِ

Bagaimana bisa kamu takut kefakiran, padahal Allah Maha Pemberi rezeki.

Sungguh.. Dia telah memberi rezeki kepada burung dan ikan di lautan luas.

وَمَنْ ظَنَّ أَنَّ الرِّزْقَ يَأْتِيْ بِقُوَّةٍ # مَا أَكَلَ الْعُصْفُوْرُ شَيْئًا مَعَ النَّسْرِ

Barang siapa menyangka bahwa kekuatan bisa mendatangkan rezeki,

Tentu burung pipit tidak akan makan apa apa (karena kalah tanding) dengan burung elang (dalam mencari rezeki).

تَزُوْلُ عَنِ الدُّنْيَا فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِيْ # إِذَا جَنَّ عَلَيْكَ اللَّيْلُ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ

Kamu pasti akan meninggalkan dunia. Dan sungguh kamu tidak mengetahui, apabila malam tiba apakah kamu akan tetap hidup sampai besok pagi?

فَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ # وَكَمْ مِنْ سَقِيْمٍ عَاشَ حِيْنًا مِنَ الدَّهْرِ

Berapa banyak orang sehat yang meninggal tanpa sakit.

Dan berapa banyak orang sakit namun tetap hidup bertahun-tahun.

وَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا # وَأَكْفَانُهُ فِى الْغَيْبِ تُنْسَجُ وَهْوَ لاَ يَدْرِيْ

Berapa banyak anak muda yang hanyut dalam tawa ketika sore dan pagi.

Padahal kain kafan untuknya sedang dijahit sementara dia tidak menyadarinya.

فَمَنْ عَاشَ أَلْفًا وَأَلْفَيْنِ # فَلاَ بُدَّ مِنْ يَوْمٍ يَسِيْرُ إِلَى الْقَبْرِ

Siapa saja yang hidup seribu atau dua ribu tahun.

Suatu hari nanti ia pasti akan mendatangi kuburan.

Reposted from @matankediriraya

Kebenaran Harus Menarik Melebihi Kebatilan

KH Ahmad Bahauddin Nur Salim atau yg bisa disapa Gus Baha' menjelaskan tentang tips menghadapi kebatilan. Menurut dia, untuk menghadapinya perlu dengan akal sehat dan metode yg benar. Akal sehat tentu menerima kebenaran sudah sewajarnya lebih menarik daripada kebatilan.

"Membela kebenaran itu maknanya apa, karena kebenaran itu sudah mempunyai eksistensi secara permanen. Caranya adalah bagaimana kebenaran itu menarik dan kebatilan tidak menarik," jelasnya di auditorium STAI Al-Anwar Sarang Rembang (17/11)

Jangan sampai terjadi yg batil itu lebih menarik, sedangkan yg hak tidak menarik. Untuk itu sebagai Muslim harus menunjukkan kebahagiaan dalam beribadah, karena ibadah adalah sebuah kebenaran, dan kebahagiaan sebagai wujud ketertarikan melaksanakannya. Terutama bagi kiai-kiai yg jadi idola santrinya.

"Jangan sampai di dunia ini terjadi yg hak itu tidak menarik dan yang bathil itu menarik. Sehingga menurut saya, kiai gak bahagia itu dosa besar. Karena apa, orang mau jadi kiai, atau mengidolakan kiai karena kiainya bahagia," jelasnya sembari tertawa ringan di depan para hadirin.

Kebahagiaan tersebut harus juga ditunjukkan kepada siapa saja. Baik kiai dengan santrinya, kiai saat berada di tengah masyarakat maupun ke keluarganya. Sekali menunjukkan sikap tidak bahagia, figur yang diidolakan tersebut jadi tidak menarik.

"Apalagi kalau sampai terjadi, kiainya bertengkar dengan istrinya, tidak akur dengan saudara dan tetangganya, ini jadi figur yang tidak menarik lagi," katanya.

Sementara orang-orang yang tidak shalat hidupnya, lanjut Gus Baha', lebih bahagia. Liburannya ke Hawai dan Bali. "Lama-lama orang akan berpikir, kok jadi kiai nasibnya seperti itu, jadi orang tidak shalat kok seperti itu," terangnya.

Dengan demikian, sikap bahagia itu harus menjadi target orang saleh setiap tindak tanduknya. Sehingga mampu menjadi teladan yang bisa membuat adem bagi para pengikutnya.

"Makanya menurut saya, target yang harus dicapai orang-orang shaleh itu bahagia. Sehingga agama ini oleh Nabi disebut membawa kebahagiaan dunia dan akhirat," tutupnya

Reposted from @santri.milenial.id

Durhaka 200 Tahun diampuni Karena Cinta Rosulullah ﷺ

Ada seorang laki laki yang durhaka kepada Allah selama 200 tahun, ia menentang dan berani terhadap Allah, ketika ia mati, kaum bani isroil pun mengambil jasadnya dari rumahnya dan membuangnya di tempat sampah, Kemudian Allah memberikan wahyu kepada nabi Musa untuk memandikan, mengkafani, mensholati di tempat peribadatannya bani isroil, nabi Musa pun melakukan perintah tersebut. Melihat hal itu, mereka kaum bani isroil terkejut terheran-heran, lantas mereka memberitahu pada nabi Musa bahwa laki2 itu bukan dari golongan bani isroil, dia durhaka pada Allah, selalu berbuat maksiat.

Nabi musa berkata " aku tau, akan tetapi Allah memerintahkanku untuk melakukan hal tersebut"

Bani isroil berkata "tanyalah pada Tuhanmu, mengapa demikian"

Akhirnya nabi Musa bertanya kepada Allah dan berkata " sesungguhnya engkau mengetahui apa yg mereka ucapkan" lalu Allah memberikan wahyu kepada nabi Musa, yang isinya; "memang benar dia durhaka kepda ku 200 tahun, hanya saja pernah suatu hari dia *membuka kitab taurot kemudian melihat nama kekasihku yg tertulis di kitab tersebut yakni nabi Muhammad, dia menciumnya dan meletekannya di kedua matanya , kemudian Aku menerima rasa syukurnya, dan mengampuni dosa2 nya selama 2 tahun.

اللهم اجعلنا من أهل محبته ﷺ وشفاعته...

Kitab risalah fi at taalluq bi jaanibihi wal 'ukuufu bi baabihi .

Reposted from @serambilirboyo

Sholawat keatas Nabi

 اللهم صل علي سيدنامحمد وعلي عليه وصحبه وسلم😊

Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah SWT di dalam firman Nya surat al ahzab ayat 56 : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. .

۞ اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰ عَلِى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞


 "Orang yang bershalawat berarti orang itu telah menyebut kekasih Allah. Maka orang itu sama saja berdzikir atau menyebut Allah tanpa hijab."

