Sunday, March 27, 2022

MENANGIS DALAM SHALAT

Apakah benar menangis berdoa? Bentuk tangisan seperti apa yang berdoa?


Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ada perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai bentuk pertanyaan yang membuat shalat.


Mari kita lihat terlebih dahulu dengan dalil-dalil yang berkaitan dengan masalah ini.


Pujian Allah bagi orang-orang yang menangis dalam shalatnya. ayat pertama,


الَّذِينَ ا الْعِلْمَ لِهِ ا لَى لَيْهِمْ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا (107) لُونَ انَ ا انَ ا لَمَفْعُولًا (108) وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ خُشُوعًا (109)


“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi." Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'.” (QS. Al-Isra': 107-109)


Dalam ayat lainnya disebutkan,


وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا


“Dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis." (QS. Maryam: 58)


Dari 'Abdullah bin Asy-Syikkhir, ia berkata,


رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله ليه لم- لِّى الرَّحَى الْبُكَاءِ -صلى الله ليه لم-


"Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, ketika itu beliau menangis. Dari dada beliau keluar rintihan layaknya air yang mendidih." (HR. Abu Daud no. 904 dan Tirmidzi)


Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit keras, ada seseorang yang menanyakan imam shalat kemudian beliau mengucapkan,


ا ا لْيُصَلِّ النَّاسِ


"Perintahkan pada Abu Bakar agar ia mengimami shalat." 'Aisyah lantas berkata,


ا لٌ ا لَبَهُ الْبُكَاءُ


“Sesungguhnya Abu Bakar itu orang yang sangat lembut hati. ia membaca Al-Qur'an, ia tidak dapat menahan tangisnya." Namun beliau mengatakan, "Tetap perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam." (Muttafaqun 'alaih. HR. Bukhari no. 713 dan Muslim no. 418)


Dalam riwayat lain disebutkan, dari 'Aisyah, ia berkata,"


ا ا امَ امِكَ لَمْ النَّاسَ الْبُكَاءِ


“Sesungguhnya Abu Bakar jika seandainya Anda sebagai imam, orang-orang tidak mendengar bacaan doanya karena tangisannya.”


Imam Nawawi membawakan dua hadits di atas dalam kitab Riyadh Ash-Shalihin dalam bab 54 "Keutamaan Menangis Karena Takut Kepada Allah Ta'ala dan Rindu pada-Nya."


Dalil-dalil di atas menunjukkan secara implisit bahwa orang yang menangis dalam shalat karena takut pada Allah, tidak berdoa. Juga telah ada bukti secara eksplisit bahwa Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam dan sahabat Abu Bakar radhiyallahu 'anhu menangis shalatnya.


Lantas menangis seperti apa yang dibolehkan dan tidak dibolehkan?


Syaikh Muhammad bin Shalih Al-:Utsaimin rahimahullah berkata, 'Menangis ketika membaa Al-Qur'an, saat sujud, begitu pula saat berdo'a adalah sifat orang-orang shalih. Bahkan orang seperti itu layak diterima."


Adapun jika menangis karena urusan duniawi dan tidak bisa, shalatnya batal. Adapun jika mampu untuk mengatasi dan menangisnya dengan suara, maka shalatnya batal menurut para imam dari empat madzhab. Namun Imam Syafi'i dan Imam Ahmad dalam hal ini menyatakan batal dengan syarat jika muncul dua huruf.


Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah menjelaskan, "Menangis dalam shalat jika seperti takut pada Allah dan mengingat perkara akhirat, begitu pula karena ayat yang dibaca seperti saat melewati ayat-ayat yang menyebutkan janji dan ancaman, maka tidak mudah shalat. jika menangis karena musibah yang menimpa atau semacamnya, maka berdoa. Bisa menangis karena hal tersebut berkaitan dengan perkara di luar shalat. Karenanya perkara-perkara di luar shalat atau perkara lain tidak mungkin agar tidak berdoa. Intinya, memian berbagai macam hal yang tidak terkait dengan shalat yang berakibat pada kekurangan saja di dalam shalatnya."


WALLAHUa'lam

0 comments :

Post a Comment