Monday, August 25, 2014
Thursday, August 7, 2014
Disewakan Rumah di Perum Abdi Negara Cileunyi
5:16 PM
disewakan rumah di cileunyi
,
rumah dekat al masoem
,
rumah dekat pintu tol cileunyi
,
rumah di abdi negara
,
rumah di cileunyi
No comments
Lokasi : Perum Bumi Abdi Negara Blok F No 4 dekat Pintu Tol Cileunyi
Luas tanah 125 m2
Luas bangunan 70 m2:
1 ruang tamu
2 kamar tidur
1 ruang tv
1 dapur
2 kamar mandi
1 mushola
1 ruang makan
1 garasi
Harga Rp 6 juta per tahun
Hub Ibu Atik Agus +62 812 68121537
Luas tanah 125 m2
Luas bangunan 70 m2:
1 ruang tamu
2 kamar tidur
1 ruang tv
1 dapur
2 kamar mandi
1 mushola
1 ruang makan
1 garasi
Harga Rp 6 juta per tahun
Hub Ibu Atik Agus +62 812 68121537
Friday, August 1, 2014
[Renungan] Kumpulkan kapas-kapas yang tersebar
Ada seorang
pedagang yang sangat kaya raya dan berpengaruh di kalangan masyarakat
dikotanya, dalam setiap kegiatannya berdagang mengharuskan dia sering banyak
pergi keluar kota. Suatu saat, karena pergaulan yang salah, dia mulai
terjerumus dengan berjudi.
Pada awalnya
ia mulai dengan taruhan kecil-kecilan, tetapi karena tidak dapat menahan nafsu
untuk menang dan mengembalikan kekalahannya, si pedagang semakin gelap mata,
dan akhirnya uang hasil jerih payahnya selama ini banyak terkuras di meja judi.
Istri dan anak-anaknya terlantar hingga akhirnya mereka jatuh miskin.
Orang luar
tidak ada yang tahu tentang kebiasaannya berjudi, maka untuk menutupi hal
tersebut, dia mulai menyebar fitnah, bahwa kebangkrutannya karena orang
kepercayaan, sahabatnya, mengkhianati dia dan menggelapkan banyak uangnya.
Kabar itu semakin hari semakin menyebar, sehingga sahabat yang setia itu, jatuh
sakit. Mereka sekeluarga sangat menderita, disorot dengan pandangan curiga oleh
masyarakat disekitarnya dan dikucilkan dari pergaulan.
Si pedagang
tidak pernah mengira, dampak perbuatannya demikian buruk. Dia bergegas datang
menengok sekaligus memohon maaf kepada si sahabat “Sobat. Aku mengaku salah!
Tidak seharusnya aku menimpakan perbuatan burukku dengan menyebar fitnah
kepadamu. Sungguh, aku menyesal dan minta maaf. Apakah ada yang bisa aku
kerjakan untuk menebus kesalahan yang telah kuperbuat?”
Dengan
kondisi yang semakin lemah, si sahabat berkata, “Ada dua permintaanku. Pertama,
tolong ambillah bantal dan bawalah ke atap rumah. Sesampainya di sana, ambillah
kapas dari dalam bantal dan sebarkan keluar sedikit demi sedikit “.
Walaupun
tidak mengerti apa arti permintaan yang aneh itu, demi menebus dosa, segera
dilaksanakan permintaan tersebut. Setelah kapas habis di sebar, dia kembali
menemui laki-laki yang sekarat itu.
“Permintaanmu
telah aku lakukan, apa permintaanmu yang kedua?” “Sekarang, kumpulkan
kapas-kapas yang telah kau sebarkan tadi”, kata si sahabat dengan suara yang
semakin lemah.
Si pedagang
terdiam sejenak dan menjawab dengan sedih, “Maaf sobat, aku tidak sanggup
mengabulkan permintaanmu ini. Kapas-kapas telah menyebar kemana-mana, tidak
mungkin bisa dikumpulkan lagi”.
“Begitu juga
dengan berita bohong yang telah kau sebarkan, berita itu takkan berakhir hanya
dengan permintaan maaf dan penyesalanmu saja” kata si sakit
“Aku tahu.
