Orang tidak bisa untuk tidak mudik, karena hidup adalah pergi untuk kembali. Atau, perginya orang hidup, adalah kembali.
“Ketika jiwa ini pergi dalam keadaan bersih, tanpa membawa serta bersamanya hasrat-hasrat rendah duniawi yang menciptakan ketergantungan, yang selama hidupnya selalu dihindari dan tak pernah dibiarkan menguasi diri;
Menjadi diri sendiri dan menempatkan perpisahan jiwa dari badan sebagai tujuan dan bahan permenungan… maka jiwa itu telah siap untuk memasuki wilayah kasat mata (‘Alam al-Musyahadah) dimana para bijak-bestari tinggal”.
Madrasah mudik saat ini adalah menempa diri untuk mempersiapkan Mudik yang sebenarnya yaitu kembali pulang ke kampung keabadian.
0 comments :
Post a Comment