Sunday, January 31, 2021

DOA SEORANG MUSLIM UNTUK SAUDARANYA

 وَعَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ : (( دَعْوَةُ المَرْءِ المُسْلِمِ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ المَلَكُ المُوَكَّلُ بِهِ : آمِينَ ، وَلَكَ بِمِثْلٍ )) . رَوَاهُ مُسْلِمٌ .


Dari Abu Darda’ bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak ada di hadapannya pasti dikabulkan. Di dekat kepala orang tersebut ada malaikat yang diberi tugas untuk itu. Setiap kali seorang muslim berdoa kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diberi tugas itu berkata, “Aamiin, dan untukmu seperti doa itu.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 2733]


Faedah ayat dan hadits


Doa bi zhahril ghaib adalah doa ketika yang didoakan tidak hadir atau diam-diam mendoakannya. Hadits ini menunjukkan keutamaannya.

Li akhi-hi dalam hadits yang dimaksud adalah saudaranya seislam yang didoakan. Islam selalu ingin menguatkan persaudaraan di antara sesama orang beriman dalam setiap keadaan dan setiap waktu.

Mustajaabah (terkabul), di situ ada huruf siin, menunjukkan makna mubaalaghoh, artinya doa tersebut benar-benar diijabahi. Berarti doa bi zhahril ghaib tidak tertolak.

Islam menganjurkan untuk mendoakan diri sendiri dan mendoakan saudaranya baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Seseorang yang mendoakan saudaranya akan mendapatkan seperti yang ia doakan.

Ada malaikat yang bertugas hanya untuk mendengar doa bi zhahril ghaib.

Malaikat hanyalah diperintahkan untuk amalan baik.

Doa bi zhahril ghaib dikhususkan dalam hadits karena lebih menunjukkan keikhlasan dan hadirnya hati (besarnya harapan).


baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:

https://rumaysho.com/23044-sudah-doakan-saudaramu-di-saat-ia-tidak-di-hadapanmu.html

0 comments :

Post a Comment