Saturday, March 19, 2022

Lisan yang Berganti Jempol

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata:

"Kami mendapati para pendahulu kami yg shalih tidak melihat nilai suatu ibadah pada puasa ataupun shalat. Akan tetapi melihat nilai ibadah ada pada menahan diri dari membicarakan kehormatan manusia. Maka orang yang banyak shalat pada malam hari dan puasa pada siang harinya jika ia tidak bisa menjaga lisannya, maka ia bangkrut pada hari kiamat nanti." (At Tamhiid 17/443)

Begitu mudah lisan/jempol kita mengeluarkan kalimat hinaan bagi saudaranya sendiri. Merasa diri lebih mulia seolah lupa dengan aib yang juga sama besarnya.

Dan yang lebih parahnya hati merasa puas sudah menghina orang lain. Lupa jika suatu saat nanti ada penyesalan yg mungkin akan ditangisi.

Seolah tidak ada hari dimana semua akan dipertanggungjawabkan. Dan ketika itu tiba dirimu menangis meminta dihidupkan kembali untuk memperbaiki lisan/jempol mu di dunia.

Sudah sadarkah kita ? Bahwa mengumpulkan amalan tidak semudah mengumpulkan dosa. Lalu mengapa kita rela menghapus semua amalan itu hanya dengan lisan yg tak terjaga dan jempol yg senantiasa mengetik hal yg tidak baik.

0 comments :

Post a Comment