Saturday, March 5, 2022

CARA TAUBAT DARI ZINA

 “Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747).

Yang jelas, perlu dipahami bahwa berzina adalah dosa besar

Jika ada yang pernah berzina sebelum menikah, ingatlah bahwa zina itu termasuk dosa besar.

Dalil yang menyatakan zina termasuk dosa besar adalah yang disebutkan dalam ayat surah Al Furqan. Dalam ayat disebutkan,

"Dan orang-orang yang tidak menyembah Rabb yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Furqan: 68-70)

Pasangan pezina boleh menikah jika telah bertaubat

Allah Ta'ala berfirman,

"Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang orang yang mukmin." (QS. An-Nuur: 3)

Cara taubat dari zina

Cara taubat yang benar adalah dengan taubat nasuha, taubat yang tulus. Maka cara taubat dari zina adalah dengan memenuhi syarat taubat secara umum.

Allah Ta'ala perintahkan untuk melakukan taubatan nasuha,

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni murninya)." (QS. At-Tahrim: 8)

Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan mengenai taubat nasuha sebagaimana diutarakan oleh para ulama, "Taubat nasuhayaitu dengan menghindari dosa untuk saat ini, menyesali dosa yang telah lalu, bertekad tidak mengulangi dosa itu lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya atau mengembalikannya." (Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, 7:323)

Tujuh cara taubat dari zina adalah:

1. Ikhlas karena Allah

2. Bersegera bertaubat, tidak menunda-nunda

3. Menyesal

4. Kembali taat dan tinggalkan maksiat

5. Bertekad tidak mau mengulangi lagi

6. Kumpul bersama orang-orang shaleh, tinggalkan teman yang rusak

7.Terus menambah kebaikan agar menghapus dosa-dosa.

Jika akhirnya menikah dengan pasangan lain, apakah harus berterus terang pernah berzina?

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Wahai sekalian manusia, aku telah mengingatkan kalian untuk berhati-hati pada batasan-batasan Allah. Barangsiapa terjerumus dalam perbuatan yang jelek, hendaknya ia menutupi dirinya dengan tirai Allah. Karena barangsiapa memberitahukan perbuatannya kepada kami, maka kami pasti akan menegakkan ketetapan hukum Allah atasnya." (HR. Ath-Thahawi dalam Syarh Musykil Al-Atsar, 1: 86; Al-Hakim, 4: 244; Al-Baihaqi, 8: 330. Syaikh 'Abdullah Al-Fauzan dalam Minhah Al-'Allam, 8: 435 menyatakan bahwa sanad hadits ini kuat, zahirnya shahih. Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


لا يستر الله على عبد في الدنيا إلا ستره الله يوم القيامة


"Jika Allah menutupi dosa seorang hamba di dunia, maka Allah akan menutupinya pula pada hari kiamat." (HR. Muslim, no. 2590)

Pendapat yang paling kuat menurut para ulama, siapa saja yang terjerumus dalam maksiat atau terjerumus dalam dosa yang semestinya terkena hukuman hadd, maka baiknya ia menutupi dirinya dan segera bertaubat. Cukup antara dirinya dan Allah saja yang mengetahui dosa yang pernah diperbuat.

Kesimpulan

Bagi yang pernah melakukan zina, bersegeralah bertaubat, jangan ditunda-tunda. Lalu sekarang harus berubah menjadi lebih baik dan tinggalkan. lingkungan yang jelek, beralih pada lingkungan yang baik.

Semoga Allah beri taufik dan hidayah.


Penulis oleh Muhammad Abduh Tausikal, MSc Dikutip dari Artikel https://remajaislam.com Editor oleh Puspitadewi @_puspii

Taipei, 27 Februari 2022









0 comments :

Post a Comment