Pernahkah kita merasa bete ketika ada teman memberi kita nasihat?
Pernahkah ketika teman memberikan nasihat kita malah mencari pembenaran (atas kesalahan diri)?
Pernahkah kita sedikit naik darah ketika teman sudah menasihati baik-baik?
Sekeras itukah hati kita?
Orang yang berhati keras tidak bisa memetik pelajaran dari nasehat-nasehat yang didengarnya, tidak bisa mengambil faedah dari ayat maupun peringatan-peringatan, tidak tertarik meskipun diberi motivasi dan dorongan, tidak merasa takut meskipun ditakut-takuti. Inilah salah satu bentuk hukuman terberat yang menimpa seorang hamba, yang mengakibatkan tidak ada petunjuk dan kebaikan yang disampaikan kepadanya kecuali justru memperburuk keadaannya. [1]
Saudara/i seimanku..
Terimalah nasihat walaupun itu menyakitkan
Terimalah nasihat walaupun sulit untuk melaksanakan
Terimalah nasihat walaupun kita semua tahu bahwa ikhlas adalah suatu yang berat
Terimalah nasihat dari siapapun yang berniat baik
Meskipun itu dari adik kita
Meskipun itu murid kita
Meskipun itu anak-anak kita
Sadarlah bahwa kita ini sangat butuh nasihat
Dan bersyukurlah, masih ada orang yang menyayangi kita
imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata,
Tanda orang ikhlas itu adalah apabila diingatkan kesalahannya ia tidak merasa panas hatinya tidak juga ngeyel. Justru ia mengakui kesalahannya dan mendo’akannya, “Semoga Allah merahmati orang yg mengingatkan kesalahanku.” [2]
Maka senantiasa doakanlah orang yang masih menyayangi kita. Yaitu yang mau memberikan nasihat. Tak lupa juga, mari memohon kepada Allah dengan segala kerendahan hati agar Allah lembutkan hati kita.
Referensi:
https://muslim.or.id/30954-nasehatmu-hisabmu.html
http://www.dakwahsunnah.com/artikel/keluarga-muslim/464-sifat-buruk-manusia-tidak-mau-menerima-nasehat-malah-menyombongkan-diri
https://muslim.or.id/5182-agar-hati-tidak-membatu.html
Catatan kaki :
[1] Lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 225.
[2] Siyar Adz-Dzahabi, 13/439.
0 comments :
Post a Comment