Monday, November 25, 2019

Guru

Selamat Hari Guru
Tugas dan Fungsi Guru sangat mulia disisi Allah dalam membentuk Generasi yg terbaik

Guru melaksanakan amanah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dunia akherat

Selamat melaksanakan amanah dg mensucikan niat dan menyempurnakan ikhtiar mewujudkan tujuan Pendidikan yg Mulia!!!

GURU KU HEBAT

Bagaimana tidak hebat
Rutinitas pagi harus serba hemat
Bangun tepat
Mandi cepat
Sarapan pun kalau sempat

Guruku Hebat
Jam 04.00 subuh sudah wangi
Menjemput sang pelangi
Mengantarkannya meraih mimpi
Demi Ibu Pertiwi

Guruku Hebat
Bertahun tahun menahan diri
Dari keinginan hati
Dari nafsu duniawi yang menghampiri
Walau kadang makan hati

Guruku Hebat
Bagaimana tidak hebat
Tiap hari menopang martabat
Walau kadang tak bersahabat
Namun tetap harus kuat

Guruku tetap hebat
Dalam kekurangan tetap bertahan
Dalam kesederhanaan tetap diam
Dalam kemakmuran tetap tenang

Guruku memang hebat
Meskipun bukan konglomerat
Namun tak melarat
Meski bukan bangsawan
Namun tetap menawan

Guruku Hebat
Mendidik anak negeri
Sepenuh hati
Mengajarkan budi pekerti
Agar menjadi insan yang bernurani
Tanpa harus menyakiti

Guruku tetap yang Hebat
Gaji kecil tak sakit hati
Gaji cukup tak sombong diri
Meski banyak yang iri hati
Karena guru dapat sertifikasi

Guruku memang hebat
Karena sertifikasi dituntut kompetensi
Kalau tak mau diamputasi
Oleh penguasa negeri yang katanya "baik hati"

Guruku Memang Hebat
Meski mutasi dan gandanya kompetensi
Mengancam diri
Tak menjadikannya patah hati
Mengabdikan diri untuk negeri
Sambil menunggu panggilan surgawi.
Lubuk Dalam

GURU KU
Guru berdiri di depan kelas, dan siswa memberi penghormatan, itu bukan karena guru haus kehormatan, tetapi karena siswa sedang diajar untuk tahu menghormati,...

Guru mengajar didepan kelas, siswa diminta memperhatikan, bukan karena guru tak tahu metode mengajar yang baik, tetapi karena siswa sedang diajar untuk menghargai orang lain.,...

Guru memberikan Pekerjaan Rumah, siswa diminta menyelesaikan, bukan karena guru memberi beban tambahan, tetapi karena siswa sedang diajar untuk bisa mengisi waktu berkualitas

Guru merobek kertas ujian karena menyontek, siswa diminta mengikuti ujian susulan, bukan karena guru berlaku jahat, tetapi karena siswa sedang diajar pentingnya kejujuran...

Guru membuat jadwal kebersihan, siswa diminta membersihkan lingkungan, bukan karena guru mau seenaknya memerintah, tetapi karena siswa diajar untuk bisa bertanggung jawab,...

Guru berbicara keras karena siswa kurang memperhatikan, bukan karena guru benci, tetapi karena siswa sedang diajar untuk sadar akan kesalahan,...

Guru memberi hukuman yang wajar, bukan karena guru tak punya kasih, tetapi karena siswa sedang diajar mengakui kesalahan,...

Guru melarang siswa melakukan hal-hal yang terlihat asyik, bukan karena guru tak mengerti kesenangan siswa, tetapi karena siswa sedang diajar untuk melihat masa depan lebih baik,...

Tanyakan pada mereka yang sukses sekarang, pantaskah membenci seorang guru ?
SELAMAT MEMPERINGATI HARI GURU, BANGGALAH MENJADI GURU

Guru biasa bisa menjelaskan
Guru bagus bisa mendemonstrasikan
Guru hebat bisa menerapkan
Tapi .......
Guru agung bisa menginspirasi siswa......
Semoga kita bisa jadi guru agung

Selamat hari guru.....