Abah Guru Sekumpul

Gus Dur : Perbedaan NU dan Muhammadiyah

Di emperan masjid selepas sholat maghrib, para wartawan mengerubungi Gus Dur. Belum sempurna Gus Dur menyandarkan punggungnya ke tembok, pertanyaan berat disodorkan kepada dirinya. "Gus, bagaimana pandangan Islam tentang Indonesia yang memilih bentuk negara Pancasila, bukan negara Islam?" tanya wartawan. "Menurut siapa dulu, NU atau Muhammadiyah?" tanya Gus Dur balik. "NU, deh Gus," kata wartawan. "Hukumnya boleh. Karena bentuk negara itu hanya wasilah, perantara. Bukan ghayah, tujuan." Jawab Gus Dur. "Kalau menurut Muhammadiyah?" tanya wartawan. "Sama," jawab Gus Dur singkat.

Wartawan melanjutkan pertanyaan berikutnya,

"Kalau melawan Pancasila, boleh tidak Gus? Pancasila kan bukan Al-Qur'an?" "Menurut NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus Dur. "Muhammadiyah, coba," kata wartawan. "Tidak boleh. Pancasila itu bagian dari kesepakatan, perjanjian. Islam mengecam keras perusak janji," jawab Gus Dur. "Kalau menurut NU?" kata wartawan. "Sama," jawab Gusdur singkat.


Sampai di sini, para wartawan mulai jengkel. Mereka merasa dikerjain Gus Dur. Jawaban menurut NU dan Muhammadiyah kok selalu sama. "Anda gimana sih, Gus. Kalau memang pandangan NU dan Muhammadiyah sama, ngapain kami disuruh milih menurut NU atau Muhammadiyah?" Tanya wartawan. "Ya .. kita harus dudukkan perkara pemikiran organisasi para ulama itu dengan benar, mas. Nggak boleh serampangan," jawab Gus Dur. "Serampangan bagaimana?" sahut wartawan. "Kalau Muhammadiyah itu kan ajarannya memang merujuk ke Rasulullah," jawab Gus Dur. "Lha, kalau NU?" tanya wartawan. "Sama." 😅😂🤣

Keutamaan Shalawat Thibb al-Qulub

Syaikh Ahmad Ibn Muhammad al-Shawiy al-Malikiy berkata; “Apabila shalawat Thib al-Qulub dibaca sebanyak 400 kali atau 2000 kali, diniatkan buat orang sakit, maka dengan izin Allah, penyakit apapun akan sembuh.” (Syaikh Ahmad Ibn Muhammad al-Shawiy, al-Asrar al-Rabbaniyyah Wa al-Fuyudh al-Rahmaniyyah Ala Shalawat al-Dardiriyyah (Surabaya: Bungkul Indah) h. 46) .

Dihikayatkan ada orang mendatangi Habib Ahmad Ibn Hasan al-Atthas di kota Huraidhah, ia mengadukan perihal matanya yang telah mengalami gangguan penglihatannya. Kemudian Habib Ahmad mengusap kedua mata orang tersebut dan beliau memerintahkan agar ia memperbanyak membaca shalawat Thibb al-Qulub. 

Habib Ahmad lalu berkata: “Habib Muhammad Ibn Zain Baabud telah mengabarkan diriku bahwa ia berkata; mataku pernah mengalami ganguan penglihatan sehingga aku minta solusi kepada Habib Shalih Ibn Abdullah al-Atthas kemudian beliau mengusap kedua mataku dan beliau memerintahkan agar aku membaca shalawat Thibb al-Qulub setiap hari sebanyak 300 kali, maka aku amalkan shalawat itu sehingga aku diberikan kesembuhan yang segera. (Habib Abu Bakar  Ibn Abdullah al-Atthas, Mafatih al-Sa’adat Fi al-shalawat Ala Sayyid al-Sadat h. 23) .

Risalah Kitab Barzanji

Barzanji merupakan kitab yang berisikan tentang kisah perjalanan Rasullulah, pujian-pujian kepadanya, serta doa-doa. Bagi umat nahdiyin barzanji bukan lagi hal yang asing, tidak hanya dibaca ketika perayaan hari lahir Nabi saja, tetapi juga dijadikan rutinan setiap malam Jumat oleh sebagain besar umat nahdiyyin. Dinamakan Al-Barjanzy karena dinisbahkan kepada nama desa pengarang yang terletak di Barjanziyah kawasan Akrad (kurdistan). Kitab tersebut nama aslinya ‘Iqd al-Jawahir (Bahasa Arab, artinya kalung permata) sebagian ulama menyatakan bahwa nama karangannya adalah I’qdul Jawhar fi mawlid an Nabiyyil Azhar, yang disusun untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, meskipun kemudian lebih terkenal dengan nama penulisnya.

Kitab Maulid Al-Barzanji karangan beliau ini termasuk salah satu kitab maulid yang paling populer dan tersebar luas ke pelosok negeri Arab dan Islam, baik Timur maupun Barat. Bahkan banyak kalangan Arab dan non-Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara-acara keagamaan yang sesuai. Kandungannya merupakan khulasah (ringkasan) Sirah Nabawiyah yang meliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannya sebagai rasul, hijrah, akhlak, peperangan hingga wafatnya.

Syaikh Ja’far Al-Barzanji dilahirkan pada hari Kamis awal bulan Zulhijjah tahun 1126 di Madinah Al-Munawwaroh dan wafat pada hari Selasa, selepas Asar, 4 Sya’ban tahun 1177 H di Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi`, sebelah bawah maqam beliau dari kalangan anak-anak perempuan junjungan Nabi SAW.

Sayyid Ja’far Al-Barzanji adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad SAW dari keluarga Sa’adah Al Barzanji yang termasyur, berasal dari Barzanj di Irak. .

Website @tebuireng.online


Jangan kejar cepatnya, (namun) kejarlah lancarnya

Dawuh KH Muhammad Arwani Amin Kudus Allahu Yarham :

"Jangan kejar cepatnya, (namun) kejarlah lancarnya"

Beberapa point bisa diambil dari dawuh beliau :

1. Ketika nderes, menghafal atau muroja'ah, fokuslah pada lancar, maksudnya fokus pada penguasaan, gpp ditempuh lama waktunya tapi benar" melekat hafalan kita.

2. Jika memang ingin menghafal alqur'an dg cepat, imbangi dg usaha lahir batin yang juga besar menuju ke sana. Karena makna hafal itu bisa bunyi bukan sekedar pernah hafal.

3. Setiap orang punya kelebihan & kekurangan masing". Jangan gengsi kalau kita memang sedikit lambat dari teman kita. Fokus saja dg kemampuan kita sendiri

4. Sedikit namun menguasai (hafal) lebih baik daripada banyak namun tak bunyi sama sekali.

Semoga kita dapat menikmati semua prosesnya, mau lambat mau cepet, semoga diparingi berkah manfaat lan lanyah, amin.

Ketika merasa tidak ada siapapun yang bisa membantu

Ketika merasa tidak ada siapapun yang bisa membantu, ingatlah pertolongan Allah Subhanahu wata'ala

Jika ingin ditolong Allah maka jadilah penolong agama Allah terlebih dahulu.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

"Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS Muhammad ayat 7)

Ayat ini merupakan perintah Allah kepada mukmininn agar mereka menolong agama-Nya, berdakwah kepada-Nya, dan berjihad melawan musuh-musuh-Nya dengan mengharapkan keridhaan-Nya.

