Sunday, March 13, 2022

Istighfar pelebur DOSA

Sebagaimana terdapat dalam hadits shahih, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


ا ا الَ : ا اغْفِرْ لِي الَ : لِمَ لَهُ ا الذَّنْبَ لِعَبْدِي ا الَ ا . اغْفِرْهُ لِي الَ : لِمَ لَهُ رَبًّا الذَّنْبَ لِعَبْدِي لْيَفْعَلْ ا اءَ الَ لِكَ : فِي الثَّالِثَةِ الرَّابِعَةِ


“Jika seorang hamba melakukan dosa, lalu ia berkata: Wahai Rabbku, aku betul-betul telah melakukan dosa, ampunilah aku. Rabbnya menjawab, “Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku." Kemudian ia melakukan dosa lainnya, lalu ia pun mengatakan pada Rabbnya, "Wahai Rabbku, aku betul-betul telah melakukan dosa lainnya, ampunilah aku." Rabbnya menjawab, "Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku. melakukanlah sesukamu (maksudnya: selama engkau melakukan dosa lalu bertaubat, maka Allah akan mengampunimu, pen)." Kemudian ia pun melakukan dosa lain yang ketiga atau keempat." (HR. Muslim no. 2758)


Dalam shahih Muslim, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


لَوْ لَمْ ا لَذَهَبَ اللَّهُ لَجَاءَ لَهُمْ


“Seandainya kamu sekalian tidak melakukan dosa sama sekali, niscaya Allah akan memusnahkan kalian. Setelah itu, Allah akan mengganti kalian dengan umat yang pernah berdosa. Kemudian mereka akan memohon ampunan kepada Allah (beristighfar) dan Allah pun pasti akan mengampuni mereka." (HR. Muslim no. 2749)


Dapat kita katakan bahwa sebagai pelebur dosa adalah istighfar (mohon ampunan pada Allah) disertai dengan taubat. Hal ini sebagaimana mestinya dapat dilihat pada hadits,


ا ا ادَ الْيَوْمِ ا


“Bukanlah orang yang terus melakukan dosa orang yang meminta ampunan (beristighfar) walaupun ia kembali melakukan dosa dalam sehari sebanyak seratus kali.”(HR. Abu Daud no. 1514 dan At Tirmidzi no. 3559. Hadits ini adalah hadits yang dhoif karena majhulnya Maula Namun hadits ini memiliki booster (syahid) dalam riwayat Ath Thobroni tentang do'a, hadits no.1797, sehingga kesimpulannya hadits ini hasan)


sebagian ulama mengatakan bahwa istighfar tanpa taubat pun dapat melebur dosa. Penjelasan lebih jauh tentang hal ini diulas di tempat lainnya. Karena istigfar yang disertai dengan taubat, itulah yang ada pada orang yang ingin bertaubat. Sedankan istighfar yang tidak disertai dengan taubat, maka ini akan didapati pada sebagian orang yang beristighfar, di mana istighfar di dalamnya terdapat khosyah (rasa takut yang sangat pada Allah), ada pula rasa ingin kembali pada-Nya. Inilah yang dapat menggugurkan dosa-dosanya. Sebagaimana masalah ini dapat kita lihat tentang hadits "bithoqoh", orang yang memiliki kartu "Laa ilaha illallah,". Kartu tersebut ternyata lebih berat dari dosa-dosanya yang begitu banyak. Ini semua karena ia memiliki shidq (sifat selalu membenarkan) dan ikhlas menghapuskan dosa-dosa yang ada. Begitu pula dosa seorang pezina yang ia memberikan minuman pada seekor anjing karena di dalam hati ada iman. Masih banyak contoh lainnya selain itu.


WaLLAAHUa'lam

0 comments :

Post a Comment