KOLOM: KEGEMBIRAAN DALAM BELAJAR: Mematahkan Mitos NEM, IPK dan Rangking


Ada tiga konsep yang tidak saya percayai sepenuhnya dalam sistem pendidikan yaitu: NEM, IPK dan rangking. Saya mengarungi sistem pendidikan selama 22 tahun (1 tahun TK, 6 tahun SD, 6 tahun SMP-SMA, 4 tahun S1, 5 tahun S2&3) dan kemudian dilanjut mengajar selama 15 tahun di universitas di tiga negara maju (AS, Korsel, Australia) dan tanah air. Saya menjadi saksi betapa tidak relevannya ketiga konsep di atas dengan apa yang secara normal didefinisikan sebagai kesuksesan. Ternyata sinyalemen saya ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley yang memetakan 100 faktor yang akan berpengaruh terhadap tingkat kesuksesan seseorang berdasarkan survey terhadap 733 millioner di US.
Berdasarkan hasil penelitian blio ternyata nilai yang baik (yakni NEM, IPK dan tentu saja rangking) hanyalah faktor sukses no ke 30! Sementara itu faktor IQ pada urutan ke-21 dan bersekolah ke universitas/sekolah favorit di urutan ke-23. Jadi saya ingin mengatakan secara sederhana:

Anak anda nilai matematikanya 45? Tidak masalah. Tidak lulus ujian fisika? Bukan masalah besar. NEM tidak begitu sesuai harapan? Paling banter akibatnya adalah tidak bisa masuk sekolah favorit. Yang memang, menurut hasil riset, tidak terlalu pengaruh ke kesuksesan aniwei. IPK termasuk golongan dua koma (baik dua koma sembilan….belas maupun dua koma pas)? Jangan sedih. IPK pan hanya mitos. Paling banter adalah hanya alat ukur. Yang tidak akurat aniwei. Anak anda sekolah di SMA 11 dan bukan SMA 3 Bandung? No worries. Anak cemerlang akan tetap menemukan bakatnya di mana saja berada.  Anak anda lulusan universitas swasta di Jakarta dan bukan di Harvard? Not a big deal. Steve Jobs dan Bill Gates tidak lulus dari mana-mana.
Anak anda pernah tidak naik kelas atau mengulang mata kuliah? Oooh ini banyak temannya. Hampir semua teman kuliah saya di ITB ada di golongan ini. Termasuk saya, yang pernah tinggal kelas atau mengulang beberapa mata kuliah di ITB dulu. Tidak pengaruh sama sekali. Paling akibatnya adalah tidak bisa dapat predikat Cum Laude. Yang tentunya, menurut saya, hanya predikat yang sifatnya hanya untuk lucu-lucuan saja. Nothing serious, karena menurut penelitian itu sama sekali tidak termasuk dalam 100 faktor tadi.

Atau yang agak serius, anak anda tidak selesai kuliahnya? Baiklah saya akan membagi. Banyak para dropout yang akhirnya menjadi orang besar yang karyanya sekarang anda pakai. Ya, sekarang ini, sebagian malah sedang anda pakai untuk membaca essay ini (Iphone, Ipad, Ipod, PC, Macbook, Windows, OS, Oracle software…dsb). Mereka adalah orang-orang yang tidak selesai pendidikan formalnya. Thomas Edison adalah inventor yang paling produktif sepanjang sejarah manusia. Namanya ada pada lebih dari 1000 patent. Blio antara lain adalah penemu bola lampu, video camera, dan telepon. Ibunya mengajari Thomas kecil membaca dan menulis di rumah sesudah dia dikeluarkan dari sekolah karena gurunya menganggap dia terlalu lamban belajar. Pendidikan formal yang diselesaikan adalah 3 bulan di high school.
Wright Brothers adalah yang diterima secara aklamasi oleh dunia sebagai penemu “mesin terbang”. Merekalah yang pertama kali menerbangkan pesawat udara pertama. Batu bata pertama dari industri pesawat terbang yang kelak akan menjadi Boeing dan Airbus. Keduanya belajar di high school tapi tidak pernah lulus. Waktunya dihabiskan untuk mengamati dan meneliti bagaimana burung itu bisa terbang dan ngoprek di bengkelnya membuat berbagai jenis gliders.
Bill Gates adalah seorang dropout yang merevolusi industri komputer. Bersama Paul Allen mendirikan Microsoft. Paul hanya menyelesaikan 2 tahun pertama di University of Washington dan membujuk Bill untuk keluar dari Harvard (dan berhasil) pada tingkat 2. Keduanya menjadi billionaire pada usia awal 30an. Michael Dell drop out dari University of Texas pada umur 19 untuk mendirikan Dell Inc. perusahaan komputer yang termasuk paling sukses di Amerika. Steve Jobs memperkenalkan Macintosh kepada dunia dan menjadi tokoh kunci dari revolusi industri komputer. Salah satu karya kreatifnya adalah teknologi tablet (iPad) dan smart phone (iPhone) yang lantas ditiru oleh perusahaan2 raksasa dunia lainnya (Microsoft, Samsung, LG, Sony, Huawei, Oppo, Xiaomi, dll). Karyanya memberi impact kepada lebih dari 2 milyar penduduk dunia.
Contoh terakhir adalah yang paling kontekstual. Tanpa blio kita tidak bisa memanfaatkan dan menikmati platform media sosial yang paling user friendly dan efektif untuk ajang berinteraksi secara tertulis, arena untuk berlatih menulis dan medium untuk presentasi dan bisnis. Mark Zuckerberg hanya menyelesaikan dua tahun pertama di Harvard sebelum memutuskan untuk mendirikan dan membesarkan Facebook. Beautiful and highly effective platform yang sekarang bisa kita manfaatkan dengan luas.
+++
Lalu apakah faktor yang menentukan kesuksesan seseorang itu? Menurut riset Stanley berikut ini adalah sepuluh faktor teratas yang akan mempengaruhi kesuksesan: 1. Kejujuran (Being honest with all people)2. Disiplin keras (Being well-disciplined) 3. Mudah bergaul (Getting along with people) 4. Dukungan pendamping (Having a supportive spouse or partner) 5. Kerja keras (Working harder than most people) 6. Kecintaan pada yang dikerjakan (Loving my career/business) 7. Kepemimpinan (Having strong leadership qualities) 8. Kepribadian kompetitif (Having a very competitive spirit/personality) 9. Hidup teratur (Being very well-organized) 10. Kemampuan menjual ide (Having an ability to sell my ideas/products)
Hampir kesemua faktor ini tidak terjangkau dengan NEM dan IPK. Dalam kurikulum ini kita kategorikan softskill. Biasanya peserta didik memperolehnya dari kegiatan ekstra-kurikuler.

