Ibnu Mas’ud, sering melihat Nabi tidur di rumahnya. Sahabat Nabi ini bercerita:
نَامَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى حَصِيْرٍ فَقَامَ وَقَدْ أَثَّرَ فِي جَنْبِهِ، فَقُلْنَا يَا رَسُولَ الله لَوْ اتَّخَذْنَا لَك وَطَاءً. فَقَالَ: "مَا لِي وَلِلدُّنْيَا، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا كَرَاكِبٍ، اِسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ، ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا"
“Nabi tidur di atas tikar. Ketika bangun, tampak di tubuhnya bekas cetakan tikar. Aku bilang: “Nabi, boleh kami ambilkan kasur untukmu?”. Nabi mengatakan: “Apalah artinya aku dan kehidupan di dunia ini. Di sini aku hanyalah bagai penunggang unta yang bernaung sementara di bawah pohon. Sesudah itu berangkat lagi dan meninggalkan tempat itu”.
0 comments :
Post a Comment