Thursday, May 11, 2023

WAJIB MENCARI NAFKAH

Allah Ta'ala berfirman,


لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آَتَاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آَتَاهَا


“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah sesuai kemampuannya. Dan orang yang memberikan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang hanyalah apa yang Allah berikan kepadanya.” (QS. Ath-Thalaq: 7).


Adapun urutan mendahulukan nafkah pada istri daripada kerabat lainnya tidak disebutkan dalam Al-Qur'an. Hal ini disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.


Dari Jabir radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berlibur,


ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا ، فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ ، فَإِن ْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ ذِي قَرَابَتِكَ ش َيْءٌ فَهَكَذَا وَهَكَذَا ، بَيْنَ يَدَيْكَ ، وَعَنْ يَمِينِكَ ، وَعَنْ شِمَالِكَ


“Mulailah dari dirimu sendiri. Sedekahkanlah untuk dirimu sendiri. Lebih dari itu untuk keluargamu (anak dan istrimu). Lebihnya lagi dari itu untuk kerabat dekatmu. Selebihnya lagi dari itu untuk tujuan ini dan itu yang ada di hadapanmu, yang ada di kanan dan kirimu.” (HR. Muslim, no. 997)


WALLAAHUa'lam

0 comments :

Post a Comment