Engkau sungguh sahabat sejatiku. Walaupun aku telah berbuat salah yang begitu
besar tetapi engkau tetap mau memberi pelajaran yang sangat berharga bagi
diriku. Aku bersumpah, akan berusaha semampuku untuk memperbaiki kerusakan yang
telah kuperbuat, sekali lagi maafkan aku dan terima kasih sobat”. Dengan suara
terbata-bata dan berlinang air mata, dipeluklah sahabatnya.
Seperti kata
pepatah mengatakan, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Kebohongan tidak
berakhir dengan penyesalan dan permintaan maaf. Seringkali sulit bagi kita
untuk menerima kesalahan yang telah kita perbuat. Bila mungkin, orang lainlah
yang menanggung akibat kesalahan kita.
Kalau memang
itu yang akan terjadi , lalu untuk apa melakukan fitnah yang hanya membuat
orang lain menderita. Sepatah kata bisa membuat orang menjadi pandai, sepatah
kata bisa pula membuat orang menjadi bodoh, maka bijaksanalah dalam bertutur
kata dan tentunya akan jauh lebih bijak bisa melakukan sesuatu yang membuat
orang lain berbahagia.
http://l3anz91.blogspot.com/
Manajemen Amarah ala Rasulullah
Siapakah orang yang paling kuat itu? siapakah para pemenang itu? Nabi Muhammad SAW mempunyai versi sendiri tentang hal ini. Dalam sebuah hadis diriwayatkan ”Orang yang yang paling kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan orang lain dengan kekuatannya, tetapi orang yang mampu mengendalikan amarahnya.” (HR Bukhari)
Apabila seseorang mampu mengendalikan kemarahan, maka bisa dipastikan orang tersebut sangat istimewa. Pernahkah kita mendengar kisah Nabi Muhammad yang murka akibat dilecehkan? Bahkan ketika dengan rutin beliau dilempari kotoran oleh seorang Yahudi, dan kemudian si Yahudi lama menghilang karena sakit, Nabiullah pergi menjenguknya tanpa amarah sedikitpun di dalam dada.
Pun ketika beliau sedang shalat dan diserang oleh seseorang yang membencinya, beliau memilih untuk meneruskan shalat dan bukan menyerang balik. Kontrol emosi manalagi yang lebih sempurna dari itu semua?
Seorang laki-laki pernah menghadap Nabi Muhammad dan meminta nasihat. Ia berkata, ”Nasihati aku.” Nabi SAW bersabda, ”Jangan mudah marah.” Orang itu berkata lagi beberapa kali dan Nabi bersabda, ”Jangan mudah marah.”
Mengapa Nabi Muhammad Saw meyarankan hal ini? Tentu bukan tanpa alasan. Dari sisi medis ternyata orang yang mudah marah gampang terkena penyakit. Di dalam darah orang marah terkandung banyak hormon adrenalin, hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal ini akan dilepaskan ke dalam darah ketika ada rangsangan emosi. Akibatnya adalah denyut jantung akan bertambah cepat dan tekanan darah meninggi, keadaan ini yang mengakibatkan penyakit mudah datang.
Subhanallah. ”Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (Al-Anbiya’:107)
Namun amarah adalah sangat manusiawi. Apabila amarah telah datang menghampiri, maka Islam menawarkan cara-cara menghadapinya:
1. Membaca Ta'awwudz.
Rasulullah bersabda "Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu "A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim" "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (H.R. Bukhari Muslim).
2. Berwudlu
Rasulullah bersabda "Kemarahan itu itu dari setan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah" (H.R. Abud Dawud).
3. Duduk
Dalam sebuah hadis dikatakan"Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah" (HR Abu Dawud).
4. Diam
Dalam sebuah hadis dikatakan, "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah" (HR Ahmad).
5. Bersujud
Artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadis dikatakan "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (HR Tirmidzi)
Dengan meneladani Rasulullah SAW, semoga kita diberi kekuatan untuk bisa mengelola energi negatif ini. Wallahualam
*) Penulis adalah sahabat Republika Online, Tinggal di Balikpapan
Apabila seseorang mampu mengendalikan kemarahan, maka bisa dipastikan orang tersebut sangat istimewa. Pernahkah kita mendengar kisah Nabi Muhammad yang murka akibat dilecehkan? Bahkan ketika dengan rutin beliau dilempari kotoran oleh seorang Yahudi, dan kemudian si Yahudi lama menghilang karena sakit, Nabiullah pergi menjenguknya tanpa amarah sedikitpun di dalam dada.
