Saturday, September 7, 2024

Hilangnya Komitmen dengan Iming-Iming Jabatan

Ketika nabi Adam masih di sorga, dia telah berjanji dan membuat komitmen dengan Allah swt bahwa dia tidak akan mengikuti bujuk rayu syaithan dan tidak akan mendekati pohon yang dilarang Allah swt. Faktanya nabi Adam kemudian melepaskan janji dan komitmen yang telah disampaikannya secara terbuka, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt dalam surat Thaha [20]: 115

وَلَقَدۡ عَهِدۡنَآ إِلَىٰٓ ءَادَمَ مِن قَبۡلُ فَنَسِيَ وَلَمۡ نَجِدۡ لَهُۥ ‌عَزۡماً (115) 

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya komitmen yang kuat.”


Apa yang menjadikan nabi Adam kehilangan komitmennya dan berubah haluan menjadi pengikut syaithan? Jawabannya adalah janji jabatan dan kekuasaan (ملك لا يبلى) yang ditawarkan kepadanya. Demikian seperti disebutkan dalam firman-Nya surat Thaha [20]: 120

فَوَسۡوَسَ إِلَيۡهِ ٱلشَّيۡطَٰنُ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ هَلۡ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلۡخُلۡدِ وَمُلۡكٍ لَّا يَبۡلَىٰ (120)

Artinya: “Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?”


Pesannya, jangan anda heran jika menemukan sosok, individu, organisasi sampai partai politik yang melupakan janji dan komitmennya hingga dengan enteng meninggalkan konstituennya karena godaan jabatan dan kekuasaan. Demikian karena anda sejatinya sedang melihat sikap dan watak asli anak Adam sejak manusia pertama hingga akhir zaman yang bahkan sorgapun akan mereka buang demi jabatan dan kekuasaan.

0 comments :

Post a Comment