Wednesday, February 10, 2016

Allah Al-Raja'

Sahabatku.. saat kau tidak bisa mencegah kemungkaran dengan tanganmu maka cegahlah dengan lisanmu, jika dengan lisanmu masih tidak mampu, maka jauh lebih baik diam, dan doakan dengan kebaikan.

Suatu hari ada para lelaki sholeh melihat pemuda-pemuda yang sedang berjudi dan mabuk-mabukan dengan terang-terangan
Lalu para lelaki sholeh ini berkata lihatlah orang-orang  ini, mereka sudah tidak malu kepada Allah,. mereka terang terangan berbuat maksiat.. kita doakan saja mereka supaya sengsara di akherat!!

Kemudian lewatlah seorang yang bijak yang dulunya ahli maksiat tapi karena Allah sudah memberikan hidayah maka orang yang bijak itu mengatakan kepada para lelaki sholeh tersebut "aku pernah berada di posisi seperti mereka".

Saat orang bijak itu melihat para lelaki sholeh ini mau mendoakan yang buruk.. maka dengan segera orang bijak itu berdoa "Ya Tuhanku! jika saat ini mereka bisa bersenang-senang di dunia ini, buatlah mereka bisa bersenang-senang di akhirat nanti".

Lalu para lelaki sholeh ini bertanya mengapa kau doakan yang baik untuk mereka, padahal mereka terang terangan bermaksiat di hadapan Allah ?.

Dan sang bijak ini menjawab, "Jika di akhirat kelak mereka bisa bersenang-senang, artinya Allah mengampuni maksiat mereka di dunia ingatlah bahwa Allah yang mampu memberikan hidayah untuk mereka, ..neraka dan surga milik Allah bukan hak kalian mendoakan mereka masuk neraka, selagi kau masih mampu berbuat baik maka doakan supaya dia tidak masuk ke dalam neraka."
Sahabatku... dunia adalah tempat kemungkinan-kemungkinan. Apa yang tampak buruk tidak selalu akan berakhir dalam kondisi buruk.

Sebab itu, tak perlu kita mendoakan yang buruk kepada orang lain... Allah itu al-raja' yang Maha menguasai segala yang ada di alam semesta dan Allah maha kuasa.. jika kita jaga dan mampu belajar mengenal al-raja' maka kita akan selalu berbuat baik, mengharap segala sesuatu menjadi baik, dan berakhir dengan kebaikan.

Orang yang menjaga al-raja' dalam dirinya tidak akan pernah merasa puas dengan kebaikan, dan sebab itu ia tidak mengutuk dengan doa keburukan, tapi berharap keburukan itu akan menjadi atau berakhir dengan kebaikan.

man a rofa nafsahu fagod arofa robbahu siapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhanya

0 comments :

Post a Comment