Pun ketika beliau sedang shalat dan diserang oleh seseorang yang membencinya, beliau memilih untuk meneruskan shalat dan bukan menyerang balik. Kontrol emosi manalagi yang lebih sempurna dari itu semua?
Seorang laki-laki pernah menghadap Nabi Muhammad dan meminta nasihat. Ia berkata, ”Nasihati aku.” Nabi SAW bersabda, ”Jangan mudah marah.” Orang itu berkata lagi beberapa kali dan Nabi bersabda, ”Jangan mudah marah.”
Mengapa Nabi Muhammad Saw meyarankan hal ini? Tentu bukan tanpa alasan. Dari sisi medis ternyata orang yang mudah marah gampang terkena penyakit. Di dalam darah orang marah terkandung banyak hormon adrenalin, hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal ini akan dilepaskan ke dalam darah ketika ada rangsangan emosi. Akibatnya adalah denyut jantung akan bertambah cepat dan tekanan darah meninggi, keadaan ini yang mengakibatkan penyakit mudah datang.
Subhanallah. ”Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (Al-Anbiya’:107)
Namun amarah adalah sangat manusiawi. Apabila amarah telah datang menghampiri, maka Islam menawarkan cara-cara menghadapinya:
1. Membaca Ta'awwudz.
Rasulullah bersabda "Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu "A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim" "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (H.R. Bukhari Muslim).
2. Berwudlu
Rasulullah bersabda "Kemarahan itu itu dari setan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah" (H.R. Abud Dawud).
3. Duduk
Dalam sebuah hadis dikatakan"Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah" (HR Abu Dawud).
4. Diam
Dalam sebuah hadis dikatakan, "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah" (HR Ahmad).
5. Bersujud
Artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadis dikatakan "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (HR Tirmidzi)
Dengan meneladani Rasulullah SAW, semoga kita diberi kekuatan untuk bisa mengelola energi negatif ini. Wallahualam
*) Penulis adalah sahabat Republika Online, Tinggal di Balikpapan
Wejangan
KETEKUNAN
YANG MEMBERI KEKUATAN
Memang
benar, ketekunan adalah kekuatan. Namun, kekuatan yang sebenarnya berada pada
bagaimana anda menghayati setiap detil pekerjaan. Di sanalah anda menemukan
kesenangan. Dan, di situlah anda memberikan rasa cinta dan penghargaan.
Kekuatan ketekunan bukan hanya terletak pada kemampuan untuk melakukannya
terus-menerus tanpa henti. Melainkan, pada tekad dan peleburan diri dalam
setiap gerak waktu. Hargailah sebuah ketekunan dengan menghargai penyerahan
diri yang ditunjukkan.
Hujan
rintik-rintik yang turun setiap hari dapat meluapkan sungai hingga meruah
banjir. Sedangkan kebocoran setetes demi tetes dapat mengeringkan
samudera
menjadi gurun gersang. Ketekunan adalah kebijakan yang diajarkan di setiap
jaman. Ketekunan pada akhirnya membawa anda pada tujuan besar.
Bukankah,
sebagaimana kata pepatah, perjalanan seribu Li dilakukan dengan melangkah
setapak demi setapak?
PIMPINLAH
DENGAN KETELADANAN
Kepemimpinan
itu dimulai dengan dada yang lapang. Karena, terlebih dahulu anda harus
mengajari diri sendiri dan membenahi perilaku sehingga menjadi teladan; sebelum
mengajari orang lain melalui ucapan lidah anda. Keteladanan bukanlah perintah,
namun dipatuhi lebih dari kerasnya teriakan aba-aba komando. Memiliki dada yang
lapang berarti menyediakan tempat yang luas bagi tindakan belajar. Dan, belajar
adalah menangkap kebijakan dan hikmah dari mana pun; termasuk dari pihak-pihak
yang anda anggap musuh anda.
Kesan
pertama dinilai dari penampilan anda; namun kesan terakhir selalu dinilai pada
kelapangan dada anda. Bila anda menaruh kepemimpinan anda pada kegagahan
seragam, maka pastikan itu hanyalah pengetuk perhatian pertama orang-orang
anda. Pastikan, anda dapat mewariskan sesuatu yang tak mudah lekang; yaitu
keteladanan.
JAUHI SIKAP
YANG DIBUAT-BUAT
Bergaullah
secara wajar dan sehat. Jauhilah sikap yang dibuat-buat.
