Tuesday, November 23, 2021

SANGAT PENTING! BEGINI SKEMA RIBA MENJADIKAN ANDA BUDAK

Terjadi penyesatan logika, ketika kita ditawari utang oleh sebuah bank, maka kita diiming-imingi dengan bunga yang murah sekali.

Biasanya mereka memberikan gambaran bunga HANYA 1% – 2% perbulan.

Logika kita akan berbicara, dengan uang yang kita pinjam, ketika diputar untuk bisnis misalnya, setiap bulan kita bisa menghasilkan keuntungan misalnya 5% saja, maka dengan beban bunga hanya 1% – 2% perbulan, maka keuntungan kita masih ada 3%-4% .

Katakanlah kita pinjam uang Rp. 50.000.000,-

Dengan uang tersebut, kita berasumsi bisa menghasilkan Rp. 2.500.000 sebulan.

Sementara bunga bank hanya 1,5% misalnya. Maka besar bunga hanya Rp, 750.000,-. Artinya, keuntungan kita yang Rp. 2,5 juta – Rp. 750 ribu masih sisa =Rp. 1.750.000,-. Artinya, kita masih untung dengan melakukan kredit ke bank.

Apakah anda termasuk orang yang berpikir seperti diatas?

Mari kita bongkar kesesatan logika kita.

1. Apakah anda lupa, bahwa modal yang anda dapat dari bank setiap bulan berkurang karena anda mengangsur pokoknya?

2. Anggap anda bisa dapat keuntungan bersih 5% dan selalu tetap (walaupun hampir tidak mungkin), maka setiap bulan keuntungan anda akan menurun karena modal yang anda pinjam harus anda kembalikan ke bank dalam bentuk angsuran setiap bulan.

3. Sementara modal anda setiap bulan berkurang, ternyata beban bunga yang anda tanggung tetap.

4. Didalam simulasi, seandainya anda mampu membukukan keuntungan tetap setiap bulan sebesar 5% (walaupun sebenarnya hampir tidak mungkin), maka di bulan ke-27, penghasilan anda akan minus, karena pemasukan anda lebih kecil dari bunga yang anda bayarkan.

5. Mulai bulan ini hingga terakhir, uang anda sendiri akhirnya akan ikut tergerus untuk membayar bunga setiap bulan.

6. Kondisi ini jauh lebih parah jika anda meminjam uangnya lebih besar lagi, dan jangka waktunya lebih lama lagi.

7. Kondisi minus seperti ini, biasanya tidak anda sadari, anda hanya beranggapan, bahwa anda butuh modal tambahan, sehingga, biasanya yang terjadi, sebelum lunas, anda akan mengambil utang baru lagi.

8. Ketika anda memutuskan mengambil utang baru, baik dengan Top Up, maupun dengan Take Over, maka anda akan kena biaya-biaya tambahan seperti: Bunga berjalan, beban beberapa kali angsuran, pinalti, provisi, biaya notaris, dll.

9. Sehingga pinjaman anda yang ke2, anggap anda pinjam uang 100 juta, paling anda hanya menerima beberapa puluh juta saja, karena anda masih memiliki angsuran yang belum selesai juga tanggungan biaya-biaya seperti diatas.

10. Jika sudah seperti ini kondisinya, maka kematian bisnis anda semakin cepat, kalau misal dipinjaman pertama anda minus dibulan ke-27, maka pinjaman ke-2 bisa jadi anda sudah minus dibulan ke 12, sehingga memaksa anda akhirnya top up lagi, ataupun take over lagi. Begitu seterusnya.

11. Yang harus anda mengerti, bunga dari bank 1.5% itu hanya akan anda nikmati saja dibulan pertama. Bukan setiap bulan!

12. Bank menghitung bunga itu dari NOMINAL PINJAMAN PERTAMA anda, bukan BESAR UANG YANG MASIH ANDA PINJAM.

Jadi, jangan lagi percaya, bahwa bunga 1%-2% itu murah!

Silakan pakai logika anda.

Saya jelaskan bahayanya riba, ga pake dalil Al Qur’an, ga pake hadits. Cukup pakai akal sehat anda sudah cukup, maka anda akan mengerti bahwa riba itu seperti racun yang akan membuat kita mati, baik cepat ataupun lambat.

Yang orang bank, mau marah boleh, tapi anda tidak bisa membantah FAKTA ini.


FAKTA ANUITAS

Dewasa ini banyak orang mengeluh, "Saya hutang bank awal nya 100 juta, sudah bayar 2 tahun tapi kok hutang saya masih 90 Juta"

Model perhitungan utang bank saat ini adalah dengan cara ANNUITAS.

