Sabda Rasulullah Shallallaahualaihi wasallam,
“Allah telah menulis (di Lauhul Mahfuzh) segenap takdir makhluk 50.000 tahun sebelum Ia menciptakan langit dan bumi” (HR. Muslim)
Jadi, kebahagiaan atau kepedihan yang sedang kita alami, itu sudah ditetapkan jauh sebelum kita lahir..
Maka, jalani saja..
Ridho saja dengan apa yang Allah takdirkan..
Seberat apapun masalah, harus dihadapi. Bukankah Allah akan menguji manusia sesuai dengan kemampuan, tidak akan melampaui batas yang kita bisa?
Dan..
Ketika Allah memerintahkan kita untuk keluar dari pekerjaan yang haram, maka segerakan.. Kan tugas kita hanya taat..
Setelahnya, biarkan Allah yang mengatur jalan hidup kita..
Kalo selama ini kita punya masalah dan merasa berat, itu karena kita pikul sendiri beban hidup kita..
Padahal Allah tidak menyuruh kita untuk memikirkan masalah..
Yang Allah suruh adalah menjalani hidup, terus mengingatNya dan taat ke Allah.. Maka Allah lah yang akan menyelesaikannya..
Jadi, menghadapi hidup ini, biasa saja..
Jangan terlalu terbebani dengan urusan dunia, apalagi soal rejeki setelah keluar dari pekerjaan ribawi..
Bukankah rejeki sudah dijamin? Diberikan sesuai dengan porsinya masing2..?
Lalu, untuk apa harus khawatir berlebihan??
Ibnul Qayyim –rahimahullah– berkata: .
“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti -dengan rahmatNya- membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
0 comments :
Post a Comment