Tuesday, December 22, 2020

MENASEHATI TANPA MENYAKITI

 Pernahkah kalian memberi nasihat seorang teman sesaat setelah mereka melakukan kesalahan di depan banyak orang? Bayangkan jika kalian menempati posisi orang yang dinasihati. Pasti makin tidak nyaman dan sangat malu bukan? Atau mungkin malah menjadi benci dengan orang yang menasihati. Bisa saja itu semua terjadi karena timing-nya yang kurang pas.⁣⁣

Memang benar, saat itu juga mungkin kita sangat bersemangat dalam menyampaikan kebenaran dan sangat berharap orang tersebut mendapatkan hidayah dari Allah. Namun memberikan nasihat perlu adab-adab. Salah satunya adalah memberikan nasihat secara rahasia. Walaupun terkadang perlu juga menyampaikan nasihat di depan umum pada kondisi tertentu, contoh guru menasihati semua murid-muridnya.⁣⁣

Namun umumnya seseorang hanya bisa menerimanya saat dia sendirian dan suasana hatinya baik. Itulah saat yang tepat untuk menasihati secara rahasia, tidak di depan publik. Sebagus apapun nasihat seseorang namun jika disampaikan di tempat yang tidak tepat dan dalam suasana hati yang sedang marah maka nasihat tersebut hanya bagaikan asap yang mengepul dan seketika menghilang tanpa bekas.⁣⁣

Al Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata:⁣⁣

“Apabila para salaf hendak memberikan nasihat kepada seseorang, maka mereka menasihatinya secara rahasia. Barangsiapa yang menasihati saudaranya berduaan saja maka itulah nasihat. Dan barangsiapa yang menasihatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” [1]⁣⁣

⁣⁣

Wallahu a'lam.⁣⁣

Catatan kaki :⁣⁣

[1] Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77.

Sumber : ⁣⁣

https://muslimah.or.id/7352-menasehati-tanpa-melukai.html

0 comments :

Post a Comment