1. Kita berhenti menilai dan menghukum orang lain, tetapi fokus untuk merubah diri sendiri. Jagalah mulut dari menyakiti jika berbicara. Jangan gunakan sosial media mengetik perkara yg menyakitkan orang.
2. Kita bisa menerima orang lain apa adanya. Kita faham makna perbedaan pendapat. Tidak perlu taksub. Imam Syafie berpesan menghormati pandangan orang lain walaupun tidak setuju dengan pendapatnya maka orang juga akan menghormati pendapat kita.
3. Kita berani "melepaskan" kenangan lama yg pahit. Tidak dendam dan simpan dalam hati. Kata para alim Ulama' cendiakawan Ingatkanlah kenangan yang indah-indah maka semuanya akan menjadi baik-baik belaka karena apa kita fikir itu juga DOA.
4. Kita berhenti mengharap dan meminta dari orang, tetapi mulai memberi. Biarlah sedikit kita memberi, tetapi jangan sentiasa meminta. Minta dan harap hanya pada yg ESA.
5. Kita melakukan sesuatu, hanya untuk mendapat keikhlasan. Melakukan sesuatu bukan untuk mendapat nilaian, pujian dan pengiktirafan manusia. Tidak tersinggung jika dimaki, dikutuk, dicerca dan dihina orang. Jadilah hati para Anbiya. Sentiasa berlapang dada.
6. Kita berhenti memamerkan kepandaian, kehebatan dan mulai mengakui kepandaian, kebaikan dan kehebatan orang lain. Menghargai orang lain.
7. Kita berhenti membandingkan nasib kita dgn nasib orang lain. Kita membandingkan nasib diri kita yg semalam. Kita berdamai dengan diri sendiri. Tidak iri, dengki dan sakit hati melihat kelebihan orang lain.
8. Kita boleh bedakan "keinginan" dan "keperluan", lalu mengutamakan keperluan dari keinginan.
9. Kita berhenti meletakkan nilai kebahagian pada materi. Kita lebih menikmati "rasa kopi" dari menikmati "cantiknya cangkir".
0 comments :
Post a Comment