Jika mereka melakukan hal itu, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menolong mereka dan meneguhkan mereka, yakni menguatkan mereka dengan kesabaran, ketenangan, dan keteguhan serta membuat badan mereka dapat bersabar di atasnya serta menolong mereka terhadap musuh mereka.

Ini adalah janji dari Allah Yang Maha Pemurah yang benar janji-Nya, bahwa barang siapa yang menolong agama-Nya baik dengan ucapan maupun perbuatan, maka Dia akan menolongnya, memudahkan sebab-sebab pertolongan, seperti keteguhan dsb.

Dalam Tafsir Thobary dijelaskan bahwa yang dimaksud menolong Allah adalah menolong atau membantu Rosululloh dalam menyampaikan risalahnya, dan membantu Rosul dalam menghadapi musuh musuhnya.

KAYA DAN CUKUP

" Kemiskinan hanya terjadi bagi orang yang tidak pernah merasa cukup.⁣

Sedangkan orang yang telah mencukupkan dirinya maka hakikatnya dia adalah orang kaya yang sesungguhnya. "⁣

-Adi Hidayat-⁣

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:⁣


وَاَ نَّهٗ هُوَ اَغْنٰى وَ اَقْنٰى ۙ ⁣


"dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan."⁣

(QS. An-Najm 53: Ayat 48)⁣

Thursday, August 27, 2020

AMALKAN DOA INI SETELAH SHOLAT NAK

 ALLAHUMMA A’INNI ‘ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBAADATIK

Ini adalah doa yang diwasiatkan karena cintanya Rasulullah kepada Mu'adz, berdoalah pada akhir sholat (sebelum salam)

"...Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu).” (HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih)

Sunday, August 23, 2020

Belajar Ilmu Zuhud Dari Mbah Jalil Tulungagung

Santri bertanya "Mbah Yai, apa yang dimaksud dengan zuhud dalam kitab Ihya' Ulumuddin ?" 

"Kamu belum paham ya?" "Belum, Mbah." "Sana, isi bak mandinya sampe penuh dulu...!" "Baik, Mbah..." Lalu si santri bergegas mengisi dua bak mandi yg besar-besar. Dia menimba air dari sumur 

"Sampun Mbah. Sudah selesai, Mbah...!" "Capek nggak kamu?" "Enjih, capek, Mbah." "Ya sudah, sekarang kamu mandi dulu. Habis itu ke rumahku ya..." "Njih, Mbah." 

Setelah mandi si santri sowan ke rumah Mbah Kyai Jalil "Sudah rampung mandinya?" "Sudah, Mbah." "Airnya kamu habiskan?" "Ya mboten, Mbah. Secukupnya aja." "Itulah zuhud. Cari harta sebanyak-banyaknya tapi dipakai secukupnya. Sisanya biar dimanfaatkan orang lain."

Inilah yang disebut ilmu lelampahan, langsung praktek. Dan kyai kita dahulu banyak yang ahli mengajarkan semacam ini.

Imam Al Ghazali berkata di dalam mukadimah kitab Ihya':

 ﻭﻟﻴﺲ اﻟﺰﻫﺪ ﻓﻘﺪ اﻟﻤﺎﻝ ﻭﺇﻧﻤﺎ اﻟﺰﻫﺪ ﻓﺮاﻍ اﻟﻘﻠﺐ ﻋﻨﻪ ﻭﻟﻘﺪ ﻛﺎﻥ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼﻡ ﻓﻲ ﻣﻠﻜﻪ ﻣﻦ اﻟﺰﻫﺎﺩ . 

"Zuhud bukan berarti tidak punya harta. Zuhud adalah kosongnya hati dari (cinta berlebihan) kepada harta. Sungguh Nabi Sulaiman alaihi salam termasuk orang yang Zuhud di dalamnya kerajaannya"

Bagi kita mungkin secara teoritis terlihat mudah. Namun dalam kenyataannya, ikan pindang yang akan kita makan lalu diembat sama kucing, ngejarnya sampai ke luar rumah... Ilmu dari Gus Tajul Mafakhir, Putra Kyai Utsman Al Ishaqi...

Karomah Mbah Ma'shum Dari Lasem

Tanda-tanda keutamaan Mbah Ma’shum telah diketahui secara kasyaf oleh Mbah Kholil Bangkalan, seorang wali Qutub yang amat masyhur. Dikisahkan, sehari sebelum kedatangan Mbah Ma’shum ke Bangkalan, Mbah Kholil menyuruh para santri membuat kurungan ayam. Kata Mbah Kholil, “Tolong aku dibuatkan kurungan ayam jago. Besok akan ada ayam jago dari tanah Jawa yang datang ke sini. ”Begitu Mbah Ma’shum datang, yang saat itu usianya sekitar 20-an tahun, beliau langsung dimasukan ke kurungan ayam itu. Mbah Ma’shum disuruh oleh Mbah Kholil untuk mengajar Kitab Alfiyah selama 40 hari. .

Yang aneh, pengajaran dilakukan oleh Mbah Ma’shum di sebuah kamar tanpa lampu, sedangkan santri-santrinya berada di luar. Mbah Ma’shum hanya 3 bulan di Bangkalan. Ketika hendak pulang, Mbah Kholil memanggilnya dan didoakan dengan doa sapujagad. Lalu, saat Mbah Ma’shum melangkah pergi beberapa meter, beliau dipanggil lagi oleh Mbah Kholil dan didoakan dengan doa yang sama. Hal ini terjadi berulang hingga 17 kali.

Firasat yang Tajam

Sebagaimana umumnya para Wali Allah, Mbah Ma’shum juga dikaruniai karamah. Beliau tahu kapan dirinya akan meninggal. Ketika Kyai Baidhowi wafat pada 11 Desember 1970, Mbah Ma’shum menyatakan bahwa 2 tahun lagi dirinya akan wafat – pernyataan ini menjadi kenyataan. Menurut seorang saksi, Mbah Ma’shum ketika di depan jenazah Mbah Baidhowi, beliau seperti berbicara dengan almarhum, dan berkata, “Ya, 2 tahun lagi saya akan menyusul.”

Mengajar atau Menolong Orang juga “Dzikir”

Kisah lain, sambil memijit badan Mbah Ma’shum, Abrori Akhwan, yang kala itu, awal dekade 1960-an, masih menjadi santri di pesantren Mbah Ma’shum, Al-Hidayat, dalam benaknya terlintas pertanyaan, kenapa Mbah Ma’shum tak pernah menggunakan peci haji atau sorban bila keluar rumah, tidak pernah berdzikir dalam waktu yang lama, dan tidak banyak kitab kuning di rumahnya.

Pikiran itu rupanya terbaca oleh Mbah Ma’shum. Tak lama kemudian, ia berujar, “Seorang kiai tidak harus menggunakan peci haji atau sorban. ‘Berdzikir’ kepada Allah bisa dilakukan langsung secara praktek, seperti misalnya kita mengajar atau menolong orang, tidak harus dalam waktu lama dengan bebe­rapa bacaan tertentu. Kitab kuning sebenarnya banyak, tapi dipinjam oleh Ali, anak sulungku.