Kelanggengan
hubungan dengan sesama terjalin oleh perilaku normal. Anda mungkin sedang
belajar untuk memperindah gerak-gerik dan sikap tubuh anda. Atau, anda boleh
saja sedang membenahi kepribadian diri. Namun, di atas semua itu, orang lain
lebih menyukai dan menghormati anda sebagaimana adanya.
Berbicaralah
dengan logat anda sendiri; tersenyumlah dengan keceriaan anda sendiri;
berjalanlah dengan derap langkah anda sendiri. Benar-benar, jadilah diri anda
sendiri.
Meski orang
bijak mengatakan, “dunia adalah panggung sandiwara”, itu bukan berarti anda
harus ber-”acting” sepanjang hayat. Anda mendapat suatu peran yang harus
dimainkan. Maka, mainkan peran itu sebaik-baiknya. Jangan ambil alih peran
orang lain; karena anda akan membuat-buat sikap anda. Hayati diri anda dan
bersikaplah sewajarnya. Dimana pun sikap yang dibuat-buat itu membosankan;
malah barangkali memuakkan.
CARILAH
PERTOLONGAN DALAM SIKAP TABAH
Pada saatnya
anda akan menghadapi persoalan menyangkut nama baik anda. Itu pertanda telah
tiba waktunya bagi ujian ketabahan hati. Pergunjingan,
desas-desus
atau fitnah mungkin menerpakan hawa panas yang memerahkan wajah anda. Bila anda
yakin telah berusaha sebaik mungkin mengasah dan mengukir indah citra anda,
maka tiada sesuatu yang patut ditakutkan. Ketakutan hanya untuk mereka yang
belum membersihkan cela. Jauhi sikap cengeng, karena hanya akan menyenangkan
“musuh-musuh” nama baik anda. Tetaplah tabah dan tegar.
Hujan lebat
membasahi tubuh harimau, namun takkan bisa melunturkan lorengnya. Kesulitan
boleh saja menghantam anda dari segala penjuru, namun
tak perlu
melunturkan kekuatan anda. Yakinlah, persoalan yang tak menggoyahkan anda,
justru menguatkan. Temukan pertolongan dari ketabahan
diri. Jangan
biarkan kesulitan meluruhkan nama anda. Karena itu, pepatah mengatakan, harimau
mati meninggalkan belang.
HANYA ADA
SATU BUMI
Di jagat
raya ini terdapat sebuah planet biru berkilauan indah. Itulah Bumi, tempat kita
semua berpijak dan bernaung. Tangan-tangan Sang Maha Pencipta telah membentuk
planet ini begitu cantik; tertimbang seimbang di gugusan bintang-bintang; dan
terukur tepat di gerak derap sang waktu. Kehidupan tumbuh dan gugur silih
berganti semenjak lima puluh milyar tahun kelahiran matahari; sebuah evolusi
yang panjang, rapi dan berhati-hati. Planet elok dan jagat raya yang agung;
semua itu hanya demi kehidupan manusia, maha karya yang menyimpan cahaya-Nya,
yang diturunkan dua juta tahun lalu di Bumi ini. Sedangkan kini matahari masih
menyisakan lima milyar tahun ke depan sebelum mendidihkan air di penjuru
galaksi. Perjalanan manakah yang kau kan tempuh, wahai manusia?
Kita dapat
melakukan perjalanan akbar ke angkasa menembus gelapnya alam raya; menyentuh
tepiannya yang tak terbatas. Atau, perjalanan agung ke dalam diri sendiri
menerobos kelamnya sang Aku; menyentuh cahaya gemilang yang ditiupkan Sang Maha
Pencipta. Perjalanan manapun yang kita pilih, kita semestinya disadarkan bahwa
tiada segala sesuatu ini tercipta tanpa rahmat dan cinta kasih yang melimpah-ruah.
Karena itu, sesama kaki yang berpijak di bumi, sesama kepala yang menjulang ke
langit, tiada benang pengikat yang pantas ditambatkan selain hidup saling
memberi dan menerima; saling mengasihi.
Mari menghitung harga nafas kita
Pernahkah
kita menanyakan harga Oksigen di Apotik ?
Saat ini kurang lebih, +/- Rp 25rb/ltr,
Pernahkah
kita menanyakan harga Nitrogen di apotik ?
