Dr. Hamdani Khalifah (G'78)
*Sudah dapat dipastikan bahwa penetapan 1 Syawal 1444 H tidak seragam.* Dunia Islam (bukan hanya di Indonesia), mendapat dua waktu pilihan untuk masuk gerbang tol Syawal.
Pertama : *1 Syawal 1444 jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023*
Kedua : *1 Syawal jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023*
Begini uraiannya, jangan risau, gundah dan panas kepala.
Pada hari Kamis legi, 29 Ramadan 1444/20 April 2023, ijtimak jelang Syawal '44 *terjadi pada pukul 11:15':06" wib. Tinggi bulan 🌙 pada saat matahari ☀️ terbenam di Yogya = +01° 47' 58" (hilal sudah wujud - wujudul-hilal)* dan seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari☀️ terbenam itu bulan🌙 berada di atas ufuk.
*Jadi tanggal 1 Syawal 1444 jatuh pada hari Jumat pahing 21 April 2023* : hari Idul-Fitri.
*Sementara itu, kriteria terbaru Menteri² Agama Brunei, Malaysia, Indonesia dan Singapur (MABIMS) 2020/2021* _mengubah posisi ketinggian hilal (sebelumnya 2° diatas ufuk). Parameter elongasi bulan 🌙 harus berada pada minimal 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya senja yang dinyatakan dengan parameter ketinggian bulan minimal 3° di atas ufuk._
Dari hasil hisab +01° 47' 58" (wujudul-hilal), maka ukuran dan posisi hilal tidak memenuhi kriteria +3° atau tidak dalam posisi imkan rukyah, hilal tak terlihat penuh.
Oleh sebab itu: *1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023, istikmal bulan Ramadan 30 hari*
*_Bulan seakan berargumen: don't cry for me, jangan engkau tangisi aku_*
Itu tak soal bagi hilal si anak bulan 🌙, angka 21 atau 22 adalah sama baginya, *aku akan tetap hadir untukmu*.
Hilal itu adalah unik bagi mata manusia yang juga tak kalah uniknya. *Hilal bukan bersembunyi, dia juga makhluk hidup yang selalu bertasbih. Tapi ia hanyalah satu diantara sekian banyak benda langit ciptaan Allah, ia hanya ambil posisi di *lorong waktu* yang sempit sehingga memerlukan *alat transportasi khas* untuk menjemputnya.
Jangan ada yang berteriak : *Tanggal 21 lebih baik dari yang 22. Atau sebaliknya, Tanggal 22 lebih afdal dari yang 21.*
Keduanya sudah teruji secara astronomis dan diakui oleh alQuran, Sunnah dan sains modern.
Ketika sahabat saya curhat : ustaz, yang 21 itu minoritas dan tak berimam/makmum kepada pemerintah, memang cukup pedas.
Namun saya beri penawar pencerahan : yang minoritas itu adalah yang 22, karena hanya 4 negara di Asia Tenggara, itu pun penduduknya banyak yang memilih 21.
*Yang mayoritas adalah yang 21, karena lebih 60 negara sudah menetapkan angka 21.*
Jika anda masih hidup 8 tahun kedepan, maka Ramadan dan Idul-Fitri berdasar HISAB adalah sebagai berikut (ingat : hasil hisab tak pernah meleset) :
*Tahun :*
*2024:*
Ramadan 11 Maret, Idul-Fitri 10 April.
*2025*:
Ramadan 1 Maret, Idul-Fitri 31 Maret.
*2026*:
Ramadan 18 Februari, Idul-Fitri 20 Maret.
*2027*:
Ramadan 8 Februari, Idul-Fitri 10 Maret.
*2028*:
Ramadan 28 Januari, Idul-Fitri 27 Februari.
*2029*:
Ramadan 16 Januari, Idul-Fitri 15 Februari.
*2030*:
Ramadan 6 Januari, Idul-Fitri 5 Februari.
*2030*:
RAMADAN 26 DESEMBER, IDUL-FITRI 25 JANUARI 2031*
*Manatau, Ramadan kali ini adalah Ramadan terakhir bagi / salah satu di antara kita, maka peristiwa demi peristiwa 8 tahun kedepan, bukan lagi milik kita.*
*Begitupun, setidaknya kita berdoa diberi kesempatan lagi oleh Allah.*
والله أعلم
*Lhokseumawe, Risalah Misbahul Ulum/RisMu.*
Pena : KH DR Hamdani Khalifah (G'78)
Salam Ramadan Mubarak
0 comments :
Post a Comment