Al-Haytham sangat produktif dalam menulis buku. Sejarah mencatat, ia telah menulis tak kurang dari 200 karya. Semua meliputi banyak bidang, seperti fisika, matematika, rekayasa teknik (engineering), astronomi, pengobatan, psikologi, anatomi, dan optalmologi (ilmu kedokteran mata).
Dalam bidang optik, al-Haytham bahkan digelari ilmuwan zaman modern sebagai "Bapak Ilmu Optik Modern." Karyanya telah terhimpun dan masih dapat dijumpai hingga kini, yaitu Kitab al-Manazir, diterjemahkan jadi The Book of Optics.
Buku tersebut menjelaskan ihwal teori mengenai cahaya. Hipotesisi yang diajukannya terbilang revolusioner dan mendahului zaman. Sebab, teorinya berbeda dengan teori-teori waktu itu, baik yang berkembang di dunia Timur maupun Barat.
Sebagai contoh, ia menentang teori Ptolemy and Euclid yang menganggap, benda dapat terlihat karena cahaya yang keluar dari mata manusia. Ibnu Haytham menegaskan, bukan itu yang terjadi. Justru, cahaya datang dan/atau terpantul dari objek yang dilihat. Cahay itu lalu masuk ke mata sehingga terjadilah aktivitas melihat. Ia tak berhenti pada gagasan tersebut. Lebih lanjut, al-Haytham pun bereksperimen dengan kamera lubang jarum (pinhole camera).
Kitab al-Manazir juga menjelaskan teori tentang pembiasan cahaya. Di dalamnya, al-Haytham menjelaskan ihwal eksperimen yang dilakukannya dalam memilah cahaya putih menjadi warna-warni pelangi. Ia juga berjasa besar dalam menjelaskan penggunaan dan mekanisme kerja lensa cembung (convex), khususnya untuk memperbesar objek yang dilihat. Prinsip convex yang ditemukan al-Haytham kelak pada abad ke-13 digunakan untuk membuat kacamata. Kitab al-Manazir sudah menyinggung berbagai ulasan tentang sifat cahaya, tujuh abad sebelum Sir Isaac Newton mengulasnya dalam karyanya.
Karena selalu menyajikan hipotesis dan data dengan berbasis eksperimen, sejarawan juga menggelarinya sebagai "Ilmuwan Modern Pertama." Dalam hal ini, al-Haytham mempelopori penggunaan eksperimen dengan parameter yang terkontrol untuk verifikasi atas sebuah teori. Ia juga kerap memaklumkan pentingnya keraguan sebagai laku kerja seorang ilmuwan sejati.
kisah Full : https://youtu.be/dpdghCK5ck8
Sumber : Vertizone
0 comments :
Post a Comment