Wednesday, March 9, 2022

JANGAN BOSAN BERDO'A

Untuk mewujudkan impian, janganlah mengharap Yang Maha Kuasa. Kadang kita lalai dan hanya mengandalkan diri kita sendiri yang lemah dan tidak memiliki kemampuan apa-apa. Maka perbanyaklah do'a. Karena setiap do'a pasti bermanfaat. Allah Ta'ala berfirman,


ا لَكُمْ


“Berdoalah kepada-Ku, pasti akan kuperkenankan bagimu.” (QS. Al Mu'min: 60)

Jika ada yang bertanya, "Aku sudah sering berdo'a, namun mengapa impianku belum tercapai juga?" Kami bisa memberi jawaban sebagai berikut:

Pertama : Do'a boleh jadi terkabul, namun kita saja yang tidak mengetahui bentuk terkabulnya. Terkabulnya do'a bisa jadi dengan dipalingkan dari kejelekan dari do'a yang kita minta. Dan boleh jadi Allah simpan terkabulnya do'a tadi di akhirat kelak. Sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


« ا لِمٍ لَيْسَ ا لاَ لاَّ اهُ اللَّهُ ا لاَثٍ ا لَ لَهُ ا ا لَهُ الآخِرَةِ ا لَ لَهُ ا ا لَهُ الآخِرَةِ ا ال الُوا اً . الَ « اللَّهُ »


“Tidak ada seorang muslim memanjatkan doa pada Allah selama tidak melakukan dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan memberi Anda tiga hal: Allah akan segera mengabulkan do'anya, Allah akan menyimpannya di akhirat, dan Allah akan melakukannya menghindarkan darinya kejelekan yang semisal." Para sahabat lantas berkata, "Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo'a." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata, "Allah nanti yang mengabulkan permintaan kalian." (HR. Ahmad, dari Abu Sa'id; derajat hasan)

Contoh seseorang berdo'a, “Allahummar-zuqnii, Allahummar-zuqnii” (Ya Allah, berilah aku rizki. Ya Allah, berilah aku rizki). Boleh jadi do'a tersebut, Allah kabulkan segera atau diakhirkan. Allah Ta'ala Maha Mengetahui yang terbaik untuk hamba tersebut. Bahkan boleh jadi pula, Allah simpan do'a tersebut untuk meninggikan derajatnya di surga. Ini tentu saja lebih tinggi dari kebahagiaan di dunia. Kebahagiaan di akhirat tentu jauh berbeda dari kebahagiaan di dunia. Malik bin Dinar berkata,


لو انت الدنيا الآخرة لكان الواجب لى الآخرة الدنيا


“Seandainya dunia adalah emas yang akan fana, dan akhirat adalah tembikar yang kekal abadi, maka tentu saja seseorang wajib memilih sesuatu yang kekal abadi (yaitu tembikar) daripada emas yang nanti akan fana. Lalu bagaimana lagi jika akhirat itu adalah emas yang akan kekal abadi dan dunia adalah tembikar yang akan fana?"

Kedua: Terkabulnya do'a boleh jadi diakhirkan agar seseorang tetap giat dan bersemangat dalam berdo'a. Ketika ia giat berdo'a, maka ia akan mendapatkan ketinggian derajat di akhirat kelak. cinta kita perhatikan apa yang terjadi pada para Nabi 'alaihimush sholaatu wa salaam. Mereka terus saja berdo'a dan memperbanyak do'a, namun terkabulnya do'a mereka diakhirkan agar mereka tetap semangat dalam berdo'a. Di antara contohnya adalah Nabi Ayyub 'alaihis salam yang diberi cobaan penyakit selama 18 tahun sehingga ia pun dijauhi kerabat dan yang lainnya. Namun ia tetap terus berdo'a dan berdo'a. Allah pun memujinya karena kesabarannya tersebut,


ا اهُ ابِرًا الْعَبْدُ ابٌ


“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)." (QS. Shaad: 44)

Ketiga: Boleh jadi do’a tersebut sulit terkabul karena beberapa faktor penghalang. Di antara faktor penghalang adalah seseorang mengangkat tangan ke langit, namun ia sering mengkonsumsi makanan, minuman  dan menggunakan pakaian yang haram atau diperoleh dari hasil yang haram (sebagaimana disebut dalam hadits riwayat Muslim no. 1015, dari Abu Hurairah). Inilah yang membuat do'a seseorang sulit terkabul. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita rajin mengintrospeksi diri, siapa tahu do'a kita tidak kunjung terkabul karena sebab mengkonsumsi yang haram.


WaLLAAHUa'lam

0 comments :

Post a Comment