Insya Allah akan Kembali

Ketika dalam perjalanan silaturahim ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, Mbah Ma’shum kehilangan kacamata di kereta api yang tengah meluncur, antara Tegal dan Pekalongan. Menyadari hal itu, ia kemudian mengajak para pengikutnya membaca surah Adh-Dhuha. Dan ketika sampai ayat wawajadaka dhaallam fahada, ayat tersebut dibaca delapan kali.

“Dengan membaca surah tersebut, insya Allah barang kita yang hilang akan kembali. Setidaknya Allah akan memberikan ganti yang sesuai,” katanya kemudian.

Ketika rombongan mampir ke rumah Kiai Faturrahman di Kebumen, Mbah Ma’shum melihat sebuah kacamata di lemari kaca tuan rumah, persis miliknya yang hilang. Dengan spontan ia berkata, “Alhamdulillah.”

Kepada Kiai Faturrahman, ia bertanya, “Apa ini kacamata saya?”

Dijawab Kiai Faturrahman dengan terbata-bata, “Ya mungkin saja, Mbah….”

Kemudian kacamata itu diambil dan dipakai oleh Mbah Ma’shum.

Kendaraan Soal Belakang

Kali ini soal dokar. Santri yang mengawal Mbah Ma’shum kebingungan. Se­telah maghrib, sudah menjadi kebiasaan, dokar di daerah Batang, Pekalongan, tidak akan ada yang berani keluar ke­cuali kalau dicarter. Namun Mbah Ma’shum berkata, “Shalat dulu, kendaraan soal belakang.”

Ketika itu rombongan Mbah Ma’shum sudah sampai di sebuah mushalla. Maka shalatlah mereka secara berjama’ah. Bahkan dilanjutkan hingga shalat Isya.

Setelah semua selesai, rombongan pun melanjutkan perjalanan. Dan, tanpa diduga, begitu rombongan keluar dari halaman mushalla, lewatlah sebuah do­kar kosong. Mereka pun menaikinya. (Disarikan dari berbagai Sumber) @bangkitmedia_com terimakasih.

NADHOM IMRITHI

Judul asli kitab ini adalah ad-Durrotu al-Bahiyyah Nadzmu al-Ajurumiyyah. Tetapi di kalangan kita lebih beken dengan sebutan Imrithi. Sebetulnya Imrithi adalah nisbat daerah asal pengarangnya, yakni Amrith atau Imrith, nama sebuah desa di Mesir. Barangkali lebih simpel menyebutnya kitab Imrithi ketimbang judul aslinya yang panjang.

Pengarangnya bernama lengkap Yahya bin Nur ad-Din Abi al-Khoir bin Musa al- Imrithi as-Syafi’i al-Anshori al-Azhari, berjuluk Syarof ad-Din. Ia adalah ulama abad ke-16 M. yang merupakan seorang sarjana al-Azhar. Julukannya yang lain ialah an-Nadzim, karena kepiawannya dalam membuat nadzom. Dan karyanya dalam bentuk nadzom yang paling terkenal, tentu saja kitab Imrithi yang sedang kita bahas ini.

Imrithi adalah kitab yang menadzomkan Jurumiyyah, sebuah kitab ilmu nahwu tingkat dasar yang sudah pernah saya buatkan satu artikelnya tersendiri. Maksud menadzomkan yaitu pengarang mengambil materi-materi di dalam Jurumiyyah yang berbentuk prosa, lalu dikreasi ulang menjadi karangan yang berbentuk sajak. Membuat prosa menjadi sajak memang sudah menjadi tradisi kepenulisan di dunia Arab.

Biasanya, masa ngaji Imrithi berada di tengah-tengah antara Jurumiyyah dan Alfiyyah. Jumlah nadzom yang ada di dalamnya mencapai 254 bait. Mayoritas santri di pondok pesantren tradisional pasti pernah menghafalkannya. Ada yang berhasil hafal keseluruhan, tetapi ada pula yang sebatas mukadimah. Bahkan di beberapa pesantren ada yang menjadikan Imrithi sebagai syarat kenaikan kelas.

Contohnya adalah Lirboyo. Di sana ada syarat bagi santri kelas 3 Tsanawiyyah untuk hafal Imrithi agar bisa naik ke tingkat Aliyyah. Meski ada pihak yang bilang bahwa menghafal bukanlah metode belajar yang baik, tetapi pesantren tetap memegang teguh prinsip al-hifzu nishful fahmi, hafal itu setengah dari paham. Dan prinsip ini masih terbukti ampuh menjadi pintu gerbang pemahaman santri.

Saya ngaji kitab Imrithi sebelum mondok di Lirboyo, tepatnya ketika saya masih di rumah. Guru saya adalah bibi saya sendiri, Ustazah Siti Masyitoh, yang merupakan alumni Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiat, salah satu pesantren salaf khusus putri di Lirboyo. Dan ngaji Imrithi adalah momen yang sangat berarti dalam kehidupan saya pribadi.

Ngaji Imrithi adalah momen ketika saya mulai memahami ilmu nahwu. Sebelumnya saya sama sekali tidak mengerti maksud dan fungsi dari materi-materi dalam ilmu nahwu. Jadi, Imrithi seakan-akan menjadi sebab ke-futuh-an saya.

Kitab Imrithi sudah bertahan selama 5 abad lamanya dan masih dikaji di banyak tempat. Tentu, ini membuktikan kualitas karangan ini sulit digantikan oleh karangan-karangan yang lebih baru. Dan ini tak hanya berlaku pada Imrithi saja, melainkan kitab-kitab lawas lainnya yang penggunaannya masih berlaku hingga sekarang.

Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kualitas batin para pengarangnya. Mereka masyhur sebagai orang-orang yang punya keikhlasan luar biasa. Mereka membuat karangan tidak demi kepentingan apa-apa melainkan lillahi ta’ala. Berbeda dengan di masa sekarang, yakni ketika orang-orang membuat sesuatu untuk kepentingan duniawi. Sehingga karangan yang didasari oleh keikhlasan punya jangkauan manfaat dan keberkahan yang tak ada bandingannya.

Ditulis oleh M ZAHID MURTADLO

Santri Ponpes Lirboyo Kediri dan Ponpes Al Hikmah Bandar Lampung.

Sumber tulisan https://alif.id/read/m-zahid-murtadho/mengenal-kitab-pesantren-21-barokah-kitab-imrithi-nadzoman-yang-sudah-bertahan-5-abad-b229399p/

KH.ZAINAL ABIDIN MUNAWWIR DAN TUKANG BECAK

"Ke Nggading berapa, Kang?" Mbah Zainal Abidin Munawwir, Krapyak, menawar becak.

"Monggo mawon. Terserah panjenengan, Mbah", tukang becak pasrah karena sudah kenal.

"Nggak bisa! Sampeyan harus kasih harga!"

"Yah... seribu, Mbah". Itu harga yang cukup lazim waktu itu, walaupun sedikit agak mahal.

"Lima ratus ya!"

