Sunday, October 18, 2020

5 Masa Kritis Hubungan Pernikahan

Menurut pakar pernikahan, ada 5 masa kritis yang akan dilewati setiap pasangan dalam kehidupan pernikahannya:

.5 Tahun pertama: Tahap realisasi

Fase di mana kita harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan pasangan, menyamakan tujuan finansial, mendiskusikan hubungan dengan dengan keluarga besar, dll. Yang harus dilakukan adalah bicara hal sensitif dengan jujur, lebih banyak berkompromi dengan perbedaan yang ada.

• Tahun ke 3 & 4: Fase Comfort Zone yang Berbahaya

Kita mulai menganggap pasangan sebagai hal yang biasa, tidak mengistimewakannya lagi seperti awal pernikahan. Yang harus dilakukan adalah Saling memuji satu sama lain lebih sering. Jika ada masalah, jangan langsung memojokkan pasangan saat beragumen.

• Tahun ke 5-7 : “The seven-year itch”

Ada istilah “The seven-year itch” untuk menggambarkan betapa rentannya hubungan pernikahan di usia ini. Suami & istri sudah sama-sama settle, kenal luar dalam, dan frekuensi hubungan intim semakin menurun. Yang harus dilakukan adalah selalu terbuka dengan pasangan, selesaikan konflik sesegera mungkin, diskusikan rencana masa depan bersama.

• Tahun ke 10-11: Masa-masa yang Sulit

Tanggung jawab semakin besar karena mengasuh anak remaja, bekerja, dan juga mengurus rumah. Yang harus dilakukan adalah pasangan harus lebih sering tertawa bersama, jika berhasil melewati fase ini, hubungan pernikahan kamu akan berjalan lancar sampai ke tahun 20.

• Tahun ke 20-30: Krisis Paruh Baya

Masa kritis ini terjadi saat anak sudah tambah besar, merantau, dan di rumah hanya ada kamu berdua. Pasangan merasa “kosong” karena misi utama membesarkan anak sudah selesai.

Tips melewati masa kritis :

- Berjuanglah untuk menyelamatkan pernikahan meski cuma sendiri.

- Talk less, do more saat menghadapi masalah dalam pernikahan.

Tapi jangan khawatir, saat kita berhasil melewati fase-fase kritis tersebut, hubungan pernikahan konon akan semakin kuat dan langgeng.

Nah, Buibu sudah melewati fase yang mana aja nih? 😁

**Credit Post By littleisland.babykids

0 comments :

Post a Comment