Saya mengajarkan wawasan ini sebagai bagian dari mata kuliah saya apapun subyek atau topiknya di tanah air maupun di negara maju tempat saya mengajar. Karena saya yakin bila peserta didik sudah bisa masuk ke track atau rel yang tepat dan frekuensi yang pas, everything else follows naturally. Dalam konteks ini saya ingin menggarisbawahi faktor “kecintaan pada apa yang dikerjakan” yang ternyata mempunyai pengaruh sangat tinggi (urutan ke-6) yang menentukan kesuksesan seseorang. Saya sangat mempercayai ini karena saya telah mengujinya selama 40 tahun terakhir karir saya sendiri maupun mahasiswa-mahasiswa maupun junior yang saya bimbing. Saya menemukan bahwa bila kita bisa menemukan ‘klik’ pada apa yang kita kerjakan maka kita akan mempunyai supply endorfin yang tidak ada habis-habisnya. Itu hukum alam. Kita hanya perlu menemukannya sekali dan setelah itu kita akan bergerak bersama semesta. Ada orang yang membahasakan Tuhan bersama kita. Kita akan bangun jam 4 setiap pagi dalam kondisi segar dan baterei penuh untuk bisa menaklukkan dunia pada hari itu. We will be somebody to whom the devil would say,”Damn, she is up”, upon our getting up in the morning. Kita akan menjadi seseorang yang tidak bisa dihalangi. Unstoppable. Menjadi orang yang gagal tujuh kali dan bangun delapan kali.

Ini resep yang senantiasa saya bagi dalam kuliah saya. Setiap kuliah saya akan saya tailor berdasarkan audiens yang ada di depan saya. Dalam kuliah di Universitas Teknologi Sumbawa beberapa minggu yang lalu, saya paham sekali bahwa yang diperlukan di sana adalah suntikan motivasi. Persis seperti prinsip yang saya gambarkan di atas. Misinya membawa peserta didik ini ke track yang benar dan frekuensi yang pas. All the technicalities follow. Bahan-bahan tekniks selalu bisa dicari dan dipelajari secara mandiri. Tapi landasan spirit dan motivasi harus kuat terpancang. Hal ini pula yang dititipkan oleh pak Direktur dan Co-founder UTS (bersama pak Gubernur Zulkieflimansyah). Saya mengerti dan paham saya berbicara di Nusa Tenggara Barat bukan Jawa Barat, semua faktornya berbeda. Harapannya berbeda. Kendalanya tidak sama. Sumberdayanya berbeda. Namun ada mimpi yang sama: menjadi contender dalam dunia yang serba berubah dengan cepat ini. Thriving. Not only surviving. Apapun kondisinya dan dari mana saja titik mulainya.

