Tuesday, March 14, 2023

TAK MELAMPAUI BATAS

Dari Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika kami menaiki lembah, kami bertahlil dan bertakbir, lalu suara kami keras. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda,


يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا ، إِنَّهُ مَعَكُمْ ، إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ ، تَبَارَكَ اسْمُهُ وَتَعَالَى جَدُّهُ


'Wahai sekalian manusia, bersikap lemah lembutlah dan pelankan suara kalian, sesungguhnya kalian bukanlah menyeru pada sesuatu yang tidak mendengar dan tidak ada. Allah itu bersama kalian. Allah itu Maha Mendengar dan Mahadekat. Mahasuci nama-Nya dan Mahatinggi kemuliaan-Nya.’” (HR. Bukhari, no. 2992 dan Muslim, no. 2704)


Adapun yang dimaksud "Allah tidak menyukai yang melampaui batas" ada dua tafsiran:


Tafsiran pertama: Maksudnya adalah Allah tidak menyukai yang berlebihan dalam doa. Ada tiga pendapat mengenai bentuknya:


1. Mendoakan jelek mukmin yang lain dengan doa menghinakan atau doa laknat (kutukan). 

2. Meminta sesuatu yang pantas diberikan kepada para nabi (tidak pantas diberikan untuk kita, pen.). 

3. Mengeraskan doa. 


Tafsiran kedua: Allah tidak menyukai orang yang melampaui dari apa yang diperintahkan. 


Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan bahwa tadharru' dan khufyah adalah berdoa dengan sirr (lirih). Hal ini disebutkan dalam Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, 4:44.


Sedangkan maksud melampaui batas dalam doa, kata Syaikh As-Sa'di adalah:


1. Meminta sesuatu yang tidak layak untuknya.

2. Memfasih-fasihkan ucapan saat berdoa.

3. Mengeraskan suara berlebihan


WaLLAAHUa'lam

0 comments :

Post a Comment