Tuesday, June 7, 2022

PENYEBAB STRESS DI PONDOK

Seorang pengurus pondok bercerita kepada guru kami, tentang salah seorang santrinya yang berfikir untuk kabur dari pondok. Setelah ditelusuri, ternyata pikiran ini berasal dari stres yang ia alami. Uniknya, stres yang ia alami bukan karena tekanan dari kakak kelas, atau peraturan pondok atau karena dibully. Ternyata, Ia stres karena banyaknya pelajaran yang harus ia hadapi, menumpuknya tugas, ujian, dan materi yang harus ia pelajari. Pertanyaannya, "kok bisa, mempelajari Al Qur'an dan mengkaji sunnah Nabi malah bikin stres, malah mau kabur?".

Cerita ini semakin menguatkan keyakinan kami akan konsep ilmu yang selalu ditekankan oleh guru kami, bahwa ilmu itu tak melulu tentang maklumat atau materi, tapi juga tentang seberapa manfaatkah ilmu itu bagi diri kita sendiri. Kecerdasan saja tak cukup, harus dibarengi dengan kejernihan hati. Hafalan dan pemahaman saja tak cukup, harus dibarengi dengan tafakkur dan tadabbur, merenung dan juga menyendiri.

Tidak ada yang meragukan kecerdasan Washil bin Atha', si pendiri mu'tazilah mantan muridnya Imam Al Hasan Bashri. Tapi simaklah apa yg dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tentang mu'tazilah, ahli filsafat dan semisalnya:

أوتوا ذكاء ولم يؤتوا زكاء

"Mereka diberi kecerdasan, tapi tidak dengan kejernihan hati".

Kesimpulannya, ilmu ini berat, ia dapat mengeraskan hati, membuat angkuh jiwa dan diri, jika tak di barengi dengan iman yang kuat, keikhlasan niat, muhasabah diri, menjernihkan hati, dan juga mendekat kepada Ilahi Yang Maha Suci.

0 comments :

Post a Comment