Tukang becak nyengir,

"Masih kurang, Mbah..."

"Enam ratus!"

Tukang becak masih nyengir.

"Ya sudah... tujuh ratus!"

Tukang becak sungkan membantah lagi dan mempersilahkan Mbah Zainal naik.

Sampai tempat tujuan, Mbah Zainal mengulurkan selembar uang ribuan tapi menolak kembaliannya. Tukang becak bengong.

"Kalau tadi kita sepakat seribu, aku cuma dapat pahala wajib", kata Mbah Zainal, "kalau begini ini kan yang tiga ratus jadi shodaqohku".

Sumber: FB karomah para kiai

Nasehat Mbah Hamid Pasuruan tentang Shalat Subuh Berjamaah

Dawuh Yai Hamid; Shalat berjamaah shubuh menyimpan rahasia yang tak terhingga. Suatu Ketika ada tamu mengeluhkan soal sulitnya mendapat pekerjaan dan rezeqi, beliau bilang:

"Shalatlah shubuh berjamaah".

"Sembahyang shubuh jamaah! Gak usah takon wis, Nak, setengah tahunae rasakno. Lek koen akehan melarate karo enake, Yai ilokno. Siap aku. Di ilokno koen siap Aku, sukur koen ngelaksanakno shalat shubuh jamaah. Wes gak usah takon maneh, Muleh!".

(shalat shubuh jamaah! Gak usah tanya lagi, Nak, setengah tahun saja rasakan, kalau hidupmu banyakan melaratnya daripada enaknya, marahin Yai, siap aku, di maki kamu siap aku, tapi harus jamaah shubuh. Wes gak usah byk tanya lagi, sana pulang!")

Tamunya langsung mengkeret, tak berani bertanya lagi, lalu berpamitan.

Salah satu karamah Mbah Hamid yang tampak tiap tahunnya adalah, tiap bulan rajab, tiap hari, dapat di pastikan Ndalem beliau menjadi jujugan (langganan) buka puasa Nabi Khidir.

Smg Allah mudahkan rizqi kita berkat orang2 soleh amin.

TIAP MALAM ARWAH KEMBALI KE RUMAH

Mengenai subtansi pujian tersebut ternyata memiliki dalil yang kuat dalam kitab I’anatuthalibin Juz II.  


وورد أيضا أن ارواح المؤمنين تأتى فى كل ليلة الى سماء الدنيا وتقف بحذاء بيوتها وينادى كل واحد منها بصوت خزين يااهل واقاربى وولدى يامن سكنوابيوتنا ولبسوا ثيابنا واقتسموا اموالنا هل منكم من أحد يذكرنا ويتفكرنا فى غربتنا ونحن فى سجن طويل وحصن شديد فارحمونا يرحمكم الله. ولاتبخلوا علينا قبل أن تصيروا مثلنا ياعباد الله ان الفضل الذى فى ايديكم كان فى ايدينا وكنا لاتنفق منه فى سبيل الله وحسابه ووباله علينا والمنفعة لغيرنا فان لم تنصرف اى الارواح بشيئ فتنصرف بالحسرة والحرمان وورد أيضا عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال مالميت فى قبره إلاكالغريق المغوث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه او اخيه اوصديق له فاذا لحقته كانت أحب اليه من الدنيا ومافيها.


Keterangan dari hadits bahwa arwah orang-orang mukmin datang pada tiap malam ke langit dunia, dan berhenti di jurusan rumah-rumahnya dan berseru-seru dengan suara yang mengharukan seribu kali “wahai keluargaku, sanak-saudara, dan anak-anakku, wahai kau yang mendiami rumah-rumahku, memakai pakaianku dan membagi-bagi hartaku.

Apakah ada diantara kalian yang mengingat dan memikirkanku dalam pengasinganku ini dan aku berada dalam tahanan yang cukup lama dalam benteng yang kuat. Kasihanilah kami, maka Allah akan mengasihanimu. Janganlah kamu semua bakhil kepadaku sebelum kamu (berposisi) sepertiku.

Wahai hamba-hamba Allah sesungguhnya apa yang kau miliki sekarang dulu juga (pernah) ku miliki, hanya saja dulu aku tidak membelanjakannya di jalan Allah, dimana pemeriksaannya dan bahayanya menimpaku sedang kegunaannya bermanfaat kepada  orang lain”. 

Jika kamu (sanak, saudara dll) tidak memperhatikannya (arwah), maka mereka (arwah-arwah itu) tidak mendapatkan oleh-oleh sesuatupun dan mereka hanya akan mendapatkan penyesalan dan kerugian.

Ada pula hadits Rasulullah saw. beliau bersabda ”mayit itu di dalam kuburnya seperti orang hanyut yang meminta-minta tolong, mereka menungu-nunggu do’a dari anaknya, saudaranya atau teman-temannya. Makajika  do’a itu sampai kepadanya nilainya jauh kebih baik dibandingkan dunia seisinya. Demikianlah keterangan tentang kondisi arwah yang selalu menjenguk rumah dan keluarganya di setiap malam hari.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/51560/tiap-malam-arwah-kembali-ke-rumah

Tulisan Pegon/Pego dan Khasanah Pesantren

Adalah Pegon, sebuah metode penulisan literasi klasik yang diwariskan oleh para ulama Nusantara. Tradisi menulis dengan aksara Arab yang dimodifikasi (Arabic modified script) ini pertama kali dikenal dan tumbuh sejak abad ke-16 dan terus berkembang dengan segala kompleksitasnya hingga abad ke-21.

Memang, aksara ini aneh dan lain daripada yang lain. Dalam bentuk tulisan, Aksara Arab Pegon memang berbentuk huruf-huruf Arab, namun bahasa yang menjadi isi dari tulisann tersebut adalah bahasa Jawa, Sunda, Madura, Indonesia dan bahasa-bahasa daerah yang berkembang di Indonesia. Karena itulah, aksara ini dinamakan Arab Pegon.

Dalam menulis Pegon, harokat tidak lagi digunakan, tetapi diganti dengan huruf vokal. Kecuali jika ada kerancuan bacaan maka perlu dibantu dengan harokat. Selain itu, dalam aksara Pegon juga mengenal kata Serapan bahasa Arab adalah setiap kata yang berasal dari bahasa Arab tidak boleh ditulis Pegon, artinya harus ditulis sebagaimana aslinya, misalkan kata “Islam” ditulis sebagaimana mestinya. Dengan adanya huruf-huruf modifikasi dalam aksara Arab Pegon, pada hakikatnya, aksara ini mampu menjadi pelengkap aksara Arab atau huruf-huruf hijaiyyah ketika berinteraksi dengan sistem fonologis bahasa yang tidak terdapat dalam sistem fonologis Arab.

