Tuesday, November 23, 2021

JELANG TIDUR

 By kang Rendy Saputra

Kutatap plafon putih, tersisa satu sinar lampu menyala.

Masih terasa basah dikepala, air wudhu sebelum tidur, kata kiyai fadhilahnya dijaga ribuan malaikat. Saat tidur pun masalah bisa diurus Allah.

Masih mengamalkan PR dari kiyai. Sebelum tidur memaafkan banyak hal, dan menyadari kesalahan sendiri.

Tidur tidak membawa dongkol, kesal, dendam, amarah, tidur dengan senyuman lepas, bahwa hati harus selamat dari itu semua. Qolbun Salim.

Hanya hati yang selamatlah yang bisa ketemu Allah. Berarti hati yang bebas dari marah dan kesal saja yang bisa masuk surga. Pantas saja Rasulullah bersabda, tak bisa masuk surga walau sombong sebiji zarah saja ada di hati. Karena marah itu sebenernya kelanjutan dari sombong, merasa diatas. Merasa lebih baik.

Malam ini ada cara cepat memaafkan banyak hal. Ingat mati. Kalo sudah mati, apa yang mau dipersaingkan.

Saat mati, ego tak lagi manfaat.

Saat mati, persepsi publik tak lagi dihiraukan.

Saat mati, apa yang dipermasalahkan saat hidup sudah lagi gak jadi hitungan.

Yang berperan saat mati hanyalah amal yang diterima Allah, hanyalah amal sholih yang ikhlash liwajhillah.

Begitu ingat mati, diri langsung terdorong memaafkan, ridho, lega, bener-bener gak mau bawa sangkutan perasaan ke alam qubur.

Tidur ini mati sementara, semoga kita bisa menuju tidur dengan qolbun yang selamat, lalu bangun tidur dengan qolbun yang selamat juga.

Teori sederhana, tapi prakteknya tidak mudah.

Mendoakan sahabat-sahabat yang membaca postingan ini, untuk sama-sama berjalan menuju qolbun salim, merawat hati dalam keadaan selamat, selalu mencabut ilalang rumput deki, hasad dan marah.

Semoga...

Semoga hati kita semua selamat.

Amin.

URS - lagi belajar Qolbun Salim

0 comments :

Post a Comment