Sedari muda Abah Guru Sekumpul memang rajin ber'ibadah, berbeda dengan pemuda sebayanya yang suka bergaul dan senang bermain-main.
Sampai-sampai disindir orang bahwa 'ibadah beliau karena riya.
Pernah beliau bercerita bahwa dulu disaat muda itu beliau di mushola, beliau sholat dan beribadah lainnya di mushola itu, kemudian ada disitu orang yang juga disebut guru bersama beberapa orang sedang ngobrol, kemudian orang itu berkata kepada teman-teman ngobrolnya :
"Zaman wahini (sekarang) banyak orang beribadah karena riya."
Abah Guru mendengar itu, beliau cuma berkata dalam hati :
"kasian orang itu.."
Dan beliau tetap meneruskan ibadahnya.
Setelah Abah Guru menceritakan pengalaman beliau di masa muda itu, beliau berkata :
"Janganlah beribadah karena minta(ingin) dilihat manusia (riya), dan jangan pula meninggalkan ibadah karena takut "disambat"(dibilang) riya, karena orang yang meninggalkan ibadah karena takut riya, itulah riya."
Apa yang disampaikan Abah Guru ini selaras dengan perkataan Al-Fudhail bin 'Iyadh, beliau berkata:
"Meninggalkan amal karena manusia adalah riya', sedangkan beramal karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas adalah apabila Allah menyelamatkanmu dari keduanya."
Memang seharusnya seorang muslim takut dan khawatir terhadap riya'. Namun tidak boleh berlebihan sehingga menyebabkannya meninggalkan amal shalih dan ketaatan.
Karena meninggalkan amal karena takut riya' termasuk tipu daya syetan. Karena syetan, pada satu kondisi berusaha menjerumuskan seorang hamba ke dalam riya untuk merusak amalnya.
Pada kondisi yang lain menipunya dengan meninggalkan amal karena takut riya’ supaya tidak melakukan amal sholih. Disinilah halusnya tipu daya syetan. Padahal dia diperintahkan untuk beramal dan bersungguh-sungguh menjalankan ketaatan dengan berharap ridho Allah dan meninggalkan godaan setan dan tipu dayanya.
Maka siapa yang sudah berazam menjalankan satu 'ibadah lalu meninggalkannya karena takut riya’, sebenarnya dia telah berbuat riya’.
Karena dia meninggakan amal karena manusia. Tetapi jika meninggalkannya untuk dikerjakan saat sendirian, maka ini dianjurkan kecuali pada amal-amal wajib.
Untuk selamat dari riya pokoknya ujar Abah Guru Sekumpul
"jangan merasa ibadah itu perbuatan kita."
Intinya semuanya fi'lulloh atau perbuatan Allah.
Teruslah beramal dan berbuat kebaikan, jika kita istiqomah insya Allah akan Allah anugerahkan kepada ikhlas itu.
Orang yang bekerja, dia juga yang menerima upahnya, kalau tidak bekerja, apa haknya untuk mendapat upah, orang yang beramal lebih baik daripada orang yang diam bermalas-malasan tanpa berbuat apa-apa atau yang sia-sia.
Wallohu A'lam.
Abah Guru Sekumpul
0 comments :
Post a Comment