Bunga ANNUITAS membuat jumlah angsuran setiap bulan sama, hanya terdiri atas bunga dan pokok angsuran yang terus berubah secara periodik. Angsuran atau pokok utama per bulan akan semakin besar, tetapi bunga yang dibayarkan semakin kecil.

Seperti contoh kalkulasi berikut :

Kami contohkan hutang berikut ini, dengan jumlah pinjaman 500 juta dengan jangka waktu 10 tahun, asumsi bunga 14,6 % per tahun. Maka didapati angsuran per bulan Rp. 7,944,710.

Nah yang sering dilewatkan oleh para peminjam adalah jumlah angsuran pokok + bunga.

Berapa yang dibayarkan untuk angsuran bunga dan angsuran pokok di bulan pertama?

Ya betul angsuran pokok pertama adalah sebesar Rp. 1,861,377 sedangkan angsuran bunga pertama adalah sebesar Rp. 6,083,333.

Maka perbandingan secara persentase adalah 326,81%.

Secara aliran keuangan Rp 6,083,333 ini akan masuk ke dalam akun pendapatan bunga dari perbankan itu sendiri.

Kemudian hubungan dengan kalkulasi dibawah, asumsikan anda membayar lunas di bulan ke 18.

Maka total hutang yang harus anda bayar adalah Rp 462 Juta Rupiah.

Dengan total angsuran yang telah anda bayar adalah sebesar Rp 143,004,780.

Dari yang telah anda bayar kan sebesar Rp 143 Juta tersebut anda telah memberikan uang sebesar kurang lebih Rp 105 Juta untuk masuk kedalam pendapatan Bank.

Padahal pembayaran pinjaman hanya berlangsung selama 18 bulan atau 1,5 Tahun.

Kenapa bank mencatat laba dengan cara seperti ini?

Karena dengan persaingan sekarang ini, Bank-Bank ingin dengan sesegera mungkin mencatat Laba yang tinggi.

Oleh karena itu banyak pihak perbankan mendukung kredit dengan bunga annuitas seperti ini.

Berpikirlah lebih cermat lagi bila ingin berhutang dengan Bank.

Lihatlah 105 Juta yang telah anda beri ke Bank.

Dengan uang sebanyak itu bukankah masih banyak alternatif lain apabila kita manusia hendak bersabar..

APAKAH ADA SOLUSINYA?

Yang selalu tanya solusi di setiap penyampaian dakwah Anti RIBA, silahkan dibaca baik-baik...!!

Ini jawabannya :

Jika butuh modal untuk usaha:

1. Gabung ke komunitas pengusaha bebas/anti riba. Ajukan proposal kerjasama. InsyaAllah ada pengusaha yang tertarik untuk menanam modal.

Bisa juga gabung ke grup alumni sekolah/kuliah. Bentuk grup kerjasama syar'i. Ada member yang jadi pemodal ada yang pelaku usaha.

2. Jual aset, motor, mobil, tanah, rumah,

3. Kerja ikut orang kumpulin modal dulu, baru mulai usaha pakai modal yang terkumpul.

4. Pinjam ke orang tua

5. Pinjam ke saudara

Belum berhasil juga?

Ya sudah, kerja ikut orang aja. Jadi karyawan.

Yang menentukan derajat adalah ketaqwaan. Bukan gengsi/jabatan, bukan jadi karyawan atau pengusaha!!

Terus kalau mau beli rumah gimana?

Harga sekarang naik terus.

("Kalau cuma ngandelin gaji bulanan gak bakal cukup")

Lha itu udah terjawab sendiri..

Gak cukup ya gak beli..

Gak perlu diajarin lagi lah. Anak SD pun tau. Kalau pengin beli ya nabung dulu. Kalau udah kumpul baru beli.

Kalau mau trik, nabungnya dikit-dikit. Beliin emas/tanah. Kalau udah kumpul, jual, beli rumah.

Dan lagi-lagi ingat, yang menentukan kebahagiaan adalah adanya berkah. Bukan rumah yang mewah.

Permisalan:

Orang yang hidup ngontrak rumah, pindah-pindah, takut kepada Allah dan tak mau transaksi riba, itu derajatnya jauh di atas orang yang punya rumah tapi menghalalkan riba, dalam kondisi ini.

Gak perlu nulisin dalil, ya.. 

Kalau beneran butuh beli rumah, kredit dan syar'i? Ada.

Ada komunitasnya juga..

Tapi tetep kita sendiri harus belajar juga..

