Sunday, January 9, 2022

TAMPARAN KERAS DARI NASI BUNGKUS

ASTAGHFIRULLAH...

Jangan sampai kedermawanan kita adalah sesama Ceritanya begini,

Bapak ini, pengangkut sampah.

Saat kuhampiri dan kutawarkan nasi

Beliau dengan sumringah mengucap syukur.

Lalu ia berkata,

“Dipoto (selfie) dulu mba,”!!! derajat

Padahal aku tak berniat memotonya, krn posisi berhenti kami bertahan di depan jalan.. “Pak, maaf ya kalau bapak.” “Ga apa-apa mba, kalau orang miskin dapet nasi aja seneng. Walaupun jadi ga punya muka.” Ya Rabb..

Faghfirlii

Faghfirlii.. Lantas aku duduk menemaninya.

Berceritalah dia.

Dulu, saat awal-awal ada yang bagi nasi ia sangat malu ketika harus difoto. Bahkan sempat bertemu dengan seseorang yang memberi nasi bungkus dengan cara waktu menerima nasi bungkus harus menghadap ke kamera untuk di poto

Namun seiring waktu, perut ternyata lebih penting dari ego.

Ia tak lagi berkeberatan difoto bersama pemberi nasi bungkus dan tak juga mempermasalahkan harus menghadap ke kamera

Asalkan sebungkus nasi bisa mengganjal perutnya. “Ya mba, kalo dapet nasi kan bapak bisa nyisihin 10 ribu buat dibawa pulang.” Katanya sambil menyuap nasi bungkus.

Aku rasanya ditabok tabok sama si bapak.

Ya Allah.. Jangan sampai kedermawanan membuat kami lalai.

Jangan sampai sebungkus nasi mereka..

Jangan sampai hati mereka terluka.

Jangan sampai kesombongan mampir di benak kita saat memberikan nasi

Ah, pak.

Doakan saya dan teman-teman agar bisa berbagi tanpa melukai pak.

Doakan kami agar bisa berbagi namun tetap menghargai, Karena sungguh, kita sedang memperjuangkan surga.

Jangan sampai, perjuangan ini ternoda dan kita perjalanan bersama dalam kobaran api neraka.

Naudzubillah tsumma naudzubillah

Doakan kami ya, teman-teman agar selalu lillah dalam perjuangan ini.

Dan aku pun selalu mendoakan teman-teman, agar Allah luaskan rezekinya untuk terus membersama dalam ikhlas bersedekah

Allah yubaarik fiikum

0 comments :

Post a Comment