KETEKUNAN
YANG MEMBERI KEKUATAN
Memang
benar, ketekunan adalah kekuatan. Namun, kekuatan yang sebenarnya berada pada
bagaimana anda menghayati setiap detil pekerjaan. Di sanalah anda menemukan
kesenangan. Dan, di situlah anda memberikan rasa cinta dan penghargaan.
Kekuatan ketekunan bukan hanya terletak pada kemampuan untuk melakukannya
terus-menerus tanpa henti. Melainkan, pada tekad dan peleburan diri dalam
setiap gerak waktu. Hargailah sebuah ketekunan dengan menghargai penyerahan
diri yang ditunjukkan.
Hujan
rintik-rintik yang turun setiap hari dapat meluapkan sungai hingga meruah
banjir. Sedangkan kebocoran setetes demi tetes dapat mengeringkan
samudera
menjadi gurun gersang. Ketekunan adalah kebijakan yang diajarkan di setiap
jaman. Ketekunan pada akhirnya membawa anda pada tujuan besar.
Bukankah,
sebagaimana kata pepatah, perjalanan seribu Li dilakukan dengan melangkah
setapak demi setapak?
PIMPINLAH
DENGAN KETELADANAN
Kepemimpinan
itu dimulai dengan dada yang lapang. Karena, terlebih dahulu anda harus
mengajari diri sendiri dan membenahi perilaku sehingga menjadi teladan; sebelum
mengajari orang lain melalui ucapan lidah anda. Keteladanan bukanlah perintah,
namun dipatuhi lebih dari kerasnya teriakan aba-aba komando. Memiliki dada yang
lapang berarti menyediakan tempat yang luas bagi tindakan belajar. Dan, belajar
adalah menangkap kebijakan dan hikmah dari mana pun; termasuk dari pihak-pihak
yang anda anggap musuh anda.
Kesan
pertama dinilai dari penampilan anda; namun kesan terakhir selalu dinilai pada
kelapangan dada anda. Bila anda menaruh kepemimpinan anda pada kegagahan
seragam, maka pastikan itu hanyalah pengetuk perhatian pertama orang-orang
anda. Pastikan, anda dapat mewariskan sesuatu yang tak mudah lekang; yaitu
keteladanan.
JAUHI SIKAP
YANG DIBUAT-BUAT
Bergaullah
secara wajar dan sehat. Jauhilah sikap yang dibuat-buat.
Kelanggengan
hubungan dengan sesama terjalin oleh perilaku normal. Anda mungkin sedang
belajar untuk memperindah gerak-gerik dan sikap tubuh anda. Atau, anda boleh
saja sedang membenahi kepribadian diri. Namun, di atas semua itu, orang lain
lebih menyukai dan menghormati anda sebagaimana adanya.
Berbicaralah
dengan logat anda sendiri; tersenyumlah dengan keceriaan anda sendiri;
berjalanlah dengan derap langkah anda sendiri. Benar-benar, jadilah diri anda
sendiri.
Meski orang
bijak mengatakan, “dunia adalah panggung sandiwara”, itu bukan berarti anda
harus ber-”acting” sepanjang hayat. Anda mendapat suatu peran yang harus
dimainkan. Maka, mainkan peran itu sebaik-baiknya. Jangan ambil alih peran
orang lain; karena anda akan membuat-buat sikap anda. Hayati diri anda dan
bersikaplah sewajarnya. Dimana pun sikap yang dibuat-buat itu membosankan;
malah barangkali memuakkan.
CARILAH
PERTOLONGAN DALAM SIKAP TABAH
Pada saatnya
anda akan menghadapi persoalan menyangkut nama baik anda. Itu pertanda telah
tiba waktunya bagi ujian ketabahan hati. Pergunjingan,
desas-desus
atau fitnah mungkin menerpakan hawa panas yang memerahkan wajah anda. Bila anda
yakin telah berusaha sebaik mungkin mengasah dan mengukir indah citra anda,
maka tiada sesuatu yang patut ditakutkan. Ketakutan hanya untuk mereka yang
belum membersihkan cela. Jauhi sikap cengeng, karena hanya akan menyenangkan
“musuh-musuh” nama baik anda. Tetaplah tabah dan tegar.
Hujan lebat
membasahi tubuh harimau, namun takkan bisa melunturkan lorengnya. Kesulitan
boleh saja menghantam anda dari segala penjuru, namun
tak perlu
melunturkan kekuatan anda. Yakinlah, persoalan yang tak menggoyahkan anda,
justru menguatkan. Temukan pertolongan dari ketabahan
diri. Jangan
biarkan kesulitan meluruhkan nama anda. Karena itu, pepatah mengatakan, harimau
mati meninggalkan belang.
HANYA ADA
SATU BUMI
Di jagat
raya ini terdapat sebuah planet biru berkilauan indah. Itulah Bumi, tempat kita
semua berpijak dan bernaung. Tangan-tangan Sang Maha Pencipta telah membentuk
planet ini begitu cantik; tertimbang seimbang di gugusan bintang-bintang; dan
terukur tepat di gerak derap sang waktu. Kehidupan tumbuh dan gugur silih
berganti semenjak lima puluh milyar tahun kelahiran matahari; sebuah evolusi
yang panjang, rapi dan berhati-hati. Planet elok dan jagat raya yang agung;
semua itu hanya demi kehidupan manusia, maha karya yang menyimpan cahaya-Nya,
yang diturunkan dua juta tahun lalu di Bumi ini. Sedangkan kini matahari masih
menyisakan lima milyar tahun ke depan sebelum mendidihkan air di penjuru
galaksi. Perjalanan manakah yang kau kan tempuh, wahai manusia?
Kita dapat
melakukan perjalanan akbar ke angkasa menembus gelapnya alam raya; menyentuh
tepiannya yang tak terbatas. Atau, perjalanan agung ke dalam diri sendiri
menerobos kelamnya sang Aku; menyentuh cahaya gemilang yang ditiupkan Sang Maha
Pencipta. Perjalanan manapun yang kita pilih, kita semestinya disadarkan bahwa
tiada segala sesuatu ini tercipta tanpa rahmat dan cinta kasih yang melimpah-ruah.
Karena itu, sesama kaki yang berpijak di bumi, sesama kepala yang menjulang ke
langit, tiada benang pengikat yang pantas ditambatkan selain hidup saling
memberi dan menerima; saling mengasihi.
0 comments :
Post a Comment