Monday, February 1, 2021

ADAB KEPADA DZURIYYAH RASULULLAH SAW

"Guruku Sayyid Ali Al Khowwash (seorang Arif billah tidak bisa baca dan tulis namun mempunyai ilmu ladunni) berkata, 'Andaikan ada Habib yang masuk ke rumah keluargaku tanpa seizinku maka aku tidak merasa kecewa karena Habib termasuk Bidh'ah (potongan daging) dari Rasulullah sehingga seluruh badannya menjadi mulia karena Bidh'ah tersebut. Beliau juga berkata, 'Tak layak seorang muslim melihat Syarifah baik melihat cadarnya, pakaiannya dan sandal/sepatunya."

"Sesungguhnya orang yang membiarkan lisannya (untuk menghujat) keturunan Rasulullah maka dia tidak akan mati kecuali mati dalam keadaan murtad jika dia tidak segera taubat dan menyesali perbuatannya serta tak mengulangi nya lagi. Dan sungguh banyak bukti dari orang-orang yang diuji dengan menghujat Dzurriyah Nabi dalam waktu yang tidak lama mereka Allah segerakan siksaan dengan berbagai macam musibah."

"Ibnu Muflih dalam kitabnya Al Adab As Syar'iyyah menuturkan, "Suatu ketika Imam Ahmad secara kebetulan bersamaan dengan anak kecil dari keturunan Bani Hasyim di pintu masjid yang sama-sama ingin keluar, namun anak kecil itu berhenti dan mempersilahkan agar Imam Ahmad keluar terlebih dahulu, melihat hal demikian maka beliau menahan diri untuk keluar dan mengambil tangan anak kecil dari Bani Hasyim tadi lalu beliau mencium tangan anak kecil itu dan berdiam diri sampai anak kecil tadi keluar duluan. Kemudian beliau berkata, 'Sesungguhnya anak kecil tadi termasuk Ahlul Bait Nabi yang Allah wajibkan kepada kita untuk memuliakannya."

"Ibnu Hajar Al Haitami dalam fatwanya, 'lebih mulia mana Habib yang tak berilmu atau orang (yang bukan habib) yang berilmu dan berwawasan luas? dan jika keduanya berkumpul mana yang harus didahulukan dan yang berhak dimuliakan? dan jika aku menghidangkan kopi, mana yang harus aku dahulukan? Maka beliau menjawab, 'kedua-duanya mempunyai kemuliaan, adapun Habib, maka dalam tubuhnya terdapat Bidh'ah (sepotong darah daging Rasulullah) yang mulia yang mana Bidh'ah tersebut tak bisa dibandingkan dengan sesuatu apapun."

Dalam Kitab Tadzkirah Al-Auliya disebutkan, saat Imam Syafi'i duduk di suatu Majelis Ilmu,

0 comments :

Post a Comment