Saturday, February 13, 2021

KISAH SEMUT DAN SEBUTIR GULA

Nabi Sulaiman Alaihas Salam pernah bertanya pada seekor semut...

"Wahai semut, Berapa banyakah makanan yang kamu perlukan untuk hidup setahun???".


Maka semut menjawab "Wahai Nabi ALLAH Sulaiman, Aku hanya perlukan makanan sebesar sebutir gula untuk hidup selama setahun".


Lalu Nabi Sulaiman Alaihas Salam mengurung semut tersebut didalam sebuah botol dan diletakin sebutir gula untuk makanan semut tersebut.


Selepas setahun, Nabi Sulaiman Alaihas Salam membuka tudung botol itu dan mendapati hanya separuh saja gula yang dimakan semut itu.


Lalu Nabi Sulaiman Alaihas Salam bertanya pada semut "Wahai semut, Mengapa hanya separuh saja gula yang engkau makan dalam setahun???".


Lalu semut menjawab

"Wahai Nabi ALLAH Sulaiman,

Jika diluar botol ini, aku yakin ALLAH Ta'ala akan memberikan rezeki yang cukup kepada ku untuk hidup, namun setelah engkau mengurung ku di dalam botol ini, aku TIDAK yakin pada manusia yang akan memberi ku rezeki yang cukup, aku takut engkau terlupa untuk membuka tudung botol itu setelah setahun,

oleh karena itu aku harus berpikir cermat untuk hidup setahun didalam botol ini dengan gula sebutir".


Begitulah kisah seekor semut yang cukup yakin dengan Rezeki ALLAH Ta'ala kepadanya. Bagaimana mungkin manusia seperti semut.

Kita yang diberikan nikmat Islam dan iman oleh ALLAH Ta'ala tidak yakin

dengan rezeki ALLAH Ta'ala?

Maka kita lebih buruk dari seekor semut.


Yakinlah Bahwa Rezeki itu milik ALLAH Ta'ala,

Bukan milik Raja,

Bukan Kerjaan,

Bukan milik syarikat,

Bukan milik Boss,

Mereka semua perantara ALLAH Ta'ala,

Akan tetapi MUTLAK MILIK ALLAH Ta'ala.


Allah Ta'ala telah menjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya, termasuk manusia. Dalam al-Quran Allah berfirman :


‎وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ


“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya.

Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”

(QS. Hud 6)

0 comments :

Post a Comment