Saturday, June 11, 2016

Mereka yang RIYA "atau" kita yang HASAD?


Akhir-akhir ini sering masuk ke messenger baik itu bbm, wa, line, telegram, fb, quote-quotes seperti di atas, dan kita jadikan untuk menyindir ketika ada teman yang posting status di medsos kegiatannya habis ibadah, langsung judge, nih orang riya' (pamer) banget sih. Ibadah aja ampe diumumin segala di medsos.

Trus coba bertanya ke orang yang ahli agama. Ternyata jawabannya makjleb.

"Apa yang orang lain lakukan, biarlah itu menjadi urusannya dengan TuhanNya. Kita ga berhak menentukan ia riya' atau tidak. Toh kita juga belum tentu lebih baik dari dia."
Sejak itulah, saya pribadi mulai memahami..kita itu mudah sekali menilai orang lain ini itu, tapi sedikit sekali introspeksi apakah kita sudah memperbaiki diri sendiri dulu ketimbang mengomentari urusan orang lain.

Coba membuka lembaran-lembaran Al Qur’an dan akan kita jumpai pada surat Adz Dzariyat ayat 56. Di sana, Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

Jadi apapun yang kita kerjakan bernilai ibadah kepada Allah.

Pertanyaan yang timbul kemudian adalah bagaimana caranya menyembunyikan ibadah sholat berjamaah kita di masjid?
Bisa jadi setelah membaca quotes tersebut kita jadi enggan ke masjid agar tidak dikira Riya'

Bagaimana menyembunyikan betapa tawadu nya kita kita kepada orang tua, ajengan atau guru ?
Agar tidak dikira Riya, bisa jadi kita malu untuk menghormati otang tua, guru, ustadz ustadzah dll..

Apakah akan seperti itu?

Makanya...
>>saya ga pernah terganggu orang yg posting status habis tilawah nih, habis khatam quran nih, habis sedekah dll.
Bukan apa-apa, saya sendiri belum tentu bisa seperti dia. Malah jadi pemicu, tuh dia aja bisa lho memanfaatkan waktunya dengan baik.

>>saya ga pernah terganggu ketika orang posting habis beli barang mewah, beli ini beli itu.
Lha wong dia belinya juga pake duit dia ini. Beda halnya klo hasil ngutang ke saya.
Klo ada yang beli sesuatu yang kebetulan saya juga pengen, misalnya si A habis beli honda freed warna putih, paling cuma bisa bergumam aja..duh bagusnya tuh mobil. Suatu saat saya juga pasti bisa beli mobil kaya gitu. Aamiin.

>>saya ga pernah terganggu ketika liat foto teman yg sedang liburan ke luar negri atau sedang foto di depan kabah (umroh).
Malahan senang, oh ternyata ada yaa tempat seindah itu. Bisa jadi referensi tempat liburan nih.

Atau...Wah si A sudah umrah, semoga saya dan keluarga juga bisa umrah dan melihat kabah dari dekat. Sekarang ngebayangin dulu sambil liat foto nya.

Ga perlu pusing-pusing nilai orang..uhh dasar riya', tukang pamer, hobi show up dll. Jika pun ia benar memang riya', biarlah itu jadi urusannya dengan TuhanNya.

Apa klo mereka pamer, trus pahala kita jadi nambah? Kan ga juga yaa..jadi buat apa dipusingin..???

Akhirul kalam..ada baiknya kita yg coba berbicara ke hati masing2..
"Mereka yang riya' atau kita yang hasad (iri/dengki)?"

@Tuntunan hidup


0 comments :

Post a Comment