Kontribusi riil aksara Pegon dalam perkembangan dan pengembangan pembelajaran bahasa Arab di Indonesia adalah, pertama, menjadi media untuk menulis teks-teks keagamaan. Kedua, menjadi media untuk menerjemahkan kitab-kitab salaf dengan metode salaf utawi-iki-iku. Ketiga, menjadi media untuk membantu para santri dan siswa dalam menghafalkan mufrodat (kosakata) bahasa Arab dalam bentuk syi’ir. Keempat, menjadi gerbang besar bagi masuknya kosakata Arab ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Kelima, menjadi media untuk mengembangkan keterampilan membaca dan memahami teks. Keenam, menjadi media untuk mendalami tata bahasa Arab yang meliputi Nahwu, Sharaf dan Balaghah.

Aksara Pegon juga memiliki kontribusi yang nyata dalam perkembangan dan pengembangan pembelajaran bahasa Arab di Indonesia.  Kontribusi aksara Pegon ini terejawentahkan dalam pelaksanaan pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren salaf (salah satunya adalah Pondok Pesantren Lirboyo), madrasah diniyyah tradisional yang berada di bawah naungan LP Ma’arif Nahdlatul Ulama’, serta di universitas berbasis pesantren yang ada di Indonesia.

Mencari Ilmu itu Butuh Perjuangan

Komentar Imam al-Suyūthi Tentang Fiqh Asybāh wa an-Nadzōir⁣
Sungguh demi umurku hidup di dunia! Fan Asybāh ini tidak bisa dipahami hanya dengan angan-angan, kata-kata "akan saya kuasai" (tanpa usaha), "barangkali", "seandainya", dan tidak bisa dicapai kecuali oleh orang yang menyisingkan lengan ketekunannya, bersemangat, rela meninggalkan sanak keluarga, menyiapkan bekal, menyelami lautan, bersahabat dengan debu, konsisten mengulangi pelajaran siang dan malam.

Mempersiapkan dirinya untuk mengarang dan meringkas pelajaran. Orang yang demikian tidak memiliki motivasi kecuali kesulitan yang ia temui, yang kemudian akan ia selesaikan lalu dikuasai, dibantah dan menangkis bantahan, ketika dicela orang bodoh ia tak memperdulikan. ⁣
Dalam perumpamaannya ia sudah bisa memakai panah (canggih) sedangkan orang lain masih memukul besi untuk dibuat pedang (kudet). Mampu menguasai dan mengendalikan, hal tsb bukanlah mustahil seperti yang dikatakan penyair : ⁣
ليس على الله بمستنكر # أن يجمع العالم في واحد⁣
"Tidaklah aneh, apabila Allah memusatkan seluruh jagat raya kepada satu orang (karena ilmunya)"⁣
Secara garis besar Imam al-Suyūthi ingin mengatakan bahwa ilmu tidak bisa didapat kecuali dengan susah payah, mengejar harta dunia yang hina saja harus bersusah payah apalagi mengejar sesuatu yang mulia. Ilmu akan memberikan bagiannya kepada kita, apabila kita memberikannya secara keseluruhan dengan jiwa dan raga, maka sebagaimana pepatah mengatakan : "Man Jadda Wajada"⁣
Wallāhu'álam bis showāb

KISAH GURU BANGIL BERTEMU 40 WALI MASTUR

Siapa yang tak kenal dengan Guru Bangil / KH Syarwani Abdan?. Pasti nya setiap tahun ketika Haul beliau ramai Masyarakat Banjar yang pergi ke pulau jawa untuk menghadiri haul beliau. Beliau ada Guru nya KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghoni atau yang Masyhur dengan panggilan Abah Guru Sekumpul. Menurut cerita dari salah satu guru Pengajar di Pondok Pesantren Darussalam, Guru Bangil memiliki Guru yaitu Syaikh Ja'far Syaikhon/Habib Ja'far bin Syaikhon Assegaf Pasuruan .Beliau adalah seorang Wali Qutb nya Jawa pada Zamannya. Suatu ketika beliau pernah berucap kepada Guru Bangil. " Di tanah Jawa, yang menahan (menjadi penyandang bala) ada 40 orang wali mastur, jika ingin menemui nya mereka ziarahlah ke Ampel. ". Lalu.. pergilah KH Syarwani Abdan ke makam Sunan Ampel, sambil berjalan beliau melihat seseorang yang berjualan es, saat dilewati tiba tiba yang jualan es teriak . " Anaa wahid min arba'iin(aku salah satu dari yg empat puluh)".

berjalan terus guru Bangil tiba tiba berjumpa dengan pedagang mainan lalu berteriak pedagang mainan tersebut "Ana wahid min arba'in( Saya salah satu dari yang empat puluh). ". Sampai seterusnya Hingga yang ditemui beliau sampai 40 orang yg berpakaian biasa, tidak bersurban, tidak berselendang dan lain lain..
inilah Wali Allah Ta'ala

Maa syaa Allah.. yang namanya Waliyullah tidak dapat di tebak... Lalu.. Guru PP Darussalam yg bercerita tersebut berucap
لولا المستور لا خلق المشهور
Jika Tiada yang mastur(tersembunyi) Pasti tidak ada yang masyhur... Ambil i'tibar, janganlah menghina orang lain, janganlah sangka jahat dengan orang lain, siapa tau yang kita hina, yg kita sangka jahat itu adalah Waliyullah.. Mari bersangka baik antar sesama manusia jangan ada perbantahan dan perdebatan yang tidak penting. karna hanya membuang buang waktu dan menyia nyiakan Umur mu.. Wallahul muwafiq ilaa aqwamithoriq tsummassalamu alaikum wa rohmatullah wabarakatuh.. wallahu a'lam bishowab.. penulis : Muhammad Abdillah

Mbah Shobib Jepara, Pecinta Ahlulbait

Pada saat wafatnya Mbah Shobib (KH. Shobibur Rohman) ada rombongan santri yang sowan dan mengabarkan berita duka ulama asal Jepara itu kepada Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, Pekalongan.

Menanggapi itu, salah satu santri Habib Luthfi, yaitu KH. Abdullah Saad, bertanya mengenai Mbah Shobib kepada Habib Luthfi. Sontak beliau pun menjawab dengan kesaksian bahwa Habib Luhtfi belum pernah menjumpai kiai (ulama pribumi) yang rasa cintanya kepada ahlulbait (keturunan) Nabi Muhammad SAW melebihi Mbah Shobib. Lalu dengan keyakinan itu KH. Abdullah Saad pun percaya begitu saja karena itu merupakan dawuh gurunya.

Namun, dalam kesempatan lain KH. Abdullah Saad justru mendapat bukti cerita yang membenarkan dawuh Habib Luthfi tadi dari Habib Umar bin Ahmad Muthohhar, Semarang. Pada saat itu Habib Umar tiba-tiba nyeletuk tentang kekagumannya kepada Mbah Shobib yang dikenal sangat dermawan kepada siapapun.

“Wah Mbah Shobib niku lho leng cinta kaleh Ahlul-bait Nabi sak pol-pole nemen,” ujar Habib Umar kepada KH. Abdullah Saad di suatu forum.

“Kok saget bib?” jawab KH. Abdullah Saad.