Saat ini kurang lebih, +/- Rp 9.950/ltr.
Taukah kita
Bahwa ?
-Dalam
sehari manusia menghirup 2.880 liter Oksigen & 11.376 liter Nitrogen-
2.880 x
Rp.25.000,- = Rp. 72.000.000,-
11.376 x Rp.
9.950,- = Rp.113.191.200,-
---------------------------------------
Total biaya
sehari - = Rp.185.191.200,-
biaya bernafas
1 bln = 30 x 185.191.200,- = Rp.5.555.736.000,- (lima milyar !!!! per bulan !!!)
1 thn 365
hari maka biaya utk bernafas selama 1 th
365 x
185.191.200 = Rp.67.594.788.000,- (enam puluh tujuh milyar!!! per tahun !!!)
Jika harus
dihargai dgn Rupiah
maka Oksigen
& Nitrogen yang kita hirup,
akan
mencapai Rp.185.000.000 lebih/hr/manusia.
Gaji anda per bulan berapa?
trus, nikmat mana lagi yang engkau dustakan?
masih kurang bersyukur kah kita?
Petuah Leluhur Jawa
Petuah
Leluhur Jawa yang penuh filosofi, yang berlaku terus sepanjang hidup. Warisan
budaya pemikiran orang Jawa yang selalu digunakan untuk menambah wawasan
kebijaksanaan.
Berikut 10
dari sekian banyak falsafah yang menjadi pedoman hidup orang Jawa.
1. Urip Iku
Urup
Hidup itu
Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita,
semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik.
2. Memayu
Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara
Manusia hidup
di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta
memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.
3. Sura Dira
Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
segala sifat
keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak,
lembut hati dan sabar.
4. Ngluruk
Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha
Berjuang
tanpa perlu membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan.
Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan,kekayaan atau keturunan. Kaya
tanpa didasari kebendaan.
5. Datan
Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
Jangan
gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih manakala
kehilangan sesuatu.
6. Aja
Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman
Jangan mudah
terheran-heran. Jangan mudah menyesal. Jangan mudah terkejut-kejut. Jangan
mudah ngambeg, jangan manja.
7. Aja
Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
Janganlah
terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan
dan kepuasan duniawi.
8. Aja
Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka
Jangan
merasa paling pandai agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang agar
tidak celaka.
9. Aja Milik
Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
Jangan
tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua
agar tidak kendor niat dan kendor semangat.
10. Aja
Adigang, Adigung, Adiguna
Jangan sok
kuasa, sok besar, sok sakti.
Menghadapi Orang Marah
Setiap orang pasti pernah mengalami konflik dengan
orang-orang sekitarnya. Pertanyaannya bagaimana cara mengatasi masalah agar
anda tetap bisa mempertahankan hak anda tanpa menciptakan suatu permasalahan
baru? Berikut adalah tips untuk mengatasi konflik :
1. Tetap kalem
Jika ada orang berteriak-teriak karena marah kepada anda,
cobalah untuk tenang dan diam. Biasanya orang yang sedang marah tidak ingin
mendapatkan tanggapan dari anda. Jika anda membalas maka tanggapan anda
tersebut tidak akan didengar. Jadi anda akan rugi dua kali yang pertama emosi
anda meledak dan energi anda habis dan yang kedua tanggapan anda tidak
didengarkan.
2. Biarkan orang lain untuk berbicara terlebih dahulu
Orang yang sedang marah akan letih cepat atau lambat, itulah
tujuan mereka yaitu ingin didengarkan dan supaya mereka dianggap penting oleh
orang yang dimarahi. Maka biarkan orang tersebut marah dan meluapkan
perasaannya.
3. Tempatkan diri anda di pikiran orang yang marah
Berusahalah untuk berpikiran positif dan tempatkanlah diri
anda di keadaan orang yang marah. Mungkin orang yang marah memang sedang berada
di keadaan yang sulit sehingga tekanan ini yang membuatnya marah. Dengan
berpikiran seperti ini, anda tidak terpancing emosi dan bisa lebih tenang.
4. Tenangkan orang yang marah
Anda bisa menggunakan kata-kata “ya, saya mengerti yang anda
maksud” atau “ya, saya akan berusaha lebih baik lagi”. Kata-kata ini menunjukkan bahwa anda
mendengarkan keluhannya. Dengan menggunakan kata-kata yang menyetujui
keadaannya, ada mulai memecah kemarahannya sehingga kemarahan bisa cepat reda.
