Monday, March 22, 2021

TUNTUNAN NABI AGAR HARTA MENJADI BERKAH

 "Nabi kita, Muhammad shallallahu alaihi wasallam telah mengajarkan bagaimana caranya (agar) harta ini (menjadi) berkah.

Caranya adalah dengan memperhatikan metode mengambil harta, metode meraih harta.

Suatu ketika dalam hadist yang diriwayatkan Imam Bukhori dan Imam-imam yang lain, Baginda Muhammad Saw bersabda kepada seorang sahabat yang namanya Hakim. "ياَحَكِيْم (wahai, Hakim)."

إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ

Artinya: Sesungguhnya harta ini hijau dan manis.

فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ

Artinya: Siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang dermawan, (maka) diberkati hartanya.

وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ

Artinya: Dan barangsiapa mengambilnya jiwa yang rakus, (maka) tidak akan diberkati.

Dalam hadist ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama, cara mengambil, cara mengambil.

Siapa mengambilnya dengan jiwa yang dermawan. Para ulama menjelaskan, ini ada dua hal. Ada dua hal.

Satu, mengambil harta yang diberikan oleh seseorang yang jiwanya dermawan.

Seseorang yang ketika memberikan harta tersebut hatinya senang, hatinya lapang.

Kalau kita mengambil harta dari seseorang yang ketika memberikannya lapang, maka harta itu diberkati.

Makanya ulama menganjurkan permudah jual-beli. Jangan terlalu berbelit-belit, jangan terlalu repot ya. Kasih kelonggaran kepada konsumen.

Kalau konsumen nawar, ya walaupun tawarannya itu masih jauh dari yang kita inginkan tapi kita sudah dapat keuntungan, sehingga konsumen itu mau membeli, mau mengeluarkan hartanya dengan senang

Walaupun mungkin jumlahnya sedikit, di situ ada barokah. Di situ ada keberkahan. Itu yang pertama.

Makna yang kedua adalah dari sisi kita, yang mengambil harta.

.

Jangan sampai kita mengambil harta tanpa jiwa yang dermawan.

.

Orang yang jiwanya dermawan itu ketika mengambil, ya, dia nggak takut kehilangan. Ketika mengambil, dia tidak takut kehilangan. Ketika mengambil, dia siap membaginya dan memberikan kepada orang lain."

.

Habib Novel bin Muhammad Alaydrus

0 comments :

Post a Comment