Monday, February 1, 2021

Jangan Takut Miskin, karena Punya Anak

Sebagian orang tua terkadang merasa khawatir tak dapat mencukupi kebutuhan anaknya. Bahkan, terkadang kekhawatiran ini yang membuat sebagian orang tua tega membunuh anaknya. Mereka tak mau punya (banyak) anak karena takut terjatuh dalam kemiskinan.

Padahal Allah ta’ala berfirman,

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

“Jangan bunuh anak-anak kalian KARENA TAKUT MISKIN, Kamilah yg memberi rizki *mereka (anak-anak)* dan *kalian (wahai orangtua)*.” (QS. Al Isra : 31)

Serupa dengan ayat ini, Allah juga berfirman,

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُم مِّنْ إِمْلَاقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ

“Jangan bunuh anak-anak kalian KARENA MISKIN, Kamilah yg memberi rizki pada *kalian (wahai orangtua)* dan *mereka (anak-anak kalian)*.” (QS. Al An’am : 151)

Dua ayat di atas sekilas sama, tapi sejatinya memberi *faedah berbeda*.

Pada ayat yang pertama (Al Isra : 31), disebutkan alasan ( خَشْيَةَ إِمْلاقٍ ) —karena takut miskin. Ini isyarat bahwa orang tua dari anak tersebut dalam keadaan mampu dan kaya, kemudian alasan membunuh anaknya adalah karena takut terjatuh ke dalam kemiskinan.

Itulah sebabnya, Allah ta’ala mendahulukan penyebutan anak-anak mereka lebih dulu kemudian diikuti orang tua yakni pada kalimat ( نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُم ) sebagai penjelasan bagi mereka, bahwasanya yang memberi rizki anak-anak mereka adalah Allah ta’ala semata, bukan mereka.

Adapun pada ayat yang kedua (Al An’am : 151), disebutkan alasan ( مِنْ إِمْلاقٍ ) —karena sebab kemiskinan. Ini isyarat bahwa orang tua dari anak tersebut dalam keadaan miskin.

Itulah sebabnya, Allah ta’ala mendahulukan penyebutan orang tua baru kemudian diikuti anaknya yakni pada kalimat ( نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ ) sebagai kabar gembira bagi orang tua yang miskin, bahwasanya kemiskinan itu akan diangkat, dengan memberi rizki kepada mereka dan kepada anak-anak mereka.

Ini adalah pelajaran berharga bagi kita ;

1. Kita, yang sedang putus asa, tak ingin punya banyak anak bahkan punya kehendak ingin menghabisi nyawa anak.

2. Kita, yang sedang berkeluh kesah, kesulitan mencari nafkah untuk sekolah dan biaya hidup anaknya,

bahwa Allah itu tak akan pernah menyelisihi janjinya. Allah menjamin rezeki kita sebagai orang tua dan anak-anak kita.

Jangan putus berharap.

Semoga bermanfaat. Baarakallaahu fiikum.

Ditulis oleh :

Kak Erlan Iskandar,

Yogyakarta, 20 Al Muharram 1442H

website : www.kakerlan.com

@suamikusurgaku

0 comments :

Post a Comment