Jika keadaan sudah tenang, anda bisa kembali membahas ini dengan pikiran yang
lebih tenang.
5. Jika keadaan memburuk maka tinggalkan
Jika keadaan semakin memburuk dan membahayakan anda, maka
lebih baik anda meninggalkan ruangan tersebut dan katakan kepada orang yang
marah â??saya tahu anda sedang marah, dan anda tidak bermaksud untuk mengatakan
apa yang anda katakan, karena itu saya akan biarkan anda untuk bertenang
sebentar dan kita bisa membicarakan hal ini nantiâ??. Kemudian anda bisa
meninggalkan ruangan. Jangan meninggalkan ruangan tanpa berpesan sedikitpun
dengan orang yang marah.
6. Jika anda salah, maka akuilah dan bertanggung jawablah
Jangan malu untuk mengakui kesalahan anda. Anda bisa
mengatakan “anda benar, saya salah, saya akan memperbaikinya”. Bahkan jika anda
tidak salah, nada bisa mengatakan “saya mungkin salah, coba kita lihat ini
bersama-sama”. Kata-kata ini adalah kata-kata mujarab dan sangat sulit untuk
berdebat lagi dengan orang yang sudah mengatakan ini.
Bekerjasama dengan orang yang pemarah memang tidaklah
gampang. Tapi kita akan menjadi orang yang lebih kalah jika kita ikut
terpancing marah. Kita juga bisa mengambil hikmah dari orang yang pemarah bahwa
tidak ada satupun orang yang merasa nyaman untuk bekerjasama dengan orang
pemarah. Hal ini bisa menjadi motivasi kita untuk tidak menjadi orang yang
pemarah.
(pickthebrain.com / syarifkhan1977)
Puisi Gus Mus
KAU INI
BAGAIMANA ATAU AKU HARUS BAGAI MANA
Kau ini
bagaimana?
Kau bilang
Aku merdeka, Kau memilihkan untukku segalanya
Kau suruh
Aku berpikir, Aku berpikir Kau tuduh Aku kapir
Aku harus
bagaimana?
Kau bilang
bergeraklah, Aku bergerak Kau curigai
Kau bilang
jangan banyak tingkah, Aku diam saja Kau waspadai
Kau ini
bagaimana?
Kau suruh
Aku pegang prinsip, Aku memegang prinsip Kau tuduh Aku kaku
Kau suruh
Aku toleran Kau bilang Aku plin-plan
Aku harus
bagaimana?
Aku Kau
suruh maju, Aku maju Kau srimpung kakiku
Kau suruh
Aku bekerja, Aku bekerja Kau ganggu Aku
Kau ini
bagaimana?
Aku kau
suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya
Aku Kau
suruh berdisiplin, Kau menyontohkan yang lain
Aku harus
bagaimana?
Kau bilang
Tuhan sangat dekat, Kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara tiap saat
Kau bilang
Kau suka damai, Kau ajak Aku setiap hari bertikai
Aku harus
bagaimana?
Aku Kau
suruh membangun, Aku membangun Kau merusaknya
Aku Kau suruh
menabung, Aku menabung Kau menghabiskannya
Kau ini
bagaimana?
Kau suruh
Aku menggarap sawah, sawahku Kau tanami rumah-rumah
Kau bilang
Aku harus punya rumah, Aku punya rumah Kau meratakannya dengan tanah
Kau ini
bagaimana?
Aku Kau
larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
Aku Kau
suruh bertanggung jawab, Kau sendiri terus berucap Wallahu a'lam bissawab
Kau ini
bagaimana?
Kau suruh
Aku jujur, Aku jujur Kau tipu Aku
Kau suruh
Aku sabar, Aku sabar Kau injak tengkukku
Aku harus
bagaimana?
Aku Kau
suruh memliihmu sebagai wakilmu, sudah kupilih Kau bertindak semaumu
Kau bilang
Kau selalu memikirkanku, Aku sapa saja Kau merasa terganggu
Kau ini
bagaimana?
Kau bilang
bicaralah, Aku bicara Kau bilang Aku ceriwis
Kau bilang
jangan banyak bicara, Aku bungkam Kau tuduh Aku apatis
Aku harus
bagaimana?
Aku harus
bagaimana?