Saya membaca seseorang tidak harus dari resumenya. Seringkali cukup dari aura ketika mereka saya ajak bicara. Ketika sesi kuliah umum di depan ratusan mahasiswa, acara dimulai dengan pemutaran video dipandu Pak Direktur yang menayangkan peristiwa bersejarah dimana beberapa tahun silam tim Sumbawagen UTS berhasil meraih medali perunggu, best policy and practice shout-out dan Chairman's awards 2014 pada sebuah kompetisi bergengsi di MIT. Saya lantas diperkenalkan sebagai seseorang yang belajar dan bekerja di MIT selama hampir 10 tahun. Di kelas saya di UTS saya membaca adanya semangat. Adanya keberanian untuk bermimpi. Mimpi yang besar. Ini harus didukung agar sustainable. Oleh karena itu saya pagi itu memulai kuliah saya dengan kalimat pembuka: saya dulu ketika kecil telat dan lama tidak bisa membaca. Saya akan bercerita bagaimana seorang yang didera ADHD kemudian bisa bangkit dan tumbuh sehingga mempunyai empat gelar akademis, dua dari MIT. If I can do it, you can too. Tidak perlu risau dengan titik mulai sebagai daerah tertinggal dengan index kemajuan no 2 dari belakang. Index ini mirip NEM, IPK dan rangking yang tidak perlu sepenuhnya kita percayai. Fokus saja tiap hari untuk mencari kegembiraan.
Dalam dua hari kelas saya di UTS belajar dengan penuh kegembiraan. Saya bisa merasakannya. Dan saya tahu, dengan kegembiraan itu mereka akan bisa berjalan jauh dan mencapai sesuatu yang tinggi.
Postscript.
Diunggah kembali dalam rangka Hari Guru.

Original post: Prof Agus Budiyono


Memuliakan Guru

اعلم أن طالب العلم لا ينال العلم ولا ينتفع به إلا بتعظيم العلم
، وتعظيم الأستاذ وتوقيره.

Ketahuilah bahwa seorang pelajar tidak akan mendapatkan ilmu, kalau pun mendapatkan ia tidak akan dapat mengambil manfa’atnya kecuali dengan mengagungkan ilmu dan ahli ilmu (‘ulama’), memuliakan guru dan menghormatinya.

قيل: ما وصل من وصل إلا بالحرمة، وما سقط من سقط إلا بترك الحرمة والتعظيم.
وقيل: الحرمة خير من الطاعة، ألا ترى أن الإنسان لا يكفر بالمعصية، وإنما يكفر بترك الحرمة. ومن تعظيم العلم تعظيم الأستاذ.

Dikatakan; Tidaklah berhasil orang yang berhasil itu melainkan karena ia menghormati ilmu dan ahli ilmu, dan tidaklah gagal orang yang gagal itu melainkan karena ia tidak menghormati dan tidak mengagungkan ilmu dan ahli ilmu.
Dan dikatakan; Hormat itu lebih baik daripada ta’at. Apakah kamu tidak mengerti bahwa seorang manusia tidaklah menjadi kufur sebab berma’shiyat, tapi ia menjadi kufur hanya karena tidak hormat. Dan sebagian dari mengagungkan ilmu yaitu mengagungkan guru.

قال على رضى الله عنه: أنا عبد من علمنى حرفا واحدا، إن شاء باع، وإن شاء استرق.

‘Ali radliyallahu ‘anh berkata; Aku adalah hamba sahaya orang yang telah mengajariku ilmu walaupun hanya satu huruf, maka apabila ia berkehendak untuk menjualku, aku siap dijualnya, dan apabila ia berkehendak untuk tetap menjadikanku budak, akupun siap berkhidmat kepadanya.

وقد أنشدت فى ذلك:

Dalam hal ini aku pernah dibacakan sya’ir Amirul mu’minin ‘Ali karramallahu waj_hah;

رَأَيْتُ أَحَقَّ الْحَقِّ حَقَّ الْمُعَلِّمِ # وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ

لَقَدْ حَقَّ أَنْ يُهْدَى إِلَيْهِ كَرَامَةً # لِتَعْلِيْمِ حَرْفٍ وَاحِدٍ أَلْفُ دِرْهَمِ

Aku yakin bahwa hak yang paling besar adalah haknya seorang guru # dan ini sangat wajib untuk di jaga oleh setiap orang muslim

Sungguh, seorang pelajar berhak memberi hadiah kepada guru sebagai bentuk memuliakannya # karena telah mengajarkan satu huruf, guru berhak diberi hadiah seribu Dirham

فإن من علمك حرفا واحدا مما تحتاج إليه فى الدين فهو أبوك فى الدين.

