Saturday, August 29, 2020

Nasehat Jalaludin Rumi Sebelum Meninggal

Tahun 1273, sebagai tahun dimana Rumi menderita sakit yang sangat serius, dokter-dokter yang datang untuk mengobati demamnya tak tahu apa penyebabnya, menyadari hal itu dokter-dokter kehilangan harapan, dan masyarakat yang ada di Konya hanya berharap pada sebuah keajaiban.

Namun tidak bagi Rumi, beliau sangat bahagia dan senang, kebahagiaannya itu dilukiskan dalam sebuah puisi:

Mengetahui bahwa adalah Engkau yang mengambil kehidupan, kematian menjadi sangat manis. Selama aku bersama-Mu, kematian bahkan lebih manis dibandingkan dengan kehidupan itu sendiri

Bagi Rumi, ia tidak datang ke penjara yang disebut "dunia", ia hanya ingin pulang ke tempat asal-Nya.

Kematian bagi seorang Jalaluddin Rumi, bukanlah sebuah perpisahan yang meninggalkan semua hal yang telah dimiliki, akan tetapi kematian adalah pertemuan kembali dari segala kepunyaan yang sebelumnya tidak dimiliki. Oleh sebabnya itu, banyak orang yang mengistilahkan kematian sebagai "malam pertemuan kembali". Dan sebelum wafat beliau memberi nasehat: "Aku harap kalian takut dengan Tuhan dimana pun kalian berada, makanlah sedikit saja, tidur sedikit, bicara sedikit, tahanlah diri kalian untuk melakukan kejahatan, tetaplah berdoa dan berpuasa, menerima tanpa mengeluh terhadap tingkah laku yang buruk dari orang lain. Orang terbaik adalah seseorang yang berbuat kepada semua orang, dan pembicaraan terbaik adalah pembicaraan yang sedikit dan ringkas, tapi komprehensif, dan semua pujian hanyalah milik Allah." Semoga nasehat Rumi ini bisa terilhami di hati kita semua. Sebagaimana yang pernah beliau katakan: "Ketika kami mati, jangan mencari makam kami di bawah tanah. Kalian bisa menemukan kami di dalam hati-hati yang penuh dengan cinta.

Sumber : kompasiana

0 comments :

Post a Comment