Saturday, March 20, 2021

ULANG TAHUN MENURUT MBAH MOEN

 "Haul itu hari ulang tahun. Ulang tahun itu bagi umat Islam, yang diingat-ingat itu bukan lahirnya, bukan hidupnya. Yang diingat-ingat (adalah) kematiannya, waktu mati. Waktu mati itu, apakah mendapat petunjuk menetapi agama Islam atau matinya tidak mendapat petunjuk.

Syukur-syukur kalau orang itu wafat, wafatnya disaksikan oleh banyak orang, ini orang yang baik. Ini salah satu angan-angannya orang Islam.

Maka para ulama, itu yang ditarikh bukan kelahirannya, tapi wafatnya. Wafatnya orang alim. Wafatnya Imam Nawawi, wafatnya Imam Syafi'i, sampai dibuat sebutan berkahnya mati.

Pertama, Madzhab 4 itu Abu Hanifah (Imam Hanafi). Karena madzhab empat itu pertama, Abu Hanifah. Nomor dua, Imam Malik. Imam Malik mempunyai murid Imam Syafi'i. Imam Syafi'i mempunyai murid Imam Hambali.

Ini Abu Hanifah wafat. Wafatnya Abu Hanifah, lahirnya Imam Syafi'i. Jadi, hari wafatnya Abu Hanifah, lahir Imam Syafi'i. Ini sampai madzhab 4 itu yang termasyhur Syafi'i. Karena mendapat berkah, hari lahirnya Imam Syafi'i (bertepatan) dengan hari wafatnya Imam Abu Hanifah. Anda ingat-ingat. Makanya, haul itu nggak ada yang hari lahir. Jadi, orang baik itu ketahuan ketika sudah meninggal. Di Hauli.

Ada hari Maulid diramaikan, itu khusus untuk Kanjeng Nabi saja. Jadi, nggak ada wafatnya, Haulnya Kanjeng Nabi. Yang ada Maulidir Rasul. Maulidnya Kanjeng Nabi. Nggak ada meng Hauli (Kanjeng Nabi).

Lha, kalau selain Kanjeng Nabi, itu berbeda dengan Nabi. Jadi, kalau ada orang kok ngaku sama seperti Nabi, itu sebodoh-bodohnya orang."

KH. Maimoen Zubair


0 comments :

Post a Comment