Kau bilang
kritiklah, Aku kritik Kau marah
Kau bilang
cari alternatifnya, Aku kasih alternatif Kau bilang jangan mendikte saja
Kau ini
bagaimana?
Aku bilang
terserah Kau, Kau tidak mau
Aku bilang
terserah kita, Kau tak suka
Aku bilang
terserah Aku, Kau memakiku
Kau ini
bagaimana?
Aku harus
bagaimana?
(K.H.A.
Mustofa Bisri, 1987)
SAJAK ATAS
NAMA
ada yang
atas nama Tuhan melecehkan Tuhan
ada yang
atas nama negara merampok negara
ada yang
atas nama rakyat menindas rakyat
ada yang
atas nama kemanusiaan memangsa manusia
ada yang
atas nama keadilan meruntuhkan keadilan
ada yang
atas nama persatuan merusak persatuan
ada yang
atas nama perdamaian mengusik kedamaian
ada yang
atas nama kemerdekaan memasung kemerdekaan
maka atas
nama apa saja atau siapa saja
kirimkanlah
laknat kalian
atau atas
nama Ku
perangilah
mereka dengan kasihsayang
rembang â??
agustus 1997
TEKA TEKI
binatang apa
kira-kira
yang hendak
membangun istana
untuk kita
semua
?
1998
KEMBALIKAN
MAKNA PANCASILA
selama ini
di depan kami
terus kalian
singkat-singkat pancasila
karena
kalian takut ketauan
sila-sila
yang kalian maksud
sila-sila
yang kalian anut
tidak
sebagaimana yang kalian tatarkan
kepentingan-kepentingan
sempit sesaat
telah
terlalu jauh menyeret kalian
maka
pancasila kalian pun selama ini adalah :
KESETANAN
YANG MAHA PERKASA
KEBINATANGAN
YANG DEGIL DAN BIADAB
PERSETERUAN
INDONESIA
KEKUASAAN
YANG DIPIMPIN OLEH MIKMAT KEPENTINGAN
DALAM
KEKERABATAN / PERKAWANAN
KELALIMAN
SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
dan sorga
kamipun menjadi neraka
di depan
dunia
ibu pertiwi
menangis memilukan
merahputihnya
di cabik-cabik
anak-anaknya
sendiri bagai serigala
menjarah dan
memperkosanya
o, gusti
kebiadaban apa ini ?
o, azab apa
ini ?
gusti,
sampai
memohon ampun kepada Mu pun
kami tak
berani lagi
1998
KEMBALIKAN
MAKNA PANCASILA
selama ini
di depan kami
terus kalian
singkat-singkat pancasila
karena
kalian takut ketauan
sila-sila
yang kalian maksud
sila-sila
yang kalian anut
tidak
sebagaimana yang kalian tatarkan
kepentingan-kepentingan
sempit sesaat
telah
terlalu jauh menyeret kalian
maka
pancasila kalian pun selama ini adalah :
KESETANAN
YANG MAHA PERKASA
KEBINATANGAN
YANG DEGIL DAN BIADAB
PERSETERUAN
INDONESIA
KEKUASAAN
YANG DIPIMPIN OLEH MIKMAT KEPENTINGAN
DALAM
KEKERABATAN / PERKAWANAN
KELALIMAN
SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
dan sorga
kamipun menjadi neraka
di depan
dunia
ibu pertiwi
menangis memilukan
merahputihnya
di cabik-cabik
anak-anaknya
sendiri bagai serigala
menjarah dan
memperkosanya
o, gusti
kebiadaban apa ini ?
o, azab apa
ini ?
gusti,
sampai
memohon ampun kepada Mu pun
kami tak
berani lagi
1998
BILA
KUTITIPKAN
Bila
kutitipkan dukaku pada langit
Pastilah
langit memanggil mendung
Bila
kutitipkan resahku pada angin
Pastilah
angin menyeru badai
Bila
kutitipkan geramku pada laut
Pastilah
laut menggiring gelombang
Bila
kutitipkan dendamku pada gunung
Pastilah
gunung meluapkan api. Tapi
Kan kusimpan
sendiri mendung dukaku
Dalam langit
dadaku
Kusimpan
sendiri badai resahku
Dalam angin
desahku
Kusimpan
sendiri gelombang geramku
Dalam laut
pahamku
Kusimpan
sendiri.