Tuesday, March 8, 2022

HUKUM AKAD NIKAH ONLINE

Dalam akad nikah yang dilakukan secara online, baik melalui aplikasi zoom meeting dan sebagainya, terdapat dua hal yang perlu dijangkau:

Pertama, ijab qabul pernikahan yang dilakukan secara online tergolong shighat kinayah (tidak jelas). Sementara akad nikah disyaratkan menggunakan shighat yang syari atau jelas. Penjelasan Habib Zain bin Smith :

اَلتِّلْفُوْنُ كِنَايَةٌ فِي الْعُقُوْدِ كَالْبَيْعِ وَالسَّلَمِ وَالْإِجارَةِ، فَيَصِحُّ ذَلِكَ بِوَاسِطَةِ التِّلْفُوْنِ،أَمَّا النِّكَاحُ فَلَا يَصِحُّ بِالتِّلْفُوْنِ لِأَنَّهُ يُشْتَرَطُ فِيْهِ لَفْظٌ صَرِيْحٌ، وَالتِّلْفُوْنُ كِنَايَة

“Telepon menjadi shighat kinayah dalam beberapa akad, seperti akad jual beli, akad pemesanan dan akad sewa; maka akad-akad tersebut itu sah dilakukan dengan perantara telepon. Adapun pada akad nikah maka tidak sah, karena dalam akad nikah disyaratkan harus ada lafal yang jelas, sedangkan telpon itu kinayah.” [1]

Kedua, tidak adanya kesatuan majelis secara offline yang memungkinkan kedua orang saksi melihat dua pelaku akad, yaitu calon mempelai pria dan wali mempelai wanita yang menikahkannya, serta mendengar shigat ijab qabul dari mereka secara langsung. Sebagaimana dimaklumi, akad nikah disyaratkan harus persaksian secara langsung oleh dua orang saksi.

Meskipun dalam fikih kontemporer, akad muamalah melalui perantara alat komunikasi modern yang dinilai sah, tetapi demikian tidak berlaku untuk akad nikah. Sebab, dalam akad nikah, disyaratkan membuktikan langsung dari dua orang saksi. Sebagaimana yang ditegaskan Dr. Wahbah Az-Zuhaili:


أَنَّ الْقَوَاعِدَ السَّابِقَةَ لَا تَشْمَلُ النِّكَاحَ لِاشْتِرَاطِ الْإِشْهَادِ فِيْهِ

“Sesungguhnya kaidah-kaidah yang telah dijelaskan (keabsahan akad muamalah dengan perantara alat-alat modern) tidak mencakup akad nikah, karea di dalamnya disyaratkan adanya persaksian langsung.”[2]

Atas pertimbangan tersebut, akad nikah online dihukumi tidak sah. Meski demikian, ada solusi yang bisa diambil yakni melalui perwakilan dari pihak yang tidak bisa hadir kepada pihak yang hadir di majelis akad. []waAllahu a’lam


Sumber :

[1] Al-Fawaid al-Mukhtarah, hlm. 246

[2] Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, VII/157


@Pondoklirboyo

0 comments :

Post a Comment