“Kemarin itu Mbah Shobib datang ke rumah saya. Setelah saya bukakan pintu beliau langsung mendatangi kamar anak-anak saya, mengetuk pintu mereka dan memanggil-manggil mereka. Setelah dibukakan pintu oleh anak-anak saya Mbah Shobib langsung memberikan sejumlah uang yang tidak sedikit jumlahnya kepada mereka,” kata Habib Umar bercerit

“Sampai-sampai kalau saya sedang disambati anak-anak saya soal uang atau pengen beli ini dan itu saya wasilah ke Mbah Shobib. Yang begitu itu dulu pernah saya praktekkan waktu anak saya yang kecil meminta sepeda kepada saya pas kondisi keuangan sedang tidak stabil. Soalnya anak saya juga bilang kepada saya “Nanti kalau dalam waktu seminggu belum juga dibelikan tak adukan ke Mbah Shobib lho bah” begitu katanya sewaktu tak bilangin untuk bersabar nunggu uangnya terkumpul,” ujar Habib Umar disusul dengan tawa dan kagum kepada Mbah Shobib.

Mendengar cerita itu KH. Abdullah Saad langsung tambah yakin dan mantap dengan kemuliaan Mbah Shobib. Selain cerita itu juga banyak cerita lain tentang kedermawanan Mbah Shobib kepada masyarakat, utamanya sekitar kompleks Makam Sunan Muria.

Dalam cerita lain Mbah Shobib juga pernah melakukan hal yang sama kepada keluarga KH. Musthofa Bisri (Gus Mus) Rembang.(M.Farid)

*)Kisah ini disarikan dari ceramah yang disampaikan oleh Pengasuh Ponpes Al-Inshof, Solo, KH. Abdullah Saad di Terminal Kompleks Makam Sunan Muria, Selasa (28/08/18)

4 ORANG YANG TIDAK AKAN TERSENTUH API NERAKA


‎ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ، ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ،ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻛُﻢْ ﺑِﻤَﻦْ ﺗُﺤَﺮَّﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ؟ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﻫَﻴِّﻦٍ، ﻟَﻴِّﻦٍ، ﻗَﺮِﻳﺐٍ، ﺳَﻬْﻞٍ . رواه ابو يعلى والطبراني والترمذي وهو صحيح بشواهده كما قاله بعض الحفاظ


Artinya: 

Nabi Saw berkata, "Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram (tersentuh api) neraka?. Para sahabat berkata, "Iya, wahai Rasulallah!". .

Beliau menjawab, "(Haram tersentuh api neraka) orang yang Hayyin, Layyin, Qorib, Sahl".


PENJELASAN :


1. HAYYIN

Orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan dzahir maupun batin. Tidak labil gampang marah, grusah-grusuh dalam segala hal, penuh pertimbangan. Tidak gampangan memaki, melaknat dan ngamuk tersulut berita yang sampai padanya.

2. LAYYIN

Orang yang lembut dan kalem, baik dalam bertutur-kata atau berbuat. Tidak kasar, main cantik sesuai aturan, tidak semaunya sendiri, segalanya tertata rapi. Tidak galak yang suka memarahi orang yang berbeda dan tidak mentolerirnya sedikitpun. Identik tidak suka melakukan pemaksaan pendapat.

3. QORIB

Bahasa maduranya 'bherenca' atau jawanya 'gati', akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan orang yang diajak bicara. Tidak acuh tak acuh, cuek-bebek, gampang berpaling. Biasanya murah senyum jika bertemu dan wajahnya berseri-seri dan enak dipandang.

4. SAHL

Orang yang gampangan, tidak mempersulit sesuatu. Selalu ada solusi bagi setiap permasalahan. Tidak suka berbelit-belit, tidak menyusahkan dan membuat orang lain lari dan menghindar.

Keempat kata memiliki makna yang mirip, sama dan saling melengkapi dalam bingkai Akhlakul karimah.

Semoga ALLAH SWT mengaruniai kita semua sifat-sifat mulia tersebut.

Hukum Dzikir dengan Mengulang 'Allah, Allah, Allah'

Ada banyak sekali ragam bacaan dzikir yang dipraktikkan kaum muslimin, ada yang pendek dan ada pula yang panjang.

Beberapa bacaan dzikir yang populer adalah semisal takbir (Allâhu akbar), tahmid (al-hamdu lillâh), tahlil (lâ ilâha illAllah), hauqalah (lâ haula walâ quwwata illâ billâh) dan sebagainya yang semua ulama sepakat akan kebaikannya. 

Namun, ada satu lafal dzikir yang dipermasalahkan oleh sebagian pihak, yakni ketika berdzikir dengan hanya mengulang nama Allah saja sehingga menjadi:

"Allah, Allah, Allah, Allah...." Dzikir dengan satu kata “Allah” saja semacam ini kerap dijumpai dalam lelaku ilmu tasawuf. Mengomentari dzikir semacam ini, Syekh Ibnu Taymiyah berkata:


والذكر بالاسم المفرد مظهرا ومضمرا بدعة في الشرع وخطأ في القول واللغة فإن الاسم المجرد ليس هو كلاما لا إيمانا ولا كفرا


"Dzikir dengan isim mufrad (satu kata), baik berupa kata asli (Allah) ataupun kata ganti (Huwa) adalah bid’ah dalam syariat, salah secara etika berbicara dan keliru secara bahasa.

Hadits tersebut menambah bukti bahwa dzikir dengan menyebut “Allah, Allah” tidaklah terlarang, bahkan sebaliknya merupakan kebajikan yang membuat kiamat takkan terjadi bila ia masih terucap di muka bumi.

Karena itulah, wajar sekali bila para ulama tasawuf terkemuka mengajarkan dzikir semacam ini, salah satunya adalah Hujjatul Islam Imam al-Ghazali yang menjelaskan cara-cara berdzikir untuk selalu mengingat Allah, sebagaimana berikut :


فإن أصل طريق الدين القوت الحلال وعند ذلك يلقنه ذكراً من الأذكار حتى يشغل به لسانه وقلبه فيجلس ويقول مثلا الله الله أو سبحان الله سبحان الله أو ما يراه الشيخ من الكلمات 


“Maka sesungguhnya dasar dari jalan tasawuf adalah makanan yang halal. Maka ketika itu terpenuhi, hendaknya seorang guru mendiktekan pada muridnya salah satu macam dzikir hingga lisan dan hatinya sibuk dengan itu. Ia duduk dan misalnya berkata:

“Allah, Allah” atau “Subhanallah subhanallah” atau redaksi lain yang diajarkan oleh gurunya.” (al-Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Din, III, 77).

Adapun soal anggapan bahwa mengulang kata “Allah” saja adalah salah menurut bahasa sebab tak berupa kalimat sempurna seperti “Mahasuci Allah” atau “Allah Mahabesar”, maka anggapan ini tidak bisa menjadi dalil untuk mengharamkan dzikir semacam ini sebab meskipun tak lumrah sebab hanya satu kata, ia tetaplah berfungsi selayaknya redaksi dzikir yang panjang sebagai pengingat kepada Allah.

