Friday, September 11, 2020

SYAMAIL AL MUSTHAFA (KESEHARIAN NABI)

• Nabi sering duduk dalam posisi yang sama bersama orang-orang fakir dan mengambilkan untuk mereka makanan dengan tangannya sendiri

• Nabi tidak pernah bertindak kasar kepada siapapun dan memaafkan orang yang meminta maaf.

• Nabi tidak pernah mencaci siapapun: “Aku tidak diutus untuk itu, melainkan untuk menyayangi siapapun” katanya.

• Nabi tidak pernah merendahkan dan menyakiti perempuan, isteri ataupun pembantunya

• Bila ada orang yang mencaci-maki orang lain, Nabi mengatakan: “tolong tinggalkan cara seperti itu”.

• Bila ada orang berbicara dengan suara tinggi, Nabi menahan diri dan sabar.

• Bila datang kepada hamba-sahayanya, laki-laki atau perempuan, beliau mengajaknya berdiri dan membantu keperluannya.

• Bila ada orang yang duduk menunggunya ketika sedang shalat, beliau mempersingkat shalatnya lalu menemuinya sambil mengatakan: apakah ada yang bisa aku bantu?

• Ketika mendengar cucunya menangis, beliau mempercepat shalatnya, lalu menemui dan menggendongnya

• Ketika beliau masuk dalam suatu majlis, beliau duduk di tempat mana saja yang kosong yang dilihatnya pertama kali

• Nabi mencuci pakaiannya sendiri, menjahit atau menambal yang sobek daripadanya, memperbaiki alas kakinya, melayani dirinya sendiri, memberi makan untanya, menggiling gandum dengan tangannya sendiri, makan bersama pelayan, memasak bersamanya dan membawa barang-barangnya sendiri ke pasar.

• Seorang hamba sahaya perempuan Madinah memegang tangan Nabi. Beliau menyambutnya dengan mengatakan ; “Apakah ada yang bisa aku bantu, wahai ibu si Fulan?. Aku akan membantu dan mengantarkanmu ke mana kamu mau. Dan beliau lalu mengantarkannya”.

• Imam al-Ghazali mengatakan : “Nabi sering tak punya uang. Jika ada uang lebih dari keperluan hari itu, dia akan mencari orang yang membutuhkannya. Jika tak menemukannya, dia tak kembali pulang, melainkan menunggu saja sampai menemukannya.

• Meskipun dia seorang pemimpin besar, rumahnya tak dijaga oleh siapapun

Mohammad Iqbal, filsuf dan penyair besar dari Pakistan, bersenandung:

“O, Tuhan,

Sinarilah dunia, yang terlalu lama dalam kegelapan

Dengan nama Muhammad yang cemerlang”

Salawat dan Salam tak terbatas untukmu,

O, Nabi yang agung, Nabi yang mulia

Nabi yang awal dan yang akhir


K.H. HUSEIN MUHAMMAD

@husein553

0 comments :

Post a Comment