Sunday, December 27, 2020

UJIAN DAN SAKIT AKAN MENGHAPUS DOSA

Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya. Salah satu bentuk ujian tersebut bisa berwujud penyakit. Perlu diketahui bahwa penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah seorang mukmin lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan, dan dengan seluruh anggota badan. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan.

Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya, karena bisa jadi hal itu merupakan cara Allah mengangkat dosa-dosanya.

Sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah untuk kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat walafiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya. Oleh karena itu, jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri.

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang mukmin tertimpa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada masa depan), sedih (akan masa lalu), kesusahan hati (berduka cita) atau sesuatu yang menyakiti sampai pada duri yang menusuknya, itu semua akan menghapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari, no. 5641 dan Muslim, no. 2573. Lihat Syarh Shahih Muslim, 16: 118 dan Kunuz Riyadh Ash-Shalihin, 1: 491).

0 comments :

Post a Comment