Thursday, December 24, 2020

Ketika Sufi Berperang Melawan Nafsu

Kala itu, Abu Ja'far al-Qumudi tengah duduk bersama beberapa sahabatnya. Saat itu ia menerima hadiah tiga keranjang kurma dari seorang lelaki yang dikenal baik mata pencahariannya.

Al Qumudi meminta mengosongkan tiga keranjang itu dan berkata:

"Ini hadiah bersama untuk kita bersama".

Ia pun membagi rata kurma itu untuk setiap orang disana. Dan menyisakan utk diriny sendiri lima biji kurma dan memasukkan kembali seluruh sisanya ke keranjang kosong.

Ketika usai shalat maghrib, seperti biasanya ia larut beribadah kepada Allah. Saat itu nafsunya, berkata kepada dirinya: "Bersegeralah sedikit agar berbuka dg kurma2 halal itu".

Maka, al Qumudi pun mencerca nafsunya dg berkata,"Apakah engkau tidak mampu bersabar utk menikmati lima butir kurma itu, hingga engkau menyuruhku mempercepat shalatku demi kurma2 itu?" Demi Allah, semata untuk Allah, aku tak akan pernah makan satu butir kurma pun hingga aku menemui-Nya (wafat)."

Diambil dr Buku :Qisasul Auliya [Kisah Para Kekasih Allah] "Rampai Teladan Kehidupan yang Menggetarkan Hati" hal 174-175.

Apa hikmah kisah wali di atas?

Untuk mencapai kedekatan yg intim dengan Allah butuh mujahadah, melawan kehendak nafsu diri sendiri. Memerangi keinginan2 yg sifatnya duniawi, supaya hati tidak hancur oleh angan-angan yg menipu, kesedihan yg melalaikan qalbu. Berdzikir adalah cara ampuh meredam gejolak itu semua. Perbanyak shalawat, Alhasil kemudian ketenangan hidup akan Allah sempurnakan. Wallahu a'lam

0 comments :

Post a Comment