Saturday, April 2, 2022

MENJAGA HAK ALLAH

Ada suatu nasihat yang pernah disampaikan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada sahabat junior, Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, berikut potongan hadits tersebut yang penuh makna,

ا اللَّهَ

“Jagalah hak Allah, niscaya Allah akan menjagamu.”(HR. Tirmidzi, no. 2516 dan Ahmad, 1:293).

Disebutkan dalam Jami' Al-'Ulum wa Al-Hikam (1:462), yang dimaksud menjaga batasan-batasan, hak-hak, perintah, dan larangan-larangan Allah. Itu membuat seseorang menjaganya dengan melaksanakan perintah Allah, larangan-Nya, dan tidak melebihi batas-Nya (berupa perintah maupun larangan Allah).Inilah yang disebutkan dalam firman Allah,

ا ا لِكُلِّ ابٍ ,مَنْ الرَّحْمَنَ الْغَيْبِ اءَ لْبٍ

“Inilah yang dilakukan untuk melatih, (yaitu) Setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-Nya), (yaitu) orang yang takut kepada Tuhan yang Pemura sedang Dia tidak melihat (nya) dan Dia datang dengan hati yang bertaubat.”(QS. Qaaf: 32-33)

Bentuk menjaga hak Allah

1. garis shalat, bahkan ini adalah bentuk perkara yang paling penting untuk dijaga.

2. Menjaga bersuci, karena bersuci adalah pembuka shalat.

3. Menjaga kepala dan perut. Bentuk menjaga kepala adalah gangguan penglihatan, penglihatan dan lisan dari berbagai keharaman.Bentuk menjaga perut adalah menjaga apa yang ada di dalamnya yaitu menjaga hati dari perkara haram, serta menjaga perut dari memasukkan makanan dan minuman yang haram.

4. Menjaga lisan dan video.

5. Belajar ilmu agama sehingga bisa menjalankan ibadah dan muamalah dengan baik, serta berdakwah dengan ilmu untuk diajarkan pada yang lain.

Balas sesuai amal perbuatan

Barang siapa menjaga diri dengan melakukan perintah dan larangan larangan, maka ia akan mendapatkan penjagaan dari Allah Ta'ala. Sebagaimana dalam nasihat pada Ibnu 'Abbas yang kita kaji ini disebutkan,

ا اللَّهَ

“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.”

Inilah yang dimaksud al-jazaa' min jinsil 'amal, yaitu balasan sesuai dengan amal perbuatan.

Apa saja balasan bagi yang menjaga hak Allah?

Balas pertama:

Allah akan menjaga untuk urusan dunianya, akan diberi penjagaan pada badan, anak, keluarga, dan harta.

Dalam surah Ar-Ra'du ayat ke-11 disebutkan,

لَهُ ا لْفِهِ الل

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikuti bergiliran, di muka dan di belakang, menjaganya atas perintah Allah.” (QS. Ar-Ra'du:11)

Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa manusia memiliki malaikat yang selalu mengikutinya, yang menjaga (mengawal) malam dan siang, menjaganya dari kejelekan dan kecelakaan.

Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan, “Mereka adalah para malaikat yang akan selalu menjaganya atas perintah Allah. Jika datang ajal barulah malaikat-malaikat tadi akan meninggalkannya.”Hal yang sama dijelaskan pula oleh 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu.

Mujahid rahimahullah berkata, "Setiap orang yang dipercaya akan dijaga oleh para malaikat, yang menjaganya ketika tidur dan ketika bangunnya, dijaga dari gangguan jin, manusia, dan hewan berbisa. Tidaklah ada gangguan yang datang melaikan ia mengatakan, 'Ada sesuatu di belakangmu.' televisi ada sesuatu yang Allah izinkan akan menimpanya, maka pasti jadi ketetapan yang tidak mungkin."(Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, 20245, dari jalur Al-Mu'tamir, dari Laits bin Abu Sulaim, dari Mujahid).


Balas kedua:

Jika ia menjaga hak Allah pada waktu muda dan kuat, Allah akan menjaganya pada waktu tua dan lemah.Allah akan terus menjaga penglihatan, penglihatan, daya, kekuatan, serta kecerdasan.

