Sunday, August 23, 2020

Mencari Ilmu itu Butuh Perjuangan

Komentar Imam al-Suyūthi Tentang Fiqh Asybāh wa an-Nadzōir⁣
Sungguh demi umurku hidup di dunia! Fan Asybāh ini tidak bisa dipahami hanya dengan angan-angan, kata-kata "akan saya kuasai" (tanpa usaha), "barangkali", "seandainya", dan tidak bisa dicapai kecuali oleh orang yang menyisingkan lengan ketekunannya, bersemangat, rela meninggalkan sanak keluarga, menyiapkan bekal, menyelami lautan, bersahabat dengan debu, konsisten mengulangi pelajaran siang dan malam.

Mempersiapkan dirinya untuk mengarang dan meringkas pelajaran. Orang yang demikian tidak memiliki motivasi kecuali kesulitan yang ia temui, yang kemudian akan ia selesaikan lalu dikuasai, dibantah dan menangkis bantahan, ketika dicela orang bodoh ia tak memperdulikan. ⁣
Dalam perumpamaannya ia sudah bisa memakai panah (canggih) sedangkan orang lain masih memukul besi untuk dibuat pedang (kudet). Mampu menguasai dan mengendalikan, hal tsb bukanlah mustahil seperti yang dikatakan penyair : ⁣
ليس على الله بمستنكر # أن يجمع العالم في واحد⁣
"Tidaklah aneh, apabila Allah memusatkan seluruh jagat raya kepada satu orang (karena ilmunya)"⁣
Secara garis besar Imam al-Suyūthi ingin mengatakan bahwa ilmu tidak bisa didapat kecuali dengan susah payah, mengejar harta dunia yang hina saja harus bersusah payah apalagi mengejar sesuatu yang mulia. Ilmu akan memberikan bagiannya kepada kita, apabila kita memberikannya secara keseluruhan dengan jiwa dan raga, maka sebagaimana pepatah mengatakan : "Man Jadda Wajada"⁣
Wallāhu'álam bis showāb

0 comments :

Post a Comment