Jangan malah kalau nemu kredit syar'i yang ternyata gak syar'i, kita malah bilang,,

"Lha wong namanya udah ada syar'inya kok"

Punya rumah sendiri : gak wajib, sunnah pun enggak

Menghindari riba : wajib


SOLUSI TERBEBAS DARI JERATAN RIBA

Kuncinya perbaiki dulu TAUHID anda.

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

Di setiap pendampingan 'korban riba', hal utama yang kami arahkan ke korban riba adalah melakukan taubat nasuha, meluruskan niat, perbaiki shalat wajib dan tambah amalan amalan sunah, bersedekah, berpuasa dan amalan menuju Rabb kita lainnya, intinya fokus cari Allah bukannya cari pinjaman hingga berhutang ke bank, koperasi hingga ke rentenir.

Beberapa korban berkomentar :

"ya akhi, saya sudah menjalankannya, namun saya butuh yang 'konkrit', butuh bantuan yang 'riil'. Saya butuh pinjaman untuk melunasi hutang riba saya bla bla bla...."

Ajakan mendekat kepada Rabb kita bagi sebagian saudara kita yang menjadi korban riba ternyata bukan hal konkrit dan bukan hal riil. Carilah Allah maka dunia akan mengejarmu.

Percayalah!!!

Walaupun anda atau lembaga sosial anda mempunyai stok uang melimpah menjadi lembaga penolong korban riba dengan cara langsung membantu melunasi hutang riba anggota/orang yang datang, tapi selama TAUHID mereka belum sepenuhnya diperbaiki dan benar, maka akan menjadi sia sia.

Kemungkinan besar terjatuh lagi dalam kubangan lumpur riba akan terjadi.

Hari ini lunas, besok hutang lagi..

Bingung, minta solusi lagi, lunas lagi, hutang lagi.. begitu seterusnya..


Firman Allah Ta’ala, .

{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا } { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ }.


“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)


Allah berfirman : .

 أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِين.


Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar". (QS. Al Baqarah: 153)

Kalo tauhid sudah benar, sudah lurus, jalankan ikhtiar sesuai syariat, insya Allah, Allah akan menyelesaikan masalah anda dengan caraNya..

Allah akan gerakkan orang orang baik mendekat ke kita, tanpa kita minta..


Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَا أَحَدٌ أَكْثَرَ مِنَ الرِّبَا إِلاَّ كَانَ عَاقِبَةُ أَمْرِهِ إِلَى قِلَّةٍ


“Riba membuat sesuatu jadi bertambah banyak. Namun ujungnya riba makin membuat sedikit (sedikit jumlah, maupun sedikit berkah, -pen.).” (HR. Ibnu Majah, no. 2279; Al-Hakim, 2: 37. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

MENJEMPUT HARTA YANG HALAL

Bukannya Allah sudah meminta kita berikhtiar menjemput rejeki yang halal..

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 168)

Tapi sekarang, banyak yang gak peduli dengan cara mendapatkannya..

"Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seseorang tidak peduli apa yang dia ambil, apakah dari hasil yang halal atau yang haram.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan An-Nasa’i dari hadits Abu Hurairah z, Shahih At-Targhib no. 1722)

Suapan yang haram tak lain kecuali akan menyebabkan pemakannya terhalangi dari surga. Diriwayatkan dari Abu Bakr Ash-Shiddiq z, dari Nabi Shallallahualaihi wasaalam bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ جَسَدٌ غُذِيَ بِحَرَامٍ

“Tidak akan masuk ke dalam surga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang haram.” (Shahih Lighairihi, HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ath-Thabarani dalam kitab Al-Ausath dan Al-Baihaqi, dan sebagian sanadnya hasan. Shahih At-Targhib 2/150 no. 1730)

Sebenarnya Islam itu sudah solutif..

"Hanya saja solusinya tidak cocok dengan hawa nafsu kita.."

Mohon sebarluaskan informasi ini, agar semakin banyak orang yang terselamatkan dari bahaya riba.

Berdakwah adalah Fardhu ‘Ain, kewajiban setiap muslim.

Sulit menasehati pelaku riba??

Mungkin hatinya sudah keras atau hatinya sudah mati karena kebanyakan makan Harta haram..


Allah ta’ala berfirman:


كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ


“Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifin: 14)

diriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


.  أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ


“Ketahuilah di dalam jasad terdapat sepotong daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh badan. Namun jika ia rusak, maka rusaklah seluruh badan. Ketahuilah sepotong daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari 1/28 no. 52, dan Muslim III/1219 no.1599).

Naudzubillaahimindzaalik



0 comments :

Post a Comment