Ibnu Rajab rahimahullah pernah menceritakan bahwa ulama yang sudah berusia di atas seratus tahun. Namun ketika itu, mereka masih diberi kekuatan dan kecerdasan. Diceritakan bahwa di antara ulama tersebut pernah ditemukan dengan lompatan yang sangat jauh. Ulama tersebut mengatakan,

الجَوَارِحُ اهَا المَعَاصِي الصِّغَرِ ا اللهُ لَيْنَا ال

“Anggota badan ini selalu aku jaga agar jangan sampai berbuat maksiat di kala aku muda. Balasannya, Allah menjaga anggota badanku ini di waktu tuaku.”

Namun ada orang yang sebaliknya, sudah berusia senja, jompo dan biasa mengemis pada manusia. Para ulama pun mengatakan tentang orang tersebut,

ا اللهُ اللهُ

"Inilah orang yang selalu melalaikan hak Allah di waktu mudanya, maka Allah pun melalaikan dirinya di waktu tuanya."

Balas ketiga:

Begitu pula Allah akan menjaga keturunan orang saleh yang selalu taat kepada Allah. Di antaranya kita dapat melihat pada kisah dua anak yatim yang mendapat penjagaan Allah karena ayahnya adalah orang yang saleh.

Allah Ta'ala berfirman,

ا الْجِدَارُ انَ لِغُلَامَيْنِ الْمَدِينَةِ انَ لَهُمَا انَ ا الِحًا

“Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayah adalah seorang yang saleh.” (QS. Al-Kahfi: 82).

Umar bin 'Abdil 'Aziz pernah berkata, "Barangsiapa seorang mukmin itu mati (artinya: ia selalu menjaga hak Allah), maka Allah akan selalu menjaga keturunan-keturunannya."

Sa'id bin Al-Musayyib mengatakan pada anaknya,

لَأَزِيْدَنَّ لاَتِي لِكَ اءً

“Wahai anakku, aku selalu memperbanyak shalatku dengan tujuan agar Allah selalu menjagamu.” 

Balas keempat:

Allah akan menjaganya dari berbagai macam gangguan.

sebagian salaf berkata, "Siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menjaga dirinya. Siapa yang menyia-nyiakan takwa, maka Allah akan menyia-nyiakan dirinya. Ingatlah, Allah itu Mahakaya (Al-Ghaniy), tidak butuh pada hamba-Nya. ”

Di antara bentuk penjagaan dari gangguan adalah Allah akan menjaga hamba dari gangguan hewan.

Buktinya adalah cerita pertama dari bekas budak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bernama Safinah. Ketika perahunya rusak, ia terdampar di suatu pulau dan tidak mengetahui jalan pulang. Ketika itu Safinah melihat singa. Singa itu malah jalan bersama Safinah hingga singa tersebut menunjukkan jalan pulang kepadanya. Ketika singa tersebut sudah mengantarkan pada jalan yang benar, maka singa tadi mengeluarkan suara seolah-akan ia berpisah dengan Safinah, lalu singa itu kembali. 

Juga ada kisah kedua dari Ibrahim bin Adham. Ia pernah berhasil di suatu kebun. Ketika itu datang ular lalu berada di mulutnya. Ular tersebut terus bergoyang hingga terdengar suara. Namun Ibrahim bin Adham terus terjaga dari ular tersebut sampai ia terbangun. 

Balas kelima:

Penjagaan yang lebih dari empat penjagaan di atas yaitu Allah akan menjaga agama dan imannya, serta menjaganya dari syubhat dan syahwat yang haram.

Bagaimana jika kita tidak menjaga hak Allah, malas ibadah, malas dekat dengan-Nya, banyak bermaksiat?

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata,

لَمْ اللهَ لاَ الل لَّ

“Siapa saja yang tidak menjaga hak Allah, berarti ia tidak mendapatkan penjagaan dari Allah 'azza wa jalla."


WALLAHUa'lam

0 comments :

Post a Comment