Sunday, December 27, 2020

Nyai Khairiyah Hasyim : Pendiri Sekolah Perempuan Pertama di Makkah

Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim adalah seorang perempuan NU yang terkenal ‘alim dalam ilmu agama, pelopor pesantren perempuan pertama di Indonesia, bahkan pernah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Arab Saudi atas dedikasinya dalam pendidikan

Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim dilahirkan pada tahun 1908 M (1326 H) di Tebuireng, Jombang. Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim merupakan puteri pertama dari Hadratus Syaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari dan Nyai Hj. Nafiqoh.

Setelah menikah dengan K.H. Ma’shum ‘Ali, Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim kemudian diutus Hadratus Syaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari untuk mendirikan pesantren di Seblak yang khusus mendidik santri puteri. Bersama suami, Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim merintis pendirian pesantren tersebut. Namun, beberapa tahun setelah Pesantren Puteri Seblak berdiri, K.H. Ma’shum ‘Ali meninggal dunia pada tahun 1933 dan dimakamkan di kompleks pemakaman Pesantren Tebuireng.

Tidak begitu lama menjadi janda, Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim menikah lagi dengan K.H. Muhaimin dari Lasem, Jawa Tengah, dan kemudian bermukim di Mekah selama kurang lebih 20 tahun. Pada periode mukim di Makkah ini, di samping masih menuntut ilmu kepada beberapa guru besar (syaikh), Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim juga mendirikan Madrasah Lil Banat, yaitu sebuah madrasah pertama di Arab Saudi yang dikhususkan bagi kaum perempuan. Bangunan madrasah ini berdiri tidak jauh dari Kompleks Masjidil Haram.

Atas kegigihan dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di Makkah itulah, kemudian Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim diundang oleh Raja Arab Saudi dan diberikan penghargaan khusus yang berupa sebuah cincin. Hingga saat ini, madrasah serupa belum pernah didirikan di negara Arab Saudi tersebut. Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim lalu kembali ke tanah air atas saran Ir. Soekarno ketika berkunjung ke Makkah, bahwa Indonesia sangat butuh orang berdedikasi tinggi seperti Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim untuk membangun negara

0 comments :

Post a Comment