Imam ar-Ramli, salah satu ulama yang diakui sebagai mujtahid di kalangan mazhab Syafi’iyah, dalam kitab fatwanya pernah ditanya perihal hal ini dan beliau memberikan jawaban sebagai berikut :


ـ (سُئِلَ) عَنْ قَوْلِ الْقَائِلِ فِي مَجْلِسِ الذِّكْرِ اللَّهُ اللَّهُ فِي حَالِ صَحْوِهِ مِنْ اسْتِغْرَاقٍ هَلْ يُسَمَّى ذِكْرًا أَوْ لَا، وَإِذَا قُلْتُمْ بِأَنَّهُ لَا يُسَمَّى ذِكْرًا هَلْ يُثَابُ عَلَيْهِ أَمْ لَا؟ (فَأَجَابَ) بِأَنَّهُ لَا يُسَمَّى ذِكْرًا عُرْفًا لِعَدَمِ إفَادَتِهِ لَكِنَّهُ يُثَابُ لِقَصْدِ الذِّكْرِ كَمَا أَنَّ ذَا الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ آثِمٌ بِنُطْقِهِ بِحَرْفٍ وَاحِدٍ مِنْ الْقُرْآنِ بِقَصْدِ الْقِرَاءَةِ؛ لِأَنَّهُ نَوَى مَعْصِيَةً وَشَرَعَ فِيهَا، وَإِنْ لَمْ يُسَمَّ قَارِئًا


“Imam ar-Ramli ditanya tentang ucapan seseorang di majelis dzikir ‘Allah, Allah’ di saat ia tersadar dari keheningan dzikirnya, apakah itu disebut dzikir atau tidak? Dan bila tidak, apakah berpahala atau tidak?”

Ar-Ramli menjawab: “Secara kebiasaan yang berlaku, hal itu tidak disebut dzikir sebab bukan merupakan kalimat sempurna, tetapi pelakunya mendapat pahala sebab berniat dzikir, seperti halnya seseorang yang punya hadats besar berdosa ketika melafalkan satu huruf Al-Qur’an dengan niat membaca al-Qur’an, meskipun [secara kebiasaan] tidak disebut sebagai telah membaca Al-Qur’an,” (ar-Ramli, Fatawa ar-Ramli, IV, 358).

Adapun soal anggapan bahwa mengulang kata “Allah” saja adalah salah menurut bahasa sebab tak berupa kalimat sempurna seperti “Mahasuci Allah” atau “Allah Mahabesar”, maka anggapan ini tidak bisa menjadi dalil untuk mengharamkan dzikir semacam ini sebab meskipun tak lumrah sebab hanya satu kata, ia tetaplah berfungsi selayaknya redaksi dzikir yang panjang sebagai pengingat kepada Allah.

Imam ar-Ramli, salah satu ulama yang diakui sebagai mujtahid di kalangan mazhab Syafi’iyah, dalam kitab fatwanya pernah ditanya perihal hal ini dan beliau memberikan jawaban sebagai berikut :


ـ (سُئِلَ) عَنْ قَوْلِ الْقَائِلِ فِي مَجْلِسِ الذِّكْرِ اللَّهُ اللَّهُ فِي حَالِ صَحْوِهِ مِنْ اسْتِغْرَاقٍ هَلْ يُسَمَّى ذِكْرًا أَوْ لَا، وَإِذَا قُلْتُمْ بِأَنَّهُ لَا يُسَمَّى ذِكْرًا هَلْ يُثَابُ عَلَيْهِ أَمْ لَا؟ (فَأَجَابَ) بِأَنَّهُ لَا يُسَمَّى ذِكْرًا عُرْفًا لِعَدَمِ إفَادَتِهِ لَكِنَّهُ يُثَابُ لِقَصْدِ الذِّكْرِ كَمَا أَنَّ ذَا الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ آثِمٌ بِنُطْقِهِ بِحَرْفٍ وَاحِدٍ مِنْ الْقُرْآنِ بِقَصْدِ الْقِرَاءَةِ؛ لِأَنَّهُ نَوَى مَعْصِيَةً وَشَرَعَ فِيهَا، وَإِنْ لَمْ يُسَمَّ قَارِئًا


“Imam ar-Ramli ditanya tentang ucapan seseorang di majelis dzikir ‘Allah, Allah’ di saat ia tersadar dari keheningan dzikirnya, apakah itu disebut dzikir atau tidak? Dan bila tidak, apakah berpahala atau tidak?”

Ar-Ramli menjawab: “Secara kebiasaan yang berlaku, hal itu tidak disebut dzikir sebab bukan merupakan kalimat sempurna, tetapi pelakunya mendapat pahala sebab berniat dzikir, seperti halnya seseorang yang punya hadats besar berdosa ketika melafalkan satu huruf Al-Qur’an dengan niat membaca al-Qur’an, meskipun [secara kebiasaan] tidak disebut sebagai telah membaca Al-Qur’an,” (ar-Ramli, Fatawa ar-Ramli, IV, 358). Sumber website: @nuonline_id


Ngalap berkah dengan menata sandal


التبرُّكُ بالنَّعلين من الوليِّ أفضلُ منه بغيرهما لأنهما يَحمِلانِ الجُثَّةَ كلَّها . ( الفوائد المختارة : ٥٧٠ )

Ngalap berkah melalui sandal seorang wali lebih utama dari pada dengan selainnya. Karena sandal di gunakan untuk membawa jasad seutuhnya.

Satu hal unik yang sudah menjadi ciri khas santri adalah mereka suka berebutan menata sandal kyainya. Menata sandal kyai adalah bentuk kepatuhan yang tulus dan keta’dziman kepada sosok guru atau kyai dan diyakini didalamnya ada keberkahan. Santri menyebutnya sebagai upaya ngalap berkah.

Perbuatan menata sandal ini juga melibatkan  2 kyai besar Indonesia yaitu KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari saat mereka bersama berguru pada Kyai Sholeh Darat Semarang.

Keduanya selalu berebutan dan bersaing untuk dapat menata sandal kyainya. Sebagai ganjarannya, karena perbuatannya itu dimata Kyai keduanya dipandang sangat istimewa.

Kegiatan menata sandal ini terlihat sepele, namun ternyata ada dasar kisah dibalik perbuatan yang melibatkan 2 ulama besar Indonesia itu. Ceritanya adalah sebagai berikut :

Di zaman Rasulullah Saw ada seorang bocah berumur belasan tahun bernama Salman. Ia selalu datang lebih dulu ke Mesjid sebelum nabi Muhammad saw datang. Setelah nabi Muhammad saw masuk masjid, Salman kemudian bergegas merapikan dan membalik posisi sandal Rasulullah. Hal itu dilakukan setiap hari sehingga membuat Rasulullah saw penasaran untuk mengetahui siapa yang melakukan itu.

Suatu kali saat masuk Masjid, Rasulullah saw sengaja bersembunyi untuk melihat siapa orang yang merapikan dan mengubah letak sandalnya. Saat itulah dilihatlah Salman yang melakukannya.

Nabi Muhammad saw kemudian mendoakan Salman agar menjadi orang yang alim dalam ilmu Fiqh. Setelah dewasa dikalangan ulama Salman dikenal kemudian sebagai ahli Fiqh sesuai Nabi saw doakan terhadapnya