Cinta yang berlebih. Itu jawabannya. Hal itu terjadi saat seorang suami/istri yang tidak menempatkan cinta kepada pasangannya secara rasional dan proposional.
Sebab saking cintanya, dia seolah-olah membagi cintanya kepada Allah. Padahal dia tahu bahwa Allah adalah dzat yang Maha Pencemburu. Kamu mencintai pasanganmu di atas kecintaannya terhadap Allah. Yang pada akhirnya cintanya akan melahirkan ketergantungan kepada selain Allah.
Umar pernah loh memerintahkan anaknya, Ibnu Umar, untuk menceraikan istrinya. Pasalnya, Umar melihat anaknya terlalu berlebihan dalam mencintai istrinya.
Ibnu Umar sering terlihat terlambat salat berjamaah. Namun alasannya sangat tidaklah rasional dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Alasannya yaitu tadi, cinta yang berlebihan.
Ibnu Umar terlalu asik menyisir rambut istrinya hingga melalaikan panggilan-Nya. Maka kita harus berhati-hati. Terutama laki-laki nih :) Mencintai istri dengan luapan cinta yang berlebih harus ditakar penuh kehati-hatian.
Jangan sampai istri datang bulan di bulan ramadan dan kamu disuruh tidak berpuasa demi menemaninya, lalu kamu menurutinya.
Jangan sampai istri melarangmu salat berjamaah di masjid karena dia memintamu untuk terus menemaninya di rumah
sepanjang hari, lalu kamu menurutinya.
Jangan sampai istri mencegahmu untuk memberikan uang kepada kedua orangtuamu dengan alasan istrimu lebih layak mendapatkannya, lalu kamu menurutinya.
Milikilah ketegasan! Menyemai cinta bersama psangan harus selalu tepat berada di belakang kecintaanmu terhadap pencipta pasanganmu. InsyaAllah paham ya?
0 comments :
Post a Comment