Karena orang yang telah mengajarimu satu huruf ilmu yang kamu butuhkan dalam agama, maka sesungguhnnya ia adalah ayahmu dalam agama.

((( روي أنه قيل للإسكندر ذى القرنين: لم تعظم أستاذك أكبر من أبيك؟ فقال ونعم ما قال: لأن أبى أنزلنى من السماء إلى الأرض، وأستاذى يرفعنى من الأرض إلى السماء.

Diriwayatkan bahwa raja Iskandar Dzul Qarnain pernah di tanya; Mengapa tuan lebih mengagungkan guru tuan daripada ayah tuan?
Raja Iskandar Dzul Qarnain menjawab, dan ini merupakan sebaik-baik jawaban; Karena ayahku menurunkanku dari langit ke bumi, sedangkan guruku mengangkatku dari bumi ke langit.

ووجه ما قال: ان تعلق الروح بالبدن فى أرحام الأمهات هو نزوله من عالم الملكوت إلى عالم الكون والفساد والسبب بحدوث البدن هو الوالدان، وأما الأستاذ فسبب لعروج الروح الإنساني من عالم الفناء إلى عالم البقاء بسبب التكميل بالمعارف الربانية

Maksudnya; Bertautnya ruh pada tubuh ketika masih berada dalam rahim para ibu merupakan turunnya ruh dari alam malakut ke alam dunia dan kerusakan, dan penyebab terjadinya tubuh adalah kedua orang tua. Sedangkan guru adalah penyebab naiknya ruh manusia dari alam fana’ ke alam baqa’ lantaran menyempurnakan dengan mengajarkan mengenal Tuhan)))

وكان أستاذنا الشيخ الإمام سديد الدين الشيرازى يقول: قال مشايخنا: من أراد أن يكون ابنه عالما فينبغى أن يراعى الغرباء من الفقهاء، ويكرمهم ويعظمهم ويطيعهم شيئا، فإن لم يكن ابنه عالما يكون حافده عالما.

Guru kami As-Syaikh Al-Imam Sadiduddin Asy-Syairaziy pernah berkata; Guru-guru kami berkata; Barangsiapa yang ingin putranya menjadi orang alim, maka hendaklah ia menghormati orang asing dari kalangan ahli fikih, memuliakan, mengagungkan dan memberi mereka hadiah walapun sedikit. Jika anaknya belum juga menjadi orang alim, maka cucunyalah yang akn menjadi orang alim.

ومن توقير المعلم أن لايمشى أمامه، ولا يجلس مكانه، ولا يبتدئ بالكلام عنده إلا بإذنه، ولا يكثر الكلام عنده، ولا يسأل شيئا عند ملالته، ويراعى الوقت، ولا يدق الباب بل يصبر حتى يخرج.

Termasuk menghormati guru yaitu;
1.      Tidak berjalan di depan gurunya.
2.      Tidak duduk di tempat duduk gurunya.
3.      Tidak memulai berbicara di hadapan gurunya kecuali ada ijin darinya.
4.      Tidak banyak bicara di hadapan gurunya.
5.      Tidak bertanya sesuatupun ketika gurunya sedang jenuh.
6.      Menjaga waktu yang telah ditentukannya untuk belajar.
7.      Tidak mengetuk pintu, tapi bersabarlah hingga gurunya itu keluar.

فالحاصل: أنه يطلب رضاه، ويجتنب سخطه، ويمتثل أمره فى غير معصية لله تعالى، فإنه لا طاعة للمخلوق فى معصية الخالق. ومن توقيره: توقير أولاده ومن يتعلق به.

Kesimpulannya, seorang pelajar harus;
1)      Senantiasa mencari keridlaan gurunya.
2)      Menjauhi hal-hal yang menimbulkan kemurkaan gurunya.
3)      Mematuhi segala perintah gurunya kecuali dalam hal berma’siyat kepada Allah Ta’ala. Karena sesungguhnya tidak boleh ta’at kepada seorang makhluk pun dalam hal berma’siyat kepada sang Khaliq
4) Menghormati anak2nya dan siapa saja yg memiliki hubungan dgn guru tsb.

(Sumber kitab Ta'lim muta'alim bab 4)

0 comments :

Post a Comment