Saturday, May 28, 2022

SALING MENGUATKAN

 Aku kenal seorang perempuan.

Suaminya sudah meninggal karena kecelakaan.

Limpung ia karena 2 anaknya masih masa sekolah.

Berwaktu-waktu ia mencoba tegar dan gak oleng di depan kedua anaknya.

Namun musibah yang ia dapati ini ternyata membuat ia berpikir bahwa anaknya adalah harta berharganya. Benar-benar ia dekati dunia anak-anaknya. Tanpa canggung bagai teman. Hingga akhirnya mereka dewasa dan sangat dekat dengan ibunya.

==============================

Aku kenal seorang teman.

Dulu hidupnya cukup mapan dan enak.

Di kehidupan pernikahan ternyata

tak semudah harapan.

la terpaksa menanggung hutang keluarga yang menahun tak terselesaikan.

Apa ia kemudian memilih minggat?

Tidak, la tarik tangan suaminya untuk duduk bersama.

Diskusi bersama, dari mana akar masalah ini semua.

Ketemu, perlahan mulai diselesaikan.

Meski bertahun-tahun prosesnya, tetap ia teruskan.

Berdua dengan suami,

mereka saling menguatkan.

==============================

Aku kenal seorang anak.

Waktu itu ayah ibunya masih minim pemasukan.

Masih tarik-tarikan bahkan untuk uang makan harian.

Apakah ia ngambek dan marah-marah saat teman sebayanya membeli mainan?

Tidak.

Anak ini memilih tidak menangis.

bahkan ketika ia harus makan dengan bawang dan tempe saja.

Selama masih bisa bersama ayah ibunya..

==============================

Masalah demi masalah yang sedang kita hadapi,

tak jarang memang bikin kepala pusing.

Rasanya bahkan kayak gak ada jalan keluar lagi.

Beberapa orang memilih untuk lari, menjauhkan diri.

Berpikir dengan begitu akan selesai.

Selama dia aman.


Tapi beberapa orang memilih untuk saling menguatkan.

Dalam gandengan kekeluargaan.

Satu senang, senang semua.

Satu sedih, yang lain ada untuk mendampingi.

Dan semoga kita adalah salah satu dari orang yang berjuang saling menguatkan. 

Masalah apa pun yang ada di keluarga saat ini, kita pilih untuk bersama bergandeng tangan..

0 comments :

Post a Comment